Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Prajapati

Brahma dan Prajapati, Museum Pemerintah Chennai, India

Prajapati (Dewanagari: प्रजापति; ,IASTPrajāpati,; arti: 'penguasa sebelum kelahiran/penciptaan') adalah salah satu dewa Weda Kuno dalam agama Hindu,[1][2][3] tetapi dalam sastra Hindu berikutnya, Prajapati kadang dipadankan dengan Brahma dan dewa lainnya seperti Wiswakarma, Agni, Indra, dan Daksa,[1] sesuai kosmologi Hindu pada zaman teks itu ditulis.[2] Dalam sastra zaman klasik dan abad pertengahan, Prajapati disetarakan dengan konsepsi metafisika Brahman sebagai Prajapati-Brahman (Swayambu-Brahman).[4][5]

Etimologi

Prajapati adalah gabungan dari kata pra (sebelum), ja (kelahiran, penciptan) dan pati (senapati, gusti, penguasa, utama), yang dapat diartikan sebagai "penguasa semua makhluk",[1][2] "penguasa segala makhluk yang diciptakan"[6] atau "causa prima paling utama". Dalam teks Candogya-Upanisad dikatakan "Para dewa dan asura saling berperang, padahal keduanya adalah anak-anak (ciptaan) Prajapati" (Sanskerta: देवासुरा ह वै यत्र संयेतिरे उभये प्राजापत्यास्तद्ध, translit: devāsurā ha vai yatra saṃyetire ubhaye prājāpatyāstaddha).[7]

Bahasa Indo-Arya

Istilah Prajapati memiliki padanan kata dalam bahasa proto Indo-Arya, yakni Prōtogonos (Yunani: Πρωτογόνος, harfiah: "anak sulung").[8] Terkait tradisi Yunani Orfisme dikatakan sebagai berikut:

Protogonos dalam tradisi Orfisme memiliki kesetaraan dengan Prajapati dalam tradisi Wedanta dalam beberapa hal: dia adalah dewa pertama yang lahir dari telur kosmik, dia adalah pencipta alam semesta, dan dalam sosok Dionissos—keturunan langsung Protogonos—para pengikut melakukan ritual kematian dan kelahirannya kembali.[9]

Lebih lanjut Robert Graves mengatakan bahwa "pra-ja-pati" (progeny-potentate) secara etimologi setara dengan nama dewa orakel di Colophon (menurut Makrobios),[10] yakni "pro-to-gonos". Namun, menurut David Leeming, konsep telur kosmik umum ditemukan di banyak tradisi dunia lama, bukan hanya dalam tradisi Orfisme maupun Hinduisme.[11]

Gelar "Prajapati"

Prajapati juga merupakan suatu gelar dalam kosmologi Hindu. Menurut kitab Santiparwa―salah satu jilid Mahabharata―pada mulanya Brahma menciptakan dua puluh satu Prajapati untuk memfasilitasi proses pengadaan dunia beserta isinya. [12]

21 Prajapati dalam Mahabharata

16 Prajapati dalam Ramayana

10 Prajapati sastra Hindu

7 Prajapati dalam Purana

  1. Marici
  2. Anggira
  3. Atri
  4. Pulastya
  5. Pulaha
  6. Kratu
  7. Wasista[1]

Masing-masing memiliki peran kreatif yang berbeda-beda. Contohnya Pulaha, putra Brahma dan Saraswati yang merupakan seorang resi agung. Sebagai salah satu Prajapati, ia menciptakan para hewan dan tumbuhan.[13]

Hindu Bali

Beberapa tempat suci umat Hindu di Bali biasa disebut Pura Prajapati, atau Pura Mrajapati. Biasanya Pura Prajapati digunakan untuk ritual pemakaman dan upacara Ngaben (kremasi) untuk orang mati.[14][15]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g Dalal, Roshen (2010). Hinduism: An Alphabetical Guide. Penguin. hlm. 311. ISBN 9780143414216. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ a b c d Williams, George M. (2008). Handbook of Hindu Mythology. Oxford University Press. hlm. 234–235. ISBN 9780195332612. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ James G. Lochtefeld (2002). The Illustrated Encyclopedia of Hinduism: N-Z. The Rosen Publishing Group. hlm. 518–519. ISBN 978-0-8239-3180-4.
  4. ^ Sukumari Bhattacharji (2007). The Indian Theogony. Cambridge University Press. hlm. 322–323, 337, 338, 341–342.
  5. ^ "Prajapati, Prajāpati, Prajāpatī, Praja-pati: 30 definitions". 28 September 2010.
  6. ^ Constance Jones; James D. Ryan (2006). Encyclopedia of Hinduism. Infobase Publishing. hlm. 332. ISBN 978-0-8160-7564-5.
  7. ^ www.wisdomlib.org (2019-01-04). "Chandogya Upanishad, Verse 1.2.1 (English and Sanskrit)". www.wisdomlib.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-16.
  8. ^ Martin West, Early Greek Philosophy and the Orient. Oxford, Clarendon Press, 1971: 28-34
  9. ^ Kate Alsobrook (2008), "The Beginning of Time: Vedic and Orphic Theogonies and Poetics". M.A. Thesis, Reviewers: James Sickinger, Kathleen Erndl, John Marincola and Svetla Slaveva-Griffin, Florida State University, pages 20, 1-5, 24-25, 40-44
  10. ^ Robert Graves : The Greek Myths. 1955. vol. 1, p. 31, sec. 2.2
  11. ^ David Adams Leeming (2010). Creation Myths of the World: An Encyclopedia. ABC-CLIO. hlm. 313–314. ISBN 978-1-59884-174-9.
  12. ^ Mani, Vettam (1975). Puranic Encyclopaedia: A Comprehensive Dictionary with Special Reference to the Epic and Puranic Literature. Delhi: Motilal Banarsidass. ISBN 0842608222. Retrieved from Internet Archive on [access date].
  13. ^ Roshen Dalal (2010). Hinduism: An Alphabetical Guide. Penguin. hlm. 316. ISBN 978-0-14-341421-6.
  14. ^ David J. Stuart-Fox (2002). Pura Besakih: Temple, Religion and Society in Bali. KITLV. hlm. 92–94, 207–209. ISBN 978-90-6718-146-4.
  15. ^ Between Harmony and Discrimination: Negotiating Religious Identities within Majority-Minority Relationships in Bali and Lombok. BRILL. 2014. hlm. 264–266. ISBN 978-90-04-27149-4.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya