Kesultanan Sumbawa atau juga dikenal dengan Kerajaan Samawa[1] adalah salah satu dari tiga kerajaan Islam besar di Pulau Sumbawa. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir 2/3 dari luas pulau Sumbawa.[2] Keberadaan Tana Samawa atau wilayah Sumbawa, mulai dicatat oleh sejarah sejak zaman Dinasti Dewa Awan Kuning, tetapi tidak banyak sumber tertulis yang bisa dijadikan bahan acuan untuk mengungkapkan situasi dan kondisi pada waktu itu. Sebagaimana masyarakat di daerah lain, sebagian rakyat Sumbawa masih menganut animisme dan sebagian sudah menganut agama Hindu. Baru pada kekuasaan raja terakhir dari Dinasti Awan Kuning, yaitu Dewa Maja Purwa, ditemukan catatan tentang kegiatan pemerintahan kerajaan, antara lain bahwa Dewa Maja Purwa telah menandatangani perjanjian dengan Kerajaan Gowa di Sulawesi. Perjanjian itu baru sebatas perdagangan antara kedua kerajaan kemudian ditingkatkan lagi dengan perjanjian saling menjaga keamanan dan ketertiban. Kerajaan Gowa yang pengaruhnya lebih besar saat itu menjadi pelindung Kerajaan Samawa.
Kerajaan-kerajaan: Seran, Taliwang, dan Jereweh masing-masing merupakan kerajaan vasal dari kerajaan Sumbawa. Raja Samawa yang pertama dari kerajaan (kecil) Sampar Kemulan bernama Maja Paruwa, dari dinasti Dewa Awan Kuning yang telah memeluk agama Islam. Setelah meninggal, Maja Paruwa diganti oleh Mas Cini (Dewa Mas Pemayam) putra raja selaparang.
Kemudian Mas Cini di ganti oleh Mas Goa. Mas Goa tidak lama memerintah karena pola pikir dan pandangan hidupnya masih dipengaruhi ajaran Hinduisme.
Pada tahun 1637 Mas Goa digantikan oleh putera dari saudara perempuannya, bernama Mas Bantan. Lama pemerintahannya, dari tahun 1675 s.d. 1701. Mas Bantan adalah putera Raden Subangsa, seorang pangeran dari Banjarmasin.[3] hasil pernikahan dengan saudari perempuan Mas Goa yaitu Amas Penghulu
Setelah Dewa Mas Goa di berhentikan karena dianggap telah melanggar salah satu perjanjian damai dengan Kerajaan Gowa, maka ia terpaksa disingkirkan bersama pengikut-pengikutnya, kira-kira ke wilayah Kecamatan Utan-Rhee sekarang. Ia diturunkan dari tahtanya karena mangkir dari kesepakatan pendahulunya dengan Kerajaan Gowa. Tidak disebutkan apa pelanggaran yang telah dilakukan Mas Goa, namun campur tangan Raja Gowa di Sulawesi sangat besar. Pemberhentian secara paksa ini terjadi pada tahun 1673 sekaligus mengakhiri pengaruh Dinasti Dewa Awan Kuning di Sumbawa.[4]
Diperkirakan agama Hindu-Budha telah berkembang pesat di kerajaan-kerajaan kecil di Pulau Sumbawa sekitar 200 tahun sebelum invasi Kerajaan Majapahit ke wilayah ini. Beberapa kerajaan itu antara lain Kerajaan Dewa Mas Kuning di Selesek (Ropang), Kerajaan Airenung (Moyo Hulu), Kerajaan Awan Kuning di Sampar Semulan (Moyo Hulu), Kerajaan Gunung Setia (Sumbawa), Kerajaan Dewa Maja Paruwa (Utan), Kerajaan Seran (Seteluk), Kerajaan Taliwang, dan Kerajaan Jereweh.
Menurut Zolinger, agama Islam masuk ke Pulau Sumbawa lebih dahulu daripada Pulau Lombok antara tahun 1450–1540 yang dibawa oleh para pedagang Islam dari Jawa dan Sumatra, khususnya Palembang. Selanjutnya runtuhnya Kerajaan Majapahit telah mengakibatkan kerajaan-kerajaan kecil di wilayah Sumbawa menjadi kerajaan-kerajaan yang merdeka. Kondisi ini justru memudahkan bagi proses pengenalan ajaran Islam oleh para mubaligh tersebut, kemudian pada tahun-tahun awal pada abad ke-16, Sunan Prapen yang merupakan keturunan Sunan Giri dari Jawa datang untuk menyebarkan Islam pada kerajaan-kerajaan Hindu di Sumbawa, dan terakhir penaklukan Karaeng Moroangang dari Kerajaan Gowa tahun 1618 atas Kerajaan Dewa Maja Paruwa (Utan) sebagai kerajaan terakhir yang bersedia masuk Islam sehingga menghasilkan sumpah: “Adat dan rapang Samawa (contoh-contoh kebaikan) tidak akan diganggu gugat sepanjang raja dan rakyatnya menjalankan syariat Islam”.
Pemberhentian Mas Goa secara paksa pada tahun 1673 mengakhiri pengaruh Dinasti Dewa Awan Kuning di Sumbawa. Satu tahun berikutnya, pada 1674 Dinasti baru terbentuk dan diberi nama Dinasti Dewa Dalam Bawa. Saat itu rakyat Sumbawa sudah mulai memeluk agama Islam. Dinasti Dewa Dalam Bawa ini berkuasa hingga tahun 1958, saat Kesultanan Sumbawa bergabung dengan Republik Indonesia.
Kerajaan-kerajaan: Seran, Taliwang, dan Jereweh masing-masing merupakan kerajaan vasal dari kerajaan Sumbawa. Ketiga kerajaan taklukan ini masing-masing memiliki kedudukan yang sederajat yang disebut Kamutar Telu.[5]
Sultan Sumbawa yang berkuasa setelah Maja Puruwa adalah Amas Cini (Dewa Mas Pamayam) Putra Raja Selaparang yang dilantik sebagai Raja Selaparang dan Sumbawa, setelah itu kekuasaan kembali di pegang oleh keturunan Maja Paruwa yaitu Amas Goa Putra dari Maja Paruwa.
Amas Goa memiliki saudari perempuan yaitu Amas Penghulu yang menikah dengan Raden Subangsa (nama lahir: Raden Marabut) dari Kesultanan Banjar.[6] dan lahir Mas Bantan (Sultan Harrunurassyid I) yang merupakan permulaan periode kekuasaan dinasti Dalam Bawa (Trah Banjar) menggantikan Dinasti Awan Kuning (Trah Sampar Kemulan)
Kekerabatan Sultan Banjar dengan Sultan Sumbawa yang memerintah pada tahun 1700 diberitakan dalam laporan pelaut Inggris dalam buku "Notices of the Indian archipelago & adjacent countries: being a collection of papers relating to Borneo, Celebes, Bali, Java, Sumatra, Nias, the Philippine islands", menyebutkan:[7]
Sultan Banjar sekitar tahun 1700 adalah Panembahan Tengah Sultan Tahmidullah.[8][9]
Tahun 1673, Kompeni (Belanda) mendarat di Sumbawa. Tahun 1674, 12 Juni 1674, Kerajaan Sumbawa terpaksa menanda tangani perjanjian dengan Kompeni Belanda dan melepaskan haknya atas Selaparang. Tahun 1702, Raja Mas Bantan menyerahkan Kerajaan kepada puteranya Amas Madina yang bergelar Muhammad Jalaluddin Syah. Tahun 1723, Sultan Muhammad Jalaluddin dari Sumbawa menyerang kekuasaan Bali di Selaparang.
Amas Bantan Datu Loka (Sultan Harunurrasyid I) menikah dengan salah satu puteri dari Raja Tallo ke-10 bernama I Mappaijo Daeng Manjauru Sultan Harun Alrasyid (Halimah Karaeng Tanisanga), melahirkan dua putra yaitu amas madina (Sultan Jalaluddin Syah) dan dewa maja Jereweh (Datu Jereweh)
Amas Madina ini menikah dengan I Rakia Karaeng Agangjene (Addatuwang Sidenreng), melahirkan puteri yang menjadi Sultanah (sultan Wanita pertama) bernama I Masugi Ratu Karaeng Bonto Parang.
Penguasa pertama dari Dinasti Dalam Bawa ini adalah Mas Bantan bergelar Sultan Harunnurrasyid I (1674–1702) Putra Raden Subangsa (Pangeran Banjar) hasil pernikahannya dengan amas penghulu binti Maja Paruwa. Mas Bantan Sultan Harunnurasyid I kemudian digantikan oleh puteranya, Pangeran Mas Madina, bergelar Sultan Muhammad Jalaluddin I yang menikah dengan pute ri Raja Sidenreng dari Sulawesi Selatan yang bernama I Rakia Karaeng Agang Jene. Setelah wafat, Jalaluddin I digantikan oleh Dewa Loka Lengit Ling Sampar, kemudian oleh Dewa Ling Gunung Setia. Tidak banyak bukti sejarah yang dapat mengungkapkan berapa lama keduanya memerintah, tapi diperkirakan mereka memerintah Sumbawa pada tahun 1723-1732.
Pada tahun 1732 kekuasaan atas Kesultanan Sumbawa kembali dipegang oleh keturunan Mas Bantan (Sultan Harunurrasyid) yaitu Sultan Muhammad Kaharuddin I (1732-1758) anak dari Dewa Maja Jereweh.
Setelah Sultan Kaharuddin I wafat, kekuasaan diambil alih oleh istrinya, I Sugiratu Karaeng Bontoparang, yang bergelar Sultanah Siti Aisyah yang merupakan anak Sultan Muhammad Jalaluddin Syah. Raja wanita ini dikenal sering berselisih paham dengan pembantu-pembantu sultan, sehingga pada tahun 1761 ia diturunkan dari tahta. I Sugiratu Karaeng Bontoparang sejatinya akan digantikan oleh Lalu Mustanderman Datu Bejing, namun ia menolak. Lalu Mustanderman Datu Bejing kemudian menyarankan untuk mengangkat adiknya yaitu Lalu Onye Datu Ungkap Sermin (1761-1762). Setelah masuknya VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) Belanda, Kesultanan Sumbawa berhasil ditaklukkan dan menjadi bagian wilayah Gubernemen Celebes, dan sesuai dengan pembagian wilayah afdeeling maka Sumbawa masuk wilayah Karesidenan Timor (Timor en Onderhoorigheden) dengan ibu kota di Sumbawa Besar.
Kekuasaan Belanda pun semakin merajalela. Belanda ikut mengatur keadaan politik di dalam istana, dan ikut menentukan jalannya pemerintahan. Pulau Sumbawa dan Pulau Sumba dijadikan satu dalam bentuk afdeling dengan ibu kota di Sumbawa Besar. Asisten Resident yang pertama adalah Janson van Ray. Kesultanan Sumbawa dibagi dalam dua onderafdeeling, yaitu Sumbawa Barat dan Sumbawa Timur.
Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin III (1833-1931), dibangun Istana Dalam Loka Samawa. Hal ini sangat dimungkinkan karena Sultan Muhammad Jalaluddin III menjalankan roda pemerintahan selama 48 tahun. Setelah ia meninggal pada tahun 1931, tahta sultan turun kepada putra mahkota, yang mendapat gelar Sultan Muhammad Kaharruddin III, yang pada masa pemerintahannya dibangun Istana Bala Puti yang sekarang menjadi Wisma Praja Kabupaten Sumbawa.[10] Pada zaman pemerintahannya pula menjadi masa peralihan kolonialisme Belanda kepada Jepang. Tepat pada bulan Mei 1942, delapan kapal perang Jepang mendarat di Labuhan Mapin di bawah pimpinan Kolonel Haraichi. Ketika Perjanjian Kalijati ditandatangani tanggal 9 Maret 1942, organisasi-organisasi Islam di Sumbawa seperti Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan Al-Irsyad, mulai mengatur siasat. Sementara itu, tiga kerajaan di Pulau Sumbawa mengambil sikap tegas menyatakan diri lepas dari kekuasaan Belanda. Kekuasaan Jepang tidak berlangsung lama, karena setelah Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom, Jepang menyerah kepada Sekutu. Peraktis kekuasaannya berakhir. Sebelum Belanda kembali masuk, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Agresi Militer Belanda di Indonesia mengakibatkan Sultan Sumbawa, Sultan Muhammad Kaharuddin III menandatangani sebuah perjanjian politik baru dengan Belanda pada tanggal 14 Desember 1948. Isinya antara lain menjelaskan tentang sisa-sisa kekuasaan yang masih dikuasai oleh Belanda di Sumbawa. Kekuasaan tersebut ada tiga, yaitu bidang pertahanan, hubungan luar negeri, dan monopoli atas candu dan garam. Setahun kemudian, pemerintah Negara Indonesia Timur dengan berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 1949 membentuk pemerintahan Federasi Pulau Sumbawa, yang ditetapkan oleh Dewan Raja-Raja pada tanggal 6 September 1949.
Selanjutnya pemerintahan di Sumbawa berubah menjadi Daerah Swapraja Sumbawa yang bernaung dibawah Provinsi Sunda Kecil. Sejak saat itu pemerintahan terus mengalami perubahan mencari bentuk yang sesuai dengan perkembangan yang ada, sampai dilikuidasinya wilayah-wilayah di Pulau Sumbawa pada tangal 22 Januari 1959. Peristiwa ini juga tidak terlepas dari pembentukan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 dan Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958. Sesuai dengan ketentuan Pasal 7 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958, penjabat Kepala Daerah Swantantra Tingkat I Nusa Tenggara Barat menetapkan likuidasi daerah Pulau Sumbawa pada tanggal 22 Januari 1959, dilanjutkan dengan pengangkatan dan pelantikan penjabat Kepala Daerah Swantantra Tingkat II Sumbawa, Sultan Muhammad Kaharuddin III. Oleh karena itu, tanggal 22 Januari 1959 ditetapkan sebagai hari lahir Kabupaten Sumbawa, yang disahkan dengan Keputusan DPRD Kabupaten Sumbawa Nomor 06/KPTS/DPRD, tanggal 29 Mei 1990.
Setelah Sultan Muhammad Kaharuddin III wafat pada tahun 1975, sempat terjadi kekosongan tahta Kesultanan Sumbawa selama 36 tahun. Baru pada 5 April 2011 melalui musakara rea Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) putra mahkota Sultan Muhammad Kaharuddin III, Daeng Muhammad Abdurrahman Kaharuddin, dinobatkan sebagai Sultan Sumbawa ke-17 dengan gelar Sultan Muhammad Kaharuddin IV. Prosesi penobatan dilangsungkan di Istana Dalam Loka Samawa dan Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa Besar, serta dihadiri oleh lebih dari 17 raja dan sultan di seluruh Indonesia.[11]
Menurut Arsip Nasional Republik Indonesia, korespondensi antara Sultan Sumbawa Dewa Mas Gowa kepada VOC-Belanda terjadi sejak tanggal 10 Oktober 1674 sampai 3 Februari 1681.[18]
* Sultan Tahmidullah Panembahan Tengah Raja Banjar 1700-1717 (kakek Gusti Mesir)
Seorang puteri dari Dewa Mas Bantan, Dewa Isa Karaeng Barong Patola diperisteri oleh Ahmad Daeng Mamuntuli (Mamantuli) Arung Kadjoe (Kaju) bin Arung Teko (Toko) dari Bone. Mungkin sekali Daeng Mamuntuli Arung Kaju pernah bertemu dengan La Maddukelleng di Pulo Laut pada tahun 1715. Daeng Mamantuli (ipar Pangeran Aria Raja Pamukan) membantu Pangeran Purabaya penguasa apanase pulau Laut dalam upaya merebut tahta sepupunya Sultan Amarullah Bagus Kasuma Raja Banjar. Untuk menumpas pemberontakan pasukan Pangeran Purabaya dan anaknya Gusti Busu yang dibantu pasukan Daeng Mamantuli dan pasukan Dayak Biaju maka dikerahkan pasukan militer Banjar dipimpin oleh Pangeran Purba (Pangarang Purba Negarree) dan Pangeran Nata Dilaga. (sumber: Goh Yon Fong, Trade and Politics in Banjarmasin 1700-1747 (Perdagangan dan Politik di Banjarmasin tahun 1700-1747)[44] Karaeng Taliwang (Raja Taliwang) Amas Mattaram (saudara sebapak Dewa Mas Bantan Raja Sumbawa) mati dibunuh oleh Raden Sanggaleija di Bontoala.
* Dewa Mepaconga Mustafa 1765-1775 * Datu Busing Lalu Komak 1775-1777
село Владична Країна Україна Область Чернівецька область Район Дністровський район Громада Недобоївська сільська громада Код КАТОТТГ UA73040110020084094 Облікова картка Владична Основні дані Населення 1742 Поштовий індекс 60033 Телефонний код +380 3731 Географічні дані Географі
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (مايو 2018) ترين فالي 2 المطور فلازم الناشر فلازم الموزع ستيم، وغوغ دوت كوم[1]، ومتجر همبل [لغات أخرى] المصمم أليكسي دفيدوف سلسلة اللعبة ترين فالي الن…
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (أبريل 2016) نهر عنان-سكوتلاندا المنطقة البلد المملكة المتحدة الخصائص الطول 78 كيلومتر مساحة الحوض 950 كيلومتر مربع تعديل مصدري - تعديل 54°58′N 3°16′W / …
See also: List of casual dining restaurant chains This is a dynamic list and may never be able to satisfy particular standards for completeness. You can help by adding missing items with reliable sources. The following is a list of restaurant chains. International Name Known for Parent company First store location Founded Locations worldwide Employees Related restaurants 85°C Bakery Cafe Baked goods Taipei, Taiwan 2004 1000+ Applebee's American DineEquity Decatur, Georgia 1980 1830 31,500 Arby'…
Peter Stormare (2015) Peter Stormare (* 27. August 1953 in Kumla als Peter Ingvar Rolf Storm)[1] ist ein schwedischer Schauspieler. Inhaltsverzeichnis 1 Leben und Karriere 2 Filmografie 2.1 Kino 2.2 Fernsehen 2.3 Videospiele 2.4 Musikvideos 3 Weblinks 4 Einzelnachweise Leben und Karriere Der in Arbrå in der Gemeinde Bollnäs in Schweden aufgewachsene[2] Stormare begann seine Schauspielkarriere am Dramaten in Stockholm, zu dessen fester Besetzung er elf Jahre lang gehörte. In Sc…
For the First World War formation, see 22nd (Lucknow) Brigade. 22nd Indian Infantry BrigadeActive1940–1942Country British IndiaAllegiance British EmpireBranch British Indian ArmyTypeInfantrySizeBrigadePart of9th Indian Infantry DivisionEngagementsMalayan CampaignMilitary unit The 22nd Indian Infantry Brigade was an Infantry formation of the Indian Army during World War II. It was formed in September 1940, at Baleli in India using assets from the 8th Indian Infantry Brigade and as…
يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (ديسمبر 2018) قرية صيمارة - قرية - تقسيم إداري البلد اليمن المحافظة محافظة سقطرى المديرية مديرية حديبو ال
For the railroad executive, see Paul P. Hastings. American-headquartered law firm A major contributor to this article appears to have a close connection with its subject. It may require cleanup to comply with Wikipedia's content policies, particularly neutral point of view. Please discuss further on the talk page. (May 2017) (Learn how and when to remove this template message) Paul Hastings LLPNo. of offices21No. of attorneys~1,000Major practice areasFinance, M&A, private…
اضغط هنا للاطلاع على كيفية قراءة التصنيف غزال المهرّ حالة الحفظ أنواع مهددة بالانقراض (خطر انقراض أقصى)[1] المرتبة التصنيفية نوع[2] التصنيف العلمي النطاق: حقيقيات النوى المملكة: الحيوانات الشعبة: الحبليات الطائفة: الثدييات الرتبة: مزدوجات الأصابع الفصيلة: البقريا
French politician This article includes a list of references, related reading, or external links, but its sources remain unclear because it lacks inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (February 2017) (Learn how and when to remove this template message) Hubert LagardelleBorn(1874-07-08)8 July 1874Le Burgaud, Haute-GaronneDied20 September 1958(1958-09-20) (aged 84)ParisNationalityFrenchOccupation(s)Political theorist, politician Hubert La…
Abzeichen des Kommissars der Nordwest-Territorien Flagge des Kommissars der Nordwest-Territorien Diese Liste führt die Kommissare (engl. commissioners) der Nordwest-Territorien in Kanada. Ein Kommissar übt ähnliche Funktionen aus wie die Vizegouverneure der Provinzen (hauptsächlich repräsentativer Art). Er wird jedoch nicht vom Generalgouverneur ernannt, sondern von der Bundesregierung. Kommissar Amtszeit Frederick D. White 24. August 1905 – 27. Juni 1919 William Wallace Cory 27. Juni 191…
Ini adalah nama Minahasa, marganya adalah Mogot.Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. Mohon tingkatkan kualitas artikel ini dengan memasukkan rujukan yang lebih mendetail bila perlu. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) Daan MogotNama lahirElias Daniel MogotJulukanDaan MogotLahir(1927-12-28)28 Desember 1927Manado, Sulawesi Utara, Hindia BelandaMenin…
Disney comics characters Lavender and Old Lace by Carl Barks; from left to right: (standing) Scrooge McDuck, Grandma Duck, Donald Duck, Daisy Duck, Gladstone Gander; (seated) Huey, Louie, and Dewey Duck; (foreground) Gyro Gearloose (unrelated) and Gus Goose The Duck family is a fictional family of cartoon ducks related to Disney character Donald Duck. The family is also related to the Coot, Goose, and Gander families, as well as the Scottish Clan McDuck. Besides Donald, the best-known members of…
Concept in economics Part of a series onEconomics History Outline Index Branches and classifications Applied Econometrics Heterodox International Micro / Macro Mainstream Mathematical Methodology Political Theory JEL classification codes Concepts, theory and techniques Economic systems Economic growth Market National accounting Experimental economics Computational economics Game theory Operations research Middle income trap Industrial complex By application Agricultural Behavioral Business Cultu…
Karensကရင်လူမျိုး Mulheres karens na Tailândia Em vermelho, a localização dos karens em Myanmar e na Tailândia População total c. 9 milhões[1] Regiões com população significativa Myanmar 7 milhões [1] Tailândia 1 milhão [2] Estados Unidos 215 000 (2018) [3] Austrália > 20 000 [4] Canadá 4 515 - 5 000 [5][6] Índia (Andamão e Nicobar) 2 500 [7] Línguas Línguas karens como S'gaw karen, Pwo karen, karenni e Pa'O Religiõ…
Das Kollegium der Oberalten ist eine Vereinigung von jeweils drei Gemeindeältesten der Hamburger Hauptkirchen: Wahl der Oberalten durch kirchliche Gliederungen St. Petri St. Nikolai (Harvestehude), früher St. Nikolai (Altstadt) St. Katharinen St. Jacobi St. Michaelis, bekannter als „Michel“ Das Kollegium existiert seit 1528. Inhaltsverzeichnis 1 Geschichte 2 Oberalte 1528 bis 2000 2.1 16. Jahrhundert 2.2 17. Jahrhundert 2.3 18. Jahrhundert 2.4 19. Jahrhundert 2.5 20. Jahrhundert 2.6 21. Ja…
Football stadium in New Delhi, India Dr. Ambedkar StadiumA view of the stadium in 2011Former namesDelhi Gate StadiumLocationFeroz Shah Kotla, New DelhiCoordinates28°38′20″N 77°14′31″E / 28.639°N 77.242°E / 28.639; 77.242OwnerMunicipal Corporation of Delhi (MCD)[1]Capacity15,000Field size101.0 M x 67.5 MSurfaceGrassConstructionRenovated2007TenantsSudeva Delhi Delhi Football League Football Delhi competitions Dr. Ambedkar Stadium is a football stadium in…
Australian radio broadcaster and television presenter Fifi BoxBox in September 2011BornMelbourne, Victoria, AustraliaChildren2CareerShowFifi, Fev & Nick on Fox FM MelbourneStation(s)Fox FM Melbourne Hit NetworkTime slotMonday–Friday 6am–9amCountryAustraliaPrevious show(s)Fifi and Jules on Today Network The Shebang on Triple M Websitewww.fox.com.au/shows/fifi-dave Fiona Box[1] is an Australian radio broadcaster, television presenter and actress. Career Box's early career was spent…
This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: The Jam at the BBC – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (May 2016) (Learn how and when to remove this template message) 2002 live album by The JamThe Jam at the BBCLive album by The JamReleased21 May 2002Recorded2 May 1977 – 19 December 1981Genr…
2007 novel by John Meaney Bone Song First editionAuthorJohn MeaneyCountryUnited KingdomLanguageEnglishGenreUrban Fantasy, Dark Fantasy, Romance, Horror noir, Neo-noir, Tech-noirPublisherGollanczPublication date2007Media typePrint (hardback & paperback) Bone Song is a 2007 novel by British author John Meaney. It was the first novel in the Tristopolis series, followed by Dark Blood (2008), Tristopolis Requiem (2018), Tristopolis Howling (2020), Tristopolis Revenge (2021), and a short stor…
Lokasi Pengunjung: 18.224.21.26