Wiranto merupakan lulusan Akademi Militer Nasional 1968 berhasil meniti karier militer sampai puncak jabatan di ABRI (sekarang TNI) sebagai Panglima merangkap Menhankam[5].Jabatan rangkap sebagai Menhankam/Pangab, kecuali Wiranto juga pernah dijabat oleh JenderalTNI (Purn.) M. Jusuf. Pada pergantian Orde Baru ke Orde Reformasi tahun 1998/1999, Wiranto sebagai Menhankam/Pangab memiliki peran yang sangat menentukan dalam mengawal proses pergantian tersebut.
Selain Menhankam, ia juga pernah dipercaya sebagai Menko Polhukam di era dua presiden, yakni Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Joko Widodo. Setelah merampungkan tugasnya sebagai Menko Polhukam, sejak 13 Desember 2019, ia dipercaya oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
Di bidang politik, Ia memenangkan Konvensi Partai Golkar ditahun 2003 dan kemudian pada tahun 2006 Ia mendirikan Partai Hanura (Partai Hati Nurani Rakyat) sekaligus menjadi Ketua Umum dan berhasil dihantarkannya mendapat jatah kursi di DPR-RI pada 2 periode. Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai calon Presiden (2004) dan calon Wakil Presiden (2009) namun tidak berhasil sebagai pemenang.
Pendidikan
Wiranto menempuh pendidikan dasar dan menengah di Surakarta. Ia menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 2 Surakarta pada tahun 1963, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 4 Surakarta dan lulus pada tahun 1965. Setelah itu, ia memutuskan untuk bergabung dengan Akademi Militer Nasional, dan berhasil menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1968.
Dalam rangka mengembangkan karier militernya, Wiranto mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) dan lulus pada tahun 1984. Tidak hanya itu, ia juga memperluas wawasan akademiknya di bidang administrasi publik dengan menempuh pendidikan di Universitas Terbuka, jurusan Administrasi Negara, dan lulus pada tahun 1995. Pada tahun yang sama, ia mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) untuk memperdalam pengetahuannya di bidang ketahanan nasional.
Komitmennya dalam dunia hukum terlihat dari keberhasilannya menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM pada tahun 1996. Tak berhenti di situ, ia juga meraih gelar Magister Manajemen dari STIE-IPWI Jakarta pada tahun 2006, serta gelar doktor di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2012.
Jabatan militer
Setelah menduduki berbagai jabatan di lingkungan Satuan Tempur dan Pusat Pendidikan TNI-AD dari tahun 1968 - 1989 dari mulai pangkat Letda sampai Letkol, maka Ia ditunjuk sebagai Ajudan Presiden di tahun 1989.[6]
Dalam karier militernya, Wiranto telah menempati berbagai posisi strategis di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia dipercaya menjadi Ajudan Presiden Republik Indonesia pada tahun 1989 hingga 1993. Setelah itu, pada tahun 1993, ia diangkat sebagai Kepala Staf Kodam Jayakarta, dan setahun kemudian, pada 1994, ia dipercaya menjabat sebagai Panglima Kodam Jayakarta.
Dalam bidang pemerintahan, Wiranto memegang sejumlah jabatan strategis di tingkat nasional. Ia pertama kali dipercaya sebagai Menteri Pertahanan Keamanan pada periode 1998 hingga 1999. Setelah itu, pada tahun 1999, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan hingga tahun 2000.
Dalam dunia organisasi politik, Wiranto aktif mengambil berbagai peran penting. Pada tahun 1998, ia menjadi Anggota Dewan Pembina Partai Golongan Karya (Golkar). Kemudian pada tahun 2004, ia dipercaya sebagai Penasehat SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia). Puncak karier organisasinya terjadi saat ia mendirikan sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dari tahun 2006 hingga 2019.
Organisasi Masyarakat dan Olahraga
Selain aktif di dunia politik, Wiranto juga berkiprah luas dalam berbagai organisasi masyarakat dan olahraga. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Eksekutif Institute for Democracy of Indonesia, Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Mathaul Anwar, serta Ketua Dewan Pembina Paguyuban Warung Tegal Indonesia. Ia juga menjadi Dewan Pembina Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI), serta Pembina Pengurus Pusat Masyarakat Cinta Masjid Indonesia.
Di bidang akademik dan sosial, ia terdaftar sebagai Anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di dunia olahraga, kontribusinya pun sangat besar, termasuk menjadi Ketua Umum PB Federasi Karatedo Indonesia, Ketua Umum PB Gabungan Bridge Seluruh Indonesia, Ketua Umum PB Taekwondo Indonesia, dan Ketua Umum PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia serta Dewan Kehormatan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.
Penghargaan
Tanda kehormatan
Wiranto selaku Panglima Tentara Nasional Indonesia (ABRI) berseragam dengan berbagai hiasan
Wiranto mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya:
Dada kanan
Dada kiri
Wing Penerbang TNI AD Kelas I
Wing Penerbang TNI AU Kelas I
Brevet Hiu Kencana
Master Parachutist Badge (US Army)
Parachutist Badge (Armed Forces of the Philippines)
^Departemen Pertahanan Keamanan, Staf Pembinan Karyawan, Indonesia (1994). Mimbar kekaryaan ABRI. Edisi 315-324. Indonesia: Indonesia. Angkatan Bersenjata. hlm. 67. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)