Kerajaan Karangasem

Kerajaan Karangasem

ᬓᬭᬗᬲᭂᬫ᭄
Karang Semadi
1600–1894
Bendera Kerajaan Karangasem
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang

Peta ini (Lombok abad 19.jpg) kemungkinan bermasalah, harap tinjau keabsahannya.

Templat pemeliharaan ini akan ditampilkan hingga masalah telah diatasi.

StatusKerajaan Maritim
Ibu kotaAmlapura
Bahasa yang umum digunakanBali (Utama) Sansekerta dan Kawi (Religius)
Agama
Hindu (Resmi)
PemerintahanMonarki Kerajaan
Anak Agung Agung 
• 1600 - ?
Gusti Nyoman Karang (pertama)
• 1908 - 1966
I Gusti Bagus Jelantik (terakhir)
Sejarah 
• Didirikan
1600
• Ditaklukkan Hindia Belanda
1894
Didahului oleh
Digantikan oleh
Gelgel
Hindia Belanda
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Karangasem (bahasa Bali: ᬓᬭᬗᬲᭂᬫ᭄, translit. Krajaan Karaṅasĕm) adalah salah satu kerajaan maritim Hindu yang berdiri pada abad ke-17 di bagian timur Pulau Bali. Pada masa kejayaannya, kerajaan Karangasem memiliki wilayah kekuasaan hingga Pulau Lombok, bahkan pada akhirnya menguasai keseluruhan pulau ini pada tahun 1839.[1][2][3]. Setelah ditaklukkan Belanda pada tahun 1894, kerajaan ini berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Kerajaan Karangasem berstatus sebagai Daerah Tingkat II Karangasem dalam pemerintahan Provinsi Bali.

Sejarah

Asal nama

Nama Karangasem sebenarnya berasal dari kata Karang Semadi. Beberapa catatan yang memuat asal-muasal nama karangasem adalah seperti yang diungkapkan dalam Prasasti Sading C yang terdapat di Geria Mandara, Munggu, Badung. Lebih lanjut diungkapkan bahwa Gunung Lempuyang di timur laut Amlapura, pada mulanya bernama Adri Karang yang berarti Gunung Karang.

Pada prasasti tersebut diceritakan, bahwa pada tahun 1072 Saka, tanggal 12 bulan separo terang, Wuku Julungwangi di bulan Cetra, Bathara Guru menitahkan salah satu puteranya Sri Maharaja Jayasakti atau Hyang Agnijaya untuk turun ke Bali. Tugas yang diemban seperti dikutip dalam prasasti berbunyi ”...gumawyeana Dharma rikang Adri Karang maka kerahayuan ing Jagat Bangsul...”, yang artinya ”datang ke Adri Karang membuat Pura (Dharma) untuk memberikan keselamatan lahir-batin bagi Pulau Dewata”.

Hyang Agnijaya diceritakan datang bersama dengan saudara-saudaranya yaitu Sambhu, Brahma, Indra, dan Wisnu di Adri Karang (Gunung Lempuyang di sebelah timur laut kota Amlapura). Gunung Lempuyang dipilih Bathara Guru sebagai tempat untuk menyebarkan kasih-Nya bagi keselamatan umat manusia.

Dalam penelitian sejarah keberadaan pura, Lempuyang dihubungkan dengan kata lampu yang artinya terpilih, dan Hyang yang berarti Tuhan (Bathara Guru, Hyang Parameswara). Di Adri Karang inilah Hyang Agnijaya membuat Pura Lempuyang Luhur sebagai tempat bersemadi (Karang Semadi). Lambat laun nama Karang Semadi ini berubah menjadi Karangasem.[4]

Berdirinya Kerajaan Karangasem

Pada abad ke-16 sampai abad ke-17, Karangasem berada di bawah kekuasaan Kerajaan Gelgel, dengan rajanya I Dewa Karangamla yang berkedudukan di Selagumi (Balepunduk). I Dewa Karangamla menikahi janda I Gusti Arya Batanjeruk, patih kerajaan yang melakukan pemberontakan dan dibunuh di Desa Bungaya, dengan syarat bahwa setelah pernikahan keduanya, kelak anak dari janda Batanjeruklah yang menjadi penguasa. Syarat ini disetujui dan kemudian keluarga I Dewa Karangamla berpindah dari Selagumi ke Batuaya. I Dewa Karangamla juga mempunyai putra dari istrinya yang lain bernama I Dewa Gde Batuaya. Penyerahan kekuasaan kepada putra dari janda Batanjeruk inilah menandai awal mula berdirinya Kerajaan Karangasem yang dipegang oleh Dinasti Batanjeruk.[4]

Penaklukan Buleleng dan Lombok serta Penaklukkan Karangasem oleh Belanda

Para pemimpin yang terlibat perang di Lombok tahun 1894: Anak Agung Ketut Karangasem, Mayor Jenderal P.P.H. van Ham,[1] Mayor Jenderal J.A. Vetter (komandan),[1] Residen M.C. Dannenbargh, dan Gusti Gede Jelantik.
Gusti Gede Jelantik dan putranya, Gusti Bagus Jelantik, di Puri Agung Karangasem (sekitar tahun 1900-an).

Setelah Raja I Gusti Anglurah Ketut Karangasem wafat, pemerintahan Kerajaan Karangasem dipegang oleh I Gusti Gede Karangasem (Dewata di Tohpati) antara tahun 1801-1806. Pada saat itu wilayah Kerajaan Karangasem semakin besar yang meluaskan kekuasaannya sampai ke Buleleng dan Jembrana.[4] Setelah wafat, I Gusti Gede Ngurah Karangasem digantikan oleh putranya bernama I Gusti Lanang Peguyangan yang juga dikenal dengan nama I Gusti Gede Lanang Karangasem.

Kemenangan Kerajaan Buleleng melawan kekuasaan Kerajaan Karangasem menyebabkan raja Karangasem, I Gusti Lanang Peguyangan, menyingkir dan saat itu Kerajaan Karangasem berbalik dikuasai oleh raja Buleleng, I Dewa Pahang. Kekuasaan akhirnya dapat direbut kembali oleh I Gusti Lanang Peguyangan. Pemberontakan seorang punggawa kerajaan yang bernama I Gusti Bagus Karang pada tahun 1827 berhasil menggulingkan I Gusti Lanang Peguyangan sehingga melarikan diri ke Lombok, dan tahta Kerajaan Karangasem dipegang oleh I Gusti Bagus Karang.

Ketika I Gusti Bagus Karang gugur dalam menyerang Lombok, pada saat yang sama raja Buleleng, I Gusti Ngurah Made Karangasem, berhasil menaklukan Karangasem dan mengangkat menantunya I Gusti Gede Cotong menjadi raja Karangasem.[4] Setelah I Gusti Gede Cotong terbunuh akibat perebutan kekuasaan, tahta Karangasem dilanjutkan oleh saudara sepupu raja Buleleng yaitu I Gusti Ngurah Gede Karangasem.[4]

Kelompok-kelompok bangsawan Bali dari Kerajaan Karangasem kemudian mulai menguasai bagian barat Pulau Lombok. Salah satu dari mereka, yaitu kelompok Bali-Mataram, berhasil menguasai lebih banyak daripada kelompok asal Bali lainnya, dan bahkan pada akhirnya menguasai keseluruhan pulau ini pada tahun 1839.[1][2][3] Sejak saat itu kebudayaan istana Bali juga turut berkembang di Lombok.[2]

Pada tanggal 25 Agustus 1891, putra penguasa Bali-Mataram yaitu Anak Agung Ketut Karangasem dikirim, beserta 8.000 orang tentara, untuk menumpas pemberontakan di Praya, yang termasuk wilayah Kerajaan Selaparang. Pada tanggal 8 September 1891, pasukan kedua, di bawah putra lainnya, Anak Agung Made Karangasem, yang berkekuatan 3.000 orang dikirimkan sebagai pasukan tambahan.[1] Karena tentara kerajaan tampak dalam kesulitan untuk mengatasi keadaan, diminta lagi bantuan penguasa bawahan Karangasem, yaitu Anak Agung Gede Jelantik, untuk mengirimkan 1.200 orang pasukan elit untuk menuntaskan pemberontakan.[1] Perang berkecamuk berkepanjangan sejak 1891 hingga 1894, dan tentara Bali-Mataram yang lebih canggih persenjataannya dilengkapi dengan dua kapal perang modern, Sri Mataram dan Sri Cakra, berhasil menduduki banyak desa yang memberontak dan mengelilingi kubu perlawanan Sasak yang terakhir.[1]

Pada tanggal 8 November 1894, Belanda secara sistematis menembakkan meriam kepada posisi pasukan Bali di Cakranegara, sehingga menghancurkan istana, menewaskan sekitar 2.000 orang Bali, sementara mereka sendiri kehilangan 166 orang.[3] Pada akhir November 1894, Belanda telah berhasil mengalahkan semua perlawanan Bali, dengan ribuan orang Bali menjadi korban tewas, menyerah, atau melakukan ritual puputan.[2] Lombok dan Karangasem selanjutnya menjadi bagian dari Hindia Belanda, dan pemerintahan dijalankan dari Bali.[2] Gusti Gede Jelantik diangkat sebagai Regent oleh Belanda pada tahun 1894, dan ia memerintah hingga tahun 1908.[5]

Masa kolonial

Zaman pendudukan Belanda

Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem saat menerima kunjungan Gubernur Jenderal Dirk Fock pada tahun 1925.
Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem bersama istrinya. Perabotan-perabotan Puri Agung Karangasem yang tampak dalam foto adalah hadiah pemberian Ratu Wilhelmina dari Belanda.

Setelah masuknya Belanda, membawa pengaruh pula dalam hal birokrasi pemerintahan. Pada tahun 1906 di Bali terdapat tiga macam bentuk pemerintahan yaitu:

  • Rechtstreeks bestuurd gebied (pemerintahan langsung) meliputi Buleleng, Jembrana, dan Lombok
  • Zelfbestuurend landschappen (pemerintahan sendiri) ialah Badung, Tabanan, Klungkung, dan Bangli
  • Stedehouder (wakil pemerintah Belanda) ialah Gianyar dan Karangasem

Demikianlah di Kerajaan Karangasem berturut-turut yang menjadi Stedehouder (penguasa) yaitu I Gusti Gede Jelantik pada tahun 1894-1908, dan Stedehouder I Gusti Bagus Jelantik yang bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem (Dewata di Maskerdam) pada tahun 1908-1950,[4] yang membawahi 21 Punggawa, yaitu Karangasem, Seraya, Bugbug, Ababi, Abang, Culik, Kubu, Tianyar, Pesedahan, Manggis, Antiga, Ulakan, Bebandem.[6] Dengan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tertanggal 16 Desember 1921 No. 27 Stbl. No. 756 tahun 1921, terhitung mulai tanggal 1 Januari 1922, Gouvernements Lanschap Karangasem dihapuskan, diubah menjadi daerah otonomi, langsung di bawah Pemerintahan Hindia Belanda, terbentuklah Karangasem Raad yang diketuai oleh Regent I Gusti Bagus Jelantik, sedangkan sebagai Sekretaris dijabat oleh Controleur Karangasem.

Sebagai Regent, I Gusti Bagus Jelantik masih mempergunakan gelar Stedehouder. Jumlah Punggawa yang sebelumnya berjumlah 14 buah dikurangi lagi sehingga menjadi 8 buah, yaitu: Rendang, Selat, Sidemen, Bebandem, Manggis, Karangasem, Abang, Kubu. Dengan Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda tertanggal 4 September 1928 No. 1, gelar Stedehouder diganti dengan gelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem. Dengan Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda tertanggal 30 Juni 1938 No. 1 terhitung mulai tanggal 1 Juli 1938 dia diangkat menjadi Zelfbestuur Karangasem (kepala swapraja). Bersamaan dengan terbentuknya Zelfbestuur Karangasem, terhitung mulai tanggal 1 Juli 1938 terbentuk pulalah ZelfbestuurZelfbestuur di seluruh Bali, yaitu Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung, Tabanan, Jembrana dan Buleleng, di mana penguasa swapraja-swapraja (Zelfbestuur) tersebut tergabung dalam federasi raja-raja yang disebut Paruman Agung.[6]

Dalam kehidupan sosial-budaya, akibat pengaruh pendidikan yang didapat pada abad ke-19, banyak para pemuda intelektual di berbagai daerah di Bali mendirikan perkumpulan-perkumpulan dan organisasi kepemudaan, keagamaan, dan ilmu pengetahuan. Pada tahun 1925 di Singaraja didirikan sebuah perkumpulan yang diberi nama "Suryakanta" dan memiliki sebuah majalah yang juga diberi nama "Suryakanta". Suryakanta menginginkan agar masyarakat Bali mengalami kemajuan dalam bidang pengetahuan dan menghapuskan adat istiadat yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Sementara itu, di Karangasem lahir suatu perhimpunan yang bernama "Satya Samudaya Baudanda Bali-Lombok" yang anggotanya terdiri atas pegawai negeri dan masyarakat umum dengan tujuan menyimpan dan mengumpulkan uang untuk kepentingan studiefonds.

Masa pendudukan Jepang

Setelah melalui beberapa pertempuran, tentara Jepang mendarat di Pantai Sanur, Badung, pada tanggal 18 dan 19 Februari 1942. Dari arah Sanur ini tentara Jepang memasuki kota Denpasar dengan tidak mengalami perlawanan apa-apa. Kemudian, dari Denpasar inilah Jepang menguasai seluruh Bali, termasuk Karangasem. Pertama-tama, yang meletakkan dasar kekuasaan Jepang di Bali adalah pasukan Angkatan Darat Jepang (Rikugun). Kemudian, ketika suasana sudah stabil penguasaan pemerintahan diserahkan kepada pemerintahan sipil. Pada saat Jepang masuk ke Bali, Paruman Agung atau dewan raja-raja Bali diubah menjadi Sutyo Renmei.[6]

Masa kemerdekaan

Puri Agung Karangasem di kota Amlapura.

Pada tahun 1945 setelah Jepang menyerah dan kemerdekaan Republik Indonesia, Bali menjadi bagian dari Pemerintah Negara Indonesia Timur. Negara Indonesia Timur bubar dan semua wilayahnya melebur ke dalam Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950. Pemerintahan swapraja-swapraja (kerajaan) di Bali diubah menjadi Dewan Raja-Raja dengan berkedudukan di Denpasar dan diketuai oleh seorang raja. Pada bulan Oktober 1950, pemerintahan Swapraja Karangasem berbentuk Dewan Pemerintahan Karangasem yang diketuai oleh ketua Dewan Pemerintahan Harian yang dijabat oleh Kepala Swapraja (Raja) serta dibantu oleh para anggota Majelis Pemerintah Harian.

Pada tahun 1951, istilah Anggota Majelis Pemerintah Harian diganti menjadi Anggota Dewan Pemerintah Karangasem. Berdasarkan UU No. 69 tahun 1958 terhitung mulai tanggal 1 Desember 1958, daerah-daerah swapraja di Bali diubah menjadi Daerah Tingkat II setingkat kabupaten, termasuk Karangasem.[6]

Daftar raja

Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem saat berada di Balai Maskerdam, bangunan utama Puri Agung Karangasem, tahun 1949.
  • Gusti Nyoman Karang (1600)[4]
  • Anglurah Ketut Karang
  • Anglurah Nengah Karangasem
  • Anglurah Ketut Karangasem (1691-1692)
  • Anglurah Made Karang
  • Gusti Wayahan Karangasem (w. 1730)
  • Anglurah Made Karangasem Sakti alias Bagawan Atapa Rare (1730-1775)
  • Gusti Gede Ngurah Karangasem (1775–1806)
  • Gusti Gede Ngurah Lanang (periode pertama, 1806–1822)
  • Gusti Gede Ngurah Pahang (1822)
  • Gusti Gede Ngurah Lanang (periode ke dua, 1822-1828)
  • Gusti Bagus Karang (1828–1838)
  • Gusti Gede Ngurah Karangasem (1838–1849)
  • Gusti Made Jungutan alias Gusti Made Karangasem (1849-1850)
  • Gusti Gede Putu (sebagai penguasa bawahan, 1850-1893)
  • Gusti Gede Oka (sebagai penguasa bawahan, 1850-1890)
  • Gusti Gede Jelantik (1890–1908)
  • Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem (1908-1966)
  • Anak Agung Agung Made Jelantik (sebagai kepala keluarga besar Puri Agung Karangasem, (1967-2007)[7]
  • Anak Agung Gede Putra Agung (sebagai kepala keluarga besar Puri Agung Karangasem, (2009-2023)[8]

Galeri

Lihat pula

Catatan kaki

Pranala luar


Read other articles:

2019 Lucha Libre AAA Worldwide show Guerra de Titanes (2019)Promotional poster featuring various AAA wrestlersPromotionLucha Libre AAA WorldwideDateDecember 14, 2019CityCiudad Madero, Tamaulipas, MexicoVenueDomo MaderoEvent chronology ← PreviousTriplemanía Regia Next →AAA vs MLW Guerra de Titanes chronology ← PreviousDecember 2018 Next →2023 Guerra de Titanes (2019) (Spanish for War of the Titans) was a professional wrestling event scripted and produced by the Luc...

 

 

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Oktober 2022. Muhammad Al-HussainiDorgah Banda Nawaz Informasi pribadiLahir7 August 1321Delhi, Kesultanan DelhiMeninggal1 November 1422 (aged 101)Benteng Gulbarga, Gulbarga, Kesultanan BahmaniAgamaIslamEtnisArabZamanZaman kejayaan IslamDenominasiSunniMazhabHanafiKre...

 

 

Henstedt-Ulzburg Lambang kebesaranLetak Henstedt-Ulzburg di Segeberg NegaraJermanNegara bagianSchleswig-HolsteinKreisSegeberg Pemerintahan • MayorStefan BauerLuas • Total39,47 km2 (1,524 sq mi)Ketinggian tertinggi69 m (226 ft)Ketinggian terendah24 m (79 ft)Populasi (2013-12-31)[1] • Total27.269 • Kepadatan6,9/km2 (18/sq mi)Zona waktuWET/WMPET (UTC+1/+2)Kode pos24558Kode area telepon0...

Device used to slow the motion of an object through an atmosphere This article is about the device. For sports and other activities involving a parachute, see Parachuting. For other uses, see Parachute (disambiguation). Parachutes redirects here. For the albums, see Parachutes (Coldplay album) and Parachutes (Frank Iero and the Patience album). This article's lead section may be too short to adequately summarize the key points. Please consider expanding the lead to provide an accessible overv...

 

 

B

  此條目介紹的是拉丁字母中的第2个字母。关于其他用法,请见「B (消歧义)」。   提示:此条目页的主题不是希腊字母Β、西里尔字母В、Б、Ъ、Ь或德语字母ẞ、ß。 BB b(见下)用法書寫系統拉丁字母英文字母ISO基本拉丁字母(英语:ISO basic Latin alphabet)类型全音素文字相关所属語言拉丁语读音方法 [b][p][ɓ](适应变体)Unicode编码U+0042, U+0062字母顺位2数值 2歷史發...

 

 

Persiwa WamenaNama lengkapPersatuan Sepak bola Indonesia WamenaJulukanBadai Baliem Kasuari HijauBerdiri1972[1]StadionStadion Pendidikan(Kapasitas: 15.000[2])PemilikPT. Persiwa WamenaKetuaJohn BanuaManajerAgus SantosoLigaLiga 32018Ke-11 Wilayah Timur(Degradasi) Kostum kandang Kostum tandang Persatuan Sepak Bola Indonesia Wamena (disingkat: Persiwa; atau juga dikenal: Persiwa Wamena) adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang bermarkas di Distrik Wamena, Kabupaten ...

Electricity from wind in one U.S. state 2003 US Department of Energy wind resource map of North Carolina Experimental NASA wind turbine on Howard's Knob in Boone (1978-1983) Wind power in North Carolina is found along the coastal areas in the east and mountain regions in the western part of the state.[1] The state has significant offshore wind resources. In 2015, small scale wind turbine projects were found throughout the state. In 2016, North Carolina's first large scale wind project...

 

 

La King's Trough è una fossa oceanica situata nell'Oceano Atlantico, sul fianco orientale della dorsale medio atlantica. È posizionata a nordovest del sollevamento del fondale marino compreso tra le isole Azzorre e il golfo di Biscaglia, circa 400 km a nord-nordest delle Azzorre. Descrizione La fossa sottomarina ha una lunghezza di circa 400 km e si estende in direzione nordovest-sudest. A est si biforca in due diramazioni chiamate Peake Deep e Freen Deep. La zona centrale si trov...

 

 

2005 American crime drama film directed by Barbara Kopple HavocTheatrical release posterDirected byBarbara KoppleScreenplay byStephen GaghanStory by Stephen Gaghan Jessica Kaplan Produced by Jack F. Murphy John Morrissey Stewart Hall Michael Mandaville Starring Anne Hathaway Bijou Phillips Mike Vogel CinematographyKramer MorgenthauEdited by Nancy Baker Jerry Greenberg Music byCliff MartinezProductioncompanyMedia 8 EntertainmentDistributed byNew Line CinemaRelease dates June 26, 2005...

Disambiguazione – Se stai cercando altri significati, vedi Polesine (disambigua). PolesinePolesine(VEC) Połéxine(EML) Pulésan Rovigo Stati Italia Regioni Veneto Territorio50 comuni della provincia di Rovigo CapoluogoStemma di RovigoRovigo Superficie1 789 km² Abitanti247 164 (2008) Densità138,2 ab./km² Lingueitaliano Mappa della provincia di Rovigo, corrispondente al Polesine. Polesine Coordinate: 45°04′51.24″N 11°47′38.4″E / ࿯...

 

 

  提示:此条目页的主题不是中華人民共和國最高領導人。 中华人民共和国 中华人民共和国政府与政治系列条目 执政党 中国共产党 党章、党旗党徽 主要负责人、领导核心 领导集体、民主集中制 意识形态、组织 以习近平同志为核心的党中央 两个维护、两个确立 全国代表大会 (二十大) 中央委员会 (二十届) 总书记:习近平 中央政治局 常务委员会 中央书记处 �...

 

 

ساويرس بن المقفع معلومات شخصية تاريخ الميلاد القرن 10 تاريخ الوفاة 987 مواطنة مصر  الحياة العملية المهنة قسيس،  ومؤرخ  اللغة الأم اللهجة المصرية  اللغات العربية،  واللهجة المصرية،  والقبطية  تعديل مصدري - تعديل   سويرس بن المقفع (توفي بعد 987م) أسقف قبطي مصر...

يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (يناير 2024) ليفون تير-بيتروسيان (بالأرمنية: Լեւոն Հակոբի Տեր-Պետրոսյան)‏  معلومات شخصية الميلاد 9 يناير 1945 (العمر 79 �...

 

 

Defence Council of the United KingdomAgency overviewFormed1964PrecedingDefence BoardJurisdiction United KingdomHeadquartersWhitehall, Westminster, LondonAgency executiveGrant Shapps, Secretary of State for Defence (Chairman)[1][2] A sign erected under the auspices of the Defence Council The Defence Council of the United Kingdom is the supreme governing body of the British Armed Forces. It was established by the Defence (Transfer of Functions) Act 1964, which statutorily deleg...

 

 

Person in attendance of a royal court Courtiers redirects here. For the brush-footed butterflies, see Sephisa. This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Courtier – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2011) (Learn how and when to remove this message) Robert Dudley, 1st Earl of Leicest...

Serrated surface within a rock mass Macrostylolites in a limestone. Stylolites (Greek: stylos, pillar; lithos, stone) are serrated surfaces within a rock mass at which mineral material has been removed by pressure dissolution, in a deformation process that decreases the total volume of rock. Minerals which are insoluble in water, such as clays, pyrite and oxides, as well as insoluble organic matter,[1] remain within the stylolites and make them visible. Sometimes host rocks contain no...

 

 

American ice hockey forward (born 1989) Ice hockey player Jocelyne Lamoureux Jocelyne Lamoureux playing for Team USA against the ECAC All-Stars in 2010Born (1989-07-03) July 3, 1989 (age 34)Grand Forks, North Dakota, U.S.Height 5 ft 6 in (168 cm)Weight 154 lb (70 kg; 11 st 0 lb)Position ForwardShot RightPlayed for University of MinnesotaUniversity of North DakotaNational team  United StatesPlaying career 2008–2021 Medal record Olympic Games 2...

 

 

Las posibles manipulaciones del Cubo de Rubik forman un grupo. En álgebra abstracta, un grupo es una estructura algebraica formada por un conjunto no vacío dotado de una operación interna que combina cualquier par de elementos para componer un tercero dentro del mismo conjunto, y que satisface las propiedades asociativa, de existencia del elemento neutro (también llamado identidad), y de existencia de elementos inversos (en ocasiones llamados simétricos).[1]​ La aparición de los g...

Water poloat the Games of the XXVII OlympiadTournament detailsHost country AustraliaCitySydneyVenue(s)Ryde Aquatic Leisure Centre,Sydney International Aquatic CentreDates16 September – 1 October 2000Events2 (men's, women's)Teams12 (men's), 6 (women's)(from 4 confederations)Competitors153 men, 78 womenFinal positionsChampions Hungary (men) Australia (women)Runners-up Russia (men) United States (women)Third place Yugoslavia (men) Russia (women)Fourth place&...

 

 

His EminenceJuan García RodríguezMetropolitan Archbishop of San Cristóbal de la HabanaGarcía Rodríguez in mid-2016.ChurchCatholic ChurchArchdioceseSan Cristóbal de la HabanaSeeSan Cristóbal de la HabanaAppointed26 April 2016Installed22 May 2016PredecessorJaime Lucas Ortega y AlaminoOther post(s)Cardinal-Priest of Santi Aquila e Priscilla (2019-)OrdersOrdination25 January 1972by Adolfo Rodríguez HerreraConsecration7 June 1997by Adolfo Rodríguez HerreraCreated cardinal5 Octob...