Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Bahasa ini diklasifikasikan sebagai bahasa terancam punah, karena tekanan dari bahasa Melayu lokal (Melayu Sula).[7]
Bahasa Sula telah meminjam banyak unsur leksikal dari bahasa Melayu Ambon, serta bahasa Ternate, bahasa yang lebih dominan di Maluku Utara.[7]:141, 342–535 Pengaruh dari bahasa Belanda juga masuk ke bahasa tersebut, mungkin melalui bahasa Melayu lokal dan Ternate. Bahasa Indonesia standar juga sangat berpengaruh.[7]:141
Bahasa Mangole yang digunakan di Pulau Mangole, di sebelah utara Pulau Sulabesi, terkadang diklasifikasikan sebagai bahasa yang berbeda.[7]:50
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Sanana". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. ; ;