Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Renium(VII) oksida

Renium(VII) oksida
Renium(VII) oksida
Nama
Nama lain
Renium heptoksida
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • Key: NBGOSNNAAHDRLK-UHFFFAOYSA-N
  • InChI=1S/7O.2Re
  • O=[Re](=O)(=O)O[Re](=O)(=O)=O
Sifat
Re2O7
Massa molar 484,40298 g/mol
Penampilan Bubuk kristalin kuning
Densitas 6,103 g/cm3 (padatan)
Titik lebur 360 °C (680 °F; 633 K)
Titik didih Menyublim
Terhidrolisis
Bahaya
Piktogram GHS GHS05: Korosif
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}
H314
P260, P264, P280, P301+330+331, P303+361+353, P304+340, P305+351+338, P310, P321, P363, P405, P501
Senyawa terkait
Senyawa terkait
Mangan(VII) oksida
Teknesium(VII) oksida
Asam perrenat
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Renium(VII) oksida adalah sebuah senyawa anorganik dengan rumus kimia Re2O7. Padatan kekuningan ini adalah anhidrida dari HOReO3. Asam perrenat, Re2O7·2H2O, sangat erat kaitannya dengan Re2O7. Re2O7 adalah bahan baku untuk semua senyawa renium, yang merupakan fraksi volatil yang diperoleh setelah memanggang bijih induknya.[2]

Struktur

Padatan Re2O7 terdiri dari pusat Re oktahedral dan tetrahedral yang berselang-seling. Setelah dipanaskan, polimer tersebut merengkah dan menghasilkan molekul Re2O7 (nonpolimer). Spesies molekul ini sangat mirip dengan mangan(VII) oksida, yang terdiri dari sepasang tetrahedra ReO4 yang berbagi suatu titik sudut, yaitu O3Re–O–ReO3.[3]

Sintesis dan reaksi

Renium(VII) oksida akan terbentuk ketika logam renium atau senyawa oksida atau sulfidanya dioksidasi pada suhu 500–700 °C (900–1.300 °F) di udara.[4]

Re2O7 larut dalam air dan menghasilkan asam perrenat.

Pemanasan Re2O7 akan menghasilkan renium(IV) oksida, reaksi yang ditandai dengan munculnya warna biru tua:[5]

2Re2O7 → 4ReO2 + 3O2

Dengan menggunakan tetrametiltimah, senyawa ini berubah menjadi metilrenium trioksida ("MTO"), suatu katalis untuk oksidasi:[6]

Re2O7 + 2Sn(CH3)4 → CH3ReO3 + (CH3)3SnOReO3

Dalam reaksi terkait, senyawa ini bereaksi dengan heksametildisiloksana untuk menghasilkan siloksida:[4]

Re2O7 + 2O(Si(CH3)3)2 → 2(CH3)3SiOReO3

Kegunaan

Katalis hidrogenasi

Renium(VII) oksida digunakan dalam sintesis organik sebagai katalis untuk etenolisis,[7] reduksi karbonil, dan reduksi amida.[8]

Referensi

  1. ^ "Rhenium(VII) oxide". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 6 Juli 2025.
  2. ^ Georg Nadler, Hans (2005), "Rhenium and Rhenium Compounds", Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, doi:10.1002/14356007.a23_199
  3. ^ Wells, A.F. (1984). Structural Inorganic Chemistry. Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-855370-6.
  4. ^ a b Schmidt, Max; Schmidbaur, Hubert (1967). Trimethylsilyl Perrhenate. Inorganic Syntheses. Vol. 9. hlm. 149–151. doi:10.1002/9780470132401.ch40. ISBN 9780470132401.
  5. ^ Glemser, O. (1963). "Rhenium". Dalam G. Brauer (ed.). Handbook of Preparative Inorganic Chemistry. Vol. 1 (Edisi 2). Academic Press. hlm. 1476–1485.
  6. ^ W. A. Herrmann; F. E. Kuhn (1997). "Organorhenium Oxides". Acc. Chem. Res. 30 (4): 169–180. doi:10.1021/ar9601398.
  7. ^ Lionel Delaude.; Alfred F. Noels, "Metathesis", Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology, New York: John Wiley, doi:10.1002/0471238961.metanoel.a01, ISBN 9780471238966
  8. ^ Nishimura, Shigeo (2001). Handbook of Heterogeneous Catalytic Hydrogenation for Organic Synthesis (Edisi 1). New York: Wiley-Interscience. hlm. 42–43, 182, 389–390, & 408. ISBN 978-0-471-39698-7.
Kembali kehalaman sebelumnya