Teknesium(IV) oksida
Teknesium(IV) oksida, juga dikenal sebagai teknesium dioksida, adalah sebuah senyawa kimia anorganik dengan rumus TcO2 yang membentuk dihidrat, TcO2·2H2O, yang juga dikenal sebagai teknesium(IV) hidroksida. Senyawa ini merupakan padatan hitam radioaktif yang akan teroksidasi perlahan di udara.[1][4] PembuatanTeknesium(IV) oksida pertama kali diproduksi pada tahun 1949 dengan mengelektrolisis larutan amonium perteknetat di bawah amonium hidroksida dan metode ini digunakan untuk memisahkan teknesium dari molibdenum dan renium.[1][4][5] Saat ini terdapat beberapa cara yang lebih efisien untuk memproduksi senyawa ini, seperti reduksi amonium perteknetat dengan logam seng dan asam klorida, timah(II) klorida, hidrazina, hidroksilamina, asam askorbat,[4] melalui hidrolisis kalium heksakloroteknat[3] atau melalui dekomposisi amonium perteknetat pada suhu 700 °C di bawah atmosfer lengai:[1][6][7]
Semua metode tersebut kecuali yang terakhir mengarah pada pembentukan dihidrat. Metode paling modern untuk memproduksi senyawa ini adalah melalui reaksi amonium perteknetat dengan natrium ditionit.[8] SifatTeknesium(IV) oksida dihidrat mengalami dehidrasi menjadi teknesium dioksida anhidrat pada suhu 300 °C, dan jika dipanaskan lebih lanjut akan menyublim pada suhu 1.100 °C di bawah atmosfer lengai. Namun, jika terdapat oksigen, ia akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan teknesium(VII) oksida pada suhu 450 °C.[1][3][7] Jika terdapat air, maka asam perteknetat akan dihasilkan melalui reaksi teknesium(VII) oksida dengan air.[6] Jika teknesium(IV) oksida direaksikan dengan basa, seperti natrium hidroksida, ia akan membentuk ion hidroksiteknetat(IV), yang mudah teroksidasi menjadi asam perteknetat dengan berbagai cara, seperti reaksi dengan hidrogen peroksida alkali, asam nitrat pekat, bromin, atau serium tetravalen.[1][7] Kelarutan teknesium(IV) oksida dalam air sangatlah rendah dan dilaporkan hanya sebesar 3,9 μg/L. Spesies utama ketika teknesium(IV) oksida dilarutkan dalam air adalah TcO2+ pada pH di bawah 1,5, TcO(OH)+ pada pH antara 1,5 dan 2,5, TcO(OH)2 pada pH antara 2,5 dan 10,9, dan TcO(OH)–3 pada pH di atas 10,9. Kelarutannya dapat dipengaruhi dengan menambahkan berbagai ligan organik seperti asam humat dan EDTA, atau dengan penambahan asam klorida. Ini dapat menjadi masalah jika teknesium(IV) oksida dilepaskan ke dalam tanah, karena akan meningkatkan kelarutannya.[9] Jika teknesium(IV) oksida dielektrolisis dalam kondisi asam, reaksi berikut terjadi:
Potensial elektroda yang terukur untuk reaksi ini adalah −837,2±10,0 kJ/mol.[2] Suseptibilitas magnetik molar TcO2·2H2O ditemukan sebesar χm = 244×106[butuh klarifikasi satuan].[3] Referensi
|