Man Chong
Man Chong (ⓘ) (sebelum 175[2] - April atau Mei 242)[3][a] nama kehormatan Bó níng (伯寧), merupakan seorang jenderal militer negara bagian Cao Wei selama periode Tiga Kerajaan di Tiongkok. Dia sebelumnya bertugas di bawah panglima perang Cao Cao pada akhir Dinasti Han Timur. Man Chong terkenal karena membela kota Hefei dari serangkaian invasi oleh negara saingan Wei yaitu Wu Timur, antara tahun 230 hingga 235.[5] Pengabdian dibawah Cao CaoPrefek County XuSaat panglima perang Cao Cao memegang posisi Gubernur Provinsi Yan antara 191 dan 192, ia merekrut Man Chong sebagai asisten petugas (從事) dibawahnya. Kemudian, ketika Cao Cao telah menguasai istana Han dan sempat menjadi Jenderal Kepala pada tahun 196, ia mengangkat Man Chong sebagai Asisten di Biro Barat (西曹屬) dalam pemerintahannya. Man Chong kemudian diangkat sebagai Prefek Kabupaten Xu (許縣; sekarang Xuchang, Henan), ibu kota kekaisaran baru Dinasti Han Timur antara tahun 196 dan 220.[6] Jabatan ini merupakan jabatan sensitif mengingat Cao Cao baru saja mendapatkan kekuatan dari pemerintah pusat di cengkramannya dan Man Chong belum menginjak usia 30 tahun untuk menjabat di posisi penting tersebut.[7] Selama masa jabatannya, Man Chong terlibat dalam dua kontroversi. Insiden pertama melibatkannya dengan Cao Hong, salah satu jenderal terkemuka dan juga sepupu Cao Cao. Beberapa pengikut Cao Hong melanggar hukum saat berada di Kabupaten Xu. Setelah Man Chong menangkap dan memenjarakan pengikutnya, Cao Hong menulis surat kepada Man Chong meminta pengikutnya dibebaskan dan Man Chong menghiraukan pesan tersebut. Cao Hong mengangkat masalah ini ke Cao Cao yang kemudian memanggil Man Chong untuk menemuinya. Mengetahui bahwa Cao Hong meminta Cao Cao memanggilnya untuk mengampuni pengikut Cao Hong, Man Chong menghukum mati pengikut Cao Hong sebelum bertemu Cao Cao. Cao Cao mendengarkan apa yang terjadi dari Man Chong dan dengan nada puas berkata, "Bukankah ini seharusnya apa yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan?"[8] Insiden kedua terjadi saat berurusan dengan Yang Biao (楊彪), Komandan Agung dan salah satu pejabat tua di pemerintahan pusat Dinasti Han yang dipenjara karena dirumorkan membelot kepada Yuan Shu,[b] panglima perang yang memberontak dengan mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar dan mendirikan dinasti baru. Man Chong menerima permintaan dari Xun Yu dan Kong Rong untuk tidak memukul Yang Biao yang merupakan cedekiawan terkemuka selama interogasi. Namun, Man Chong menghiraukan permintaan tersebut dan menyiksa Yang Biao sesuai dengan aturan berlaku.[9] Beberapa hari kemudian, Man Chong melapor kepada Cao Cao: "Yang Biao tidak berkata apa-apa saat saya menginterogasinya. Sebelum mengeksekusi seorang kriminal, kita harus membuat bukti terhadap kejahatannya dan menunjukkannya kepada publik. Yang Biao merupakan orang terkemuka. Jika kita mengeksekusi dia mati tanpa bukti yang cukup yang menunjukkan dosanya, rakyat akan kehilangan kepercayaan terhadap kita. Saya harap Anda akan memikir ulang keputusan Anda sebelum bertindak memerintah hukuman mati Yang Biao." Cao Cao kemudian membebaskan Yang Biao. Xun Yu dan Kong Rong awalnya sangat geram dengan Man Chong setelah mendengar bahwa Yang Biao disiksa saat diinterogasi. Namun, sikap mereka terhadapnya melembut setelah mendengarkan apa yang dikatakan Man Chong kepada Cao Cao.[10] PenilaianChen Shou yang menulis biografi Man Chong di Catatan Sejarah Tiga Negara menilai Man Chong sebagai orang yang ambisius, tegas, berani dan banyak akal.[11] KeturunanMan Chong setidaknya memiliki tiga orang putra dan seorang putri. Ia bersama putranya Man Wei dan cucunya Man Changwu dan Man Fen dideskripsikan memiliki tinggi delapan chi (≈1.84 meter).[12]
Catatan kaki
Referensi
|