Halte Transjakarta Senen Sentral
Pada 4 September 2022, Halte Senen Sentral ditutup sementara dalam rangka revitalisasi halte Transjakarta bersama dengan Halte SMK 57, Halte Gatot Subroto LIPI, dan Halte Kuningan Barat. Pelanggan Transjakarta di halte ini diarahkan untuk menggunakan Halte Pal Putih dan Halte Budi Utomo dengan memanfaatkan shuttle bus rute 3ST Atrium—Budi Utomo selama masa revitalisasi tersebut berlangsung.[1] Delapan bulan berselang, Halte Senen Sentral kembali melayani pelanggan pasca selesainya proses revitalisasi per 31 Mei 2023. Dengan beroperasinya halte ini, praktis shuttle bus rute 3ST Atrium—Budi Utomo mengakhiri pelayanannya.[2][3] Bangunan dan tata letakHalte Senen Sentral yang baru memiliki keunikan dimana tiap-tiap sisi peronnya memiliki jumlah pintu dermaga yang berbeda. Sisi barat halte terdapat 5 pintu, 2 di selatan khusus untuk penurunan, sedangkan pada sisi timur halte hanya terdapat 3 pintu, 1 di sisi paling selatan tidak digunakan. Perbedaan ini dikarenakan sisi timur memerlukan ruang khusus untuk mengakomodir gerbang masuk halte dan tangga transit menuju Halte Pasar Senen. Seperti Halte Kampung Melayu, fasad dermaga Halte Senen Sentral dihiasi dengan panel komposit (ACP) berbentuk persegi bulat pada tiap peronnya, sehingga memberikan kesan modern dan futuristik. Desain halte yang baru kini lebih luas karena kembali memanfaatkan dermaga sisi utara halte yang dulunya terbengkalai. Selain itu, tersedia pula fasilitas lift untuk memudahkan kaum disabilitas dalam mengakses 'JPO Piano', baik untuk menuju Pasar Senen Jaya maupun transit menuju Halte Pasar Senen.
Halte transitLayanan bus kota non-BRTBerikut merupakan daftar layanan bus kota Transjakarta non-BRT yang tersedia baik di dalam maupun di sekitar Halte Senen Sentral per 6 Agustus 2024:
Catatan:
Tempat-tempat terdekat
InsidenPada 29 Agustus 2025, terjadi kerusuhan demonstrasi di depan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Polda Metro Jaya di Kwitang, sekitar 350 meter dari halte. Oknum-oknum massa (diduga provokator) menebar kerusuhan hingga Simpang Lima Senen kemudian merusak fasilitas Halte Senen Sentral, memecahkan kaca-kaca halte, serta menyebabkan hampir seluruh bagian halte yang baru direvitalisasi ini, berikut JPO Piano, ludes terbakar. Perusakan pun menyisakan kerangka bangunan dan JPO halte dan membuat halte tidak dapat digunakan hingga prasarana selesai diperbaiki. Walau demikian, halte ini tidak terbakar habis seperti Halte Senen Toyota Rangga, yang tersambung dengan halte ini. Semua barang-barang yang ada di halte dibakar dan dijarah oleh para oknum tersebut, termasuk papan petunjuk arah, fasilitas prasarana, hingga barang dagangan peralatan usaha dari tenant Halte. Bersamaan pula dengan insiden ini, seluruh layanan Transjakarta juga sempat tidak beroperasi hingga situasi kembali kondusif. Usai kondusif, pembersihan puing-puing halte dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari aparat pemerintah hingga masyarakat setempat.[5][6][7] Galeri
Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Senen Sentral (Transjakarta). |