50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif) kursi dapat direbahkan dan diputar
80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi) kursi dapat direbahkan dan tidak bisa diputar searah kereta, melainkan saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan.
Fasilitas restorasi
Ada
Fasilitas observasi
Kaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas bagasi
Ada (Bukan Kereta Bagasi)
Fasilitas lain
Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Kereta api Menoreh pertama kali beroperasi pada 21 September 2012 untuk menggantikan layanan Kereta api Fajar Utama Semarang dari Jakarta dan Kereta api Senja Utama Semarang dari Semarang, dan 19 Agustus 2014 untuk menggantikan layanan Kereta api Fajar Utama Semarang dari Semarang dan Kereta api Senja Utama Semarang dari Jakarta.[1][2] Pada grafik perjalanan kereta api tahun 2015, kereta api ini sempat melayani sebanyak dua kali perjalanan pagi dan malam.[3] Namun, pengoperasian kereta api Menoreh I (jadwal pagi dari Jakarta dan jadwal malam dari Semarang) dihentikan mulai 4 Oktober 2016 karena tingkat okupansi yang rendah, sehingga rangkaian kereta yang tidak terpakai digunakan untuk pengoperasian kereta api Ambrawa Ekspres lintas Semarang Poncol–Surabaya Pasar Turi.[4]
Mulai 10 Februari 2021, kereta api Menoreh berhenti di Stasiun Pegaden Baru (arah Jakarta Kota) untuk melayani penumpang.
Untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Pasar Senen, PT KAI melakukan perubahan mekanisme perjalanan beberapa kereta api. Salah satu perubahan signifikan adalah perpanjangan rute kereta api Menoreh hingga Stasiun Jakarta Kota yang mulai diterapkan pada 29 Mei 2019.
Setelah perpanjangan rute tersebut, penumpang kereta api Menoreh terlalu sepi.[butuh rujukan] Akhirnya dikembalikan ke Stasiun Pasar Senen mulai 1 Juni 2023 sejak diberlakukan GAPEKA 2023.
Sebagai bagian dari peningkatan layanan kereta api, kereta api Menoreh menggunakan rangkaian kereta api ekonomi new generation hasil modifikasi dengan 72 tempat duduk mulai 1 September 2024.[5]
Mulai 16 Januari 2025, perubahan sarana pada kereta api Menoreh pada rangkaian kereta ekonomi new generation hasil modifikasi ditukar (downgrade) dengan kereta ekonomi new image serta ditambahkan kereta eksekutif yang menggunakan bekas rangkaian dari Kereta api Kamandaka, sementara kereta ekonomi new generation hasil modifikasi pada Kereta api Menoreh akan dikasih ke Kereta api Kamandaka relasi Semarang-Cilacap, untuk mengantisipasi Grafik perjalanan kereta api (GAPEKA) tahun 2025 per 1 Februari 2025.
Tarif
Tarif kereta api ini berkisar antara Rp 200.000–Rp 290.000 tergantung pada jarak tempuh, subkelas, serta watu pemesanan. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam lintas berikut :
Pada 8 Maret 2014, sebuah bus pariwisata milik PO Haryanto yang mengangkut rombongan anak-anak tertabrak kereta api Menoreh saat melewati perlintasan sebidang JPL 101 yang terletak di sebelah barat Stasiun Cibitung. Insiden ini mengakibatkan lokomotif rusak, tetapi sang sopir bus berhasil kabur dan kernet diamankan.[6] Kini di perlintasan sebidang tersebut telah dibangun underpass.
Hanya berisi layanan kereta api yang dioperasikan oleh induk perusahaan. Untuk layanan yang dioperasikan oleh anak perusahaan, lihat Templat:KAI Commuter untuk layanan KAI Commuter, Templat:KAI Bandara untuk layanan KAI Bandara dan Templat:KCIC untuk layanan KCIC/Whoosh