Roti canai (atau Roti maryam) adalah sejenis roti pipih (flatbread) dengan pengaruh India yang dapat ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Brunei, Malaysia dan Singapura. Roti ini bisa ditemukan di gerai mamak di Malaysia atau di rumah makan Aceh dan Sumatera Barat di Indonesia. Di Singapura, roti seperti ini dinamai roti parhata. Di Kepulauan Riau, roti canai disebut roti prata serta populer sebagai menu sarapan yang dijual di kedai kopi. Bentuk dan bahannya mirip dengan kerala porotta. Roti ini sangat pipih karena dibuat dengan cara diputar hingga tipis, kemudian dilipat dan dipanggang dengan minyak, atau bisa pula dengan menebarkan adonan setipis mungkin di atas panggangan.[8]
Di Indonesia, roti canai dihidangkan dengan kari kambing atau domba. Di Kepulauan Riau, dihidangkan dengan kari ayam.
Di Kepulauan Riau, roti canai dikenal sebagai roti prata. Roti prata sangat populer di Tanjungpinang, Bintan, maupun Batam sebagai menu sarapan yang dijual di kedai kopi. Roti prata juga dijual di malam hari. Jenis prata di Kepulauan Riau sangat beragam terdiri dari prata kosong (polos tanpa isi), prata ayam, prata daging, prata sarden, hingga varian prata manis seperti prata pisang, prata gula, dan prata tisu. Roti prata juga umumnya dihidangkan saat kenduri, kegiatan tradisional, maupun pesta pernikahan.
Di Ampel, sebuah kampung peranakan Arab di Surabaya, dikenal sebagai roti maryam, sementara orang Jawa biasa menyebutnya roti konde disebabkan bentuknya yang mirip dengan konde. Meskipun memiliki nama yang berbeda, resep mereka sangat mirip, dan mereka dipengaruhi oleh paratha India.