Stasiun Kebayoran

Stasiun Kebayoran
KAI Commuter
R03

Tampak Stasiun Kebayoran dari perlintasan KA Jalan Kramat.
Nama lainStasiun Kebayoran Lama
Lokasi
Koordinat6°14′14.021″S 106°46′57.133″E / 6.23722806°S 106.78253694°E / -6.23722806; 106.78253694
Ketinggian+4,2 m
Operator
Otoritas transitBadan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Letak
km 13+853 lintas BataviaTanah AbangRangkasbitungMerak[1]
Jumlah peron3 (dua peron sisi dan satu peron pulau tinggi)
Jumlah jalur3 (jalur 1 dan 2: sepur lurus)
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
  • KBY
  • 0216[2]
  • BAYORAN
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka1 Oktober 1899
Dibangun kembali2014-2016
Elektrifikasi1993-1997
Nama sebelumnyaKebajoran
Perusahaan awalStaatsspoorwegen
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Palmerah Commuter Line Rangkasbitung
Tanah Abang–Rangkasbitung
Pondok Ranji
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Transjakarta Halte berikutnya
Kebayoran Lama Koridor 13
transfer di Velbak
Mayestik
Kebayoran Lama Koridor 13
transfer di Velbak
Mayestik
menuju Pancoran
Petukangan Utara Koridor 13
Hari kerja
transfer di Velbak
CSW
Bungur Koridor 8
transfer di Kebayoran
Simprug
menuju Pasar Baru
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Kebayoran (KBY) (atau bisa menyebutnya sebagai Stasiun Kebayoran Lama) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di areal dekat pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang berjarak 7 km sebelah barat dari Tanah Abang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +4,2 meter ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling barat di Jakarta Selatan, dan hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line saja.

Sebelum difungsikan sebagai stasiun yang hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line, stasiun ini juga pernah melayani perjalanan kereta api lokal yang menuju ke Stasiun Rangkasbitung, sampai akhirnya layanan tersebut dihapus pada tanggal 1 April 2017 dan digantikan oleh KRL Commuter Line Rangkasbitung.

Sejarah

Agar mobilitas penumpang dari Batavia hingga kawasan Banten semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan Staatsspoorwegen (SS) berencana membangun sebuah jalur kereta api yang menghubungkan daerah Duri hingga daerah Serang, melalui daerah Tangerang dan Cikande.[3] Proyek jalur pun sudah dikerjakan. Di tengah jalannya pembangunan, rencana trase jalur ini akhirnya dibatalkan dan diubah menjadi melalui daerah Parung Panjang hingga ke Rangkasbitung,[3] jalur ini selesai pada 1 Oktober 1899 (termasuk membuka Stasiun Kebajoran).[4] Trase jalur kereta api pertama yang sudah terlanjur dibangun pun dicukupkan pembangunannya hanya sampai di daerah Tangerang saja, dan diresmikan sebagai jalur kereta api Tangerang-Duri yang berstatus sebagai jalur cabang. Jalur ini selesai dibangun pada 2 Januari 1899.[5]

Jalur kereta api dari Stasiun Rangkasbitung diteruskan pembangunannya oleh Staatsspoorwegen (SS) hingga ke daerah Serang pada 1 Juli 1900,[6][7] yang kemudian dilanjutkan kembali hingga ke dekat Pelabuhan Anyer Kidul pada 1 Desember 1900. Pada 1 Desember 1914, dibuat sebuah jalur percabangan di Stasiun Krenceng yang mengarah ke daerah Merak untuk mengakomodasi Pelabuhan Merak yang lebih dekat untuk menyeberang ke Lampung.[8] Jalur yang menuju ke Anyer Kidul pada awalnya berstatus sebagai jalur utama, sedangkan jalur yang menuju ke Merak berstatus sebagai jalur cabang. Di kemudian waktu, status kedua jalur ini ditukar.

Desain bangunan Stasiun Kebayoran memiliki model yang serupa yang juga terdapat di lintas ini, seperti bangunan Stasiun Palmerah, Sudimara, dan Serpong. Layaknya stasiun-stasiun kecil Staatsspoorwegen pada umumnya, bangunan Stasiun Kebayoran pada awalnya tidak memiliki ruangan untuk petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), dan tuas persinyalan diletakkan di tempat terbuka di samping bangunan stasiun. Pada masa orde lama, dibangun ruangan untuk PPKA serta tuas-tuas persinyalan yang menyatu dengan bangunan utama stasiun. Pada dinding bangunan sisi samping, terdapat ukiran nama stasiun 'Kebajoran', yang kemudian diubah menjadi 'Kebayoran' saat masa EYD. Pada akhir dekade 1980-an, sempat dilakukan penambahan bangunan dengan ruangan-ruangan baru yang menyatu dengan bangunan lama stasiun ini. Bangunan tambahan ini masih bertahan hingga tahun 2015, kemudian dibongkar saat dilakukan renovasi besar-besaran Stasiun Kebayoran pada tahun tersebut dan hanya menyisakan bangunan asli peninggalan Staatsspoorwegen dan ruangan PPKA lama saja sebagai aset cagar budaya.

Selain itu, genteng atap bangunan stasiun yang sebelumnya menggunakan genteng keramik pun kini juga telah diubah menjadi genteng metal. Berbeda dengan Palmerah dan Sudimara, saat bangunan lama Stasiun Kebayoran tidak digunakan lagi sebagai akses keluar-masuk penumpang karena telah digantikan oleh bangunan baru pada tahun 2016, bangunan lama ini dibiarkan kosong dan tidak beralih fungsi menjadi minimarket maupun kios.

Ilustrasi emplasemen Stasiun Kebayoran lawas buku Ikhtisar Lintas Jawa PJKA, dengan keterangan jalur 1 dan 2 sepanjang 320 meter, jalur 3 sepanjang 213 meter, dan jalur 4 sepanjang 182 meter.
Ilustrasi emplasemen Stasiun Kebayoran lawas buku Ikhtisar Lintas Jawa PJKA, dengan keterangan jalur 1 dan 2 sepanjang 320 meter, jalur 3 sepanjang 213 meter, dan jalur 4 sepanjang 182 meter.

Stasiun Kebayoran memiliki emplasemen yang luas. Terdapat 2 jalur untuk lintasan, sepur badug, sepur simpang, bahkan percabangan. Saat Belanda kembali lagi ke Indonesia, tepatnya pada tahun 1949, dibangun sebuah kota satelit di Kebayoran yang diberi nama Kebayoran Baru.[9] Untuk mendukung hal tersebut, dibuat sebuah jalur percabangan atau sepur simpang dari Stasiun Kebayoran yang mengarah ke area gudang bongkar muat guna membawa material-material pembangunan kota tersebut. Material-material ini dibawa menggunakan moda kereta api dari Sungai Cisadane di daerah Serpong dan Rawa Buntu. Sebuah lokomotif uap B51 digunakan untuk aktivitas langsiran pada emplasemen stasiun, dan perlahan digantikan oleh lokomotif-lokomotif diesel seperti seri C300 dan D300.

Setelah pembangunan kota Kebayoran Baru selesai dan Belanda pergi dari Indonesia di tahun yang sama, bangunan gudang bongkar muat tersebut kemudian dikelola oleh Kementerian PUPR, begitu pula dengan sepur simpangnya yang masih dimanfaatkan untuk aktivitas bongkar muat barang dan material-material pembangunan. Di kemudian waktu, percabangan dan sepur simpang ini akhirnya ditutup dan dibongkar karena telah digantikan dengan moda truk. Bekas railbed dan gudang dari percabangan rel tersebut kini menjadi Jalan Kramat, Jalan Teuku Nyak Arief, dan pertokoan Simprug. Pada dekade 1980-an, jumlah jalur di emplasemen Stasiun Kebayoran dikurangi menjadi hanya 3 jalur saja, dengan jalur 1 dan 2 sebagai jalur persilangan dan sebuah sepur simpan. Kegiatan bongkar muat gerbong barang pun terhenti, dikarenakan percabangan rel dan sepur simpang sudah tidak digunakan lagi.

Stasiun ini terletak tidak jauh dari pasar Kebayoran Lama. Sejak dahulu, Stasiun Kebayoran terkenal sebagai tempat turunnya para pedagang-pedagang dari berbagai daerah yang menaiki kereta api untuk berdagang di pasar Kebayoran Lama. Terdapat dua buah perlintasan sebidang di masing-masing ujung emplasemen stasiun ini, yakni perlintasan Jalan Kramat yang kini diberi nomor JPL 50 dan perlintasan Jalan Kebayoran Baru yang telah diubah menjadi flyover pada era 1990-an.

Dahulu, pada petak antara Stasiun Kebajoran dan Stasiun Soedimara (Sudimara) terdapat Halte Pondokbitoeng (Pondok Betung).[10] halte tersebut ditutup pada dekade 1970-an. Dibangun pula stasiun baru untuk persilangan kereta api di petak jalan Kebayoran-Sudimara pada 1988, tepatnya di daerah Pondok Ranji. Hal tersebut merupakan imbas dari kejadian tabrakan kereta api Bintaro 1 tahun sebelumnya, stasiun ini kemudian resmi dibuka pada 1990.

Saat dilakukan eletrifikasi dan pemasangan tiang listrik aliran atas (LAA) di petak jalan Tanah Abang-Serpong oleh Systra (Prancis) pada tahun 1993, jalur di emplasemen Stasiun Kebayoran kembali mengalami rombakan besar-besaran. Trase jalur 1 lama yang merupakan trase asli peninggalan Staatsspoorwegen (SS) pun dibongkar dan digeser guna lahannya akan dipakai pembangunan peron serta atap baru, kondisi yang serupa juga dilakukan di Stasiun Palmerah dan Sudimara. Layaknya emplasemen stasiun-stasiun kecil peninggalan Staatsspoorwegen pada umumnya, jalur 1 lama Stasiun Kebayoran merupakan sepur belok dan terletak sangat berdekatan dengan bangunan stasiun. Sebagai ganti dari pembongkaran jalur 1 tersebut, dibangunlah jalur 3 yang baru untuk sepur simpan maupun jalur penyusulan KA.

Setelah semua pembenahan emplasemen dan peron selesai, tiang serta kabel LAA pun dipasang pada jalur 1 dan 2. Jaringan LAA ini akhirnya resmi beroperasi pada 3 Juni 1997 bersamaan dengan peresmian bangunan baru Stasiun Tanah Abang, setelah sempat tertunda selama beberapa tahun dikarenakan beberapa faktor kendala seperti faktor pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat masa elektrifikasi pada 1993-1997 ini pula direncanakan untuk membangun stasiun baru pada petak jalan antara Kebayoran-Palmerah (Simprug) dan Kebayoran-Pondok Ranji (bekas Halte Pondok Betung), ditandai dengan dipasangnya tiang LAA yang mengakomodir 2 jalur kereta pada lokasi calon stasiun. Namun, hingga kini kedua hal tersebut tidak terealisasikan.

Sekitar 10 tahun kemudian, saat pengoperasian jalur ganda di lintas Tanah Abang-Serpong per 4 Juli 2007, emplasemen Stasiun Kebayoran dirombak dengan menambahkan jalur 2 sebagai sepur lurus baru,[11] bersamaan dengan jalur 3 yang ikut dielektrifikasi. Wesel di emplasemen stasiun ini tetap dipertahankan dan tidak dibongkar meskipun jalur ganda telah beroperasi, sehingga kereta dapat berpindah ke jalur lain untuk aktivitas langsiran, penyusulan KA, maupun untuk berjalan sepur salah jika terdapat suatu keadaan darurat.

Untuk meningkatkan okupansi penumpang KRL Green Line, maka pada tahun 2014-2016 Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) mulai merenovasi secara besar-besaran beberapa stasiun menjadi 2 tingkat dengan arsitektur yang modern dan megah serta fasilitas yang sangat lengkap. Pada 11 Mei 2016, ketiga stasiun tersebut pun selesai dibangun dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko bersama dengan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya di Stasiun Maja.[12] Renovasi ini pun juga sekaligus memperpanjang jarak peron Stasiun Kebayoran dan mengakomodasi KRL dengan 10 stamformasi, membuat perlintasan sebidang pada Jalan Kramat harus digeser karena lahannya dipakai untuk perpanjangan peron.

Bangunan dan tata letak

Stasiun Kebayoran memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 dan 2 merupakan sepur lurus, serta jalur 3 merupakan sepur belok yang biasa digunakan sebagai sepur simpan dan jalur penyusulan KA. Stasiun ini terletak tidak jauh dari pasar Kebayoran Lama, dan terdapat perlintasan sebidang Jalan Kramat bernomor JPL 50 yang menghubungkan pasar Kebayoran Lama dengan pasar Bata Putih.

Bangunan lama stasiun ini yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen dan ruangan Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) lama masih dipertahankan hingga sekarang dan dijadikan sebagai aset cagar budaya, meskipun tidak lagi digunakan sebagai akses keluar-masuk penumpang sejak tahun 2016 karena telah digantikan dengan bangunan baru. Desain bangunan lama Stasiun Kebayoran memiliki model yang serupa yang juga terdapat di lintas ini, yaitu bangunan Stasiun Palmerah dan Sudimara. Pada dinding bangunan sisi samping, terdapat ukiran nama stasiun 'Kebayoran'. Berbeda dengan Palmerah dan Sudimara, bangunan lama Stasiun Kebayoran dibiarkan kosong dan tidak beralih fungsi menjadi minimarket maupun kios. Selain itu, genteng atap bangunan stasiun yang sebelumnya menggunakan genteng keramik pun kini juga telah diubah menjadi genteng metal.

Stasiun ini dilengkapi dengan 2 lantai. Terdapat 3 peron tinggi yang disertai dengan atap, fasilitas penumpang seperti loket, lift, eskalator, ruang menyusui, ruang kesehatan, mushola, toilet, minimarket, dan lain-lain. Di kedua ujung bangunan lantai 2 stasiun, terdapat ejaan besar stasiun 'Kebayoran'. Stasiun ini juga menyediakan fasilitas jembatan penyeberangan orang (skywalk) menuju Transjakarta Koridor 8 dan 13 melalui Halte Pasar Kebayoran Lama dan Halte Velbak, menghubungkan stasiun ini dengan kedua halte tersebut. Skywalk ini akan dilengkapi dengan fasilitas seperti lift yang memudahkan akses dan kenyamanan pengguna transportasi umum seperti Transjakarta.[13]

R03

G Bangunan utama stasiun
P

Lantai peron

Peron sisi
Jalur 1 ← (Pondok Ranji)      Commuter Line Rangkasbitung menuju Rangkasbitung/Tigaraksa/Parung Panjang/Serpong
Jalur 2      Commuter Line Rangkasbitung menuju Tanah Abang (Palmerah) →
Peron pulau
Jalur 3      Commuter Line Rangkasbitung menuju Tanah Abang (Palmerah) →← (Pondok Ranji)      Commuter Line Rangkasbitung menuju Rangkasbitung/Tigaraksa/Parung Panjang/Serpong*
G Bangunan utama stasiun

*sepur salah

Layanan kereta api

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Commuter Line Rangkasbitung Tanah Abang Rangkasbitung

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
BRT Transjakarta Lebak BulusPasar Baru (di Halte Kebayoran)
CiledugTegal Mampang (di Halte Velbak)
Bus kota Transjakarta 1Q Rempoa, Tangerang SelatanTerminal Blok M
8C Stasiun Kebayoran-Stasiun Tanah Abang
8D Terminal Blok M-Joglo
8E Bintaro-Terminal Blok M (di Halte Kebayoran)
9E KebayoranJelambar (di Halte Kebayoran)
Mikrotrans Transjakarta JAK 11 Stasiun Kebayoran-Stasiun Tanah Abang
JAK 12 Stasiun Kebayoran-Stasiun Tanah Abang (via Jl. Pos Pengumben)
JAK 93 Stasiun Kebayoran-SMP Negeri 56 Jakarta

Galeri

Insiden

Pada 19 Oktober 1987, terjadi sebuah peristiwa luar biasa hebat (PLH) tabrakan kereta api antara rangkaian KA lokal bernomor 225 relasi Rangkasbitung-Jakarta Kota yang ditarik oleh lokomotif BB306 16 dengan rangkaian KA Patas bernomor 220 relasi Tanah Abang-Merak yang ditarik oleh lokomotif BB303 16 di daerah Pondok Betung, Bintaro, peristiwa ini pun dikenal sebagai Tragedi Bintaro. Peristiwa tabrakan yang menewaskan lebih dari 100 korban jiwa ini terjadi pada petak jalan antara Stasiun Kebayoran dan Stasiun Sudimara. Umriadi, PPKA Stasiun Kebayoran yang kala itu berdinas dan memberangkatkan KA 220 ikut dinyatakan bersalah, serta dihukum 10 bulan penjara.[14][15] Rangkaian yang tersisa dari KA 220 dan masih memungkinkan untuk berjalan pun ditarik mundur dari lokasi kejadian, dan sempat diparkir selama beberapa waktu di emplasemen Stasiun Kebayoran dalam keadaan ditutupi terpal pada bagian kereta yang telah remuk.

Pada 12 November 1988, tepat 1 tahun lewat 24 hari setelah peristiwa Tragedi Bintaro, terjadi sebuah tabrakan antara rangkaian KA penumpang bernomor 800 relasi Tanah Abang-Parung Panjang yang ditarik oleh lokomotif BB303 15 dengan rangkaian KA batu bara bernomor 1031 relasi Cigading-Bekasi yang ditarik oleh lokomotif BB304 25, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tabrakan ini terjadi pada hari Kamis pukul 04.00 dinihari, yang berlokasi sekitar 20 meter (ke arah Palmerah) dari perlintasan KA Jalan Kramat, yang merupakan perlintasan KA Stasiun Kebayoran. Perlintasan KA Jalan Kramat pun tertutup dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan karena terhalang oleh rangkaian gerbong batu bara dari KA 1031. Jalan-jalan yang ada di sekitar area Kebayoran Lama menjadi macet, karena kendaraan maupun angkutan umum yang menuju ke arah Blok M dialihkan melalui Jalan Kebayoran Lama. Akibat kejadian ini, lokomotif BB303 15 sebagai penarik KA 800 pun rusak berat, cowhangernya menunjam ke bawah serta dinding bodynya remuk. Kedua unit kereta penumpang paling depan dari KA 800 pun juga rusak berat dan 2 as roda pada kereta penumpang pertama anjlok. Sedangkan, lokomotif BB304 25 sebagai penarik KA 1031 hanya mengalami kerusakan ringan saja.

Pada 3 Maret 2006, kereta ke-4 dengan nomor K3 81 1 02 (eks KRD MCW 302) dari rangkaian KA penumpang relasi Rangkasbitung-Jakarta Kota yang ditarik oleh lokomotif BB304 18 mengalami patah pada atap dan porosnya tepat saat akan memasuki emplasemen Stasiun Kebayoran, hal ini terjadi karena rangka kereta yang lemah serta tidak kuat menopang kapasitas penumpang yang melebihi batas kemampuannya, peristiwa ini terjadi pada pukul 06.30. Kereta sudah mengalami goncangan sejak berangkat dari Stasiun Pondok Ranji, namun kereta tetap berjalan dengan kecepatan tinggi. Sekitar 300 meter setelah melewati perlintasan KA Jalan Kebayoran Lama, kereta pun mulai bergoncang dengan keras dan tiba-tiba patah. Akibat kejadian ini, 20 orang mengalami luka-luka.[16]

Pada 26 Juni 2008, rangkaian KA batu bara bernomor PLB 8601 relasi Cigading-Bekasi yang ditarik oleh lokomotif BB304 22 mengalami anjlok pada wesel di emplasemen Stasiun Kebayoran (dari arah Stasiun Pondok Ranji), peristiwa ini terjadi pada pukul 04.43 dinihari. Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Kebayoran sudah mengetahui bahwa terjadi gangguan atau error pada mesin wesel, dengan tanda berkedipnya lampu wesel pada meja layanan PPKA, ia pun tidak bisa memberikan sinyal hijau kepada PLB 8601 untuk melintas. PPKA mengecek langsung kondisi wesel, dan memastikan wesel sudah berada dalam posisi rapat menuju ke jalur 2. Ia pun mengganjal posisi lidah wesel yang terbuka dengan batu, dengan tujuan agar posisi wesel yang sudah benar tersebut tidak akan berubah lagi saat dilewati oleh rangkaian KA. Setelah kembali ke ruangannya, ia melihat lampu wesel pada meja layanan PPKA masih berkedip. Dikarenakan yakin bahwa posisi wesel tersebut sudah mengarah ke jalur 2 dengan benar, PPKA Stasiun Kebayoran pun menghubungi Pusat Kendali (PK) agar PLB 8601 diperbolehkan melintasi emplasemen Stasiun Kebayoran dengan perlahan. Saat melintasi wesel dengan kecepatan 15 km/jam, 4 as roda lokomotif BB304 22 yang menghela PLB 8601 pun akhirnya anjlok, karena menumbur ujung lidah wesel yang posisinya tidak rapat.[17]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Anne Reitsma, Steven (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Batavia: Landsdrukkerij. 
  4. ^ Oegema, J.J.G. (1982). De Stoomtractie op Java en Sumatra. Antwerpen: Kluwer Technische Boeken B.V. 
  5. ^ Anne Reitsma, Steven (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLLF & Co. 
  6. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  7. ^ Spoor- & Tramgids van Nederlandsch-Indie. Semarang: Semarang-Drukkerij en Boekhandel. 1901. hlm. 10. 
  8. ^ "ZWP - Haltestempels Ned.Indië". studiegroep-zwp.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-22. Diakses tanggal 2022-10-22. 
  9. ^ "Kota Satelit Kebayoran Baru dulu dan sekarang: Kisah perumahan Peruri, rumah Jengki, hingga CSW". BBC News Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-12. Diakses tanggal 2023-12-04. 
  10. ^ Spoor- & Tramgids van Nederlandsch-Indie. Semarang: Semarang-Drukkerij en Boekhandel. 1901. hlm. 10. 
  11. ^ "SBY Resmikan Stasiun Serpong, Lalu Lintas KA Tetap Normal". detikcom. 2007-07-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-13. Diakses tanggal 2017-10-18. 
  12. ^ prima, Erwin (ed.). "Stasiun Baru Kebayoran, Parung Panjang, dan Maja Diresmikan". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 2017-10-16. 
  13. ^ Putra, Erik Purnama (2022-06-20). "Dinas Bina Marga Bangun Dua Skywalk di Kebayoran Lama dan Lebak Bulus". REPUBLIKA.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-11. Diakses tanggal 2022-06-26. 
  14. ^ "Peristiwa Luarbiasa Hebat Bintaro (Versi PJKA) – RODA SAYAP". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-29. Diakses tanggal 2022-10-26. 
  15. ^ "Meretus Tragedi Bintaro". kompas.id. 2023-10-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-28. Diakses tanggal 2023-10-28. 
  16. ^ "Gerbong Kereta Jurusan rangkasbitung-Kota Patah, 20 orang Luka". Tempo.co. 2006-03-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-28. Diakses tanggal 2022-09-25. 
  17. ^ "KA Batubara Anjlok di Kebayoran, Ribuan Pekerja Telat Ngantor". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-24. Diakses tanggal 2022-09-25. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Pondok Ranji
menuju Merak
Merak–Tanah Abang–Kampung Bandan Palmerah

Read other articles:

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Februari 2023. Anggota Band Anggota Band John Petrucci – gitar, backing vokal (1985–sekarang) John Myung – bass, chapman stick (1985–sekarang) James LaBrie – vokal (1991–sekarang) Jordan Rudess – keyboard, continuum fingerboard, lap steel guitar (1999�...

 

Messier 55Data pengamatan (J2000 epos)KelasXI[1]Rasi bintangSagittariusAsensio rekta 19j 39m 59.71d[2]Deklinasi −30° 57′ 53.1″[2]Jarak17,6 kly (5.400 pc)[3]Magnitudo tampak (V)+7.42[4]Dimensi tampak (V)19′.0Karakteristik fisikMassa2,69×105[3] M☉Radius48 ly[5]MetalisitasTemplat:Fe/H dexPerkiraan umur12.3 Gyr[6]Nama lainM55, NGC 6809, GCl 113, C 1936-310[4&...

 

General with security protection settinh complete tbis device William Richard Griffin (September 1, 1882 – March 18, 1944) was an American prelate of the Roman Catholic Church who served as auxiliary bishop of the Diocese of La Crosse, Wisconsin. Biography Griffin born in Chicago, Illinois. He was ordained to the Roman Catholic priesthood on May 25, 1907, for the Archdiocese of Chicago. On March 9, 1935, he was appointed auxiliary bishop for the Diocese of La Crosse and titular bishop o...

Macedonian footballer Veliče Šumulikoski Šumulikoski with Macedonia in 2011Personal informationDate of birth (1981-04-24) 24 April 1981 (age 42)Place of birth Lozani, Strusko, SR Macedonia(now North Macedonia)Height 6 ft 0 in (1.83 m)Position(s) Central midfielderTeam informationCurrent team 1. FC Slovácko (director of football)Senior career*Years Team Apps (Gls)1999–2001 Publikum Celje 56 (4)2002–2003 Synot 55 (2)2004–2006 Zenit Saint Petersburg 46 (1)2006–200...

 

У этого термина существуют и другие значения, см. Доктор Ватсон (значения). Джон Х. ВатсонDr. Watson Доктор Ватсон (слева) и Шерлок Холмс. Рисунок Сидни Пэджета Создатель Артур Конан Дойл Произведения библиография Шерлока Холмса, шерлокиана Первое упоминание повесть «Этюд в ба...

 

ميليكي (إماثيا)  خريطة الموقع تقسيم إداري البلد اليونان  [1] خصائص جغرافية إحداثيات 40°31′00″N 22°24′00″E / 40.51666667°N 22.4°E / 40.51666667; 22.4   الارتفاع 29 متر  السكان التعداد السكاني 2838 (إحصاء السكان و resident population of Greece) (2021)  معلومات أخرى الرمز البريدي 590 31  ...

مدرسة علمية آية الله حق شناس مدرسه علمیه آیت‌الله حق‌شناس مدرسة علمية آية الله حق شناس معلومات الموقع الجغرافي المدينة طهران البلد  إيران تعديل مصدري - تعديل   مدرسة علمية آية الله حق شناس هي مدرسة الإسلامية تاريخية تعود إلى القاجاريون، وتقع في طهران.[1] مراجع ^ Ency...

 

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Gunung Irau – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Gunung IrauTitik tertinggiKetinggian2.582 m (8.471 kaki)Koordinat0°38′55″S 133°00′13″E / 0.64861°S 133...

 

Museo Circondariale di Toruń UbicazioneStato Polonia LocalitàToruń Coordinate53°00′39″N 18°36′16″E / 53.010833°N 18.604444°E53.010833; 18.604444Coordinate: 53°00′39″N 18°36′16″E / 53.010833°N 18.604444°E53.010833; 18.604444 CaratteristicheTipocircondariale Istituzione1594 ProprietàToruń DirettoreAnna Mierzejewska Sito web Modifica dati su Wikidata · Manuale Il Museo Circondariale di Toruń (in polacco Muzeum Okręgow...

El Mañana Single de Gorillazextrait de l'album Demon Days Face A Kids with Guns, El Mañana Face B Stop the Dams Sortie 10-11 avril 2006 Enregistré 2004 Durée 3:50 Genre Rock alternatif Format Vinyle 7″, CD, Maxi-CD, DVD Auteur Damon Albarn Compositeur Damon Albarn Producteur Gorillaz, Danger Mouse, Jason Cox, James Dring Label Parlophone Singles de Gorillaz Dirty Harry(2005) Stylo(2010)modifier El Mañana (en espagnol « le lendemain ») est une chanson du groupe vi...

 

History United States Laid down3 January 1944 Launched2 April 1944 Commissioned11 September 1944 Decommissioned2 July 1946 In service13th Naval District, 27 April 1947 Out of service18 December 1957 Stricken30 June 1968 FateSold for scrapping June 1969 General characteristics Displacement1,350/1,745 tons Length306 ft (93 m) overall Beam36 ft 10 in (11.23 m) Draught13 ft 4 in (4.06 m) maximum Propulsion2 boilers, 2 geared turbine engines, 12,000...

 

Voce principale: Sportgemeinschaft 09 Wattenscheid. Sportgemeinschaft 09 WattenscheidStagione 2002-2003Sport calcio Squadra Wattenscheid 09 Allenatore Hans Bongartz Regionalliga nord4° posto Maggiori presenzeCampionato: Matlik (34)Totale: Matlik (34) Miglior marcatoreCampionato: Löbe (17)Totale: Löbe (17) StadioLohrheidestadion Maggior numero di spettatori5 613 vs. Rot Weiss Essen Minor numero di spettatori795 vs. Dresdner Media spettatori1 655 2001-2002 2003-2004 Si invita...

Keiko Fujimori Anggota Kongres PeruMasa jabatan26 Juli 2006 – 26 Juli 2011Daerah pemilihanLimaMayoritas602,869Ibu Negara PeruMasa jabatanAgustus 1994 – 22 November 2000PendahuluSusana HiguchiPenggantiNilda Jara de Paniagua Informasi pribadiLahir25 Mei 1975 (umur 48)Lima, PeruPartai politikFuerza 2011 (2010–present)Afiliasi politiklainnyaAliansi untuk Masa Depan (Sebelum 2010)Suami/istriMark VillanellaAlma materUniversitas Stony BrookUniversitas BostonUniversitas C...

 

كأس العرب لكرة القدم 1964 تفاصيل البطولة الدولة المستضيفة الكويت المنظم الاتحاد العربي لكرة القدم  التاريخ 13 نوفمبر - 20 نوفمبر الفرق 5 (من الاتحاد العربي لكرة القدم اتحادات ) الأماكن الكويت  المراكز النهائية البطل  العراق الوصيف  ليبيا المركز الثالث  الكويت ...

 

Powerful feudal territorial lord in pre-modern Japan Daimio redirects here. For the skipper butterfly genus, see Daimio (butterfly). This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Daimyo – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (March 2021) (Learn how and when to remove this message) A map of the terri...

Small dish served before main meal Appetizer and appetiser redirect here. For drugs that stimulate an appetite, see appetite stimulant Part of a series onMeals Meals Suhur Breakfast Second breakfast Elevenses Brunch Lunch Tea Merienda Tiffin Dinner Supper Iftar Siu yeh Snack Combination meal Kids' meal Value meal Components and courses Full-course dinner Tasting menu Amuse-bouche Hors d'oeuvre Soup Entrée Roast Main course Salad Side dish Entremets Dessert Savoury Meal preparation Related co...

 

Artikel ini merupakan hari raya Kristen yang didasarkan atas peristiwa Kematian Yesus Lukisan Kroning met de Doornenkroon karya Dirck van Baburen, menggambarkan pemahkotaan Kristus dengan mahkota duri. Tahun Liturgi Gereja Ritus Barat Adven Natal Epifani Masa Biasa Masa Pra-Paskah Rabu Abu Pekan Suci Jumat Dukacita Minggu Palma Senin Suci Selasa Suci Rabu Suci Kamis Putih Jumat Agung Sabtu Suci Minggu Paskah Senin Paskah Kenaikan Pentakosta Gereja Ritus Timur Eksaltasi Salib Puasa Natal Natal...

 

US Department of Defense policy The Key West Agreement is the colloquial name for the policy paper Functions of the Armed Forces and the Joint Chiefs of Staff drafted by James V. Forrestal, the first United States Secretary of Defense. Its most prominent feature was an outline for the division of air assets between the Army, Navy, and the newly created Air Force which, with modifications, continues to provide the basis for the division of these assets in the U.S. military today. The basic out...

يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (ديسمبر 2018) الأيوبيون أو أيوبيو دمشق: فرع من السلالة الأيوبية حكم في دمشق ما بين 1193-1250 م. المقر: دمشق. قائمة الحكام:  ...

 

The CASA/IPTN CN-235 is a medium-range twin-engined transport plane that was jointly developed by CASA of Spain and IPTN of Indonesia as a regional airliner and military transport. Vaccine vials in Bio Farma, Bandung. Indonesia is to be considered as one of the leading countries in science and technology developments. There are numerous examples of notable scientific and technological innovation, developments and achievements contributed by Indonesians. Despite being a developing country, In...