Stasiun Karet
Stasiun Karet (KAT) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +11 meter ini hanya melayani Commuter Line Cikarang. Stasiun Karet terletak di dekat kawasan perkantoran Karet Tengsin dan pemakaman Karet Bivak. Uniknya, stasiun ini memiliki nomor stasiun yang sama dengan Stasiun Sudirman Baru (BNI City), yakni C11. SejarahAwal PengoperasianStasiun Karet dibuka pada 1 Agustus 1922, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Tanah Abang–Manggarai yang menggantikan jalur kereta api Lintas Salemba yang terdampak oleh perubahan tata kota Batavia. Stasiun ini dibangun bersamaan dengan Stasiun Mampang.[4] Sehubungan dengan rencana pengoperasian layanan KRL Lin Lingkar Jakarta, elektrifikasi jalur serta renovasi dilakukan pada stasiun yang berada di jalur kereta api lingkar Jakarta. Proses tersebut selesai dilaksanakan tahun 1987, pada tahun yang sama layanan Lin Lingkar Jakarta resmi dioperasikan.[5] Rencana peleburanPada tahun 2022 seiring perubahan pola operasional Commuter Line Jabodetabek, muncul isu peleburan Stasiun Karet dengan Stasiun Sudirman Baru (BNI City). Menanggapi isu tersebut, KAI Commuter menyatakan bahwa Stasiun Karet tidak ditutup dan tetap melayani penumpang.[3][6] Pada 2 Januari 2025, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pernyataan "Mungkin di (Stasiun) Karet, ditutup". Peleburan Stasiun Karet dilakukan karena kondisi stasiun yang sudah tidak memenuhi standar, terutama terkait dengan peron yang sempit yang menimbulkan risiko keselamatan bagi pengguna. Pada saat yang sama, Rudi As Aturridha, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI mengatakan bahwa letak yang terlalu dekat dengan Stasiun Sudirman Baru juga menjadi pertimbangan penting dalam rencana tersebut. Pertimbangan lainnya adalah agar seluruh layanan Commuter Line yang menggunakan lintas Tanah Abang–Manggarai, termasuk Lin Bandara Soekarno-Hatta maupun Lin Cikarang memiliki waktu tempuh yang lebih cepat.[7] Guna mempersiapkan rencana tersebut, Pemprov DKI membangun trotoar yang berada di tepi sungai Ciliwung, serta dilakukan pembongkaran sebagian tembok Stasiun Sudirman Baru pada sisi barat daya untuk menjadi akses baru bagi pengguna dari dan menuju Jalan K.H. Mas Mansyur. Selain itu akses jalan dari dan menuju Stasiun Sudirman Baru akan dilengkapi area komersial.[8] Akan tetapi, rencana tersebut ditolak oleh pengguna Commuter Line yang bekerja di kawasan yang lebih dekat dengan Stasiun Karet.[9] Pada 8 Januari 2025, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal, menyatakan bahwa rencana peleburan Stasiun Karet tersebut masih dalam tahap diskusi.[10] Pada 30 Januari 2025, Direktur utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, dalam konferensi pers di kantor KAI Commuter di Stasiun Juanda, Jakarta menyatakan bahwa integrasi kedua stasiun akan dimulai pada April 2025 namun tidak dirinci tanggal pasti dari rencana tersebut. Setelah integrasi tersebut, naik turun penumpang hanya akan dilayani di Stasiun Sudirman dan Sudirman Baru.[11] Tata letakStasiun ini memiliki dua jalur kereta api. Ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Sudirman, terdapat Stasiun BNI City yang letaknya sangat berimpitan dengan dua stasiun di antaranya.
Layanan kereta api
Antarmoda pendukung
Galeri
Referensi
Pranala luar
|