Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kereta api Gajahwong

Kereta api Gajahwong
Kereta api Gajahwong menuju Yogyakarta melaju di Tambun Selatan, Bekasi dengan rangkaian darurat idle Kereta api Bogowonto.
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VI Yogyakarta
Mulai beroperasi24 Agustus 2011
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.440 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalLempuyangan
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirPasar Senen
Jarak tempuh512 km
Waktu tempuh rerata7 jam 53 menit[1]
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif, Ekonomi Premium dan priority
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi premium)
    Sebanyak 40 kursi berhadap ke kanan dan 40 kursi berhadap ke kiri dan bisa direbahkan
  • 28 tempat duduk disusun 2-2 (priority)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks dengan peredaran angin (tidak setiap kursi)
Fasilitas hiburanAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional81.5 s.d. 120 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal105-106

Kereta api Gajahwong merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif, ekonomi premium dan priority yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani relasi LempuyanganPasar Senen melalui lintas selatan Jawa (via Cirebon PrujakanPurwokerto). Perjalanan kereta api ini menuju Jakarta (Pasar Senen) dilakukan pada malam hari, sedangkan perjalanan menuju Yogyakarta (Lempuyangan) dilakukan pada pagi hari—kereta api ini berlawanan dengan kereta api Bogowonto.

Pengoperasian

Nama "Gajah Wong" dalam bentuk aksara Jawa. Logo ini digunakan sebagai cap untuk kereta makan pembangkit (MP3 0 10 02) ini sampai tahun 2012.
Lokomotif CC 201 77 17 CN (sebelum kejadian di Cicalengka, Bandung) menarik Kereta api Gajahwong dengan nomor 138 tujuan akhir Stasiun Lempuyangan

Kereta api Gajahwong pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI saat itu, Freddy Numberi, di Stasiun Jakarta Kota pada 24 Agustus 2011 bersamaan dengan Kereta rel listrik seri i9000 dan merupakan kereta api ekonomi kedua yang dibuat di PT. INKA yang dilengkapi dengan pendingin udara setelah kereta api Bogowonto.[2]

Nama Gajahwong sendiri berasal dari nama sungai yang mengalir melalui sebagian besar Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta bagian timur bernama, Sungai Gajahwong yang terletak sebelah timur dari stasiun awal kereta api tersebut, Stasiun Lempuyangan.

Kereta api Gajahwong telah beroperasi kembali pada 1 Juni 2023 bersamaan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023 yang akan datang. Saat ini, Sarana Operasional kereta api Gajahwong menggunakan rangkaian baja nirkarata kelas Eksekutif dan Ekonomi Premium dari rangkaian Kereta Api Lodaya.

Kereta api Gajahwong menggunakan rangkaian kereta eksekutif dan ekonomi berjenis baja nirkarat generasi terbaru buatan PT INKA, rangkaian ini bersifat sementara saja; sebelum kembali menggunakan rangkaian kereta eksekutif dan premium berjenis baja nirkarat generasi lama.

Stasiun pemberhentian

Peta rute geografis kereta api Gajahwong berdasarkan Gapeka 2025
Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[3] Keterangan Status
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasar Senen
Stasiun ujung, terintegrasi dengan layanan BRT Transjakarta dan Commuter Line Cikarang
Jatinegara
Terintegrasi dengan layanan BRT Transjakarta dan Commuter Line Cikarang
Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang
Indramayu Jatibarang
Kota Cirebon Cirebon Prujakan
Jawa Tengah Tegal Prupuk
Brebes Bumiayu
Banyumas Purwokerto
Terintegrasi dengan layanan Teman Bus (Trans Banyumas) dan Trans Jateng
Cilacap Kroya
Kebumen Gombong
Karanganyar
Kebumen
Kutowinangun
Purworejo Kutoarjo P
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres
Daerah Istimewa Yogyakarta Kulon Progo Wates P YA
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres dan Lin Yogyakarta International Airport.
Kota Yogyakarta Lempuyangan Y
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya mengarah ke Pasar Senen (satu arah)
Berhenti hanya mengarah ke Lempuyangan (satu arah)

Insiden

Pada 18 Mei 2015, kereta api Gajahwong menabrak mobil yang dikendarai oleh dua orang asisten sutradara dari Hanung Bramantyo, Sukardi dan Agus Nugroho, pada perlintasan tanpa palang pintu di Argomulyo, Sedayu, Bantul yang mengakibatkan kedua korban mengalami luka.[4][5]

Referensi

  1. ^ "Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Nasional di Pulau Jawa Tahun 2025" (PDF) (Document). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Diakses tanggal 1 Februari 2025. ;
  2. ^ "KA Ekonomi AC Gajah Wong Diluncurkan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-03-25.
  3. ^ "Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025" (PDF) (Document). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 30 Desember 2024. hlm. 286. Diakses tanggal 1 Februari 2025 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. ; ;
  4. ^ Solopos: Mobil Kru Film Tertabrak Kereta Sedayu, Bantul
  5. ^ detikcom: 2 Penumpang CRV yang tersambar KA di Bantul Asisten Hanung Bramantyo

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya