Bahasa Tidung atau Tidong adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan oleh Suku Tidung[1] di Kalimantan Utara, Indonesia, dan juga dituturkan di Sabah, Malaysia.[2][3][4]
Persebaran tutur
Bahasa Tidung dituturkan di Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, bahasa Tidung dituturkan di Kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan, Tana Tidung, dan Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Sementara di Malaysia, bahasa Tidung dituturkan di Sabah. Di sebar tutur bahasa Tidung, penuturnya juga berkonta dengan penutur bahasa lain seperti bahasa Melayu, Punan, Tenggalan, dan bahasa-bahasa lainnya di Sabah.[4]
Dialek
Peta persebaran bahasa di Kalimantan. Persebaran bahasa Tidong ditandai dengan kode bernomor 69.
Bahasa Tidung memiliki beberapa dialek.
Sementara menurut Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada tiga dialek, antara lain:[4]
- Dialek Berusu
- Dialek Sesayap, dan
- Dialek Tagul
Perbandingan bahasa dengan bahasa lain
Bahasa Tidung memiliki perbedaan dengan bahasa-bahasa lainnya di Kalimantan Utara. Pada penghitungan dialektrometri, bahasa Tidung memiliki persentase perbedaan sekitar 90%—92% dengan bahasa-bahasa tersebut, antara lain bahasa Tidung dengan bahasa Long Pulung sebesar 90%; bahasa Lundayeh sebesar 91%; serta bahasa Tenggalan sebesar 92%.[4]
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Tidung
|
Bahasa Rejang
|
Dialek Rejang Lebong
|
Dialek Rejang Curup
|
Dialek Rejang Kepahiang
|
perut |
tinay |
tenai |
tenei |
tenea
|
Lihat pula
Referensi