Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kesultanan Bima

كسلطانن بيما مبوجو

Kesultanan Bima
1620–1958
Bendera Bima
Bendera
Istana Sultan Bima
Istana Sultan Bima
Ibu kotaBima
Bahasa yang umum digunakanBima
Agama
Islam
PemerintahanKesultanan
Sultan 
Sejarah 
• Kerajaan Bima berkonversi menjadi Kesultanan Bima
1620
• Status kesultanan dihapus oleh Republik Indonesia
1958
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Bima
Hindia Belanda
Sekarang bagian dari Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Sultan Muhammad Salahuddin bersama tamu tentara Belanda (tahun 1949)
Sultan Muhammad Salahuddin (bertahta 1920-1943)

Kesultanan Bima (كسلطانن بيما) adalah kerajaan Islam yang didirikan pada tanggal 7 Februari 1621 Masehi. Sultan pertamanya adalah raja ke-27 dari Kerajaan Mbojo yang bernama La Kai. Wilayah Kesultanan Bima meliputi Pulau Sumbawa dan Pulau Flores Bagian Barat yaitu Wilayah Manggarai yang sekarang menjadi 3 Kabupaten yakni Kab. Manggarai, Kab. Manggarai Barat dan Kab. Manggarai Timur. Kesultanan ini telah dipimpin oleh 14 sultan. Sultan terakhirnya adalah Sultan Muhammad Salahuddin.[1]

Awal Pendirian

Pada awalnya Kesultanan Bima merupakan sebuah kelompok masyarakat Suku Mbojo yang menganut paham animisme dan dinamisme. Masyarakat ini kemudian disatukan bersama suku-suku lain di sekitarnya. Penyatuan ini dilakukan oleh Sang Bima yang mengajarkan agama Hindu dari Jawa. Setelah itu, ia mendirikan Kerajaan Bima dengan gelar Sangaji.[2]

Kerajaan Bima didirikanpada abad ke-11 Masehi dengan dua nama, yaitu Kerajaan Mbojo dan Kerajaan Bima. Kerajaan Mbojo merupakan nama yang diberikan oleh para pemangku adat yang disebut Ncuhi, sedangkan Kerajaan Bima merupakan nama yang diberikan oleh masyarakat. Setelah membentuk kerajaan, Sang Bima pergi ke Kerajaan Medang. Ia kemudian mengirim kedua putranya yang bernama Indra Zamrud dan Indra Kumala ke Kerajaan Bima. Indra Zamrud diangkat menjadi Sangaji di Bima, sedangkan Indra Kumala menjadi Sangaji di Dompu.[3]

Awal Kesultanan

Pada tahun 1540 Masehi, para mubalig dan pedagang dari Kesultanan Demak datang ke Kerajaan Bima untuk menyiarkan Islam. Penyebaran Islam dilakukan oleh Sunan Prapen, tetapi tidak dilanjutkan setelah Sultan Trenggono wafat pada tahun yang sama. Pada tahun 1580, penyebaran Islam dilanjutkan oleh para mubalig dan pedagang dari Kesultanan Ternate yang diutus oleh Sultan Baabullah. Selanjutnya, penyebaran Islam di Kerajaan Bima diteruskan oleh Sultan Alauddin pada tahun 1619. Ia mengirim para mubalig dari Kesultanan Gowa dan Kesultanan Tallo dari Makassar. Kerajaan Bima akhirnya menjadi kesultanan setelah rajanya yang bernama La Kai menjadi muslim pada tanggal 15 Rabiul Awal tahun 1030 Hijriyah. Agama Islam kemudian menjadi agama resmi dari para bangsawan dan masyarakat Kerajaan Bima.[4]

Wilayah Kekuasaan

Pada abad ke-19 M, wilayah kekuasaan Kesultanan Bima meliputi Pulau Sumbawa bagian timur, Manggarai, dan pulau‑pulau kecil di Selat Alas. Wilayah Kesultanan Bima berbatasan langsung dengan Laut Jawa di utara dan Samudera Hindia di selatan. Di Pulau Sumbawa, wilayah Kesultanan Bima dibagi menjadi tiga distrik yaitu Belo, Bolo, dan Sape. Tiap distrik dipimpin oleh seorang pemimpin distrik yang disebut Djeneli. Distrik kemudian dibagi lagi menjadi perkampungan-perkampungan yang dipimpin oleh kepala kampung. Wilayah Kesultanan Bima di Manggarai dibagi menjadi daerah Reo dan daerah Pota. Pemimpin masing-masing distrik bergelar naib yang bertanggung jawab langsung kepada sultan. Para naib ini memimpin para galarang, dan kepala kampung.[5]

Pada tahun 1938, wilayah kekuasaan Kesultanan Bima menyempit akibat perjanjian dengan Gubernur Hindia Belanda. Kesultanan Bima berbatasan dengan Laut Jawa di utara dan Samudera Hindia di selatan. Bagian timur berbatasan dengan Manggarai dan bagian barat berbatasan dengan Dompu. Kesultanan Bima juga memperoleh wilayah Kerajaan Sanggar yang berada di pantai barat semenanjung Gunung Tambora pada tahun 1928.[6]

Pemerintahan

Kesultanan Bima menggunakan gelar Ruma kepada para sultannya. Gelar ini melambangkan bahwa sultan adalah khalifah dan wakil Allah di bumi. Sultan diberi wewenang oleh masyarakatnya untuk menjadi pemimpin dan pemerintah. Dalam melaksanakan pemerintahan, sultan mengutamakan kepentingan masyarakat dan tidak mementingkan keperluan pribadinya. Pemerintahan sultan sepenuhnya dilaksanakan sesuai syariat Islam. Nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dipadukan dan membentuk tradisi pemerintahan.[7]

Pemerintah Hindia Belanda berkuasa di Kesultanan Bima pada tahun 1908 dan menerapkan pemerintahan terpusat. Wilayah Kesultanan Bima dibagi menjadi 5 distrik pemerintahan yaitu Distrik Rasanae, Distrik Donggo, Distrik Sape, Distrik Belo, dan Distrik Bolo. Distrik Rasanae dipimpin oleh Sultan, sedangkan Distrik Donggo dipimpin oleh Sultan Muda. Distrik Sapa dipimpin oleh Raja Bicara, Distrik Bolo dipimpin oleh Raja Sakuru. dan Distrik Bolo dipimpin oleh Rato Parado.[8] Pada tahun 1909, Kesultanan Bima digabung ke dalam Keresidenan Timur Hindia Belanda dengan pusat pemerintahan di Makassar. Semua urusan kesultanan harus mendapat persetujuan pemerintah kolonial Belanda.[9]

Sultan Ismail

Sultan Ismail adalah sultan ke-10 Kesultanan Bima. Ia adalah putra dari Sultan Abdul Hamid. Kekuasaannya dimulai sejak pengangkatannya pada tanggal 26 November 1819.[10] Sultan Ismail berkuasa hingga tahun 1854. Selama masa kekuasaannya, Kesultanan Bima membangun banyak musala dan masjid di seluruh wilayahnya. Pada awal pemerintahannya, masyarakat hidup miskin dan menderita kelaparan akibat letusan Gunung Tambora, serangan bajak laut, dan kemarau panjang. Perekonomian Kesultanan Bima kemudian membaik setelah Sultan Ismail beralih patuh kepada Inggris.[11]

Sultan Abdul Kadim

Sultan Abdul Kadim adalah sultan kedelapan dari Kesultanan Bima. Ia berkuasa sejak tanggal 9 Februari

Sultan Abdul Hamid

Sultan Abdul Hamid adalah putra dari Sultan Abdul Kadim. Ia memerintah mulai tahun 1773 M. Pada masa pemerintahannya, perdagangan di wilayah Kesultanan Bima telah menjadi hak monopoli Belanda. Ia kemudian berperan dalam mempermudah izin pelayaran kapal-kapal di wilayah Kesultanan Bima.[12]

Sultan Muhammad Salahuddin

Sultan Muhammad Salahuddin adalah putra Sultan Ibrahim. Ia berkuasa pada tahun 1915 dan mengubah keadaan politik dan pemerintahan.[8] Selama pemerintahannya, ia mendirikan sekolah Islam di Raba dan Kampo Suntu. Selain itu, masjid-masjid didirikan di tiap desa dalam wilayah Kesultanan Bima. Sultan Muhammad Salahuddin juga mendirikan peradilan urusan agama yang disebut Badan Hukum Syara. Ia juga mulai melepaskan pengaruh Hindia Belanda di kesultanannya dengan melakukan peperangan dan mendirikan berbagai organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.[13]

Kehidupan Masyarakat

Masyarakatnya memiliki tiga sifat yang berasal dari masa awal pendirian Kerajaan Bima, yaitu sifat sabar, malu dan takut. Ketiga sifat ini diwariskan oleh Sang Bima kepada kedua anaknya, yaitu Indra Zamrud dan Indra Kumala. Indra Zamrud dibekali ilmu melaut, sedangkan Indra Kumala dibekali ilmu bertani. Pengetahuan ini kemudian diajarkan kepada masyarakat Bima.[14] Setelahnya, Wilayah Kesultanan Bima telah menjadi kawasan perdagangan sejak abad ke-11 M. Perannya adalah sebagai penghubung antara Kerajaan Medang di Pulau Jawa dan Kepulauan Maluku. Kerajaan Bima menjadi tempat perdagangan dan persinggahan. Hasil bumi yang diperdagangkan berupa soga, sapang dan rotan. Perdagangan dilakukan di pelabuhan Bima Lawa Due dan Nanga Belo. Para pedagang juga singgah untuk mempersiapkan bekal ke Maluku berupa makanan dan air minum.[15]

Struktur Sosial

Penduduk asli di Kesultanan Bima adalah masyarakat Suku Donggo yang menghuni wilayah pegunungan. Wilayah pemukimannya berada di Kecamatan Donggo dan Kecamatan Wawo Tengah.[16] Penduduk yang lainnya adalah Suku Bima. Suku ini awalnya adalah para pendatang dari Suku Makassar dan Suku Bugis yang menghuni wilayah pesisir Bima. Mereka kemudian menikahi penduduk asli dan menetap sebagai penduduk di Bima pada abad ke-14.[17] Para pendatang lain berasal dari Suku Melayu dan Suku Minangkabau. Mereka menetap di wilayah Teluk Bima, Kampung Melayu, dan Benteng. DI Kesultanan Bima juga terdapat pemukiman Arab yang terdiri dari para pedagang dan mubalig.[18]

Keagamaan

Islam pertama kali diperkenalkan ke Kesultanan Bima oleh Sayyid Ali Murtadlo atau Sunan Gisik yang berasal dari Gresik. Ia adalah putra Syekh Maulana Ibrahim Asmaraqandi dan kakak dari Sunan Ampel. Penyebaran Islam dilakukan bersamaan dengan kegiatan perdagangan. Penerimaan Islam hanya oleh kelompok kecil pedagang dan masyarakat Kerajaan Bima yang berada di wilayah pesisir.[19]

Islamisasi di Sulawesi Selatan selama periode tahun 1605 hingga 1611 membuat Kesultanan Gowa memperluas penyebaran Islam ke Kepulauan Nusa Tenggara.[20] Kesultanan Gowa memusatkan penyebaran Islam di Pulau Sumbawa setelah hampir seluruh kerajaan di Sulawesi Selatan diislamkan.[21] Penyebaran Islam dilanjutkan oleh para pedagang dari Kerajaan Gowa, Kerajaan Tallo, Kesultanan Luwu, Kesultanan Bone, dan Kesultanan Ternate. Hubungan politik, budaya dan ekonomi antara Kerajaan Gowa dan Kesultanan Bima akhirnya membuat raja Kerajaan Bima yang bernama La Kai menjadi muslim. Islam yang berkembang di Kesultanan Bima juga dipengaruhi oleh Kesultanan Gowa.[22]

Kesultanan Bima kemudian menerapkan hukum Islam dan hukum adat secara bersamaan. Pemerintahan Kesultanan Bima kemudian membentuk lembaga eksekutif dan yudikatif.[23] Sejak tanggal 14 Agustus 1788, Kesultanan Bima memiliki lembaga peradilan Islam yang bernama Mahkamah Syar'iyyah. Tugas utamanya adalah mengadili dalam urusan syariat Islam. Setelah Belanda memerintah di Kerajaan Bima, Mahkamah Syar’iyyah digantikan oleh sistem peradilan Hindia Belanda pada tahun 1908.[24]

Daftar Sultan

Para sultan yang pernah berkuasa di Kesultanan Bima adalah sebagai berikut:[25]

Daftar sultan di Kesultanan Bima
Sultan ke- Nama Gelar Periode
1 Abdul Kahir Mantau Wata Wadu 1620—1640
2 I Ambela Abi’l Khair Sirajuddin, Mantau Uma Jati 1640—1682
3 Nuruddin Abu Bakar All Syah Mawa’a Paju 1682—1687
4 Jamaluddin Ali Syah Mawa’a Romo 1687—1696
5 Hasanuddin Muhammad Syah Mabata Bo’u 1696—1731
6 Alauddin Muhammad Syah Manuru Daha 1731—1748
7 Kamalat Syah Rante Patola Sitti Rabi’ah 1748—1751
8 Abdul Kadim Muhammad Syah Mawa’a Taho 1751—1773
9 Abdul Hamid Muhammad Syah Mantau Asi Saninu 1773—1817
10 Ismail Muhammad Syah Mantau Dana Sigi 1817—1854
11 Abdullah Mawa’a Adil 1854—1868
12 Abdul Aziz Mawa’a Sampela 1868—1881
13 Ibrahim Ma Taho Parange 1881—1915
14 Muhamad Salahuddin Marrbora di Jakarta 1915—1951

Peninggalan Sejarah

Istana Asi Mbojo

Istana Sultan Bima pada tahun 1949

Istana Asi Mbojo didirikan pada tahun 1888 dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim. Istana ini digunakan hingga masa pemerintahan Sultan Muhammad Salahuddin. Pada tahun 1927, istana Asi Mbojo diperbaiki dan ditempati kembali pada tahun 1929. Arsitekturnya dirancang dengan menggunakan perpaduan arsitektur Bima dan Belanda. Perancangnya adalah Obzicter Rahatta yang merupakan tahanan Hindia Belanda dari Ambon. Istana Asi Mbojo kemudian menjadi Museum Asi Mbojo [26] Pada masa Kesultanan Bima, istana ini digunakan sebagai kediaman sultan bersama keluarganya, serta sebagai pusat pemerintahan dan pusat penyiaran agama.[27]

Istana Asi Bou

Istana Asi Bou dibangun pada tahun 1927 sebagai kediaman sementara untuk sultan dan keluarganya. Kediaman ini digunakan selama pembangunan ulang dari Istana Asi Mbojo. Istana Asi Bou merupakan sebuah rumah panggung tradisional. Bahan bangunannya berupa kayu jati yang berasal dari Tololai, Kecamatan Wera. Pembangunannya menggunakan biaya dari kas keuangaan Kesultanan Bima dan dana pribadi Sultan Muhammad Salahuddin.[28]

Masjid Sultan Muhammad Salahuddin

Masjid Sultan Muhammad Salahuddin mulai dibangun pada tahun 1737 M dalam masa pemerintahan Sultan Abdul Kadim. Pembangunan masjid diteruskan oleh Sultan Abdul Hamid. Ia mengubah model atap masjid menjadi bersusun tiga yang menyerupai Masjid Kudus. Pada tahun 1943, Sultan Muhammad Salahuddin memerintahkan pembangunan ulang masjid yang hancur setelah dibom oleh pesawat pasukan sekutu dalam Perang Dunia II. Masjid ini kembali diperbaiki pada tahun 1990 oleh Siti Maryam yang merupakan putri dari Sultan Muhammad Salahuddin.[28]

Masjid Al-Muwahiddin

Masjid Al-Muwahiddin dibangun pada tahun 1947 dalam masa pemerintahan Sultan Muhammad Salahuddin. Tujuan pembangunannya adalah untuk menggantikan sementar fungsi dari Masjid Muhammad Salahuddin yang telah hancur. Masjid ini difungsikan sebagai tempat kegiatan ibadah, dakwah, dan studi Islam.[29]

Peninggalan Budaya

Rimpu

Rimpu adalah busana wanita berupa sarung yang digunakan oleh para muslimah di Kesultanan Bima. Kegunaannya adalah sebagai penutup kepala dan bagian tubuh bagian atas. Rimpu terdiri dari dua lembar kain sarung. Sarung pertama digunakan untuk menutupi kepala sehingga yang terliihat hanya bagian muka atau mata saja. Kain kedua diikat di perut dan digunakan sebagai pengganti rok.[30] Rimpu diperkenalkan pertama kali di Bima pada akhir abad ke-17 M.[31]

Referensi

  1. ^ Mawaddah 2017, hlm. 141.
  2. ^ Saputri 2016, hlm. 633.
  3. ^ Saputri 2016, hlm. 633–634.
  4. ^ Saputri 2016, hlm. 634.
  5. ^ Haris 2006, hlm. 18.
  6. ^ Haris 2006, hlm. 19.
  7. ^ Effendy 2017, hlm. 185.
  8. ^ a b Sumiyati 2020, hlm. 22.
  9. ^ Sumiyati 2020, hlm. 23.
  10. ^ Mandyara 2017, hlm. 47.
  11. ^ Mandyara 2017, hlm. 48.
  12. ^ Mawaddah 2017, hlm. 142.
  13. ^ Sumiyati 2020, hlm. 25.
  14. ^ Sulistyo 2014, hlm. 160.
  15. ^ Sulistyo 2014, hlm. 159.
  16. ^ Aulia 2013, hlm. 2.
  17. ^ Aulia 2013, hlm. 3.
  18. ^ Aulia 2013, hlm. 4.
  19. ^ Salahuddin 2005, hlm. 194.
  20. ^ Effendy 2017, hlm. 188.
  21. ^ Effendy 2017, hlm. 189.
  22. ^ Salahuddin 2005, hlm. 195.
  23. ^ Salahuddin 2005, hlm. 195–196.
  24. ^ Salahuddin 2005, hlm. 196.
  25. ^ Haris 2006, hlm. 30–31.
  26. ^ Akbar, Antariksa, dan Meidiana 2017, hlm. 13.
  27. ^ Akbar, Antariksa, dan Meidiana 2017, hlm. 13–14.
  28. ^ a b Akbar, Antariksa, dan Meidiana 2017, hlm. 14.
  29. ^ Akbar, Antariksa, dan Meidiana 2017, hlm. 15.
  30. ^ Aksa 2018, hlm. 84.
  31. ^ Aksa 2018, hlm. 85.

Daftar Pustaka

Baca informasi lainnya:

本條目存在以下問題,請協助改善本條目或在討論頁針對議題發表看法。 此条目序言章节没有充分总结其内容要点。 (2019年7月18日)请考虑扩充序言,为条目所有重要方面提供易懂的概述。请在条目的讨论页讨论此问题。 此條目過於依赖第一手来源。 (2019年7月18日)请補充第二手及第三手來源,以改善这篇条目。 此條目需要补充更多来源。 (2019年7月18日)请协助補充多方面可靠

Korean post-wedding custom PyebaekKorean nameHangul폐백Hanja幣帛Revised RomanizationpyebaekMcCune–Reischauerp'yepaek Pyebaek table Pyebaek (Korean: 폐백) is a Korean wedding custom that is traditionally held a few days after the official ceremony, with only family members present.[citation needed] The ceremony begins with the older couple seated on cushions behind a table in front of a painted screen, with the newlyweds opposite them. The newlyweds perform a deep bow whi…

Il Segretario di Stato ombra per la Scozia (in inglese: Shadow Secretary of State for Scotland, in gaelico scozzese: Rùnaire Stàite sgàil na h-Alba) è un membro del gabinetto ombra del Regno Unito che esamina l'attività del Segretario di Stato per la Scozia e il suo dipartimento, l'Ufficio per la Scozia. La carica è attualmente ricoperta da Ian Murray. Segretari di Stato ombra per la Scozia Nome Inizio Fine Partito Leader dell'opposizione Alick Buchanan-Smith 18 febbraio 1975 9 dicembre 19…

Phil Gramm William Philip „Phil“ Gramm (* 8. Juli 1942 in Fort Benning, Georgia) ist ein amerikanischer Ökonom und Politiker, der zuerst für die Demokratische Partei (1979–1983) und dann für die Republikanische Partei (1983–1985) Abgeordneter im US-Repräsentantenhaus war. Von 1985 bis 2002 vertrat er als Republikaner den Bundesstaat Texas im US-Senat und war Vorkämpfer der Deregulierung der US-Finanzmärkte in den 1990er Jahren. Anschließend arbeitete er als Wirtschaftslobbyist, un…

Orden de los Servitas Escudo de la ordenNombre latino Ordo Servorum MariaeSiglas O.S.M.Nombre común Orden de los ServitasGentilicio Siervos de María o servitasTipo Orden MendicanteRegla Regla de San AgustínHábito Hábito negroFundador Siete Santos FundadoresFundación 1233Lugar de fundación FlorenciaAprobación 1249Superior General Prior general fray Gottfried María Wolff O.S.M.Religiosos 872Sacerdotes 587Curia Roma, ItaliaActividades Servicio pastoral en diversas actividadesSitio web serv…

Esta página cita fontes, mas que não cobrem todo o conteúdo. Ajude a inserir referências. Conteúdo não verificável pode ser removido.—Encontre fontes: ABW  • CAPES  • Google (N • L • A) (Março de 2021) Este artigo ou secção tem passagens escritas com uma linguagem inadequada para uma enciclopédia. Caso deseje, tente transcrevê-lo para uma linguagem mais adequada. Exemplo de gambiarra (improviso): Funil improvisado com gu…

Versión de la dinastía Song del Zhang Qiujian Suanjing. El Zhang Qiujian Suanjing (张邱建算经, Zhāng Qiūjiàn Suànjīng, lit. El clásico matemático de Zhang Qiujian) es el único trabajo conocido del matemático chino del siglo V Zhang Qiujian. Es uno de los diez libros matemáticos cuya colección es conocida como Suanjing Shishu (Los diez cánones del cálculo). En 656, cuando las matemáticas fueron incluidas en el sistema de examen imperial chino, estas diez obras extraordin…

Die Apostelkirche in Neuburg an der Donau ist das Kirchengebäude der evangelisch-lutherischen Apostel-Kirchengemeinde im Osten der Stadt mit den Außenorten Heinrichsheim, Marienheim, Herrenwörth und Rohrenfeld. Inhaltsverzeichnis 1 Gemeinde und Baugeschichte 2 Innenraum 3 Altarkreuz 4 Glasfenster 5 Orgel 6 Glocken 7 Literatur 8 Weblinks 9 Einzelnachweise Gemeinde und Baugeschichte Apostelkirche im Februar 2014 mit Pfarrhaus und dem Spendenbanner für das neue Gemeindehaus Das Gemeindegebiet w…

Tramlijn Coevorden - Ter Apel Spoorwijdtekaapspoor 1067 mmAangelegd doorDedemsvaartsche Stoomtramweg-MaatschappijGeopendCoevorden - Nieuw-Amsterdam: 22 augustus 1899Nieuw-Amsterdam - Erica: 25 februari 1902Erica - Klazienaveen: 14 januari 1904Klazienaveen - Emmer-Compascuum: 18 juni 1907Emmer-Compascuum - Ter Apel DSM: 9 december 1907Ter Apel DSM - Ter Apel OG: 7 december 1925Gesloten1940GeëlektrificeerdneeAantal sporen1 Traject tramlijn van Zwolle opgebroken Coevorden station DSM tramlijn naar…

This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article's tone or style may not reflect the encyclopedic tone used on Wikipedia. See Wikipedia's guide to writing better articles for suggestions. (May 2014) (Learn how and when to remove this template message) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources…

Turkmen diaspora living mainly in northern and northeastern regions of Iran Iranian Turkmensایران تۆرکمنلریEýran türkmenleriTurkmens of Bandar-e Torkaman, IranTotal population500,000 - 1,000,000[1]790,000 - 1,600,000[2][3]1–2.4 million[4]1-2% of the total populationRegions with significant populationsGolestan Province, Razavi Khorasan Province and North Khorasan ProvinceLanguagesTurkmen, PersianReligionSunni Islam Iranian Turkmens (Persian: تر

Consonantal sound represented by ⟨ɖ⟩ in IPA This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Voiced retroflex plosive – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2018) (Learn how and when to remove this template message) Voiced retroflex plosiveɖIPA Number106Audio sample source · h…

Football clubGuadalajaraFull nameClub Deportivo Guadalajara, S.A.D.Nickname(s)Guada Dépor Guada Dépor Deportivo Morados (Purples)Founded10 January 1947; 76 years ago (1947-01-10)GroundEstadio Pedro EscartínCapacity8,000PresidentCarlos ÁvilaHead coachGonzalo ÓnegaLeagueSegunda Federación – Group 52022–23Segunda Federación – Group 5, 7th of 18WebsiteClub website Home colours Away colours Current season Club Deportivo Guadalajara, S.A.D. is a Spanish football club bas…

Resolusi 301Dewan Keamanan PBBBantustan di Afrika Barat Daya (Namibia)Tanggal20 Oktober 1971Sidang no.1.598KodeS/RES/301 (Dokumen)TopikSituasi di NamibiaRingkasan hasil13 mendukungTidak ada menentang2 abstainHasilDiadopsiKomposisi Dewan KeamananAnggota tetap Tiongkok (ROC) Prancis Britania Raya Amerika Serikat Uni SovietAnggota tidak tetap Argentina Burundi Belgia Italia Jepang Nikaragua Polandia Sierra Leone Somalia…

For the 2011 album, see Pursuit of Honor (album). This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article does not cite any sources. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Pursuit of Honor – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2012…

Species of spider Avicularia minatrix Female Male Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Arthropoda Subphylum: Chelicerata Class: Arachnida Order: Araneae Infraorder: Mygalomorphae Family: Theraphosidae Genus: Avicularia Species: A. minatrix Binomial name Avicularia minatrixPocock, 1903[1] Avicularia minatrix also known as the Red Slate Pink Toe, Redstripe Pinktoe or Venezuelan Redstripe Tarantula is a species of spider in the family Theraphosidae, fou…

Term use in sexual slang language This article may need to be rewritten to comply with Wikipedia's quality standards. You can help. The talk page may contain suggestions. (December 2013) Pirate has multiple meanings in sexual slang. Several of them emerged in the 20th century and play off the tradition that pirates took whatever they wanted, including sex, which was seen as a conquest.[1] Usage The most common usage is Australian slang for a man searching around for casual sex, as in on …

Medical conditionLethal congenital contracture syndromeLethal congenital contracture syndrome has an autosomal recessive pattern of inheritance. Lethal congenital contracture syndrome 1 (LCCS1), also called Multiple contracture syndrome, Finnish type,[1] is an autosomal recessive genetic disorder characterized by total immobility of a fetus, detectable at around the 13th week of pregnancy. LCCS1 invariably leads to prenatal death before the 32nd gestational week. LCCS1 is one of 40 Finni…

جزء من سلسلة مقالات حولمالية الأسواق المالية سوق السندات سوق السلع الأساسية سوق المشتقات سوق العملات سوق المال التداول خارج البورصة الأسهم الخاصة العقارات السوق الفورية سوق الأوراق المالية المشاركون في الأسواق المالية مستثمر وسيط المستثمر المؤسسي البيع بالتجزئة الأدوات …

  لمعانٍ أخرى، طالع هاري جونز (توضيح). هاري جونز (بالإنجليزية: Henry David Jones)‏  معلومات شخصية اسم الولادة (بالإنجليزية: Henry David Jones)‏  الميلاد 14 مارس 1791  الوفاة 4 أغسطس 1866 (75 سنة)   الجنسية المملكة المتحدة الأب جون جونز  [لغات أخرى]‏  إخوة وأخوات جورج جونز …

Kembali kehalaman sebelumnya

Lokasi Pengunjung: 3.15.142.237