Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: infosekolah/leftmenudasboard.php
Line Number: 33
Line Number: 34
Nama kehormatan (Hanzi: 字; Pinyin: zì; harfiah: 'character'), juga dikenal sebagai nama gaya,[1] merupakan sebuah nama yang diberikan kepada seseorang saat dewasa selain nama pemberian.[2] Nama kehormatan ini merupakan tradisi di lingkungan kebudayaan Asia Timur, termasuk Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea, dan Vietnam.[3] Nama kehormatan yang diberikan seseorang menandakan bahwa orang tersebut beranjak dewasa dan pada umumnya dalam catatan sejarah diberikan kepada laki-laki, dan kadang juga diberikan kepada wanita sebelum menikah.
Nama kehormatan diberikan kepada orang Tionghoa secara adat bila orang tersebut menginjak usia 20 tahun. Memberikan nama tersebut menandakan bahwa orang tersebut sudah beranjak dewasa. Biasanya nama kehormatan diberikan kepada laki-laki namun perempuan juga diberikan nama kehormatan tidak lama sebelum mereka menikah.[4] Adat ini tidak diberlakukan pada masa moderen. Menurut Kitab Ritus, setelah seorang pria sudah dewasa, tidak sopan bagi orang lain dari generasi yang sama untuk memanggilnya dengan nama pemberiannya.[5] Nama pemberiannya hanya boleh dipakai untuk diri sendiri dan oleh orang yang lebih tua, sedangkan nama kehormatan akan digunakan oleh orang dewasa segenerasi untuk saling menyapa dalam acara resmi atau secara tertulis. Terjemahan lain dari zi adalah "nama gaya", tetapi terjemahan ini dikritik karena menyesatkan, karena dapat menyiratkan gelar resmi atau hukum.[4]
Secara umum, nama kehormatan sebelum Dinasti Qin terdiri dari satu suku kata, dan dari Dinasti Qin hingga abad ke-20, sebagian besar terdiri dari dua suku kata, yang terdiri dari dua karakter Tionghoa.[4] Nama kehormatan sering kali relatif terhadap arti nama pemberian orang tersebut, hubungan tersebut bisa berupa sinonim, urusan relatif, atau jarang, tetapi terkadang antonim. Misalnya, nama pemberian Chiang Kai-shek (中正, diromanisasi menjadi Chung-cheng) dan nama kehormatan (介石, diromanisasi menjadi Kai-shek) keduanya berasal dari heksagram yù (豫) 16 dari I Ching.[6]
Mencius (371—289 BCE), born in Zou county (Shandong province), first name Ke, style name Zi Yu, was a famous philosopher, educator, politician, and expert on the Qigong life nurturing of Confucius in the Zhanguo Period.
In ancient times, besides having a surname and a given name, one would have a courtesy name "Zì" as well. The courtesy name was the proper form of address for an adult. On reaching 20 years of age, young men would "put on the hat" as ...
A son at twenty is capped, and receives his appellation....When a daughter is promised in marriage, she assumes the hair-pin, and receives her appellation.