Kereta api Tegal Bahari
Kereta api Tegal Bahari merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) dengan relasi Pasar Senen–Tegal melalui lintas utara Jawa. Nama kereta api ini diambil dari motto Kota Tegal, Jawa Tengah, yakni Tegal dan Bahari. Bahari pada motto Kota Tegal singkatan dari, "Bersih", "Aman", "Hijau", "Asri", "Rapi", dan "Indah". Kereta api ini merupakan salah satu kereta penumpang dengan rangkaian panjang di Indonesia bersama dengan KA Gumarang, KA Kertajaya, KA Jayakarta, dan KA Tawang Jaya.[1] Mulai 16 Juli 2025, Kereta api Tegal Bahari tidak menggunakan rangkaian panjang lagi untuk layanan kereta campuran ini. Sejarah pengoperasianTegal Bahari (eks Cirebon Ekspres Tegal)![]() Kereta api Tegal Bahari merupakan sempalan (spin-off) dari rumpun layanan kereta api Cirebon Ekspres setelah dilakukan perpanjangan lintas pelayanan menuju Stasiun Tegal sejak 2007. Peluncuran kereta api Tegal Bahari juga diiringi dengan peluncuran kereta makan bercorak batik tegalan.[2] Sebelumnya, layanan kereta api Tegal Bahari dimiliki oleh Daerah Operasi III Cirebon dengan kelas eksekutif dan bisnis (2007-2016), tetapi kemudian diubah menjadi kelas eksekutif dan ekonomi new image (2016-2019). Kereta api ini beroperasi hingga tanggal 15 Agustus 2019 sebelum digantikan dengan kereta api Argo Cheribon yang beroperasi mulai tanggal 16 Agustus 2019. Penerus rute Jakarta–Tegal ppPada awalnya, sebelum kereta api Tegal Bahari beroperasi, terdapat layanan kereta api yang melayani lintas Tegal–Jakarta pp melalui jalur utara, yaitu Kereta api Tegal Arum dengan layanan kelas ekonomi. Namun, pengoperasiannya telah dihentikan pada 4 April 2016 karena rangkaiannya digunakan untuk operasional Kereta api Tawang Jaya rangkaian panjang, sehingga lintas tersebut diteruskan oleh Kereta api Tegal Ekspres. Pada 10 Agustus 2012, Kereta api Tegal Ekspres beroperasi dengan rute sebelumnya adalah Tegal-Semarang Poncol pp,[3][4] kemudian pada 1 Agustus 2013 diluncurkan ulang dengan rute yang baru, yaitu Tegal–Pasar Senen pp. Mulanya kereta api tersebut merupakan KA tambahan lebaran[5] yang memanfaatkan rangkaian Kereta api Progo yang menganggur di Jakarta, tetapi pengoperasian Kereta api Tegal Ekspres telah dihentikan pada 30 September 2021 karena digantikan layanan oleh Kereta api Airlangga rute Surabaya-Jakarta, sehingga layanan kereta api di lintas Tegal–Jakarta pp diteruskan oleh sejumlah kereta api lainnya, seperti Kereta api Argo Cheribon, Kereta api Jayabaya, Kereta api Matarmaja, dan Kereta api Tawang Jaya. Kereta api Tegal Bahari sempat berhenti beroperasi selama 2,5 tahun akibat peleburan tiga layanan kereta api dari Daerah Operasi III Cirebon (yaitu Argo Jati, Cirebon Ekspres dan Tegal Bahari). Pada 26 Maret 2022, Kereta api Tegal Bahari kembali beroperasi dengan menggunakan rangkaian Kereta api Progo yang menganggur di Jakarta.[1] Seiring berlakunya Gapeka 2023 pada 1 Juni 2023, Kereta api Tegal Bahari mengalami perubahan pola operasional, yakni menggunakan rangkaian idle Kereta api Gumarang (kelas eksekutif dan bisnis). Hal ini disebabkan karena pada waktu yang bersamaan, Kereta api Progo juga mengalami perubahan pola operasional, yaitu langsung kembali ke Lempuyangan setelah tiba di Pasar Senen.[1] Mulai 16 Juli 2025, kereta api Tegal Bahari (bersamaan dengan kereta api Gumarang) resmi mengakhiri layanan kereta bisnis dari seluruh kereta api reguler di Pulau Jawa, dan digantikan dengan kereta ekonomi generasi terbaru yang berbahan baja nirkarat yang diproduksi oleh PT INKA Madiun. Stasiun pemberhentianBerikut adalah stasiun pemberhentian kereta api Tegal Bahari per 1 Februari 2025.
Keterangan
InsidenPada sekitar pukul 09.30, tanggal 29 April 2023. AKBP Buddy Alfrits Towoliu, yang merupakan Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur tewas setelah tertabrak kereta api Tegal Bahari yang melintas dari arah Stasiun Jatinegara, tepatnya di km 12+400 atau setelah flyover Jatinegara.[6] Lihat pula
Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai kereta api Tegal Bahari.
|