Halte Transjakarta Kebayoran
Kebayoran adalah sebuah halte bus Transjakarta yang terletak di Jalan Teuku Nyak Arif, Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Nama halte ini berasal dari nama sebuah stasiun yang berada di sebelah barat halte. Pada bulan Maret 2022, dilaksanakan pembangunan dua jembatan penyeberangan orang (skywalk) yang berlokasi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pembangunan skywalk di halte ini yang kala itu bernama Halte Pasar Kebayoran Lama dimaksudkan untuk menghubungkan halte yang berada di Koridor 8 yang membentang dari utara ke selatan Jakarta ini agar menjadi titik transit ke Koridor 13 melalui Halte Velbak, serta berintegrasi dengan Stasiun Kebayoran.[1] Pada 5 September 2022, Halte Pasar Kebayoran Lama ditutup pengoperasiannya untuk sementara waktu dalam rangka revitalisasi halte Transjakarta bersama dengan Halte Jembatan Gantung, Halte Manggarai, dan Halte PGC 1. Penumpang Transjakarta dapat menggunakan halte sebelum dan sesudah halte ini (i.e. Halte Simprug dan Halte Kebayoran Lama Bungur) selama proses revitalisasi halte berlangsung.[2] Halte Kebayoran mulai beroperasi kembali sejak 6 Februari 2023, 13 hari setelah skywalk diresmikan pada 24 Januari 2023 sore. Halte ini menjadi salah satu halte di Koridor 8 Transjakarta yang memiliki fasilitas lift bersama dengan Halte Juanda.[3][4][5] Pada tahun 2023, Halte Pasar Kebayoran Lama berubah nama menjadi Halte Kebayoran menyesuaikan nama stasiun KRL di sebelah barat halte tersebut dan juga sebagai langkah netralisasi dengan peringkasan nama halte (serupa dengan Halte Kemayoran Landas Pacu Timur yang menjadi Halte Landasan Pacu) untuk mencari keuntungan dari penjualan hak penamaan.[6] Tata letak
Layanan bus kota non-BRTBerikut merupakan daftar layanan bus kota Transjakarta non-BRT yang tersedia di sekitar Halte Kebayoran per 8 Maret 2025:
Tempat-tempat terdekatKontroversiPembangunan skywalk pada awalnya dikhususkan untuk transit pelanggan di lintas Koridor 8 dan Koridor 13 Transjakarta serta Commuter Line Lin Rangkasbitung sehingga area di atas skywalk menjadi area steril Transjakarta. Hal ini menuai protes dari masyarakat setempat yang harus melakukan pengetapan masuk (tapping in) agar dapat mengakses skywalk bahkan jika bukan untuk naik bus. Masyarakat beranggapan bahwa pembangunan skywalk yang didanai dari pemerintah akan lebih baik jika dapat dimanfaatkan oleh banyak orang tanpa dibatasi oleh tarif masuk Transjakarta. Akhirnya dilakukan pembagian ruang akses skywalk; separuh untuk pengguna Transjakarta yang hendak transfer lintas halte, dan sisanya untuk masyarakat yang hendak mengakses layanan Commuter Line tanpa perlu membayar tarif masuk Transjakarta. Kedua ruang pun dibuat terpisah dengan pembatas berupa tali pembatas sederhana, alih-alih dinding sekat setengah badan serupa dengan JPO Piano lintas Halte Senen—Senen Sentral dan JPO Jenderal Sudirman lintas Halte Dukuh Atas—Galunggung.[7][8] Galeri
Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kebayoran (Transjakarta).
|