Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Niobium disulfida

Niobium disulfida

Lapisan terkelupas NbS2

Struktur NbS2
Nama
Nama IUPAC
Niobium(IV) sulfida
Niobium disulfida
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
  • Key: VRSMQRZDMZDXAU-UHFFFAOYSA-N
  • InChI=1S/Nb.2S
  • S=[Nb]=S
Sifat
NbS2
Massa molar 157,038 g/mol[1]
Penampilan Kristal hitam[1]
Densitas 4,4 g/cm3[1]
+120·10−6 cm3/mol[2]
Struktur[3]
Trigonal, hR9, No. 160
R3m
a = 0,333 nm, b = 0,333 nm, c = 1,78 nm
α = 90°, β = 90°, γ = 120°
3
Senyawa terkait
Anion lain
Niobium diselenida
Niobium ditelurida
Kation lainnya
Vanadium disulfida
Tantalum disulfida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Niobium disulfida adalah sebuah senyawa anorganik dengan rumus kimia NbS2. Senyawa ini memiliki wujud padatan berlapis berwarna hitam yang dapat dikelupas menjadi lembaran-lembaran keabu-abuan yang sangat tipis, mirip dengan dikalkogenida logam transisi lainnya. Lapisan-lapisan ini menunjukkan superkonduktivitas, dengan suhu transisi meningkat dari sekitar 2 hingga 6 K dengan ketebalan lapisan meningkat dari 6 hingga 12 nm, dan kemudian jenuh seiring bertambahnya ketebalan.[4]

Referensi

  1. ^ a b c Lide, D. R., ed. (2005). CRC Handbook of Chemistry and Physics (Edisi 86). Boca Raton (FL): CRC Press. hlm. 4.76. ISBN 0-8493-0486-5.
  2. ^ Lee, P.A. (6 Desember 2012). Optical and Electrical Properties. Springer Science & Business Media. hlm. 446. ISBN 978-94-010-1478-6.
  3. ^ Rajora, O. S.; Curzon, A. E. (1987). "The preparation and X‐ray diffraction study of the layer materials NbSxSe2−x for 0 ≦ x ≦ 2". Physica Status Solidi A. 99: 65–72. doi:10.1002/pssa.2210990108.
  4. ^ Yan, Rusen; Khalsa, Guru; Schaefer, Brian T.; Jarjour, Alexander; Rouvimov, Sergei; Nowack, Katja C.; Xing, Huili G.; Jena, Debdeep (2019). "Evolution of superconductivity in ultrathin NbS2". Applied Physics Express. 12 (2): 023008. arXiv:1803.06097. doi:10.7567/1882-0786/aaff89.
Kembali kehalaman sebelumnya