Partai Demokrat (Demokrat) atau secara umum disingkat dengan PD[2] adalah sebuah partai politik di Indonesia. Slogan partai ialah "Nasionalis, Religius".[4] Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. Pendirian partai ini erat kaitannya dengan niat untuk membawa Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan di bawah Presiden Megawati, menjadi presiden. Karena hal inilah, Partai Demokrat terkait kuat dengan figur Yudhoyono.[2] Dia sendiri tidak ikut serta secara langsung dalam pembentukan partai tersebut, meski istrinya Ani Yudhoyono mengaku menduduki posisi pimpinan. Partai ini dibentuk oleh kalangan intelektual dan akademisi.[2]
Pada Kongres IV Partai Demokrat yang diadakan pada 12 Mei 2015, Susilo Bambang Yudhoyono kembali terpilih menjadi Ketua Umum untuk periode 2015–2020.[5]
Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 2001 mengakibatkan terpilihnya Megawati Sukarnoputri sebagai presiden Indonesia, sehingga menimbulkan kekosongan wakil presiden. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), calon presiden, kalah dari Hamzah Haz. Popularitas Yudhoyono, yang terlihat dalam pencalonannya sebagai wakil presiden, mendorong pendukungnya, Vence Rumangkang, untuk mengusulkan pembentukan partai pada pemilu 2004. Yudhoyono menyetujui dan melimpahkan pembentukan partai kepada Rumangkang. SBY sendiri tidak ikut serta secara langsung dalam pembentukan partai tersebut, meski istrinya Ani Yudhoyono mengklaim posisi kepemimpinan. Partai ini dibentuk oleh kalangan intelektual dan akademisi.[2]
Pada tanggal 12-19 Agustus 2001, Rumangkang, atas masukan SBY, menyelesaikan garis besar partai. Perumusan konsep dasar dan platform partai sebagaimana yang diinginkan SBY dilakukan oleh Tim Krisna Bambu Apus dan selanjutnya teknis administrasi dirampungkan oleh Tim yang dipimpin oleh Vence Rumangkang.[6] Untuk menjadi sebuah Partai yang disahkan oleh Undang-Undang Kepartaian dibutuhkan minimal 50 (limapuluh) orang sebagai pendirinya, tetapi muncul pemikiran agar jangan hanya 50 orang saja, tetapi dilengkapi saja menjadi 99 orang agar ada sambungan makna dengan SBY sebagai penggagas, yakni SBY lahir tanggal 9 bulan 9. Pada tanggal 9 September 2001, bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta Selatan dihadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH., 46 dari 99 orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akte Pendirian Partai Demokrat. 53 orang selebihnya tidak hadir tetapi memberikan surat kuasa kepada Vence Rumangkang. Kepengurusanpun disusun dan disepakati bahwa Kriteria Calon Ketua Umum adalah Putra Indonesia asli, kelahiran Jawa dan beragama Islam, sedangkan Calon Sekretaris Jenderal adalah dari luar pulau jawa dan beragama Kristen. Setelah diadakan penelitian, maka Vence Rumangkang meminta Subur Budhisantoso sebagai Pejabat Ketua Umum dan Irsan Tandjung sebagai Pejabat Sekretaris Jenderal sementara Bendahara Umum dijabat oleh Vence Rumangkang.[7]
Pada tanggal 9 September 2001 (ulang tahun SBY ke-52), Partai Demokrat dideklarasikan, terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 10 September 2001, dan Subur Budhisantoso terpilih sebagai ketua partai. Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan dan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakemas) Pertama pada tanggal 18-19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia.[7]
Partai ini meraih 7,5% suara dan meraih 57 dari 560 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada pemilu legislatif 2004 dan menduduki peringkat kelima secara keseluruhan. Partai Demokrat mencalonkan Yudhoyono sebagai calon presidennya, dan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden. Dalam hal ini, mereka juga didukung oleh Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Yudhoyono dan Kalla memenangkan pemilu putaran pertama pada bulan Juli 2004 dengan perolehan 33,6% suara dan kemudian meraih 60,1% pada putaran kedua, sehingga mengamankan terpilihnya Yudhoyono sebagai presiden. Pada bulan Mei 2005, partai tersebut mengadakan kongres partai pertamanya, di mana Hadi Utomo terpilih sebagai ketuanya. Meski demikian, kekuasaan tertinggi di Partai tetap berada di tangan Yudhoyono, yang terpilih sebagai Ketua Dewan Pembina.
Partai ini menduduki peringkat pertama pada pemilu legislatif tahun 2009 dengan perolehan 20,9% suara, menjadikannya partai terbesar di DPR, dengan perolehan 148 kursi, atau hanya seperempat dari total keseluruhan suara.[8] SBY memenangkan pemilu presiden 2009, dengan mantan Gubernur Bank Indonesia, Boediono, sebagai calon wakil presiden, dengan perolehan total 60,8% pada putaran pertama pemilihan sistem putaran kedua, mengalahkan mantan presiden Megawati dan wakil presiden petahana Jusuf Kalla. Pasca pengunduran diri Anas Urbaningrum, partai tersebut menggelar kongres luar biasa pada 30 Maret 2013 di Bali untuk mengisi kursi ketua. SBY mencalonkan diri tanpa lawan dan terpilih dengan suara bulat setelah tidak ada anggota partai lain yang memutuskan untuk mencalonkan diri.[9] Susilo Bambang Yudhoyono juga memilih Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Demokrat. Syarief Hasan di Kabinet Indonesia Bersatu II juga menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM.[10] Sementara, Marzuki Alie ditunjuk sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi yang sebelumnya dijabat Anas Urbaningrum. Adapun Ketua Harian Dewan Pembina dijabat oleh E.E. Mangindaan (Menteri Perhubungan).[11]
Dalam upaya menyiapkan diri dalam pemilihan umum 2014, Partai Demokrat menyelenggarakan konvensi calon presiden dalam upaya mencari pegganti SBY. Komite Konvensi Calon Presiden dibentuk pada tanggal 11 Agustus 2013[12] dengan Maftuh Basyuni sebagai ketuanya.[13] Pada tanggal 16 Mei 2014, Partai Demokrat mengumumkan bahwa konvensi ini telah dimenangkan oleh Dahlan Iskan.[14]Menurut Maftuh Basyuni, pemenang dipilih berdasarkan hasil survei mengenai elektabilitas para peserta.[14]
Untuk pemilu legislatif tahun 2014, partai tersebut menargetkan 15% suara nasional, lebih rendah dibandingkan perolehan suara pada tahun 2009. Salah satu alasan partai tersebut memperkirakan perolehan suara mereka akan kalah adalah karena SBY tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden, setelah menjalani dua masa jabatan yang diperbolehkan dalam konstitusi.[15] Namun, partai tersebut hanya meraih 10,19%, kehilangan lebih dari separuh kursinya di badan legislatif. Dikarenakan tidak melewati ambang batas 20% untuk mencalonkan presiden tanpa berkoalisi, pemenang konvensi partai 2013 Dahlan Iskan tidak jadi dicalonkan.[16] Meskipun pada awalnya bersikap "netral", Partai Demokrat pada akhirnya memutuskan untuk mendukung pencalonan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada tanggal 30 Juni 2014.[17]
Pada pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017, Partai Demokrat mengusung putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Ia diusung oleh koalisi 4 partai politik yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) dan berpasangan dengan Sylviana Murni. Namun, AHY kalah melawan Anies Baswedan.
Pada 17 Februari 2018, dalam upaya mempersiapkan partai, SBY mengukuhkan AHY sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pemilu 2019. Sebagai Kogasma, AHY dipercaya memimpin upaya pemenangan Partai Demokrat pada Pemilukada 2018 dan Pemilu Legislatif 2019.[18] AHY menjadi juru kampanye Partai Demokrat dan mengonsolidasikan kader-kader di daerah guna memenangkan calon yang diusung oleh Partai Demokrat pada Pemilukada 2018. Partai Demokrat berhasil mencapai target awal 35 persen dari 171 pemilihan.
Untuk pemilu legislatif 2019, partai awalnya menetapkan target 15%, namun kemudian mengubah target menjadi 10% suara nasional.[19] Partai tersebut berhasil memperoleh 7,77% suara, kehilangan beberapa kursi di badan legislatif.[20] Pada Pilpres 2019, Partai Demokrat berkoalisi dengan partai politik pengusung pasangan Prabowo-Sandi.[21]
Pada 15 Maret 2020, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat 2020-2025[22] menggantikan ayahnya pada Kongres V di Jakarta.[23] Setelah ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, AHY langsung menggerakkan seluruh elemen dan struktur partainya dari mulai pusat sampai daerah untuk bergerak membantu masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19. Gerakan ini sangat masif, karena selama masa pandemi para kader dan pengurus Demokrat secara gotong royong menyalurkan masyarakat dengan total nilai bantuan hampir 200 Miliar Rupiah.
Namun, masa awal kepemimpinan AHY tertimpa krisis dualisme partai. Pada 5 Maret 2021, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa di Deli Serdang setelah mengalahkan Marzuki Alie. Nama keduanya diajukan peserta Kongres Luar Biasa dalam sidang yang dilakukan. Namun saat Pimpinan Sidang, Jhoni Allen membacakan voting, dukungan peserta Kongres Luar Biasa lebih banyak diberikan kepada Moeldoko. "Dengan ini memutuskan Bapak Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025," kata Pimpinan Sidang Jhoni Allen. Kongres Luar Biasa tersebut juga menetapkan Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI, sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025. "Sehingga dengan keputusan ini, maka AHY dinyatakan demisioner," ujarnya.[24] Namun Ketua Umum DPP Partai Demokrat versi Kongres V Jakarta yang sah, AHY menegaskan bahwa pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) yang dilakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) adalah tindakan ilegal dan inkonstitusional karena tidak berdasarkan konstitusi partai[25]
Memasuki awal tahun 2023, Partai Demokrat memilih mencalonkan Anies Baswedan untuk menjadi capres Pemilu 2024.[26][27] Selain itu, Demokrat juga menominasikan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono menjadi pendampingnya.[28] Partai Demokrat resmi menetapkan Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden pada 3 Februari 2023.[29] Bersama dengan Partai Keadilan Sejahtera dan NasDem, ketiga partai pengusung Anies tersebut membentuk Koalisi Perubahan. Di saat yang bersamaan, muncul spekulasi apabila Agus tidak dipilih sebagai pendamping Anies, maka Koalisi Perubahan tidak akan terbentuk yang disebabkan batalnya Demokrat untuk menjalin kesepakatan koalisi.[30]
Setelah keluar dari Koalisi Perubahan, Partai Demokrat didekati PDI-P yang berharap AHY mendukung Ganjar Pranowo dengan Hasto Kristiyanto mengakui bahwa komunikasi intens sedang dilakukan oleh dua pihak.[31] Demokrat juga sempat didekati Koalisi Indonesia Maju saat Prabowo menggelar pertemuan bersama ayahnya di Cikeas.[32] Setelah melalui berbagai pertimbangan, pada 21 September 2023 di Jakarta Convention Center, AHY dan Partai Demokrat menyatakan mendukung Prabowo Subianto dalam kampanye presidennya.[33][34] Ironisnya, baik AHY maupun Moeldoko sama-sama mendukung calon presiden yang sama pada Pilpres 2024.[35]
Undang-Undang Partai Politik Tahun 2008 menyatakan bahwa partai politik diperbolehkan mencantumkan ciri-ciri tertentu yang mencerminkan aspirasi politiknya, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.[36] Sesuai Pasal 2 dan 3 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Partai Demokrat berlandaskan Pancasila dan menganut ideologi “religius-nasionalis”. Mereka memandang upaya untuk membenturkan nasionalisme dan agama sebagai tindakan yang salah dan menyesatkan.[37] Pandangan ahli mengenai orientasi politik partai berbeda-beda. Para akademisi dan pengamat dalam negeri mengklasifikasikannya sebagai partai nasionalis,[38] sementara pakar politik internasional mengklasifikasikannya sebagai partai nasionalis-sekuler[39] atau nasionalis-liberal.[40] Kecenderungan politiknya digambarkan sebagai sentris[39][41] atau moderat-kanan.[42]
Menurut halaman internet resmi Partai Demokrat, ada dua jenis visi partai, yakni visi untuk Indonesia dan visi partai. Visi partai untuk Indonesia adalah Indonesia sebagai negara maju pada abad 21, negara kuat pada tahun 2045, dan menjadi negara emerging economy pada tahun 2030.[43] Sementara itu, visi Partai Demokrat pada masa depan ialah menjadi partai masa depan yang:
Sebagai salah satu kekuatan politik nasional, Partai Demokrat berpartisipasi dan berkontribusi dalam kehidupan bernegara dan pembangunan nasional, menuju terwujudnya Indonesia yang makin maju, makin damai, makin adil, makin sejahtera dan makin demokratis.[43] Sebagai partai politik, Partai Demokrat mengembani visi misi sebagai berikut:
Hal ini mengemuka setelah Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin dijadikan tersangka korupsi pembangunan wisma Atlet di Palembang. M. Nazaruddin bahkan sempat diburu interpol, kepolisian, dan KPK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menerima fee suap dari proyek SEA Games 2011[46] yang akhirnya menghasilkan banyak keterangan yang melibatkan beberapa anggota partai. Tak ayal, Andi Malarangeng pun mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada 7 Desember 2012 karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang,[47] sementara Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menandatangani pakta integritas pada 14 Februari 2013 yang menyatakan siap mundur jika ditetapkan sebagai tersangka korupsi[48] yang kemudian diikuti penetapan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 22 Februari 2013 atas kasus gratifikasi mobil.[49] Pada tanggal 23 Februari 2013 Anas mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat sehingga menimbulkan kekosongan kursi ketua umum. Namun, ia menjelaskan bahwa tanpa pakta integritas pun, ia punya kesadaran untuk mundur.[50] Angelina Sondakh juga ikut terseret sebagai tersangka sejumlah kasus korupsi.
Kemunculan tagar ShameOnYouSBY dan beberapa tagar lainnya di Twitter yang menyerang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat terjadi akibat keluarnya (walk out) sebagian besar anggota Fraksi Partai Demokrat pada saat sidang paripurna pengesahan UU Pilkada yang berakibat pada dipilihnya kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.[51] Setelah kejadian tersebut, ada ungkapan bahwa walk out ini terjadi akibat miskomunikasi diantara SBY dan ketua fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf yang salah mengartikan pesan SBY dari "all out" menjadi "walk out".[52]
Pada 5 Maret 2021, beberapa anggota Partai Demokrat menyelenggarakan kongres luar biasa untuk menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum partai.[53] Hal ini bertentangan dengan hasil dari Kongres Partai Demokrat tahun 2020 yang menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum periode 2020 hingga 2025.[53][22] Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menegaskan bahwa pemerintah menganggap Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum dari Partai Demokrat berdasarkan AD/ART yang diserahkan pada tahun 2020.[54]
Partai ini pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004 dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR. Dengan perolehan tersebut, Partai Demokrat meraih peringkat ke 5 Pemilu Legislatif 2004. Menjelang Pemilu 2004, popularitas partai ini cukup terdongkrak dengan naiknya popularitas Yudhoyono waktu itu. Bersama PKS, partai ini menjadi the rising star pada pemilu kedua di Era Reformasi itu. Popularitas partai ini terutama berada di kota-kota besar, dan di wilayah bekas Karesidenan Madiun, tempat Yudhoyono berasal.
Dari hasil Pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi Pemenang Pemilu Legislatif 2009. Partai Demokrat memperoleh 150 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%). Partai Demokrat meraih suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada pemilu sebelumnya tidak terjadi, seperti di Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Pada Pemilu 2014, jumlah perolehan suara dan perolehan kursi di DPR untuk Partai Demokrat merosot drastis dari posisi pertama pada 2009, menjadi posisi keempat dari 10 partai di DPR, dengan perolehan suara sebanyak 10,19% suara nasional (12.728.913). Perolehan itu disebut-sebut karena kasus beberapa kader partai yang terkait masalah hukum yang membuat citra Partai Demokrat menurun di mata publik.
Pada Pemilu 2019, jumlah perolehan suara dan perolehan kursi di DPR untuk Partai Demokrat menurun dari posisi keempat pada 2014, menjadi posisi ketujuh dari 9 partai di DPR, dengan perolehan suara sebanyak 7,77% suara nasional (10.876.507).
(Total suara)
*Nota: Cetak tebal mengindikasikan kader partai
|author=
|last=
|url-status=
It Won't Be Soon Before LongAlbum studio karya Maroon 5Dirilis16 Mei 2007 (2007-05-16)GenrePop rock, rock alternatif, funk rock, synthrockDurasi40:32LabelA&M/OctoneProduserMaroon 5, Mike Elizondo, Mark Spike Stent, Mark Endert, Eric Valentine, Sam FarrarKronologi Maroon 5 Songs About Jane(2002)Songs About Jane2002 It Won't Be Soon Before Long(2007) Hands All Over(2010)Hands All Over2010 Singel dalam album It Won't Be Soon Before Long Makes Me WonderDirilis: 27 Maret 2007 Wake Up…
Assedio della Mirandola (1321)parte guerra tra Guelfi e GhibelliniMirandolaData28 novembre - 31 dicembre 1321 LuogoMirandola, Emilia-Romagna EsitoVittoria del duca Passerino e castello raso al suolo SchieramentiGhibellini: Signoria di MirandolaGuelfi: Signoria di Mantova Comandanti Francesco I Pico Bartolomeo Pico Giovanni Pico Rinaldo dei Bonacolsi Francesco dei Bonacolsi Voci di battaglie presenti su Wikipedia Manuale V · D · MBattaglie tra guelfi e ghibellini1150 – 120…
Este artigo não cita fontes confiáveis. Ajude a inserir referências. Conteúdo não verificável pode ser removido.—Encontre fontes: ABW • CAPES • Google (N • L • A) (Novembro de 2020) Perlaza Informações pessoais Nome completo José Luis Perlaza Data de nascimento 6 de outubro de 1981 (42 anos) Local de nascimento Esmeraldas, Equador Altura 1,93 metros Apelido Zancudo Informações profissionais Clube atual Olmedo …
70.ª edición de los Premios Óscar Película ganadora del año.Premio a La excelencia en logros cinematográficosOtorgado por Academia de las Artes y las Ciencias Cinematográficas (AMPAS)Fecha 23 de marzo de 1998Ubicación Shrine AuditoriumEstados UnidosAnfitrión Billy CrystalDestacadoMás premios Titanic (11)Más nominaciones Titanic (14)Mejor película TitanicMejor actriz Helen HuntMejor actor Jack Nicholson Cronología 69.ª edición 70.ª edición de los Premios Óscar 71.ª edición Sit…
Kommissar X war eine Serie von Kriminalromanen, die in der Verlagsgruppe Pabel-Moewig erschien. Im Verlauf von über 30 Jahren brachte sie es auf 1.740 Hefte in der ersten Auflage. Zudem existierte eine Taschenbuchreihe. Kommissar X Inhaltsverzeichnis 1 Geschichte 2 Inhalte 3 Verfilmungen 4 Weblinks Geschichte Die Figur des „KX“ wurde von Karl-Heinz Günther (Pseudonym: C.H. Guenter), erfunden, der als „Bert F. Island“ zwischen 1959 und 1966 auch 58 Heftromane und 51 Taschenbücher für …
Bupati Intan JayaLambang Kabupaten Intan JayaPetahanaNatalis Tabunisejak 12 Desember 2017Masa jabatan5 tahunPejabat perdanaNatalis TabuniDibentuk29 Oktober 2008WakilYann KabogoyauwSitus webintanjayakab.go.id Berikut ini adalah Daftar Bupati Intan Jaya sejak awal dibentuknya. No Bupati Mulai Menjabat Akhir Menjabat Periode Wakil Bupati Ket. — Maximus Zonggonau(Penjabat) 26 Mei 2009 26 Mei 2010 — lowong [Ket. 1][1][2] — David Setiawan(Penjabat) 26 Mei 2010 22 Nov…
此条目的主題是香港演员。关于其他同名人物,請見「徐榮」。 徐榮男演员英文名Tsui Wing昵称徐榮公子国籍 中华人民共和国(香港)民族漢族籍贯山東出生 (1974-08-07) 1974年8月7日(49歲) 英屬香港职业演員语言粵語、英語、國語教育程度中五母校新會商會學校新法書院儿女兒子:徐朗(Karson) (2007-02-15) 2007年2月15日(16歲)女兒:徐心怡 (Kerry) (2015-10-05) 2015年10月5
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada September 2016. Surachman RM.PekerjaanPenulisKebangsaan Indonesia Surachman RM., (lahir di Garut, Jawa Barat, 1936), adalah seorang penulis Indonesia. Biografi Lahir di Garut, Jawa Barat, 13 September 1936, tapi dibesarkan di kota distrik Cibatu. Setelah lulus Sarjana …
1974 single by Stevie WonderYou Haven't Done Nothin'Front cover (Netherlands issue)Single by Stevie Wonderfrom the album Fulfillingness' First Finale B-sideBig BrotherReleasedAugust 7, 1974GenreFunk rock[1]Length3:29LabelTamla MotownSongwriter(s)Stevie WonderStevie Wonder singles chronology He's Misstra Know-It-All (1974) You Haven't Done Nothin' (1974) Boogie On Reggae Woman (1974) Official audioYou Haven't Done Nothin' on YouTube You Haven't Done Nothin is a 1974 funk single by Stevie …
Esta página cita fontes, mas que não cobrem todo o conteúdo. Ajude a inserir referências. Conteúdo não verificável pode ser removido.—Encontre fontes: ABW • CAPES • Google (N • L • A) (Maio de 2019) Córrego Primeira Água é um rio brasileiro do estado de São Paulo que nasce no município de São Carlos,[1] e faz parte da bacia hidrográfica do Rio Jacaré-Guaçu. É afluente do ribeirão Feijão. Ver também Rio Jacaré-…
El accidente ferroviario de Alicante de 1912 se refiere al descarrilamiento ocurrido el 4 de octubre de ese año en la Estación de Alicante-Terminal, ubicada en la ciudad de Alicante (España). En este accidente, el tren de pasajeros número 30 de la compañía MZA (Madrid-Zaragoza-Alicante) no logró frenar a tiempo y descarriló debido a la alta velocidad a la que circulaba, atravesando el vestíbulo de la estación y terminando en la calle. Como resultado, la estación sufrió daños signifi…
Not to be confused with Playlist: The Very Best of TLC. 2007 greatest hits album by TLCThe Very Best of TLC:Crazy Sexy HitsGreatest hits album by TLCReleasedAugust 20, 2007 (2007-08-20)Genre Pop hip hop R&B[1] Length62:14LabelSony BMGProducer Dallas Austin Kevin She'kspere Briggs Kenneth Babyface Edmonds Eddie Hustle The Neptunes Organized Noize Antonio L.A. Reid Daryl Simmons Jonathan Lil Jon Smith TLC chronology Now & Forever: The Hits(2003) The Very Best…
Islam's holiest mosque in Mecca, Saudi Arabia You can help expand this article with text translated from the corresponding article in Arabic. (January 2023) Click [show] for important translation instructions. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting machine-translated text into the English Wikipedia. Do not tr…
Indian television and film actress (born 1980) This biography of a living person needs additional citations for verification. Please help by adding reliable sources. Contentious material about living persons that is unsourced or poorly sourced must be removed immediately from the article and its talk page, especially if potentially libelous.Find sources: Nandini Singh – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (April 2013) (Learn how and when to remove…
Borneo state in Malaysia For the river, see Sarawak River. For the ship, see HMS Sarawak (K591). Federated state of Malaysia on the island of BorneoSarawakStateState of SarawakNegeri Sarawak (Malay) FlagCoat of armsNickname(s): Bumi Kenyalang[1]Land of the HornbillsMotto(s): Bersatu, Berusaha, BerbaktiUnited, Striving, ServingAnthem: Ibu PertiwikuMy Motherland[2] Sarawak in MalaysiaOpenStreetMapCoordinates: 2°30′N 113°00′E / &…
For other people named Edward Boyle, see Edward Boyle (disambiguation). The Right HonourableThe Lord Boyle of HandsworthCH PCMinister of EducationIn office13 July 1962 – 1 April 1964Preceded byDavid EcclesSucceeded byQuintin HoggMember of Parliamentfor Birmingham HandsworthIn office16 November 1950 – 29 May 1970Preceded byHarold RobertsSucceeded bySydney Chapman Personal detailsBorn(1923-08-31)31 August 1923Died28 September 1981(1981-09-28) (aged 58)Alma materChrist Ch…
Naval base in Marmaris, Muğla Province, Turkey Aksaz Naval BaseAksaz Deniz ÜssüMarmaris, Muğla Aksaz NBLocation of Aksaz Naval BaseCoordinates36°50′04″N 28°23′24″E / 36.8345°N 28.39°E / 36.8345; 28.39TypeMilitary baseSite informationControlled byTurkish NavySite historyIn use1992 - presentGarrison informationCurrentcommanderRear admiral Semih Ozangüç Aksaz Naval Base (Turkish: Aksaz Deniz Üssü) is a base of the Turkish Navy on the south-east …
Mormon temple in India Bengaluru India TempleUnder constructionNumber202Site1.62 acres (0.66 ha)Floor area38,670 sq ft (3,593 m2)Official website • News & imagesAdditional informationAnnounced1 April 2018, by Russell M. Nelson[1]Groundbreaking2 December 2020, by Robert K. WilliamLocationBengaluru, IndiaGeographic coordinates12°59′32″N 77°42′17″E / 12.9922°N 77.7047°E / 12.9922; 77.7047NotesA two-level meetinghouse, adminis…
IthakaThe slaughter of the suitors on a Campanian red-figure bell-krater, ca. 330 BCWritten byBotho StraußDate premiered17 July 1996 (1996-07-17)Place premieredMunich Kammerspiele, MunichOriginal languageGerman Ithaka is a 1996 play by the German writer Botho Strauß. It has the subtitle Schauspiel nach den Heimkehr-Gesängen der Odyssee, meaning play after the homecoming songs from the Odyssey. It tells the story of how Odysseus, the Greek hero from the Trojan War, returns after…
This article is about the Alphaville song. For other uses, see Jerusalem (disambiguation). Jerusalem is third single from Alphaville's album Afternoons in Utopia. It is their seventh single overall, although it was only made available in Germany. It was released in November 1986.[1] 1986 single by AlphavilleJerusalemSingle by Alphavillefrom the album Afternoons in Utopia B-sideVingt Mille Lieues Sous Les Mers incl. The Nelson Highrise Sector 3: The GarageReleasedNovember 1986RecordedSept…
Lokasi Pengunjung: 3.16.25.218