Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma, dan buah kering.
Rempah-rempah merupakan barang dagangan paling berharga pada zaman prakolonial. Banyak rempah-rempah dulunya digunakan dalam pengobatan, tetapi sekarang ini berkurang.
Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku di Indonesia. Rempah-rempah ini pula yang menyebabkan Belanda kemudian menyusul ke Maluku, sementara itu, bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magellan telah lebih dahulu mencari jalan ke Timur melalui jalan lain yakni melewati samudra Pasifik dan akhirnya mendarat di pulau Luzon, Filipina.
Beberapa daerah penghasil rempah-rempah terpenting di dunia adalah India, Zanzibar, dan Kepulauan Maluku. Tetapi kebanyakan negara di dunia mengimpor rempah-rempah dari India karena India merupakan pusat rempah-rempah terbesar di dunia.
Perdagangan rempah-rempah di subbenua India dimulai setidaknya pada tahun 2000 Sebelum Masehi (SM).[1] Jenis rempah-rempah yang diperdagangkan terutama kayu manis dan lada hitam. Sementara bangsa-bangsa di Asia Timur memperdagangkan herba dan lada. Praktik mumifikasi dan kebutuhan lain Bangsa Mesir Kuno mendorong terjadinya perdagangan antarnegara. Hingga 1000 SM, pengobatan medis berbasis herba mulai digunakan di Tiongkok, Korea, dan India. Selain itu, rempah-rempah awalnya juga digunakan untuk kepentingan ritual, agama, dan tradisi.[2]
Cengkih sudah digunakan oleh Bangsa Mesopotamia pada 1700 SM.[catatan 1] Bangsa Romawi Kuno menggunakan cengkih pada abad pertama Masehi, dibuktikan dengan tulisan Pilinius Tua tentang rempah-rempah tersebut. Papirus Ebers bertanggal 1550 SM dari Mesir Kuno menjelaskan tentang delapan ratus prosedur pengobatan medis menggunakan herba.[4]
Pedagang dari Indonesia memperdagangkan rempah-rempah termasuk pala.[5] Kawasan yang menjadi tujuan penjualannya meliputi wilayah Tiongkok, India, Timur Tengah, hingga pantai timur Afrika. Sementara pedagang Arab membawa rempah-rempah dari timur ke Eropa untuk diperdagangkan. Hal ini menyebabkan Kota Iskandariyah (Alexandria) di Mesir menjadi kota pelabuhan yang penting dalam perdagangan rempah-rempah dunia saat itu. Ditemukannya angin muson menyebabkan rute perdagangan beralih dari yang semula melalui jalur darat menjadi jalur laut.[6]
Rempah-rempah merupakan salah satu produk paling mahal dan diminati pada Abad Pertengahan.[7] Komoditas yang paling umum diperdagangkan ialah lada hitam, kayu manis (beserta alternatifnya yaitu kayu manis tiongkok), jintan putih, pala, jahe, dan cengkih. Berkaitan dengan teori utama dalam dunia medis abad pertengahan, humoralisme, rempah-rempah dan herba dianggap penting dalam menyeimbangkan "humor" dalam makanan.[8] Selain digunakan dalam kedokteran abad pertengahan, kaum elit Eropa juga menggemari rempah-rempah. Salah satu contohnya ialah Raja Aragon yang mencurahkan banyak sumber daya untuk membawa rempah-rempah ke Spanyol pada abad ke-12. Ia bukanlah satu-satunya monarki Eropa yang mencari rempah-rempah dengan tujuan untuk ditambahkan ke dalam minuman anggur.[9]
Sebagian besar rempah-rempah diimpor dari Asia dan Afrika sehingga harganya cukup mahal. Sejak abad ke-8 hingga ke-15, Republik Venesia melakukan monopoli atas perdagangan rempah-rempah dengan Timur Tengah.[10] Monopoli perdagangan rempah-rempah juga diadakan oleh republik maritim dan kota-kota lain di Italia. Perdagangan tersebut membuat wilayah Venesia dan sekitarnya menjadi kaya. Diperkirakan sebanyak 1.000 ton lada dan 1.000 ton rempah-rempah lain diimpor menuju Eropa Barat selama Abad Pertengahan Akhir. Komoditas ini memiliki nilai yang setara dengan biji-bijian untuk 1,5 juta orang.[11]:65 Rempah-rempah paling eksklusif saat itu ialah safron yang digunakan sebagai perasa dan pewarna merah kekuningan pada makanan.[11]:15
Fungsi utama rempah-rempah yakni sebagai perasa makanan. Rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku parfum kosmetik dan dupa.[12] Sejak awal ditemukan, rempah-rempah juga menjadi salah satu hal penting dalam pengobatan medis. Sifatnya yang mahal, langka, dan eksotis seringkali dikaitkan sebagai simbol kekayaan dan kelas sosial.[13]
Selain memberikan aroma, rasa, dan tekstur pada makanan, rempah-rempah juga berfungsi sebagai zat warna alam yang tidak memberikan efek samping bagi manusia. Beberapa rempah-rempah yang memiliki fungsi sebagai pewarna alami yaitu bunga safron, paprika, kunyit, dan kesumba keling. Pada bunga safron terdapat kandungan senyawa aktif yaitu krosin dan krosetin yang mampu menghasilkan warna alami kuning-jingga.[14] Warna kuning-jingga juga dihasilkan dari kunyit yang memiliki kandungan pigmen warna kurkuminoid dengan senyawa kurkumin.[15] Kesumba keling juga dapat memberikan warna merah bata karena bijinya memiliki kandungan zat pigmen warna yaitu senyawa biksin.[16] Di Amerika, paprika juga digunakan sebagai pewarna makanan, seperti jus jeruk, keju, saus, hingga kuning telur. Namun, untuk penggunaan safron sebagai zat pewarna sangat terbatas karena tingginya harga rempah-rempah tersebut. Sehingga di beberapa negara mengganti penggunaan safron dengan bunga kesumba sebagai zat pewarna.[17]
Terdapat klaim populer yang menyatakan bahwa rempah-rempah dapat digunakan untuk mengawetkan makanan atau menyembunyikan rasa daging yang telah busuk.[18] Klaim ini bermula pada awal tahun 1500, ketika belum adanya teknologi lemari es untuk mengawetkan makanan. Di beberapa negara seperti Yunani, mereka menggunakan bawang putih untuk mencegah kebusukan pada makanan. Begitupun juga di India, menggunakan jahe, bawang putih, kunyit dan cengkih untuk mengawetkan daging dan ikan.[19] Proses mumifikasi pada mesir kuno juga menggunakan rempah-rempah seperti kayu manis srilangka, bawang putih, dan jinten sarui.[20]
Faktanya, rempah-rempah tidak cukup efektif untuk mengawetkan makanan bila dibandingkan dengan pengasinan, pengasaman, pengasapan, dan pengeringan. Rempah-rempah juga tidak efektif dalam menyembunyikan rasa daging basi.[21] Selain itu, harga rempah-rempah tergolong mahal. Pada abad ke-15 di Oxford, harga seekor babi sama dengan satu pon lada yang merupakan rempah-rempah paling murah kala itu.[21]:2-3 Michael Krondl dalam bukunya menulis bahwa "buku masakan lama dengan jelas menunjukkan bahwa rempah-rempah tidak digunakan sebagai pengawet. Buku-buku tersebut biasanya menyarankan penambahan rempah-rempah di akhir proses pemasakan, yang mana tidak dimaksudkan sebagai pengawet." Pada abad ke-16, Cristoforo di Messisbugo menganggap penambahan lada justru dapat mempercepat pembusukan.[22]
Namun, penggunaan rempah-rempah sebagai pengawet makanan akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan jenis rempah-rempah lainnya. Hal ini karena mikroorganisme yang beragam pada setiap makanan membuat tidak semua bakteri cocok dengan satu jenis rempah-rempah.[23]
Rempah-rempah juga berfungsi sebagai zat antimikroba alami yang mampu menekan pertumbuhan bakteri. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa larutan bawang putih mampu melawan bakteri seperti Escherichia Coli, Salmonella, dan Aeromonas hydrophila.[24] Hal ini juga berlaku pada ekstrak jahe yang mampu membunuh bakteri Escherichia Coli.[25] Selain itu, rempah-rempah seperti cengkih, oregano, daun timi, kayu manis, dan jinten juga mampu menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri.[26] Mulai dari bakteri penyebab kebusukan pada makanan seperti Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens, bakteri penyebab penyakit seperti Staphylococcus aureus dan Vibrio parahaemolyticus, hingga jamur saprofit penyebab penyakit pada tanaman seperti Aspergillus flavu.[27] Kemampuan setiap jenis rempah-rempah berbeda dalam menekan pertumbuhan bakteri, karena beberapa jenis rempah-rempah hanya mampu bekerja pada bakteri tertentu. Pada penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cornell, ditemukan bahwa hanya bawang putih, oregano dan bawang yang mampu membunuh seluruh bakteri, sedangkan daun timi, kayu manis, tarragon dan jintan hanya mampu membunuh 80% bakteri, cabai hanya 75%, dan untuk lada hitam dan putih, jahe, adas manis dan seledri hanya sampai 25%.[28] Oleh karena itu, penggunaan rempah-rempah sebagai zat antimikroba akan lebih efektif jika dikombinasikan antar satu sama lain.
Rempah-rempah dapat digunakan tubuh untuk melawan radikal bebas dan kanker.[29] Pada rempah-rempah terdapat kandungan senyawa yang dapat bertindak sebagai antioksidan, seperti kandungan rosmanol pada rosemari dan sage, polifenol pada jahe, dan eugenol pada cengkih. Kandungan tersebut dapat memperlambat proses oksidasi dan melindungi sel dari paparan radiasi bebas. Pada penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa penggunaan minyak esensial berbahan dasar rosemari mampu membersihkan radikal bebas dalam tubuh sekaligus memberikan efek terapeutik.[30] Adapun beberapa jenis rempah-rempah yang memiliki senyawa antioksidan yang tinggi, yaitu sage, rosemari, oregano, ketumbar, timi dan marjoram.[31]
Alat paling sederhana untuk mengolah rempah-rempah adalah cobek dan ulekan.[32] Saat ini, terdapat alat yang lebih hemat tenaga yakni pemarut (untuk jumlah kecil) atau penggiling (untuk jumlah besar). Beberapa rempah-rempah juga dapat digiling dengan tangan menggunakan bantuan alat penggiling khusus. Namun untuk mengeluarkan karakteristik rasa dari setiap rempah-rempah secara maksimal, maka dibutuhkan cara pengelolaan yang sesuai, seperti dipotong, dibakar, digoreng, dipanggang dan lain-lain. Seperti dalam budaya Eropa dan Amerika Utara, mereka mengolah kayu manis dan ketumbar dengan cara direbus untuk mengeluarkan rasa khas dari rempah-rempah ini.[23] Berbeda dengan budaya India, mereka menggunakan teknik yang berbeda untuk mengeluarkan rasa dari setiap rempah-rempah. Seperti memasak biji mustar atau sesawi dengan metode tempering, di mana memasak dengan minyak goreng yang dipanaskan sampai sangat panas kemudian biji mustar ditambahkan dan digoreng.[33] Ada juga dengan teknik ditumis untuk mengelola jalapeno. Perbedaan metode memasak juga didasari pada perbedaan karakteristik setiap rempah-rempah. Karena tidak semua rempah-rempah mampu diolah dengan suhu yang tinggi, ada juga yang hanya perlu ditambahkan disaat penyajian makanan, seperti biji wijen.
Rasa sebagian rempah-rempah berasal dari senyawa (minyak asiri) yang teroksidasi atau menguap ketika terkena udara. Rempah-rempah yang digiling dapat meningkatkan luas permukaannya sehingga meningkatkan laju oksidasi dan penguapan.[34] Dengan demikian, rasa rempah-rempah dimaksimalkan dengan cara menyimpan bumbu secara utuh dan baru menggiling saat akan dibutuhkan. Rempah-rempah kering utuh dapat disimpan hingga kira-kira dua tahun, sementara rempah-rempah berbentuk bubuk dan biji-bijian dapat bertahan kira-kira enam bulan.[35] Selain lebih cepat basi, rasa rempah-rempah bubuk jauh lebih tidak bertahan lama.[catatan 2]
Rempah-rempah harus disimpan pada wadah tertutup, terhindar dari sinar matahari dan suhu tinggi. Hal ini bertujuan agar rasa dan aroma dari rempah-rempah tidak hilang akibat dari tingginya suhu dan paparan sinar matahari. Selain itu, suhu yang terlalu rendah juga memicu perubahan karakteristik pada rempah-rempah, seperti warna, aroma, dan rasa. Kelembapan yang terlalu [36] rendah juga dapat memicu munculnya bakteri pada rempah-rempah. Oleh karena itu, suhu terbaik untuk menyimpan rempah-rempah yaitu antara 10˚C hingga 15˚C dengan kelembapan relatif sekitar 55% sampai 60%.[17]
Beberapa elemen rasa rempah-rempah mudah larut dalam air, sementara beberapa elemen rasa lainnya mudah larut dalam minyak atau lemak. Umumnya, rempah-rempah membutuhkan waktu supaya rasanya meresap ke makanan sehingga harus ditambahkan saat proses awal memasak. Hal ini berbeda dengan herba yang ditambahkan di akhir proses.[37]
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat terhadap pengiriman rempah-rempah ke Amerika Serikat pada tahun fiskal 2007-2009 menemukan bahwa sekitar 7% pengiriman terkontaminasi oleh bakteri Salmonella, beberapa di antaranya kebal terhadap antibiotik.[38] Rempah-rempah terkontaminasi yang dimasak sebelum dimakan tidak menimbulkan masalah. Meskipun demikian, beberapa rempah-rempah, seperti lada, tidak dimasak dan dapat menimbulkan penyakit. Rempah-rempah yang dikirim dari Meksiko dan India kerap ditemukan terkontaminasi Salmonella.[39]
Rempah-rempah umumnya memiliki rasa yang kuat dan hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit sehingga hanya memberi sedikit nutrisi, meskipun sebagian rempah-rempah berupa biji-bijian mengandung banyak lemak, protein, dan karbohidrat dengan proporsi yang besar. Apabila digunakan dalam jumlah yang besar, rempah-rempah dapat memberikan sejumlah mineral dan mikronutrien lain, seperti zat besi, magnesium, dan kalsium. Contohnya, satu sendok teh paprika mengandung sekitar 1130 IU Vitamin A, sekitar 20% kadar harian yang dianjurkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat.[40]
|url-status=
Throughout the Middle Ages, Venice had controlled the spice trade with an iron fist.
[..] an entire pig could be had for the price of a pound of the cheapestspice, pepper.
Shipments of imported spices offered for entry to the United States were sampled during the fiscal years 2007–2009. The mean shipment prevalence for Salmonella was 0.066 (95% CI 0.057–0.076)
دوق هولشتاين-غوتورب كريستيان ألبرشت (بالألمانية: Christian Albrecht von Schleswig-Holstein-Gottorf) معلومات شخصية الميلاد 3 فبراير 1641 قلعة غوتورب [لغات أخرى] الوفاة 27 ديسمبر 1694 (53 سنة) [1] قلعة غوتورب [لغات أخرى] مكان الدفن كاتدرائية شلسفيع [لغات أخر
ريادة الأعمال المجتمعية هو نهجٌ من قبل الأفراد أو المجموعات أو الشركات الناشئة أو رواد الأعمال، التي يطورون ويمولون وينفّذون من خلالها حلولًا للقضايا الاجتماعية والثقافية والبيئية.[1] يمكن تطبيق هذا المفهوم على مجموعة واسعة من المنظمات، والتي تختلف في الحجم والأهداف و
Nature reserve in Salem Sound, Massachusetts Great Misery Island, as seen from Beverly Farms, Massachusetts The Misery Islands (Great Misery Island 42°32′55″N 70°47′53″W / 42.54861°N 70.79806°W / 42.54861; -70.79806 and Little Misery Island 42°32′40″N 70°47′53″W / 42.54444°N 70.79806°W / 42.54444; -70.79806) are an 87-acre (350,000 m2) nature reserve established in 1935 in Salem Sound close to the Salem Harbor in Salem,…
Legislative branch of the state government of Idaho Idaho LegislatureTypeTypeBicameral HousesSenateHouse of RepresentativesLeadershipPresident of the Senate(Lt. Governor)Scott Bedke (R) since January 2, 2023 President pro tempore of the SenateChuck Winder (R) since December 1, 2020 Speaker of the HouseMike Moyle (R) since December 1, 2022 StructureSeats105 voting members 35 senators 70 representatives State Senate political groups Republican (28) Democratic (7)House of Re…
List of Men’s Rugby World Cup finals List of Rugby World Cup finalsNew Zealand national rugby union team celebrate their victory in the 2011 Rugby World Cup finalSportRugby unionInstituted1987Number of teams20CountryInternational (World Rugby)Holders South Africa (2023)Most titles South Africa (4 titles) The Rugby World Cup is an international rugby union competition established in 1987. It is contested by the men's national teams of the member unions of the sport's governing body, W…
Аеропорт Єнчепінгшвед. Jönköping flygplats ІАТА: JKG • ICAO: ESGJЗагальні дані 57°45′30″ пн. ш. 014°04′18″ сх. д. / 57.75833° пн. ш. 14.07167° сх. д. / 57.75833; 14.07167Координати: 57°45′30″ пн. ш. 014°04′18″ сх. д. / 57.75833° пн. ш. 14.07167° сх. д. / 57.7…
American TV series or program William & Catherine: A Royal RomanceMovie posterWritten byLinda YellenChristopher MomeneeDirected byLinda YellenStarringAlice St. ClairDan AmboyerJane AlexanderVictor GarberTheme music composerPatrick SeymourCountry of originUnited StatesOriginal languageEnglishProductionProducersBrad KrevoyLinda YellenChristopher LandryOriginal releaseNetworkHallmark ChannelRelease27 August 2011 (2011-08-27) William & Catherine: A Royal Romance is a 2011…
الهاليدات العضوية (أو الفحم الهالوجيني[1]) هي مركبات هيدروكربونية تحتوي على ذرة هالوجين واحدة أو أكثر، وهي مشتقة من الألكانات أو من المركبات الأروماتية. وتأخذ الصيغة العامةR-Xحيث تعبر R عن مجموعة الكيل أو أريل وتعبر X عن ذرة هالوجين [2] وتكون ذرة الكربون مرتبطة مع إحدي ذ
Brzeziny Stad in Polen Situering Woiwodschap Łódź District Powiat Brzeziński Coördinaten 51° 48′ NB, 19° 45′ OL Algemeen Oppervlakte 21,58 km² Inwoners (2005) 12.417 (575 inw./km²) Identificatiecode 10210 Foto's Portaal Polen Brzeziny is een stad in het Poolse woiwodschap Łódź, gelegen in de powiat Brzeziński. De oppervlakte bedraagt 21,58 km², het inwonertal 12.417 (2005). Geboren Abraham Tuschinski (1886-1942), Nederlands bioscoopmagnaat Tomasz Cebula (19…
Afschrift van de Grote Vrede van Montreal, 1701 De Grote Vrede van Montreal was een vredesverdrag tussen Nieuw-Frankrijk en 40 First Nations van Noord-Amerika. Het werd getekend op 4 augustus 1701, door Louis-Hector de Callière, gouverneur van Nieuw-Frankrijk, en 1300 vertegenwoordigers van 40 inheemse volkeren van het noordoosten van Noord-Amerika. Het verdrag beëindigde 100 jaren van oorlog tussen de Irokezen, geallieerd met de Engelsen, en de Fransen, geallieerd met de Huron en de Algonquia…
Franziska Brantner, 2019 im Deutschen Bundestag Franziska Katharina Brantner (* 24. August 1979 in Lörrach) ist eine deutsche Politikwissenschaftlerin und Politikerin (Bündnis 90/Die Grünen). Sie ist seit 2013 Mitglied des Deutschen Bundestages und seit Dezember 2021 Parlamentarische Staatssekretärin beim Bundesminister für Wirtschaft und Klimaschutz. Zudem ist sie die Sonderbeauftragte der Bundesregierung für die Umsetzung der EITI. Zuvor war sie von 2009 bis 2013 Abgeordnete im Europäis…
Aserbaidschan Aserbaidschanische Botschaft in Berlin Logo Staatliche Ebene bilateral Stellung der Behörde Botschaft Aufsichtsbehörde(n) Außenministerium Bestehen seit 1992 Hauptsitz Deutschland Berlin Botschafter Nasimi Aghayev Website berlin.mfa.gov.az Botschaftsgebäude der RepublikAserbaidschan in Berlin Die aserbaidschanische Botschaft in Berlin ist die diplomatische Vertretung Aserbaidschans in Deutschland. Sie befindet sich in der Hubertusallee 43 im Berliner Ortsteil Gr…
Elections in California Federal government U.S. President 1852 1856 1860 1864 1868 1872 1876 1880 1884 1888 1892 1896 1900 1904 1908 1912 1916 1920 1924 1928 1932 1936 1940 1944 1948 1952 1956 1960 1964 1968 1972 1976 1980 1984 1988 1992 1996 Dem Rep 2000 Dem Rep 2004 Dem Rep 2008 Dem Rep 2012 Dem Rep 2016 Dem Rep 2020 Dem Rep 2024 Dem Rep U.S. Senate 1849 1850 1852 sp 1856 1857 sp 1860 1860 sp 1868 1872 1873 1873 sp 1878 1880 1885 1886 sp 1887 1891 1891 sp 1893 1895 sp 1897 1900 sp 1903 1905 19…
Cossack rebellion in the Polish-Lithuanian Commonwealth Part of a series onCossacks Cossack hosts Amur Astrakhan Azov Baikal Black Sea Buh Caucasus Danube Don Free Greben Kuban Orenburg Red Semirechye Siberian Terek Ural Ussuri Volga Zaporozhian Other Cossack groups Albazinan Bashkir Danube Jewish Nekrasov Persian Tatar Turkish History Registered Cossacks Uprisings Kosiński Nalyvaiko Khmelnytsky Hadiach Treaty Hetmanate Colonisation of Siberia Bulavin Rebellion Pugachev's Rebellion Communism De…
ABC affiliate in Manchester, New Hampshire This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: WMUR-TV – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2020) (Learn how and when to remove this template message) WMUR-TVManchester, New HampshireUnited StatesChannelsDigital: 9 (VHF)Virtual: 9BrandingWMUR ABC 9; …
United States space program MISS redirects here. For other uses, see MISS (disambiguation). This article includes a list of references, related reading, or external links, but its sources remain unclear because it lacks inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (May 2011) (Learn how and when to remove this template message) Man In Space Soonest (MISS) was a United States Air Force (USAF) program to put a man into outer space before the Soviet Un…
For the equivalent formation in World War I, see XI Corps (German Empire). This article does not cite any sources. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: XI Army Corps Wehrmacht – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2023) (Learn how and when to remove this template message) XI Army CorpsXI. ArmeekorpsActiveOctober 1936 – May 1945Coun…
Pour les articles homonymes, voir Révolution russe (homonymie). Guerre civile russe Dans le sens des aiguilles d'une montre : les soldats de l'armée du Don en 1919 ; une division d'infanterie de l'armée blanche en mars 1920. Soldats de la 1re cavalerie ; Léon Trotsky en 1918 ; la pendaison de travailleurs dans le Yekaterinoslav par l'armée austro-hongroise en avril 1918. Informations générales Date 7 novembre 1917 – 16 juin 1923(5 ans, 7 mois et 9 …
Competitive algorithm for searching a problem space Part of a series on theEvolutionary algorithm Artificial development Artificial life Cellular evolutionary algorithm Cultural algorithm Differential evolution Effective fitness Evolutionary computation Evolution strategy Gaussian adaptation Evolutionary multimodal optimization Particle swarm optimization Memetic algorithm Natural evolution strategy Neuroevolution Promoter based genetic algorithm Spiral optimization algorithm Self-modifying code…
British television series This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: The Sparticle Mystery – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (April 2013) (Learn how and when to remove this template message) The Sparticle MysteryTitle cardGenreScience fictionDramaTeen dramaAdventureStarringAbigail HardinghamKar…
Lokasi Pengunjung: 3.14.12.110