Hujr bin Adi
Abu Abdurrahman Hujr bin Adi al-Kindi (bahasa Arab: أبو عبد الرحمن حجر بن عدي الكندي) adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad.[1] Ia berasal dari suku Kindah.[2] Hujr termasuk di antara delegasi yang mendatangi Nabi lalu masuk Islam.[3] Ia ikut serta dalam Pertempuran al-Qadisiyyah pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.[4] Ia melanjutkan mengikuti Pertempuran Jalula sebagai komandan sayap di wilayah Iran Persia.[5] Hujr termasuk sahabat Ali bin Abi Thalib selama kekhalifahannya dan turut serta dalam Pertempuran Jamal, Pertempuran Shiffin, dan Pertempuran Nahrawan.[6][7] Ia tinggal di Kufah dan memimpin perlawanan pada masa kekhalifahan Muawiyah terhadap gubernurnya, Ziyad bin Abihi, yang mengakibatkan Hujr dan beberapa pendukungnya dikirim kepada Muawiyah. Mereka kemudian dibunuh di Adra atas perintah Muawiyah pada tahun 671.[4][8] Sebelum Muawiyah membunuh Hujr, ia telah memiliki alasan atau pertimbangan seperti meminta saran dari para penasihatnya dan mengutip hadis tentang membunuh orang yang memecah belah kaum muslimin. Ketika Aisyah bertanya terkait keputusannya membunuh Hujr, Muawiyah mengatakan bahwa itu adalah urusannya kelak antara dia dengan Hujr pada hari kiamat di hadapan Allah.[8] Hujr memiliki dua putra: Ubaidullah dan Abdurrahman, yang termasuk pendukung al-Mukhtar ats-Tsaqafi dan terbunuh bersamanya ketika melawan Mush'ab bin az-Zubair.[3][6] SilsilahHujr bin Adi bin Jabalah bin Adi bin Rabi'ah bin Muawiyah al-Akramin bin al-Harits bin Muawiyah bin Tsaur bin Murti' bin Kindah.[2] Referensi
|