Malaysia
Kerajaan Singhasari (bahasa Jawa: ꦱꦶꦁꦲꦱꦫꦶ, translit. Siŋhasāri) atau Kerajaan Tumapel, adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang terdapat di Jawa Timur, antara tahun 1222–1292 yang didirikan oleh Sri Ranggah Rajasa atau biasa disebut dengan Ken Arok. Sejarah kerajaan ini terkait erat dengan sosok Ken Angrok (1222–1227) yang sekaligus merupakan pendiri Wangsa Rajasa. Lokasi pusat kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Nama resmi dari kerajaan Singhasari adalah kerajaan Tumapel. Kata Singhasari sendiri merupakan nama ibu kota dari kerajaan Tumapel yang dirubah namanya pada tahun 1254 oleh raja Wisnuwardhana dari nama sebelumnya, yaitu Kutaraja bersamaan dengan pengangkatan Kertanagara sebagai Yuwaraja atau sebagai putra mahkota di Kadiri menurut berita dari Prasasti Mula Malurung (1255 M).[1] Perihal ini, Kakawin Nagarakretagama (1365 M) mencatat pergantian nama ini diikuti oleh rakyat dari Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala.[2]
Pada tahun 1406 masehi, menurut catatan Ming Shilu yang diterjemahkan oleh Willem Pieter Groeneveldt, utusan dari Tiongkok, Yongle memerintahkan Cheng Ho untuk mengunjungi dua kerajaan yang ada di Jawa, yaitu raja "bagian barat", Tu-ma-pan dan kepada raja "bagian timur", Put-ling-ta-hah atau P'i-ling-da-ha yang saat itu sedang berperang.[3]
Pada awalnya, Jean Joseph Marie Amiot dan Gustaaf Schlegel berpendapat bahwa nama kerajaan ini dianggap sebagai Kerajaan Padjajaran.[4]Akan tetapi, Reinhold Rost berpendapat bahwa dengan lokasinya yang dekat dengan sungai yang berada di Selatan Madura, kemungkinan besar kerajaan ini tidak jauh dari Majapahit.[5] Penyebutan ini pun diulang saat mencatat pengiriman utusan ke Tiongkok pada tahun 1460 dan 1465 yang dilakukan oleh Girishawardhana seperti yang dilakukan pada Wikramawardhana pada tahun 1403 untuk merujuk kerajaan yang berlokasi di wilayah Jawa Timur yang dahulunya dikuasai oleh Singasari sebelum Majapahit berkuasa pada tahun 1293.[6]
Pararaton sendiri sebagai dianggap sebagai sumber bermasalah karena terlalu banyak memuat kisah dari Ken Arok yang memuat kisah-kisah mitos terkait dirinya. Namun, karena sumber ini memuat setiap cerita berdasarkan tanggal, maka ada hal yang masih bisa dijadikan referensi.[7] Berdasarkan sumber ini, Ken Arok merupakan anak dari hubungan dari Brahma dan Ken Ndok yang merupakan istri dari Gajah Para.[8] Kebiasaannya berjudinya membuat ibu dan ayah angkatnya yang bernama Lembong bangkrut. Akhirnya, dia bekerja pada seorang kepala sebuah pertapaan sebagai penggembala kerbau di Lebak, tetapi dia menghilangkan kerbau tersebut sehingga dituntut ganti rugi. Atas anjuran dari kedua orang tuanya yang kemungkinan akan dijadikan budak bila Ken Arok tidak melarikan diri, maka ia pun melarikan diri dari tempat tersebut ke Kapundungan. Karena tidak kunjung menemukan tempat peristirahatan, dia pun melarikan diri hingga ke daerah Gunung Kawi.[9]
Selama pelarian, Ken Arok terkenal melakukan perampok, pencuriaan dan pemerkosaan yang mengakibatkan dirinya menjadi buronan dari Kerajaan Kadiri. Pelarian ini membawanya dalam perjalanan hingga Gunung Lejar. atas saran dari para Dewata untuk keluar dari pencarian. Pada lokasi inilah, para dewata sedang mengadakan rapat dan Batara Guru menasbihkan ia menjadi raja dari Jawa.[10] Selain Batara Guru, Brahma juga memerintahkan Lohgawe yang merupakan seorang brahmana dari India untuk mencari Ken Angrok yang dipercaya sebagai jelmaan dari Wisnu di tempat perjudian.[11]
Atas perantara Lohgawe, Ken Rok dapat mengabdi kepada seorang akuwu yang saat itu memimpin wilayah Tumapel yang bernama Tunggul Ametung.[12] Ken Arok bekerja sebagai tukang kebun di Taman Boboji. Lokasi inilah yang menjadi lokasi saat ia melihat Dedes yang tersingkap pakaiannya yang menunjukkan betis, paha dan bahkan vaginanya yang disamarkan dengan menyebutnya sebagai rahasia. Setelah melihat hal tersebut, Arok pulang dan menceritakan peristiwa ini kepada Lohgawe dan menyebutkan bahwa Dedes adalah sosok orang yang memiliki perbawa.[13]
Karena perbawa inilah, dedes disebut sebagai titisan dari Ardanariswara yang dipercaya akan membawa keberuntungan kepada siapapun yang menikahinya. Dia juga dipercaya kan melahirkan raja-raja Jawa dari rahimnya.[14] Ucapan lohgawe membuat Arok berniat untuk membunuh Ametung meskipun niatnya awalnya dilarang oleh Lohgawe.[15] Arok pun disarankan untuk mengunjungi seorang pandai besi di Lulumbang oleh Bango Samparan yang merupakan ayah angkatnya yang dia temui saat pelarian. Ken arok memesan keris untuk diselesaikan selama enam bulan, meskipun Mpu Gandring meminta waktu agar diselesaikan selama setahun. Setelah 5 bulan, keris belum selesai dan masih sedang digerinda, Arok marah dan membunuhnya yang membuat Gandring mengutuk Arok bahwa keris tersebut akan membunuh 7 orang.[16]
Pembunuhan Tunggul Ametung dilakukan dengan memanfaatkan ketertarikan sahabat dari Arok yang bernama Kebo Ijo. Ketertarikan Kebo Ijo bersumber dari bahan keris yang berbahan kayu cangkring sehingga Kebo Ijo meminjamnya dan memamerkannya di Tumapel. Karena hal tersebut, masyarakat Tumapel menganggap bahwa keris tersebut merupakan milik Kebo Ijo. Ken arok membunuh Tunggul Amerung di malam hari dengan keris tersebut dan meninggalkan kerisnya tertancap di dada. Karena rakyat Tumapel mengetahui bahwa keris tersebut itu milik Kebo Ijo, maka para masyarakat menganggap ia dibunuh oleh Kebo Ijo dan mengeroyok Kebon Ijo hingga tewas. Anak dari Kebo Ijo yang bernama Kebo Randi menangis melihat peristiwa ini dan Ken arok mengangkatnya menjadi pekatik karena rasa iba.[17]
Sesudah membunuh Tunggul Ametung, Ken Angrok menggantikan Tunggul Ametung sebagai akuwu dan menikahi Dedes tanpa ada intervensi dari rakyat dan keluarga Tunggul Ametung.[12] Saat itu Dedes sedang hamil 3 bulan anaknnya yang bernama nama Anusapati. Selain beristrikan Ken Dedes, Ken Angrok mempunyai satu istri lagi bernama Ken Umang. Bersama Dedes, Arok memiliki 4 orang anak, yaitu Mahesa Wong Ateleng, Panji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rimbu. Sedangkan, dari Ken Umang, Angrok mempunyai empat orang anak, yaitu Panji Tohjaya, Panji Sudhatu, Panji Wregola dan Dewi Rambu.[18]
Berdasarkan Nagarakretagama, setelah 40 tahun memerintah Tumapel yang berlokasi di Gunung Kawi sejak 1182, Arok yang yang memakai gelar Sri Ranggah Rajasa melakukan penyerangan ke Kerajaan Kadiri yang saat itu dipimpin oleh Kertajaya.[2] Pararaton menceritakan bahwa serangan ini bermula dari perseteruan dari Brahmana dan Kertajaya yang disebutkan dengan nama Prabu Dandhang Gendhis. Konflik ini berasal dari perintahnya untuk para Brahma menyembahnya sebagai dewa. Untuk memperteguh keinginannya untuk dianggap dewa, dia berperilaku untuk menyerupai Siwa dengan menancapkan tombak dan duduk di atasnya dalam posisi mudra sekaligus seperti terlihat memiliki tangan empat dan mata tiga seperti Siwa. Para brahma menolak perintah ini dan melarikan diri untuk berlindung dengan Ken Arok. Ken arok yang saat itu didukung Brahma memerdekakan dirinya dari Kediri yang saat itu masih menjadi vasal dan menyatakan niat untuk kudeta. Ancaman kudeta ini tidak dihiraukan oleh Kertajaya dan menyatakan bahwa hanya Siwa yang dapat mengalahkannya. Karena pernyataan ini, Ken Arok meminta izin ke para Brahma untuk menyatakan dirinya sebagai Siwa. [19]
Ketika berkuasa, Ken Angrok berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri. Pada 1221, terjadi perseteruan antara Kertajaya, raja Kerajaan Panjalu, dengan kaum brahmana. Para brahmana lantas menggabungkan diri dengan Ken Angrok. Puncak peperangan melawan Kadiri lantas pecah di Desa Ganter pada 1222 yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Pada 1253, Wisnuwardhana kemudian mengangkat putranya yang bernama Kertanagara sebagai yuwaraja (putra mahkota) dan mengganti nama ibu kota kerajaan menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Inilah yang membuat kerajaan Tumapel lebih dikenal dengan nama Kerajaan Singhasari.
Penemuan prasasti Mula Malurung di sisi lain memberikan pandangan yang berbeda dengan versi Pararaton, yang selama ini dikenal mengenai sejarah Tumapel. Prasasti yang dikeluarkan Kertanagara tahun 1255 atas perintah Wisnuwardhana itu menyebutkan jika Tumapel didirikan oleh "Rajasa" yang dijuluki "Batara Siwa", setelah menaklukkan Kerajaan Kadiri. Nama ini kemungkinan adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri Tumapel itu dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa Ken Angrok lebih dulu menggunakan julukan Batara Siwa sebelum maju dalam perang melawan Kadiri.
Prasasti itu juga menyatakan jika kerajaan kemudian terpecah menjadi dua sepeninggal Ken Angrok, yaitu Tumapel yang dipimpin oleh Anusapati dan Kadiri yang dipimpin oleh Mahesa Wong Ateleng alias Batara Parameswara. Parameswara digantikan oleh Guningbhaya, kemudian Tohjaya. Sementara itu, Anusapati digantikan oleh Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti itu juga menyebutkan bahwa Tumapel dan Kadiri dipersatukan kembali oleh Seminingrat. Kadiri kemudian menjadi kerajaan bawahan yang dipimpin oleh putranya, yaitu Kertanagara.
Lebih lanjut, prasasti ini menyatakan Tohjaya sebagai raja Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama yang tidak menyebut Tohjaya sebagai raja di Tumapel. Selain itu, pemberitaan dalam Nagarakretagama yang menyebut Kertanagara naik takhta tahun 1254 juga dapat diperdebatkan. Kemungkinannya adalah Kertanagara menjadi raja muda di Kadiri terlebih dahulu, kemudian barulah pada 1268 dia bertakhta di Singasari.
Ada dua versi dalam mengidentifikasi sejarah Tumapel atau Singhasari, yaitu Pararaton dan Kakawin Nagarakretagama. Perbedaan ini meliputi daftar Wangsa Rajasa yang berkuasa dan angka tahunnya. Wangsa Rajasa sendiri adalah keluarga yang berkuasa di Kerajaan Singhasari dan Majapahit pada kurun abad ke-13 sampai ke-15. Wangsa ini didirikan oleh Ken Angrok pada awal abad ke-13 berdasarkan gelar yang didapatkannya, yaitu "Rajasa". Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa Singhasari dan berlanjut hingga Kerajaan Majapahit.
Dikisahkan dalam Pararaton, Anusapati yang merupakan putra Tunggul Ametung dan Ken Dedes ingin membalas dendam terhadap Ken Arok yang telah membunuh ayahnya. Pada 1247, Ken Arok mati di tangan Anusapati yang kemudian berkuasa di Tumapel. Namun, pada 1249 Anusapati tewas dihabisi oleh Tohjaya yang tidak lain adalah anak Ken Arok dari Ken Umang.
Tohjaya naik singgasana sebagai raja Tumapel setelah Anusapati tiada, tetapi takhtanya hanya berlangsung singkat. Pada 1250, pemerintahannya digulingkan oleh pasukan khusus yang dihimpun oleh Ranggawuni atau yang nantinya dikenal sebagai Wisnuwardhana. Wisnuwardhana adalah anak dari Anusapati yang melanjutkan lingkaran dendam dalam takhta Kerajaan Singasari. Wisnuwardhana lantas dinobatkan sebagai raja selanjutnya hingga mewariskan kekuasaan kepada putranya yang bernama Kertanagara.
Berikut daftar raja Tumapel menurut versi Pararaton.
Sementara itu, Nagarakretagama tidak menyebut sosok Tunggul Ametung, Ken Angrok, Ken Dedes, Ken Umang, dan Tohjaya maupun pembunuhan di antara penguasa Tumapel. Hal ini dapat dimaklumi karena kitab tersebut berisi pujian untuk Hayam Wuruk, raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang menimpa leluhurnya itu dianggap sebagai aib. Namun demikian, dapat diketahui hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja yang didapati menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka.
Menurut Nagarakretagama, penguasa Tumapel yang mengalahkan Kadiri adalah Sri Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra. Rangga Rajasa memiliki putra bernama Anusapati, yang kemudian bertakhta di Tumapel dengan gelar Batara Anusapati. Anusapati digantikan oleh putranya yang bernama Wisnuwardhana pada 1248 dan memerintah hingga 1254. Selanjutnya, raja terakhir Tumapel adalah Kertanagara, putra Wisnuwardhana, yang memimpin hingga meninggal pada 1292. Kematian Kertanegara oleh Jayakatwang bupati Gelanggelang sekaligus mengakhiri riwayat kerajaan ini.
Berikut daftar raja Tumapel menurut versi Nagarakretagama.
Diagram silsilah di samping ini adalah urutan penguasa dari Wangsa Rajasa yang bersumber dari Pararaton maupun prasasti dan naskah kepujanggaan.
Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan Narasingamurti. Dalam Pararaton disebutkan nama asli Narasingamurti adalah Mahisa Campaka.
Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka dapat dipahami maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya penggabungan atau rekonsiliasi antara Tumapel dan Kadiri yang awalnya terpecah. Wisnuwardhana penguasa Tumapel yang merupakan cucu Tunggul Ametung - Ken Dedes, sedangkan Narasingamurti penguasa Kadiri adalah cucu Ken Arok - Ken Dedes.
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Kerajaan Tumapel (1272 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa.
Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Melayu. Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti Arca Amoghapasa dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.[21]
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali.
Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Tumapel meminta agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Tumapel di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Kerajaan Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.[22]
... 2. Samankana nikaɳ digantara padanabhaya mark i jöɳ nareçwara, ikaɳ sa- (110b) kahawat/ pahaɳ sakahawat malayu pada manunkul adara, muwah sakahawat gurun sakahawat/ bakulapura manaçrayomark, ndatan linen i sunda len/ madura pan satanah i yawa bhakti tan salah. ...
... 2. Begitulah dari empat penjuru orang lari berlindung dibawah Baginda. Seluruh Pahang, segenap Melayu tunduk menekur dihadapan beliau. Seluruh Gurun, segenap Bakulapura lari mencari perlindungan. Sunda Madura tak perlu dikatakan, sebab sudah terang setanah Jawa. ...— (Kakawin Nagarakretagama, Pupuh 42).
Wilayah kerajaan Tumapel juga meliputi Mojokerto jauh sebelum Majapahit berdiri. Kekuasaan Tumapel di Mojokerto salah satunya dibuktikan dengan Prasasti Gondang. Prasasti Gondang adalah sebuah prasasti in-situ (masih ditempat asli) peninggalan Kerajaan Tumapel yang baru ditemukan pada tahun 2017 silam di tengah persawahan di Dusun Rejoso, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Prasasti tersebut ditemui oleh warga setempat dan terdapat bacaan dalam bahasa Jawa Kuno yang bertuliskan tahun 1197 saka atau 1275 masehi.[23] Berdasarkan angka tahunnya, prasasti ini dibuat pada masa kekuasaan Raja Kertanegara. Prasasti ini menandakan wilayah yang masuk dalam kekuasaan Singasari yaitu Gresik, Surabaya, Sidoarjo, sampai Mojokerto sebelum berdirinya Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa, akhirnya membuat pertahanan di dalam kerajaan menjadi lemah.
Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan ipar dan sekaligus besan dari Kertanagara sendiri, karena ingin membalas dendam terhadap Wangsa Rajasa yang telah merebut kekuasaan dari kerajaan Kediri, serta membunuh keluarga dan leluhurnya. Pemberontakan ini menyebabkan kematian Kertanegara dan runtuhnya kerajaan Tumapel.
Setelah runtuhnya Tumapel, Jayakatwang mengangkat dirinya menjadi raja dan membangun kembali Kerajaan Kediri dengan ibukota di Daha. Riwayat Kerajaan Tumapel pun berakhir.
Pararaton, Nagarakretagama, dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya cucu Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanagara lolos dari maut. Berkat bantuan Aria Wiraraja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit.
Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kerajaan Kadiri. Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar dari tanah Jawa.
Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Tumapel, dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken Arok.
Sumber[24][25]
(Sekarang Sumenep, Madura)
Sumber[26]
Sumber[27]
Setelah kerajaan Tumapel runtuh, status Tumapel berubah menjadi negeri bawahan dari kerajaan Majapahit yang paling utama. Penguasa Tumapel atau raja bawahan yang memimpin wilayah ini bergelar sebagai Bhre Tumapel[28][29][30]
Bhre Tumapel yang pernah menjabat ialah :
|url-status=
§ The Sumatran Image of Amoghapāśa. [...]. It is known from the Nāgarakṛtāgama that eleven years earlier Kṛtanagara had sent a military force to Malāyu. Kṛtanagara was victorious, and, according to the text, “[t]he whole territories of Pahang and Malāyu bowed humbly before him.”
|date=
Santo Felix dan AdauktusGlorifikasi St Felix dan St Adauktus. Carlo Innocenzo Carlone.MartyrsMeninggal~303RomeDihormati diGereja Katolik RomaTempat zairahRelik-relik di Stefansdom di Wina.Pesta30 AgustusAtributAdauktus terkadang digambarkan sebagai seorang legiuner atau prajurit Romawi Artikel ini tidak sama dengan Santo Felix, uskup Thibiuka yang menjadi martir pada 303 bersama dengan seorang pria bernama Audaktus. Felis dan Adauktus (wafat 303) adalah martir Kristen legendaris yang dikata…
2022 Indian film directed by Mohit Suri Ek Villain ReturnsTheatrical release posterDirected byMohit SuriWritten byMohit Suri Aseem ArroraProduced byShobha KapoorEkta KapoorBhushan KumarKrishan KumarStarringJohn AbrahamArjun KapoorDisha PataniTara SutariaCinematographyVikas SivaramanEdited byDevendera MurdeshwarMusic byScore:Raju SinghSongs:Ankit TiwariTanishk BagchiKaushik-GudduProductioncompaniesT-SeriesBalaji Motion PicturesDistributed byAA FilmsRelease date 29 July 2022 (2022-0…
Esta página cita fontes, mas que não cobrem todo o conteúdo. Ajude a inserir referências. Conteúdo não verificável pode ser removido.—Encontre fontes: ABW • CAPES • Google (N • L • A) (Julho de 2022) 1º turno do Campeonato Carioca de 1972 Taça Guanabara 1972 Dados Participantes 12 Período 23 de fevereiro – 24 de abril Gol(o)s 157 Partidas 66 Média 2,38 gol(o)s por partida Campeão Flamengo Vice-campeão Fluminense Mel…
Pour les articles homonymes, voir Lazare (homonymie). Lazar HrebeljanovićLe prince Lazar.FonctionTsarTitre de noblesseStavilac (en)années 1350-années 1360BiographieNaissance 1329Prilepac (en) (royaume de Serbie (en))Décès 15 juin 1389Kosovo Field (en) (District of Branković (en))Sépulture Monastère de Ravanica (depuis 1391), Church of the Ascension in Priština (d) (1389-1391), Belgrade, Szentendre, monastère de Vrdnik-Ravanica (jusqu'en 1942), cathédrale Saint-Michel de Belgrade (1942…
Wappen von Uedesheim Wappen von Neuss Uedesheim Bezirk 8 von Neuss Koordinaten 51° 9′ 48″ N, 6° 47′ 18″ O51.1633333333336.7883333333333Koordinaten: 51° 9′ 48″ N, 6° 47′ 18″ O Fläche 8,65 km² Einwohner 4363 (31. Dez. 2021) Bevölkerungsdichte 504 Einwohner/km² Eingemeindung 1. Aug. 1929 Postleitzahl 41468 Vorwahl 02131 Stadtbezirk Uedesheim (8) Verkehrsanbindung Autobahn Bundesstraße Bus-Linien 850 …
This article is about the city in Alberta. For other uses, see Spruce Grove (disambiguation). City in Alberta, CanadaSpruce GroveCityCity of Spruce GroveSpruce Grove City Hall FlagCity boundariesSpruce GroveLocation in AlbertaShow map of AlbertaSpruce GroveLocation in CanadaShow map of CanadaSpruce GroveLocation in Parkland CountyShow map of Parkland CountyCoordinates: 53°32′42″N 113°54′03″W / 53.545°N 113.9008°W / 53.545; -113.9008CountryCanadaProvinceAlberta…
American politician Charles G. OakmanFrom 1953's Pocket Congressional Directory of the 83rd CongressMember of the U.S. House of Representativesfrom Michigan's 17th districtIn officeJanuary 3, 1953 – January 3, 1955Preceded byGeorge Anthony DonderoSucceeded byMartha Griffiths Personal detailsBorn(1903-09-04)September 4, 1903Detroit, Michigan, U.S.DiedOctober 28, 1973(1973-10-28) (aged 70)Dearborn, Michigan, U.S.Political partyRepublicanEducationWayne State UniversityUn…
Народний Рух України Народний Рух України (політична партія) Народний рух України за єдність Див. також Всенародний Рух України Народний Рух України — термін, який має кілька значень. Ця сторінка значень містить посилання на статті про кожне з них.Якщо ви потрапили сюди за…
Village in Baranya, HungaryDrávasztára StarinVillageDrávasztára utcaképCoordinates: 45°49′N 17°49′E / 45.817°N 17.817°E / 45.817; 17.817Country HungaryCountyBaranyaArea • Total7.02 sq mi (18.18 km2)Population (2015) • Total391 • Density56/sq mi (22/km2)Time zoneUTC+1 (CET) • Summer (DST)UTC+2 (CEST) Drávasztára (Croatian: Starin) is a village in Baranya County, Hungary. External l…
Boxing competition This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article contains wording that promotes the subject in a subjective manner without imparting real information. Please remove or replace such wording and instead of making proclamations about a subject's importance, use facts and attribution to demonstrate that importance. (January 2014) (Learn how and when to remove this …
Poem by Lord Byron This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: So, we'll go no more a roving – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2020) (Learn how and when to remove this template message) So, we'll go no more a roving So we'll go no more a roving So late into the n…
2020 American filmCanaan LandTheatrical PosterDirected byRichard RossiWritten byRichard RossiStarringRebecca HoldenRichard RossiIsaac Bar-JonahJozy PollockLouis Gossett Jr.Lynda CarterCindy WilliamsSally KirklandKathy GarverKathy ColemanKarolyn GrimesHilary MombergerJoseph GonzalezDawna Lee HeisingCinematographyRichard KrauseJeffrey GriffithRobert ReberAdan HigginsJeff WoolleyGrayson ShapiroEdited byRichard RossiRichard KrauseMusic byRebecca HoldenRichard RossiJoel DiamondJoshua RossiDistributed…
1921 film One a MinuteFilm stillDirected byJack NelsonScreenplay byFrederick J. JacksonJoseph F. PolandProduced byThomas H. InceStarringDouglas MacLeanMarian De BeckVictor PotelFrances RaymondAndrew RobsonGraham PettieCinematographyBert CannProductioncompaniesThomas H. Ince CorporationFamous Players–Lasky CorporationDistributed byParamount PicturesRelease date June 19, 1921 (1921-06-19) Running time50 minutesCountryUnited StatesLanguageSilent (English intertitles) One a Minute i…
Politician and solicitor in New South Wales, Australia For the 19th-century English architect, see Thomas Hellyer (architect). Thomas Henry Hellyer (1840 – 5 April 1889) was an Australian politician and solicitor. Thomas Henry Hellyer in 1880 He was born at Bathurst to solicitor William Hellyer,[1] and Margaret née Gray. On 25 April 1862 he married Rose Anne Parfitt,[2] with whom he had twelve children. A solicitor, he practised from 1867, first in Sydney, then in…
Apostolo Zeno Apostolo Zeno (* 11. Dezember 1668 in Venedig; † 11. November 1750 ebenda) war ein italienischer Gelehrter, Dichter und Librettist. Inhaltsverzeichnis 1 Leben 2 Dramatischer Stil 3 Werke (Auswahl) 4 Literatur 5 Einzelnachweise 6 Weblinks Leben Apostolo Zeno entstammte einer der älteren venezianischen Adelsfamilien. Seine Mutter Caterina Sevastò stammte aus Candia, der Hauptstadt des venezianischen Kreta. Sie heiratete später Pier Antonio Cornaro. Später lebte Apostolo bei dem…
This article is about the 352d Tactical Fighter Squadron. For the 352d Fighter Squadron of World War II, see 159th Fighter Squadron. 352d Tactical Fighter SquadronF-100D of the 352d Tactical Fighter Squadron dropping napalm near Bien Hoa[a]Active1943–1944; 1944–1945; 1957–1971Country United StatesBranch United States Air ForceRoleTactical fighterMotto(s)Dum Spiro Pugno (Latin for 'While I Breathe I Fight')EngagementsAmerican Theater of World War IIEuropean theater…
1637 mausoleum for Mughal Emperor Jahangir in Lahore, Pakistan Tomb of Jahangirمقبرۂ جہانگیر31°37′21″N 74°18′12″E / 31.6225°N 74.3032°E / 31.6225; 74.3032LocationLahore, PakistanTypeMausoleumCompletion date1637; 386 years ago (1637) The Tomb of Jahangir (Urdu: مقبرۂ جہانگیر) is a 17th-century mausoleum built for the Mughal Emperor Jahangir. The mausoleum dates from 1637, and is located in Shahdara Bagh near city o…
Japanese video game company This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Dimps – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (July 2019) (Learn how and when to remove this template message) Dimps CorporationNative name株式会社ディンプスRomanized nameKabushiki gaisha DinpusuTypeKabushiki gaishaIndust…
This biographical article is written like a résumé. Please help improve it by revising it to be neutral and encyclopedic. (August 2023) Bodour bint Sultan bin Muhammad Al QasimiBodour Al Qasimi in 2022Born1978 (age 44–45)Emirate of Sharjah, UAESpouseSheikh Sultan bin Ahmed Al QasimiIssueSheikha Maryam bint Sultan Al QasimiSheikh Ahmed bin Sultan Al QasimiSheikha Alya bint Sultan Al QasimiSheikha Meera bint Sultan Al QasimiHouseAl-Qasimi of SharjahFatherSultan III bin Muhammad, Emir …
Richard DawkinsFRS FRSLDawkins di Cooper Union, Kota New York (2010)LahirClinton Richard Dawkins26 Maret 1941 (umur 82)Nairobi, Kenya BritaniaWarga negaraBritania RayaPendidikanOundle SchoolAlmamaterUniversitas Oxford (MA, DPhil)Dikenal atas Teori gen egois Konsep meme Dunia Pertengahan Ekstensi fenotipe Dukungan terhadap sains; kritik terhadap agama; Ateisme Baru[1] Suami/istri Marian Stamp (m. 1967; c. 1984) Eve Barham (n. 19…
Lokasi Pengunjung: 18.224.21.26