Koridor 2 Transjakarta adalah koridor Transjakarta yang beroperasi dengan jurusan Pulo Gadung hingga Monumen Nasional. Pada peta perjalanan, koridor ini diberi warna biru dongker.
Sejatinya, koridor 2 melayani rute Pulo Gadung hingga Harmoni. Namun sejak 4 Maret 2023, untuk sementara koridor ini dialihkan terminusnya ke halte Monumen Nasional sehubungan dengan adanya pembangunan MRT Jakarta Fase 2A.[1][2][3][4][5]
Sejarah
Awal pengoperasian
Koridor 2 dan 3 diresmikan pada 15 Januari 2006, tepat dua tahun setelah peresmian koridor 1.[6][7] Peresmian koridor 2 dan 3 mendapatkan antusiasme yang tinggi dari warga Jakarta.[8] Di hari yang sama, Transjakarta menargetkan bahwa akan ada 71 armada bus baru yang akan melayani koridor 2 dan 3 pada April 2006, atau tiga bulan setelah peresmian.[9]
Halte Senen merupakan halte pertama di koridor 2 yang direvitalisasi sebagai akibat dari proyek perpanjangan terowongan lalu lintas Senen (Underpass Senen Extension) sejak Februari hingga November 2020.[13][14] Bangunan halte Senen yang baru tersebut mulai beroperasi sejak 22 November 2020.[15]
Pada 15 April 2022, menyusul halte Senen, Halte Juanda ditutup untuk revitalisasi,[16][17] begitu juga Halte Balai Kota dan Kwitang. Setelah itu, pada 6 September 2022, Halte Pulogadung 1 juga ikut ditutup sementara untuk proses revitalisasi, yang mengakibatkan halte digabung dengan Pulogadung 2 milik koridor 4 menjadi satu halte besar Pulo Gadung.[18] Halte Kwitang dan Balai Kota mulai kembali beoperasi masing-masing pada 11 Agustus[19][20] dan 22 Agustus 2022.[21][22] Diikuti halte Juanda yang beroperasi kembali sejak 4 Maret 2023,[23][24] dan Pulo Gadung baru sejak 18 April 2023.[25]
Kemudian pada 2 Juni 2023, Halte Pulomas juga ikut ditutup sementara untuk revitalisasi dan beroperasi kembali sejak 7 Oktober 2023.[26]
Penyesuaian sementara rute
Halte Harmoni merupakan terminus dari koridor 2 yang juga melayani koridor 1, 3, dan 8. Akibat pembangunan MRT Jakarta fase 2A, pengoperasian halte Harmoni harus dipindahkan ke bangunan sementara mulai 4 Maret 2023[4] sampai 4-5 tahun ke depan,[27] karena bangunan halte eksisting permanen akan dibongkar untuk pembangunan Stasiun MRT Harmoni. Bangunan sementara halte Harmoni tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung kepadatan penumpang yang tinggi, sehingga halte Harmoni sementara hanya melayani koridor 1 dan Transjakarta memutuskan untuk memindahkan terminus koridor 2 ke Halte Monumen Nasional.[1][2][3][5][27]
Daftar Halte
Sebagai dampak dari proyek konstruksi MRT Jakarta Fase 2A, koridor 2 saat ini tidak melayani halte Harmoni dan mengakhiri perjalanannya di halte Monumen Nasional, setidaknya sampai proyek MRT selesai pada tahun 2027 atau 2029.
Semua halte dilayani bus selama 24 jam sehari.[28]
Halte bertanda ← hanya melayani arah Pulo Gadung. Halte bertanda → hanya melayani arah Monumen Nasional.
Nama halte dicetak miring menandakan halte tersebut sedang ditutup untuk direvitalisasi atau tidak melayani rute tersebut untuk sementara.
Sejatinya, Koridor 2 mempunyai perpanjangan layanan hingga Harapan Indah, Bekasi, yang dibuka pada tanggal 22 Mei 2014 dengan rute kode 2E. Rute tersebut dilayani oleh rute 2B dengan armada bus berpintu tunggal dari Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), meskipun pada papan nama halte masih tercantum kode 2E sebagai pembeda dengan halte di Koridor 2 yang terdahulu. Kesembilan halte ekstensi dibangun melalui kerja sama antara Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Dishub Kota Bekasi, serta pengembang Perumahan Kota Harapan Indah Bekasi, Damai Putra Group. Pembukaan halte-halte tersebut diiringi dengan pengoperasian 5 armada bus Perum PPD berpintu tunggal sebagai perpanjangan rute Koridor 2 hingga Jalan Bekasi Raya, Ujung Menteng. Perpanjangan ini ditujukan untuk dapat memenuhi kebutuhan penumpang dari kota Bekasi sebagai kota penyangga.[29][30][31]
Saat ini pihak Transjakarta mengoperasikan rute 2B tersebut menggunakan bus Metrotrans bagi rute ekstensi Koridor 2, membuat penumpang harus mengakses keluar dari Halte Pulo Gadung ke sisi barat untuk dapat naik rute ini. Terlihat bahwa Transjakarta kurang memperhatikan rute ini, karena sebagian besar halte BRT tidak beroperasi dan dibiarkan terbengkalai, meskipun beberapa halte telah selesai direvitalisasi. Bahkan, ketika beberapa halte di rute 2B mengalami kerusakan yang disebabkan oleh tindakan tidak bertanggung jawab dari oknum tertentu, Transjakarta tampak belum memberikan respons yang memadai terhadap peristiwa tersebut.
Berikut daftar halte yang telah dan pernah berdiri di sepanjang rute ekstensi Koridor 2:
Catatan: *) Rute dilayani di sisi luar bangunan halte. **) Bangunan halte telah diruntuhkan.
Rute lintas koridor
Rute 2A (Pulo Gadung – Rawa Buaya)
Sampai dengan tahun 2022, rute ini melayani dari halte Pulo Gadung sampai dengan halte Kalideres. Mulai tahun 2022, rute ini diperpendek dan berhenti di halte Rawa Buaya. Perpendekan rute ini juga dibarengi dengan penonaktifan rute 2D yang melayani dari halte Kalideres sampai dengan halte Perintis Kemerdekaan.
Halte bertanda ← hanya melayani arah Pulo Gadung.
Nama halte dicetak miring menandakan halte tersebut sedang ditutup untuk direvitalisasi atau tidak melayani rute tersebut untuk sementara.
Hanya beroperasi selama Pekan Raya Jakarta dan acara lain di Jakarta International Expo. Rute ini terakhir beroperasi untuk melayani Jakarta Fair 2024 dari 12 Juni sampai dengan 17 Juli.
Dua halte koridor 2, yakni Halte Senen temporer[32] dan Harmoni dibakar oleh sejumlah peserta unjuk rasa Undang-Undang Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020. Halte Senen, Kwitang, dan Gambir 1 juga dirusak oleh para peserta unjuk rasa. Akibatnya, Transjakarta memprediksi kerugian dari semua 18 halte yang dibakar dan dirusak mencapai Rp45 miliyar.[33]