Ada dua versi asal-usul jenama Jayabaya. Yang pertama adalah, nama tersebut diambil dari nama Raja Jayabhaya yang memerintah Kerajaan Kadiri pada periode 1135-1159 M. Periode tersebut dianggap sebagai masa kejayaan Kerajaan Kadiri. Yang kedua, nama tersebut berasal dari akronim kota tujuan dari layanan kereta api ini pertama dibuka, yaitu Jakarta Raya dan Surabaya.
Sejarah
Awal pengoperasian (2014–2023)
Kereta api Jayabaya diluncurkan pada 18 Oktober 2014 di Stasiun Pasar Senen oleh Dirut KAI Ignasius Jonan.[1][2] Saat itu, kereta api Jayabaya hanya memiliki kelas ekonomi plus berlivery awal (yang menjadi livery kesepakatan untuk semua kereta di Indonesia). Kereta api ini kemudian ditambahkan kelas eksekutif pada 1 Desember 2019.[3]
Kereta api ini menjadi kereta api relasi Pasar Senen–Malang dengan waktu tempuh yang paling singkat dibandingkan lainnya, karena melalui lintas utara Jawa secara penuh.[4]
Pengoperasian saat ini (2023–sekarang)
Mulai 26 September 2023, kereta api Jayabaya menjadi kereta api pertama yang menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi generasi terbaru berjenis modifikasi Balai Yasa, dengan jumlah 72 tempat duduk. Rangkaian kereta tersebut awalnya merupakan kereta ekonomi Kemenhub dengan 80 tempat duduk yang kemudian dimodifikasi oleh Balai Yasa Manggarai.[5]
Pada 16 Oktober 2024, secara resmi kereta api Jayabaya mengalami perubahan sarana dengan menggunakan rangkaian kereta berjenis baja nirkarat generasi kedua keluaran tahun 2024 buatan PT INKA. Rangkaian kereta api tersebut bernomor TSB-15 dan TSB-16, yang terdiri dari empat kelas eksekutif, empat kelas ekonomi, satu kereta makan, dan satu kereta pembangkit.
Walaupun rangkaian kereta api tersebut berpindah kedudukan, namun operasional kereta api Jayabaya tetap dikelola oleh Daerah Operasi I Jakarta. Hal serupa juga terjadi pada kereta api Dharmawangsa, dan Tegal Bahari, yang mana kereta api tersebut dikelola oleh Daerah Operasi I Jakarta, namun menggunakan rangkaian yang tidak berkedudukan di depo induk yang berada di Daerah Operasi I Jakarta.
Adapun, rangkaian yang bernomor TSB-15 tetap berkedudukan di Depo Kereta Jakarta Kota untuk keperluan cadangan maupun kereta api tambahan. Pada Februari 2025, mulai tanggal 6 Februari, rangkaian TSB-15 dialokasikan untuk keperluan pengoperasian kereta api Batavia relasi Gambir–Solo Balapan).
Stasiun pemberhentian
Peta rute geografis kereta api Jayabaya berdasarkan Gapeka 2025
P Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Penataran
★
Legenda
★
Stasiun ujung (terminus)
■
Berhenti untuk semua arah
▲
Berhenti hanya mengarah ke Pasar Senen (satu arah)
▼
Berhenti hanya mengarah ke Malang (satu arah)
Insiden
Pada 3 Februari 2015, kereta api Jayabaya tujuan Malang anjlok di petak antara Ujungnegoro–Kuripan, diduga karena rel amblas. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi menyebabkan sekitar 455 penumpang terlantar dan keterlambatan perjalanan kereta api pada lintas tersebut.[7]
Galeri
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Jayabaya Train.
Hanya berisi layanan kereta api yang dioperasikan oleh induk perusahaan. Untuk layanan yang dioperasikan oleh anak perusahaan, lihat Templat:KAI Commuter untuk layanan KAI Commuter, Templat:KAI Bandara untuk layanan KAI Bandara dan Templat:KCIC untuk layanan KCIC/Whoosh