Sani
Sani (Dewanagari: शनि; IAST: Śani ) atau Sanescara (Dewanagari: शनैश्चर; IAST: Śanaiścara ) adalah dewa planet Saturnus menurut kepercayaan Hindu. Dalam mitologi Hindu, ia adalah putra Surya dan Caya. Ia merupakan saudara Yama dan Sawarni Manu. Sani dipuja sebagai dewa yang menguasai Saniscarawara atau hari Sabtu. Ia dilukiskan sebagai dewa yang mengendarai kereta yang ditarik delapan kuda atau menunggangi burung hering. "Sani" menjadi akar kata untuk hari Sabtu dalam bahasa-bahasa di India. Dalam bahasa Hindi, Odia, Telugu, Bengali, Marathi, Urdu, Kannada dan Gujarati, hari Sabtu disebut Shanivaar; dalam bahasa Tamil: Sani kizhamai; bahasa Malayalam: Shaniyazhcha; bahasa Thai: Wạn s̄eār̒ (วันเสาร์). MitologiSani juga disebut Saniswara yang artinya "Penguasa [planet] Saturnus", dan memegang peran sebagai pemberi buah karma atau pahala dari seseorang, sehingga menjadi yang paling disegani di antara para dewa astrologi Hindu. Menurut kepercayaan Hindu, Sani memberi hasil perbuatan saat manusia masih hidup melalui hukuman yang tepat dan manfaat, sementara Yama memberikan hasil perbuatan seseorang setelah kematian. Ia juga merupakan dewa yang sering kali disalahpahami, sebab ia kerap menjadi pemberi masalah dalam hidup seseorang, tetapi menjadi lebih lembut apabila dipuja.[3][4] Ia juga diceritakan dalam bagian Ganesha khanda dalam kitab Brahmawaiwartapurana sebagai dewa yang memiliki mata terkutuk karena meninggalkan istrinya, Dhamini. Pandangan matanya dapat mengubah apapun menjadi abu. Sani dipercaya sebagai salah satu inkarnasi dari Kresna, berdasarkan dalil dari kitab Brahmawaiwartapurana yang mencatat bahwa Kresna pernah berkata "di antara planet-planet, Ia adalah Sani". PenggambaranDalam ikonografi Hindu, Sani ditampilkan dengan pakaian berwarna biru atau hitam, berkulit gelap dan mengendarai burung hering atau kereta besi yang ditarik dengan delapan kuda. Ia memegang busur, anak panak, kapak, dan serampang. Menurut tradisi, ia digambarkan mengendarai burung gagak berukuran besar, atau disertai burung hering yang ikut ke mana pun ia pergi.[5] Beberapa pustaka Hindu juga menyatakan bahwa ia mengendarai hewan lain, seperti: kuda, ular, kerbau, sedangkan kitab Buddhis ]dari India Timur Laut dan Nepal menyatakan ia mengendarai kura-kura.[6] Galeri
Referensi
Pranala luar
|