Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman iniKlasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
Bahasa Konjo Pesisir dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Hanya [ŋ] dan [ʔ] yang muncul di posisi akhir. Kata-kata dengan akhiran /s/, /l/, atau /r/ yang mendasari penambahan vokal ekho, seperti /nipis/ ['nipisi] berarti 'kurus'.
Tata bahasa
Kata ganti orang dalam bahasa Konjo Pesisir memiliki satu bentuk bebas, dan tiga bentuk terikat.[7]
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Coastal Konjo". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. ; ;
^Friberg, T.; Laskowske, T. V. (1989). "South Sulawesi Languages"(PDF). Dalam Sneddon, J. N. (ed.). Studies in Sulawesi Linguistics Part I. NUSA 31. Jakarta: Universitas Atma Jaya. hlm. 1–17.
^ abcFriberg, Barbara; Friberg, Timothy (1991). "Notes on Konjo Phonology"(PDF). Dalam Sneddon, James N. (ed.). Studies in Sulawesi Linguistics, Part II. NUSA 33. Jakarta: Universitas Atma Jaya. hlm. 71–115.
^Friberg, Barbara (1996). "Konjo's Peripatetic Person Markers"(PDF). Dalam Steinhauer, Hein (ed.). Papers in Austronesian Linguistics No. 3. Canberra: Australian National University. hlm. 137–171.