Sumatra

Sumatra
Nama lokal:

سومترا (Jawi)
Topografi Pulau Sumatra
Pulau Sumatra di Indonesia
Geografi
LokasiAsia Tenggara
Koordinat0°00′N 102°00′E / 0.000°N 102.000°E / 0.000; 102.000
KepulauanKepulauan Sunda Besar
Luas473.481 km2
Peringkat luaske-6
Titik tertinggiGunung Kerinci (3.805 m)
Pemerintahan
Negara Indonesia
Provinsi Aceh
 Sumatera Utara
 Sumatera Barat
 Riau
 Jambi
 Bengkulu
 Sumatera Selatan
 Kepulauan Bangka Belitung
 Lampung
 Kepulauan Riau
Kota terbesar Medan (2.479.560 (2018) jiwa)
Kependudukan
Penduduk57.940.351 jiwa (2018)
Kepadatan96 jiwa/km2
Kelompok etnikMelayu, Batak, Minangkabau, Aceh, Lampung, Nias, Rejang, Komering, Gayo, Mentawai, Kubu, Sakai, dan lain-lain
Info lainnya
Zona waktu
Peta

Sumatra (bentuk tidak baku: Sumatera)[a] adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 473.481 km². Penduduk yang tinggal di pulau ini sekitar 59.977.438 jiwa (sensus 2023).[2] Pulau ini dikenal pula dengan beragam nama yaitu Pulau Percha, Andalas, Bumi Melayu atau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti "pulau emas").

Etimologi dan nama lain

Pulau Emas

Menurut Hamka, asal nama Sumatra berawal dari keberadaaan kata Samudra yang merujuk pada Kesultanan Samudera Pasai di pesisir timur Aceh. Pernyataan ini didukung oleh catatan Ibnu Batutah, petualang asal Maroko pada tahun 1345 yang melafalkan Samudra menjadi Shumathra karena ketidakmampuannya dalam membaca huruf dalam Bahasa Sansekerta[3] Akan tetapi, Nicolaas Johannes Krom menyatakan bahwa kata Sumatera berasal dari kata Sumatrabhumi yang merupakan variasi dari Suwarnabhumi.[4] Kata yang pertama kali menyebutkan nama Sumatra berasal dari gelar seorang raja Sriwijaya Haji Sumatrabhumi ("Raja tanah Sumatra"),[5]

Istilah Suwarnabhumi muncul pada prasasti di India, seperti Prasasti Nalanda di India (860 M) dan Prasasti Tanjore (1030 M) yang ditulis dalam bahasa Sanskerta yang menceritakan perjalanan utusan Kerajaan Chola ke Sumatra.[6] Nama-nama ini juga sudah tertulis dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India yang berasal dari beberapa daerah di India, seperti Sungai Gangga, Benares, Champa dan Vaishali ke Suwarnabhumi.[7] Epos Ramayana juga memuat nama Sumatra sebagai Suvarna rupyaka dvipa yang memiliki makna lahan emas perak bersamaan dengan pulau Jawa sebagai Yawadwipa. [8]

Selain prasasti dan catatan India, prasasti di Indonesia juga memuat nama ini seperti pada Prasasti Padang Roco yang ditulis pada tahun 1286 M yang mencatat Suvarṇabhūmi sebagai Sumatra dan Bhūmijāva sebagai Jawa.[9]Pada Prasasti Kuburajo, Adityawarman menyebut dirinya sebagai kanakamedinindra atau raja tanah emas.[10] Hal ini beriringan dengan pemindahan ibukota kerajaanya ke Sumatera Barat pada abad 14 yang saat itu dikenal memiliki dataran tinggi minangkabau yang kaya akan emas.[11]Dalam cerita rakyat Minangkabau seperti pada cerita Kaba Cindua Mato dengan istilah pulau emas dikenal dengan nama Pulau Ameh dalam Bahasa Minangkabau.[12]Selanjutnya dalam naskah Negarakertagama dan Pararaton menyatakan pada tahun 1275 , Sri Kertanegara mengirim expedisi dari Singosari ke Suwarnabumi ( Melayu ) dengan nama Ekspedisi Pamalayu.[13]

Para musafir Arab menyebut Sumatra dengan nama "Serendib" yang merupakan transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib.[14] Seorang musafir dari Tiongkok yang bernama I-tsing juga menyebut menyebut Sumatra dengan nama chin-chou yang merupakan transliterasi dari Suwarnadipa dalam rute perjalanannya.[6].[15] Berdasarkan pendapat Richard Carnac Temple, abad pertengahan orang Eropa Percaya bahwa Taprobana merupakan julukan untuk Sumatra, tetapi diperkirakan ini merupakan misinterpretasi karena nama ini merujuk pada Sri Lanka.[16]

Penggunaan kata Sumatra mengalami beberapa variasi kata seperti Siometra, Sumutra, Samudra, Samatra, Sciamuthera yang tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan orang Eropa seperti Portugis dan Venesia.[4]

Sejarah

Kerajaan maritim dan komersial Sriwijaya mengalami keruntuhan pada tahun 688 Hijriyah[17]. Penyebutan Bupati di pergunakan untuk menyebut Raja Sriwijaya yang bernama Haji Yuwa Rajya Punku Syri Haridewa tertulis di Prasasti Hujung Langit Yuwaraja pada Abad ke-9 Masehi, Sriwijaya berkembang di Indonesia[17]. Kerajaan ini berasal dari Sumatera Selatan Batu Brak menguasai Selat Malaka, kekuasaan Kedatuan Sriwijaya berlandaskan International Perdagangan Cina dan India[17]. Para Raja Sriwijaya mendirikan biara-biara di Negapattam tenggara India. Chola kerajaan India yang pada Abad ke-10 Masehi Sriwijaya berkembang menguasai sebagian besar pulau Jawa[17]. Kedatuan Sriwijaya sebagai penghalang Kerajaan Chola India di jalur laut antara Asia Selatan dan Timur, pada tahun 1025 Kerajaan Chola merebut Kerajaan yang berada di Palembang, menangkap raja dan seluruh anggota keluarganya termasuk pejabat-pejabat kerajaan, pembantu serta membawa hartanya, pada awal Abad ke-12 Masehi Kedatuan Sriwijaya telah direduksi menjadi kerajaan dengan raja terahir seorang laki-laki bernama Ratu Sekerummong yang pada Abad ke-13 M telah ditaklukkan ditumbangkan oleh keturunan dari Ratu Ngegalang Paksi tetesan darah, darah yang menetes dari Sultan Iskandar Zulkarnain[17] "Sultan yang dipertuan" yakni Ampu Pernong, nyerupa, balunguh, berjalandiwai. Seorang bawahan Kerajaan Majapahit di Jawa segera mendominasi panggung Politik Indonesia[17][18], di daerah Jawa ketika konflik internal kerajaan Majapahit, berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik tersebut, hal ini dimanfaatkan oleh keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam di pulau jawa yaitu kerajaan Demak walaupun masih bersipat lokal. Kerajaan Haru, sebuah kerajaan Karo yang pernah berdiri di wilayah pantai timur Sumatera Utara dan berkuasa pada kurun abad ke-13 sampai abad ke-16 Masehi. Pada masa jayanya kerajaan ini adalah kekuatan bahari yang cukup hebat, dan mampu mengendalikan kawasan bagian utara Selat Malaka.

[19]

Kemudian bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam lainnya dari pulau Sumatra[2]. Tertinggi bahkan bisa menkerucut menjadi Piramida kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 Hijriyah tanggal 29 Rajab tahun 688 Mujarrad rasulullah sallallahu alayhi wasallam di Lampung sebagai kekhususan satuan wilayah administrasi pemerintahan. Sedangkan pada tahun 1601 nusantara di jajah oleh kerajaan Belanda yang datang ke Indonesia[2].

Penduduk

Secara umum, pesisir timur pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku/subsuku. Suku-suku besar lainnya selain suku Melayu ialah Batak, Minangkabau, Aceh, Lampung, Karo, Nias, Rejang, Komering, Gayo, Enggano, Mentawai, Devayan dan suku-suku lainnya. Di wilayah pesisir Sumatra dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Batam,Pekan Baru, Palembang dan Bandar Lampung, banyak bermukim etnis pendatang seperti Jawa, Banjar, Sunda, Tionghoa dan India. Mata pencaharian penduduk Sumatra sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.

Penduduk Sumatra mayoritas beragama Islam dan sebagian merupakan penganut ajaran Kristen Protestan maupun Katolik, terutama di wilayah Tapanuli dan Toba-Samosir termasuk sebagian wilayah lainya di Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan, seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Pangkal Pinang, Palembang, dan Bandar Lampung dijumpai beberapa penganut Buddha dan Konghucu utamanya dianut oleh orang-orang Tionghoa.

Berikut adalah 8 suku bangsa terbesar yang ada di Sumatera menurut sensus BPS 2010 (termasuk Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nias, Mentawai, Simeulue dan pulau-pulau di sekitarnya)[20]

No Suku Bangsa Jumlah
1 Suku Jawa 15.247.921
2 Suku Melayu (Riau,Jambi,Palembang dan Melayu asal Sumatera Lain) 10.719.172
3 Suku Batak 7.302.330
4 Suku Minangkabau 5.812.489
5 Suku Asal Aceh 3.991.883
6 Suku Sunda 1.231.888
7 Suku Asal Lampung 1.109.601
8 Suku Nias 1.021.267

Transportasi

Kota-kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur, lintas barat dan lintas pantai timur yang melintang dari barat laut - tenggara Sumatra. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur, seperti ruas Bengkulu - Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai - Medan.

Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula dari Pelabuhan Panjang (Lampung) hingga Lubuk Linggau dan Palembang (Sumatera Selatan). Di tengah pulau Sumatra, jalur kereta api hanya terdapat di Sumatera Barat. Jalur ini menghubungkan antara kota Padang dengan Sawah Lunto dan kota Padang dengan kota Pariaman. Semasa kolonial Belanda hingga tahun 2001, jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis, maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun 2006, pemerintah provinsi Sumatera Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.

Di utara Sumatra, jalur kereta api membentang dari kota Medan sampai ke kota Rantau Prapat. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang.

Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Kuala Namu), Padang (Bandara Internasional Minangkabau, Batam (Bandar Udara Internasional Hang Nadim), Tanjungpinang (Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah) dan Palembang (Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II). Sedangkan pelabuhan kapal laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Batam Centre (Batam), Bulang Linggi (Bintan), Sri Bintan Pura (Tanjungpinang) dan Bakauheni (Lampung).

Ekonomi

Pulau Sumatra merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatra, yaitu provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama pulau Sumatra ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing.

Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah:

  • Arun (Aceh), menghasilkan gas alam.
  • Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi
  • Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.
  • Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi.
  • Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit.
  • Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
  • Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah.
  • Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit.
  • Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen.
  • Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara.

Beberapa kota di pulau Sumatra, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatra, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.

Selain kota Medan, kota-kota besar lain di pulau Sumatra adalah:

  1. Palembang, Sumatera Selatan
  2. Bandar Lampung, Lampung
  3. Pekanbaru, Riau
  4. Batam, Kepulauan Riau
  5. Padang, Sumatera Barat

Geografis

Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana, antara lain Asahan (Sumatera Utara), Sungai Siak (Riau), Kampar, Inderagiri (Sumatera Barat, Riau), Batang Hari (Sumatera Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, [[Sungai Komer

Sejarah

Kerajaan maritim dan komersial Sriwijaya mengalami keruntuhan pada tahun 688 Hijriyah[17]. Penyebutan Bupati di pergunakan untuk menyebut Raja Sriwijaya yang bernama Haji Yuwa Rajya Punku Syri Haridewa tertulis dalam Prasasti Hujung Langit Yuwaraja pada Abad ke-9 Masehi, Sriwijaya berkembang di Indonesia[17]. Kerajaan ini berasal dari Sumatera Selatan Batu Brak menguasai Selat Malaka, kekuasaan Kedatuan Sriwijaya berlandaskan International Perdagangan Cina dan India[17]. Para Raja Sriwijaya mendirikan biara-biara di Negapattam tenggara India. Chola kerajaan India yang pada Abad ke-10 Masehi Sriwijaya berkembang menguasai sebagian besar pulau Jawa[17]. Kedatuan Sriwijaya sebagai penghalang Kerajaan Chola India di jalur laut antara Asia Selatan dan Timur, pada tahun 1025 Kerajaan Chola merebut Kerajaan yang berada di Palembang, menangkap raja dan seluruh anggota keluarganya termasuk pejabat-pejabat kerajaan, pembantu serta membawa hartanya, pada awal Abad ke-12 Masehi Kedatuan Sriwijaya telah direduksi menjadi kerajaan dengan raja terahir seorang laki-laki bernama Ratu Sekerummong yang pada Abad ke-13 M telah ditaklukkan ditumbangkan oleh keturunan dari Ratu Ngegalang Paksi tetesan darah, darah yang menetes dari Sultan Iskandar Zulkarnain[17] "Sultan yang dipertuan" yakni Ampu Pernong, nyerupa, balunguh, berjalandiwai. Seorang bawahan Kerajaan Majapahit di Jawa segera mendominasi panggung Politik Indonesia[17][21], di daerah Jawa ketika konflik internal kerajaan Majapahit, berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik tersebut, hal ini dimanfaatkan oleh keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam di pulau jawa yaitu kerajaan Demak walaupun masih bersipat lokal. Kerajaan Haru, sebuah kerajaan Karo yang pernah berdiri di wilayah pantai timur Sumatera Utara dan berkuasa pada kurun abad ke-13 sampai abad ke-16 Masehi. Pada masa jayanya kerajaan ini adalah kekuatan bahari yang cukup hebat, dan mampu mengendalikan kawasan bagian utara Selat Malaka.

[19]

Kemudian bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam lainnya dari pulau Sumatra[2]. Tertinggi bahkan bisa menkerucut menjadi Piramida kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 Hijriyah tanggal 29 Rajab tahun 688 Mujarrad rasulullah sallallahu alayhi wasallam di Lampung sebagai kekhususan satuan wilayah administrasi pemerintahan. Sedangkan pada tahun 1601 nusantara di jajah oleh kerajaan Belanda yang datang ke Indonesia[2].

Penduduk

Secara umum, pesisir timur pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku/subsuku. Suku-suku besar lainnya selain suku Melayu ialah Batak, Minangkabau, Aceh, Lampung, Karo, Nias, Rejang, Komering, Gayo, Enggano, Mentawai, Devayan dan suku-suku lainnya. Di wilayah pesisir Sumatra dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Batam,Pekan Baru, Palembang dan Bandar Lampung, banyak bermukim etnis pendatang seperti Jawa, Banjar, Sunda, Tionghoa dan India. Mata pencaharian penduduk Sumatra sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.

Penduduk Sumatra mayoritas beragama Islam dan sebagian merupakan penganut ajaran Kristen Protestan maupun Katolik, terutama di wilayah Tapanuli dan Toba-Samosir termasuk sebagian wilayah lainya di Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan, seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Pangkal Pinang, Palembang, dan Bandar Lampung dijumpai beberapa penganut Buddha dan Konghucu utamanya dianut oleh orang-orang Tionghoa.

Berikut adalah 8 suku bangsa terbesar yang ada di Sumatera menurut sensus BPS 2010 (termasuk Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nias, Mentawai, Simeulue dan pulau-pulau di sekitarnya)[22]

No Suku Bangsa Jumlah
1 Suku Jawa 15.239.275
2 Suku Melayu (Riau,Jambi,Palembang,Suku Asal Sumatera Lain) 12.308.609
3 Suku Batak 7.302.330
4 Suku Minangkabau 5.799.001
5 Suku Asal Aceh 3.991.883
6 Suku Sunda 1.231.888
7 Suku Asal Lampung 1.109.601
8 Suku Nias 1.021.267

Transportasi

Kota-kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur, lintas barat dan lintas pantai timur yang melintang dari barat laut - tenggara Sumatra. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur, seperti ruas Bengkulu - Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai - Medan.

Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula dari Pelabuhan Panjang (Lampung) hingga Lubuk Linggau dan Palembang (Sumatera Selatan). Di tengah pulau Sumatra, jalur kereta api hanya terdapat di Sumatera Barat. Jalur ini menghubungkan antara kota Padang dengan Sawah Lunto dan kota Padang dengan kota Pariaman. Semasa kolonial Belanda hingga tahun 2001, jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis, maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun 2006, pemerintah provinsi Sumatera Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.

Di utara Sumatra, jalur kereta api membentang dari kota Medan sampai ke kota Rantau Prapat. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang.

Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Kuala Namu), Padang (Bandara Internasional Minangkabau, Batam (Bandar Udara Internasional Hang Nadim), Tanjungpinang (Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah) dan Palembang (Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II). Sedangkan pelabuhan kapal laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Batam Centre (Batam), Bulang Linggi (Bintan), Sri Bintan Pura (Tanjungpinang) dan Bakauheni (Lampung).

Ekonomi

Pulau Sumatra merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatra, yaitu provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama pulau Sumatra ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing.

Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah:

  • Arun (Aceh), menghasilkan gas alam.
  • Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi
  • Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.
  • Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi.
  • Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit.
  • Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
  • Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah.
  • Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit.
  • Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen.
  • Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara.

Beberapa kota di pulau Sumatra, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatra, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.

Selain kota Medan, kota-kota besar lain di pulau Sumatra adalah:

  1. Palembang, Sumatera Selatan
  2. Bandar Lampung, Lampung
  3. Pekanbaru, Riau
  4. Batam, Kepulauan Riau
  5. Padang, Sumatera Barat

Geografis

Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana, antara lain Asahan (Sumatera Utara), Sungai Siak (Riau), Kampar, Inderagiri (Sumatera Barat, Riau), Batang Hari (Sumatera Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering (Sumatera Selatan), Way Semaka, Way Sekampung, Way Tulangbawang, Way Seputih dan Way Mesuji (Lampung). Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatra di antaranya Batang Tarusan (Sumatera Barat) dan Ketahun (Bengkulu).

Di bagian barat pulau, terbentang pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan panjang lebih kurang 1500 km. Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan gunung, baik yang tidak aktif Gunung Pesagi, maupun gunung berapi yang masih aktif, seperti Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatera Utara), Marapi dan Talang (Sumatera Barat), Gunung Dempo (Sumatera Selatan), Gunung Kaba (Bengkulu), dan Kerinci (Sumatera Barat, Jambi). Di pulau Sumatra juga terdapat beberapa danau, di antaranya Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang (Sumatera Barat), Danau Kerinci (Jambi) Danau Suoh dan Danau Ranau (Lampung dan Sumatera Selatan).

Gunung-gunung di Sumatra yang berketinggian di atas 2.500 meter dpl

Administrasi

Provinsi

Pemerintahan di Sumatra dibagi menjadi 10 provinsi.

Provinsi Ibu kota Gubernur Luas Wilayah
(km2)
Populasi
(2018)
Kabupaten/
Kota
Logo Peta
Aceh Banda Aceh Achmad Marzuki 57.956 5.184.003 23
Sumatera Utara Medan Edy Rahmayadi 72.981 14.753.286 33
Sumatera Barat Padang Mahyeldi Ansharullah 42.012 5.511.246 19
Riau Pekanbaru Syamsuar 87.024 6.013.651 12
Kepulauan Riau Tanjung Pinang Ansar Ahmad 8.256 1.896.103 7
Jambi Jambi Al Haris 50.058 3.477.124 11
Bengkulu Bengkulu Rohidin Mersyah 19.919 1.975.845 10
Sumatera Selatan Palembang Herman Deru 91.592 8.182.597 17
Kepulauan Bangka Belitung Pangkal Pinang Erzaldi Rosman Djohan 16.424 1.349.121 7
Lampung Bandar Lampung Arinal Djunaidi 34.632 9.597.375 15

Kota besar

Berikut 15 kota besar di Sumatra berdasarkan jumlah populasi tahun 2019 (Kemendagri) .

No. Kota Provinsi Populasi
(2019)
Tanggal peresmian
1 Medan Sumatera Utara 2.949.830 1 Juli 1590; 434 tahun lalu (1590-07-01)
2 Palembang Sumatera Selatan 1.573.898 17 Juni 683; 1341 tahun lalu (683-06-17)
3 Batam Kepulauan Riau 1.192.941 18 Desember 1829; 194 tahun lalu (1829-12-18)
4 Bandar Lampung Lampung 1.176.677 17 Juni 1682; 342 tahun lalu (1682-06-17)
5 Pekanbaru Riau 1.074.989 23 Juni 1784; 240 tahun lalu (1784-06-23)
6 Padang Sumatera Barat 887.675 7 Agustus 1669; 355 tahun lalu (1669-08-07)
7 Jambi Jambi 610.854 17 Mei 1946; 78 tahun lalu (1946-05-17)
8 Bengkulu Bengkulu 366.435 18 Maret 1719; 305 tahun lalu (1719-03-18)
9 Dumai Riau 350,678 20 April 1999; 25 tahun lalu (1999-04-20)
10 Pematangsiantar Sumatera Utara 282.885 24 April 1871; 153 tahun lalu (1871-04-24)
11 Binjai Sumatera Utara 282.415 17 Mei 1872; 152 tahun lalu (1872-05-17)
12 Banda Aceh Aceh 240.462 22 April 1205; 819 tahun lalu (1205-04-22)
13 Lubuklinggau Sumatera Selatan 240,002 21 Juni 2001; 23 tahun lalu (2001-06-21)
14 Kota Metro[23] Lampung 167.400 9 Juni 1937; 85 tahun lalu
15 Tanjungbalai Sumatera Utara 167.012 27 Desember 1620; 403 tahun lalu (1620-12-27)

Kota inti menurut jumlah penduduk

Urutan Kota Kawasan Metropolitan Sensus 2018
BPS
Data 2018
Kemendagri
1. Medan Mebidangro 2.297.610 2.479.560
2. Palembang Patungraya Agung 1.455.284 1.548.064
3. Batam Batam Raya 1.329.773 1.192.808
4. Bandar Lampung Balameka Pringtata 881.801 1.166.761
5. Pekanbaru Pekansikawan 1.091.088 959.830
6. Padang Palapa 833.562 872.271

Bahasa


Budaya


Lihat pula

Catatan

  1. ^ Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia telah disebutkan bahwa Sumatra adalah ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia;[1] Namun, secara populer dieja dalam bahasa Indonesia yang tidak baku sebagai Sumatera.

Referensi

  1. ^ "Arti kata Sumatra". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek. KBBI Daring. Diakses tanggal 31 Juli 2024. 
  2. ^ a b c d e "The Largest Islands in the World | Britannica". Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-31. 
  3. ^ Hamka (1950). Sedjarah Islam di Sumatera (PDF). Medan: Pustaka Nasional. hlm. 7. 
  4. ^ a b Krom, N. J. (1941). "De Naam Sumatra". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië. 100: 5–25. ISSN 1383-5408. 
  5. ^ Munoz, Paul Michel (2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula (dalam bahasa Inggris). Continental Sales, Incorporated. hlm. 175. ISBN 978-981-4155-67-0. 
  6. ^ a b Herdahita Putri, Risa (13 Mei 2018). "Pulau Emas di Barat Nusantara". historia.id. Diakses tanggal 20 Juni 2023. 
  7. ^ Jain, Kailash Chand (1991). Lord Mahāvīra and His Times (dalam bahasa Inggris). Motilal Banarsidass Publ. hlm. 301. ISBN 978-81-208-0805-8. 
  8. ^ Nair, T.P. Sankarankutty (2006). "Indo Bali Relations in Pre-Modern Times a Peep into Bali's Life and Cultrue". Proceedings of the Indian History Congress. 67: 839–844. ISSN 2249-1937. 
  9. ^ Revire, Nicolas (2018). "Facts and Fiction: The Myth of Suvaṇṇabhūmi Through the Thai and Burmese Looking Glass". TRaNS: Trans-Regional and -National Studies of Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). 6 (2): 167–205. doi:10.1017/trn.2018.8. ISSN 2051-364X. 
  10. ^ "Prasasti Tinggalan Adityawarman, Kubu Rajo atau Kubur Rajo?". Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat (dalam bahasa Inggris). 2016-09-10. Diakses tanggal 2024-07-03. 
  11. ^ Bennett, Anna T. N. (2009). "Gold in early Southeast Asia". ArcheoSciences. Revue d'archéométrie (dalam bahasa Inggris) (33): 99–107. doi:10.4000/archeosciences.2072. ISSN 1960-1360. 
  12. ^ Fitria, Putri (2023). Kamus Sejarah dan Budaya Indonesia. Nuansa Cendekia. hlm. 200. ISBN 978-602-350-207-3. 
  13. ^ Samin, Suwardi Mohammad (1991). Budaya Melayu dalam perjalanannya menuju masa depan. Yayasan Penerbit MSI-Riau. hlm. 18. 
  14. ^ Borham, Abd Jalil (2012). Islam Di Pahang (dalam bahasa Melayu). Penerbit Universiti Malaysia Pahang. hlm. 67. ISBN 978-967-0120-61-4. 
  15. ^ Muljana, Prof Dr Slamet (2006-01-01). Sriwijaya. Lkis Pelangi Aksara. hlm. 62. ISBN 978-979-8451-62-1. 
  16. ^ Temple, Lt Col Sir Richard Carnac (2017). The Travels of Peter Mundy, in Europe and Asia, 1608-1667: Volumes I-V (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. hlm. 116. ISBN 978-1-317-01315-0. 
  17. ^ a b c d e f g h i j k l https://www.britannica.com/place/Srivijaya-empire
  18. ^ http://digilib.ubl.ac.id/index.php?p=show_detail&id=17297&keywords=
  19. ^ a b Bonatz, Dominik; Miksic, John; Neidel, J. David, ed. (2009). From Distant Tales: Archaeology and Ethnohistory in the Highlands of Sumatra. Newcastle upon Tyne: Cambridge Scholars Publishing. ISBN 978-1-4438-0497-4. 
  20. ^ "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id. Diakses tanggal 2021-12-19. 
  21. ^ http://digilib.ubl.ac.id/index.php?p=show_detail&id=17297&keywords=
  22. ^ "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id. Diakses tanggal 2021-12-19. 
  23. ^ Bas (2020-10-26). "Jumlah Penduduk Kota Metro 2020". Dilut.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-11. 

Pranala luar

Read other articles:

Film Amerika Serikatmenurut tahun 1890-an 1890 1891 1892 1893 18941895 1896 1897 1898 1899 1900-an 1900 1901 1902 1903 19041905 1906 1907 1908 1909 1910-an 1910 1911 1912 1913 19141915 1916 1917 1918 1919 1920-an 1920 1921 1922 1923 19241925 1926 1927 1928 1929 1930-an 1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940-an 1940 1941 1942 1943 19441945 1946 1947 1948 1949 1950-an 1950 1951 1952 1953 19541955 1956 1957 1958 1959 1960-an 1960 1961 1962 1963 19641965 1966 1967 1968 1969 1970-a...

 

 

Festival Balon Ojiya Festival Balon Ojiya (おぢや風船一揆code: ja is deprecated , Ojiya Fūsen Ikki) adalah festival balon udara panas dan kembang api yang diadakan di kota Ojiya, Prefektur Niigata, Jepang. Festival ini berlangsung selama dua hari pada setiap akhir bulan Februari. Dalam acara ini diterbangkan sekitar 40 balon udara panas dari seluruh Jepang dalam rangka Kejuaraan Lintas Alam-Piala Laut Jepang (Nihonkai Cup-Cross Country Senshuken). Acara istimewa diadakan pada malam pa...

 

 

Chu~♡Singel oleh f(x)dari album Hot SummerSisi-BStep by MeYou Are My DestinyDirilis 9 November 2009 27 November 2009 27 November 2009 16 Desember 2009FormatCD single, digital downloadDirekam2009GenrePop, synthpop, dance-popDurasi11:24LabelKorea Selatan SM Entertainment Taiwan Avex Taiwan Philipina Universal RecordsProduserLee Soo ManVideo musikChu~ di YouTube Chu~♡ (츄~♡) adalah singel pertama dalam format fisik oleh girlband Korea Selatan, f(x). Dirilis 9 November 2009 di Korea Selata...

Untuk perwira Angkatan darat dengan nama pertama yang sama, lihat Parkash Singh. Parkash Singh BadalParkash Singh Badal di Klub Golf Chandigarh Ketua Menteri Punjab ke-8Masa jabatan27 Maret 1970 – 14 Juni 1971 PendahuluGurnam SinghPenggantiPemerintahan presidenMasa jabatan20 Juni 1977 – 17 Februari 1980 PendahuluPemerintahan presidenPenggantiPemerintahan presidenMasa jabatan12 Februari 1997 – 26 Februari 2002 PendahuluRajinder Kaur BhattalPenggantiAmarinder Si...

 

 

Ilya Valeryevich YashinИлья Валерьевич Яшин Ketua Dewan Deputi distrik KrasnoselskyMasa jabatan7 Oktober 2017 – 27 Juli 2021Anggota Dewan Deputi distrik KrasnoselskyPetahanaMulai menjabat 7 Oktober 2017Pemimpin PARNASMasa jabatan2012–2016 Informasi pribadiLahir29 Juni 1983 (umur 40)Moskow, SFSR Rusia, Uni Soviet(sekarang Rusia)KewarganegaraanRusiaPartai politikYabloko (2000—2008)PARNAS (2010–2016) Independent (2008-2010, sejak 2016)Afiliasi politikl...

 

 

Attempted coup in the Roman republic in 63 BC For the fictitious conspiracy in 65 BC, see First Catilinarian conspiracy. A 19th century depiction, by Cesare Maccari, of Cicero denouncing Catiline in the senate. Mary Beard notes that this idealised depiction is a seductive fantasy of the occasion and the setting. There was no age gap: both men were in their forties.[1] The Catilinarian conspiracy (sometimes Second Catilinarian conspiracy) was an attempted coup d'état by Lucius S...

Small crown, made 1969 Coronet of Charles, Prince of WalesOn display at the Victoria & Albert Museum, 2012DetailsCountryUnited KingdomMade1969Weight1.36 kg (3 lb)Arches1MaterialGold, platinumCapVelvet trimmed with ermineNotable stones75 diamonds and 12 emeraldsOther elementsa gold-plated ping-pong ball (used as monde) The Coronet of Charles, Prince of Wales is a small crown that is part of the Honours of Wales. The gold coronet, with diamonds set in platinum, was made for and us...

 

 

  Grand Prix Australia 2022Detail lombaLomba ke 18 dari 20Grand Prix Sepeda Motor musim 2022Tanggal16 Oktober 2022Nama resmiAnimoca Brands Australian Motorcycle Grand PrixLokasiPhillip Island Grand Prix CircuitPhillip Island, Victoria, AustraliaSirkuitFasilitas balapan permanen4.448 km (2.764 mi)MotoGPPole positionPembalap Jorge Martín DucatiCatatan waktu 1:27.767 Putaran tercepatPembalap Johann Zarco DucatiCatatan waktu 1:29.622 di lap 13 PodiumPertama Álex Rins SuzukiK...

 

 

Voce principale: Associazione Calcio Legnano. A.C. LegnanoStagione 1978-1979Sport calcio Squadra Legnano Allenatore Luciano Sassi Commissario straordinario Rolando Landoni Serie C214º posto nel girone B Coppa Italia Semiprofessionisti3º posto nel girone 8 Maggiori presenzeCampionato: Cribio e Cautillo (35) Miglior marcatoreCampionato: Tresoldi e Rota (6) StadioComunale 1977-1978 1979-1980 Si invita a seguire il modello di voce Questa voce raccoglie le informazioni riguardanti l'As...

بروس بوتلر (بالإنجليزية: Bruce Alan Beutler)‏    معلومات شخصية الميلاد 29 ديسمبر 1957 (67 سنة)[1][2][3]  شيكاغو[4][5][6]  الإقامة الولايات المتحدة  مواطنة الولايات المتحدة[7][8][9]  عضو في الأكاديمية الألمانية للعلوم - ليوبولدينا،  والأكادي�...

 

 

GMG A GMG of the German Army. Jenis Peluncur granat otomatis Negara asal Jerman Sejarah pemakaian Masa penggunaan 1990s–sekarang Digunakan oleh Lihat Pengguna Pada perang Perang di Afganistan (2001–2021) Sejarah produksi Tahun 1992-1995 Produsen Heckler & Koch Diproduksi 1996-Sekarang[butuh rujukan] Varian GMW Spesifikasi Berat Senapan 28,8 kg, tripod 10,7 kg, dan softmount 8 kg. Panjang 1090 mm Panjang laras 415 mm Lebar 226 mm (tanpa kotak amunisi) ...

 

 

此條目可参照英語維基百科相應條目来扩充。 (2021年5月6日)若您熟悉来源语言和主题,请协助参考外语维基百科扩充条目。请勿直接提交机械翻译,也不要翻译不可靠、低品质内容。依版权协议,译文需在编辑摘要注明来源,或于讨论页顶部标记{{Translated page}}标签。 约翰斯顿环礁Kalama Atoll 美國本土外小島嶼 Johnston Atoll 旗幟颂歌:《星條旗》The Star-Spangled Banner約翰斯頓環礁�...

西維珍尼亞 美國联邦州State of West Virginia 州旗州徽綽號:豪华之州地图中高亮部分为西維珍尼亞坐标:37°10'N-40°40'N, 77°40'W-82°40'W国家 美國加入聯邦1863年6月20日(第35个加入联邦)首府(最大城市)查爾斯頓政府 • 州长(英语:List of Governors of {{{Name}}}]]) • 副州长(英语:List of lieutenant governors of {{{Name}}}]])吉姆·賈斯蒂斯(R)米奇·卡邁克爾(...

 

 

Bubuk monasit, sebuah mineral fosfat torium dan tanah jarang, adalah sumber utama dari torium dunia Program tenaga nuklir tiga tahap India diformulasikan olejh Homi Bhabha pada 1950an untuk mengamankan energi bebas jangka panjang negara tersebut, melalui penggunaan cadangan uranium dan torium yang ditemukan di pasir monasit wilayah pesisir India Selatan. Fokus utama dari program tersebut adalah memungkinkan cadangan torium India untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan energi negara tersebut....

 

 

Where and how the United States gets electrical and other power Hoover Dam US oil production, imports, & exports This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Energy policy of the Unite...

Nevada's counties This is a list of properties and historic districts in Nevada that are listed on the National Register of Historic Places. There is at least one listing in each of Nevada's 16 counties and one independent city. Current listings by county Map all coordinates using OpenStreetMap Download coordinates as: KML GPX (all coordinates) GPX (primary coordinates) GPX (secondary coordinates) The following are approximate tallies of current listings by county. These counts are based on ...

 

 

U.S. presidential administration from 2001 to 2009 Not to be confused with that of his father, the Presidency of George H. W. Bush. For a chronological guide, see Timeline of the George W. Bush presidency. Presidency of George W. BushJanuary 20, 2001 – January 20, 2009CabinetSee listPartyRepublicanElection20002004SeatWhite House← Bill ClintonBarack Obama → Seal of the presidentArchived websiteLibrary website This article is part of a series aboutGeorge W. Bush...

 

 

List of events ← 1526 1525 1524 1527 in India → 1528 1529 1530 Centuries: 15th 16th 17th 18th Decades: 1500s 1510s 1520s 1530s 1540s See also:List of years in IndiaTimeline of Indian history Events from the year 1527 in India. Events 17 March – The Battle of Khanwa is fought.[1] Births This section is empty. You can help by adding to it. (May 2010) Deaths Hasan Khan Mewati, commander in the Battle of Khanwa is killed at that battle (year of birth unknown) See also India...

Bagian dari seri artikel mengenaiEnergi berkelanjutan Ikhtisar Energi berkelanjutan Bahan bakar karbon netral Penghapusan bertahap bahan bakar fosil Penghematan energi Kogenerasi Efisiensi energi Penyimpanan energi Bangunan hijau Pompa panas Tenaga rendah karbon Mikrogenerasi Desain bangunan surya pasif Energi terbarukan Bahan bakar hayati Panas bumi Pembangkit listrik tenaga air Surya Pasang surut Ombak Angin Transportasi berkelanjutan Kendaraan listrik Kendaraan hijau Hibrida plug-in  ...

 

 

Duché de Silésie(pl) Księstwo śląskie 1138–1335 Blason du duché de Silésie Les duchés silésiens pendant les années 1249 à 1273 : Breslau (Wrocław) (en orange), Opole et Ratibor (jaune), Liegnitz (violet), Glogau (vert) et Opava (bleu)Informations générales Statut Duché Capitale Breslau Religion Catholicisme Histoire et événements 1138 Création du duché 1173 Premier partage du duché entre les fils de Ladislas le Banni 1249 Nouvelle partition entre les fils d'He...