Sureq Galigo

Manuskrip Sureq Galigo dari abad ke-19.

Sureq Galigo, I La Galigo, atau Galigo, atau disebut juga La Galigo adalah sebuah epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis di Sulawesi Selatan (sekarang bagian dari Republik Indonesia) yang ditulis oleh Colliq Pujie pada abad ke-19 dalam bentuk puisi bahasa Bugis kuno, ditulis dalam aksara Lontara Bugis kuno.[1] Puisi ini terdiri dalam sajak bersuku lima dan selain menceritakan kisah asal usul manusia, juga berfungsi sebagai almanak praktis sehari-hari.[1][2]

Epik ini berkembang dalam masyarakat Bugis sebagai tradisi lisan dan masih dinyanyikan pada kesempatan-kesempatan tradisional Bugis penting. Versi tertulis hikayat ini yang paling awal diawetkan pada abad ke-18, di mana versi-versi yang sebelumnya telah hilang akibat serangga, iklim atau perusakan.[1] Akibatnya, tidak ada versi Galigo yang pasti atau lengkap, namun bagian-bagian yang telah diawetkan berjumlah 6.000 halaman atau 300.000 baris teks, membuatnya menjadi salah satu karya sastra terbesar.[3]

Latar belakang dan usaha pelestarian

Epik ini berisi cerita yang berlatar belakang kerajaan Luwu pada abad ke-15.[4]:32 Namun isinya sendiri mencerminkan ciri-ciri penulisan pada abad kemudian, misalnya dengan adanya penyebutan istilah Peringgi (Frank atau orang Eropa), yang merupakan penyebutan orang Portugis dalam bahasa Bugis.[4]:26 Isinya sebagian terbesar berbentuk puisi yang ditulis dalam bahasa Bugis. Epik ini mengisahkan tentang Sawerigading, seorang pahlawan yang gagah berani dan juga perantau.

La Galigo bukanlah teks sejarah karena isinya penuh dengan mitos dan peristiwa-peristiwa luar biasa.[5] Dari perbandingan hasil ekskavasi arkeologis, laporan-laporan historis, perbandingan perlengkapan berhias dan barang-barang lain, naskah La Galigo mencerminkan kebudayaan Bugis abad ke-19.[4]:33

Versi bahasa Bugis asli Galigo sekarang hanya dipahami oleh kurang dari 100 orang.[3] Sejauh ini Galigo hanya dapat dibaca dalam versi bahasa Bugis aslinya. Hanya sebagian saja dari Galigo yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan tidak ada versi lengkapnya dalam bahasa Inggris yang tersedia.[1] Sebagian manuskrip La Galigo dapat ditemui di perpustakaan-perpustakaan di Eropa, terutama di Perpustakaan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde Leiden di Belanda. Terdapat juga 600 muka surat tentang epik ini di Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara, dan jumlah muka surat yang tersimpan di Eropa dan di yayasan ini adalah 6000, tidak termasuk simpanan pribadi pemilik lain.[butuh rujukan]

Hikayat La Galigo telah menjadi dikenal di khalayak internasional secara luas setelah diadaptasi dalam pertunjukan teater I La Galigo oleh Robert Wilson, sutradara asal Amerika Serikat, yang mulai dipertunjukkan secara internasional sejak tahun 2004.

Isi hikayat La Galigo

Koleksi La Galigo di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta

Epik ini dimulai dengan kisah penciptaan dunia. Ketika dunia ini kosong (merujuk kepada Sulawesi Selatan), Raja Di Langit, La Patiganna, mengadakan suatu musyawarah keluarga dari beberapa kerajaan termasuk Senrijawa dan Peretiwi dari alam gaib dan membuat keputusan untuk melantik anak lelakinya yang tertua, La Toge' langi' menjadi Raja Alekawa (Bumi) dan memakai gelar Batara Guru. La Toge' langi' kemudian menikah dengan sepupunya We Nyili'timo', anak dari Guru ri Selleng, Raja alam gaib. Tetapi sebelum Batara Guru dinobatkan sebagai raja di bumi, ia harus melalui suatu masa ujian selama 40 hari, 40 malam. Tidak lama sesudah itu ia turun ke bumi, yaitu di Ussu', sebuah daerah di Luwu', sekarang wilayah Luwu Timur dan terletak di Teluk Bone.

Batara Guru kemudian digantikan oleh anaknya, La Tiuleng yang memakai gelar Batara Lattu'. Ia kemudian mendapatkan dua orang anak kembar yaitu Lawe atau La Ma'dukelleng atau Sawerigading (Putera Ware') dan seorang anak perempuan bernama We Tenriyabeng. Kedua anak kembar itu tidak dibesarkan bersama-sama. Sawerigading ingin menikahi We Tenriyabeng karena ia tidak tahu bahwa ia masih mempunyai hubungan darah dengannya. Ketika ia mengetahui hal itu, ia pun meninggalkan Luwu' dan bersumpah tidak akan kembali lagi. Dalam perjalanannya ke Kerajaan Tiongkok, ia mengalahkan beberapa pahlawan termasuk tokoh pemerintah Jawa Wolio yaitu Setia Bonga. Sesampainya di Tiongkok, ia menikah dengan putri Tiongkok, yaitu We Cudai.

Sawerigading digambarkan sebagai seorang kapten kapal yang perkasa dan tempat-tempat yang dikunjunginya antara lain adalah Taranate (Ternate di Maluku), Gima (diduga Bima atau Sumbawa), Jawa Rilau' dan Jawa Ritengnga, Jawa Timur dan Tengah), Sunra Rilau' dan Sunra Riaja (kemungkinan Sunda Timur dan Sunda Barat) dan Melaka. Ia juga dikisahkan melawat surga dan alam gaib. Pengikut-pengikut Sawerigading terdiri dari saudara-maranya dari pelbagai rantau dan rombongannya selalu didahului oleh kehadiran tamu-tamu yang aneh-aneh seperti orang bunian, orang berkulit hitam dan orang yang dadanya berbulu.

Sawerigading adalah ayah I La Galigo (yang bergelar Datunna Kelling). I La Galigo, juga seperti ayahnya, adalah seorang kapten kapal, seorang perantau, pahlawan mahir dan perwira yang tiada bandingnya. Ia mempunyai empat orang istri yang berasal dari pelbagai negeri. Seperti ayahnya pula, I La Galigo tidak pernah menjadi raja.

Anak lelaki I La Galigo yaitu La Tenritatta' adalah yang terakhir di dalam epik itu yang dinobatkan di Luwu'.

Isi epik ini merujuk ke masa ketika orang Bugis bermukim di pesisir pantai Sulawesi. Hal ini dibuktikan dengan bentuk setiap kerajaan ketika itu. Pemukiman awal ketika itu berpusat di muara sungai di mana kapal-kapal besar boleh melabuh dan pusat pemerintah terletak berdekatan dengan muara. Pusat pemerintahannya terdiri dari istana dan rumah-rumah para bangsawan. Berdekatan dengan istana terdapat Rumah Dewan (Baruga) yang berfungsi sebagai tempat bermusyawarah dan tempat menyambut pedagang-pedagang asing. Kehadiran pedagang-pedagang asing sangat disambut di kerajaan Bugis ketika itu. Setelah membayar cukai, barulah pedagang-pedagang asing itu boleh berniaga. Pemerintah selalu berhak berdagang dengan mereka menggunakan sistem barter, diikuti golongan bangsawan dan kemudian rakyat jelata. Hubungan antara kerajaan adalah melalui jalan laut dan golongan muda bangsawan selalu dianjurkan untuk merantau sejauh yang mungkin sebelum mereka diberikan tanggung jawab. Sawerigading digambarkan sebagai model mereka.[butuh rujukan]

La Galigo di Sulawesi Tengah

Nama Sawerigading I La Galigo cukup terkenal di Sulawesi Tengah. Hal ini membuktikan bahwa kawasan ini mungkin pernah diperintah oleh kerajaan purba Bugis yaitu Luwu'.[6]

Sawerigading dan anaknya I La Galigo bersama dengan anjing peliharaanya, Buri, pernah merantau mengunjungi lembah Palu yang terletak di pantai barat Sulawesi. Buri, yang digambarkan sebagai seekor binatang yang garang, dikatakan berhasil membuat mundur laut ketika I La Galigo bertengkar dengan Nili Nayo, seorang Ratu Sigi. Akhirnya, lautan berdekatan dengan Loli di Teluk Palu menjadi sebuah danau iaitu Tasi' Buri' (Tasik Buri).

Berdekatan dengan Donggala pula, terdapat suatu kisah mengenai Sawerigading. Bunga Manila, seorang ratu Makubakulu mengajak Sawerigading bertarung ayam. Akan tetapi, ayam Sawerigading kalah dan ini menyebabkan tercetusnya peperangan. Bunga Manila kemudian meminta pertolongan kakaknya yang berada di Luwu'. Sesampainya tentara Luwu', kakak Bunga Manila mengumumkan bahwa Bunga Manila dan Sawerigading adalah bersaudara dan hal ini mengakhiri peperangan antara mereka berdua. Betapapun juga, Bunga Manila masih menaruh dendam dan karena itu ia menyuruh anjingnya, Buri (anjing hitam), untuk mengikuti Sawerigading. Anjing itu menyalak tanpa henti dan ini menyebabkan semua tempat mereka kunjungi menjadi daratan.

Kisah lain yang terdapat di Donggala ialah tentang I La Galigo yang terlibat dalam adu ayam dengan orang Tawali. Di Biromaru, ia mengadu ayam dengan Ngginaye atau Nili Nayo. Ayam Nili Nayo dinamakan Calabae sementara lawannya adalah Baka Cimpolo. Ayam I La Galigo kalah dalam pertarungan itu. Kemudian I La Galigo meminta pertolongan dari ayahnya, Sawerigading. Sesampainya Sawerigading, ia mendapati bahwa Nili Nayo adalah bersaudara dengan I La Galigo, karena Raja Sigi dan Ganti adalah sekeluarga.

Di Sakidi Selatan pula, watak Sawerigading dan I La Galigo adalah seorang pencetus tamadun dan inovasi.[butuh rujukan]

La Galigo di Sulawesi Tenggara

Ratu Wolio pertama di Butung (Butuni atau Buton) di gelar Wakaka, di mana mengikut lagenda muncul dari buluh (bambu gading). Terdapat juga kisah lain yang menceritakan bahwa Ratu Wolio adalah bersaudara dengan Sawerigading. Satu lagi kisah yang berbeda yaitu Sawerigading sering ke Wolio melawat Wakaka. Ia tiba dengan kapalnya yang digelar Halmahera dan berlabuh di Teluk Malaoge di Lasalimu.

Di Pulau Muna yang berdekatan, pemerintahnya mengaku bahwa ia adalah keturunan Sawerigading atau kembarnya We Tenriyabeng. Pemerintah pertama Muna yaitu Belamo Netombule juga dikenali sebagai Zulzaman adalah keturunan Sawerigading. Terdapat juga kisah lain yang mengatakan bahwa pemerintah pertama berasal dari Jawa, kemungkinan dari Majapahit. Permaisurinya bernama Tendiabe. Nama ini mirip dengan nama We Tenyirabeng, nama yang di dalam kisah La Galigo, yang menikah dengan Remmangrilangi', artinya, 'Yang tinggal di surga'. Ada kemungkinan Tendiabe adalah keturunan We Tenyirabeng. Pemerintah kedua, entah anak kepada Belamo Netombule atau Tendiabe atau kedua-duanya, bernama La Patola Kagua Bangkeno Fotu.

Sementara nama-nama bagi pemerintah awal di Sulawesi Tenggara adalah mirip dengan nama-nama di Tompoktikka, seperti yang tercatat di dalam La Galigo. Contohnya Baubesi (La Galigo: Urempessi). Antara lainnya ialah Satia Bonga, pemerintah Wolio (La Galigo: Setia Bonga).[butuh rujukan]

La Galigo di Gorontalo

Legenda Sawerigading dan kembarnya, Rawe, adalah berkait rapat dengan pembangunan beberapa negeri di kawasan ini. Mengikut legenda dari kawasan ini, Sarigade, putera Raja Luwu' dari negeri Bugis melawat kembarnya yang telah hidup berasingan dengan orangtuanya. Sarigade datang dengan beberapa armada dan melabuh di Tanjung Bayolamilate yang terletak di negeri Padengo. Sarigade mendapat tahu bahwa kembarnya telah menikah dengan raja negeri itu yaitu Hulontalangi. Karena itu bersama-sama dengan kakak iparnya, ia setuju untuk menyerang beberapa negeri sekitar Teluk Tomini dan membagi-bagikan kawasan-kawasan itu. Serigade memimpin pasukan berkeris sementara Hulontalangi memimpin pasukan yang menggunakan kelewang. Setelah itu, Sarigade berangkat ke Tiongkok untuk mencari seorang gadis yang cantik dikatakan mirip dengan saudara kembarnya. Setelah berjumpa, ia langsung menikahinya.

Terdapat juga kisah lain yang menceritakan tentang pertemuan Sawerigading dengan Rawe. Suatu hari, Raja Matoladula melihat seorang gadis asing di rumah Wadibuhu, pemerintah Padengo. Matoladula kemudian menikahi gadis itu dan akhirnya menyadari bahwa gadis itu adalah Rawe dari kerajaan Bugis Luwu'. Rawe kemudiannya menggelar Matoladula dengan gelar Lasandenpapang.[butuh rujukan]

La Galigo di Malaysia dan Riau

Kisah Sawerigading cukup terkenal di kalangan keturunan Bugis dan Makasar di Malaysia. Kisah ini dibawa sendiri oleh orang-orang Bugis yang bermigrasi ke Malaysia. Terdapat juga unsur Melayu dan Arab diserap sama.[butuh rujukan]

Pada abad ke-15, Melaka di bawah pemerintahan Sultan Mansur Syah diserang oleh 'Keraing Semerluki' dari Makassar. Semerluki yang disebut ini kemungkinan adalah Karaeng Tunilabu ri Suriwa, putera pertama kerajaan Tallo', di mana nama sebenarnya ialah Sumange'rukka' dan ia berniat untuk menyerang Melaka, Banda dan Manggarai.[butuh rujukan]

Perhubungan yang jelas muncul selepas abad ke-15. Pada tahun 1667, Belanda memaksa pemerintah Gowa untuk mengaku kalah dengan menandatangani Perjanjian Bungaya. Dalam perjuangan ini,Gowa dibantu oleh Arung Matoa dari Wajo. Pada tahun berikutnya, kubu Tosora dimusnahkan oleh Belanda dan sekutunya La Tenritta' Arung Palakka dari Bone. Hal ini menyebabkan banyak orang Bugis dan Makassar bermigrasi ke tempat lain. Contohnya, serombongan orang Bugis tiba di Selangor di bawah pimpinan Daeng Lakani. Pada tahun 1681, sebanyak 150 orang Bugis menetap di Kedah. Manakala sekitar abad ke-18, Daeng Matokko' dari Peneki, sebuah daerah di Wajo', menetap di Johor. Sekitar 1714 dan 1716, adiknya, La Ma'dukelleng, juga ke Johor. La Ma'dukelleng juga diberi gelar sebagai pemimpin bajak laut oleh Belanda.[butuh rujukan]

Keturunan Opu Tenriburong memainkan peranan penting di mana mereka bermukim di Kuala Selangor dan Klang keturunan ini juga turut dinobatkan sebagai Sultan Selangor dan Sultan Johor. Malahan, kelima-lima anak Opu Tenriburong memainkan peranan yang penting dalam sejarah di kawasan ini. Daeng Marewah menjadi Yang Dipertuan Muda Riau, Daeng Parani menikah dengan puteri-puteri Johor, Kedah dan Selangor dan juga ayanhanda dari Opu Daeng Kemboja (Yang Dipertuan Muda Riau ke-3), Opu Daeng Manambung (menjadi Sultan Mempawah dan Matan), Opu Daeng Cella' (menikah dengan Sultan Sambas dan keturunannya menjadi raja di sana).[butuh rujukan]

Pada abad ke-19, sebuah teks Melayu yaitu Tuhfat al-Nafis mengandung cerita-cerita seperti di dalam La Galigo. Walaubagaimanapun, terdapat perubahan-perubahan dalam Tuhfat al-Nafis seperti permulaan cerita adalah berasal dari Balqis/Ratu Syeba dan tiada cerita mengenai turunnya keturunan dari langit seperti yang terdapat di dalm La Galigo. Anak perempuannya, Sitti Mallangke', menjadi Ratu Selangi, sempena nama purba bagi pulau Sulawesi dan menikah dengan Datu Luwu'. Kisah ini tidak terdapat dalam La Galigo. Namun, anaknya, yaitu Datu Palinge' kemungkinan adalah orang yang sama dengan tokoh di dalam La Galigo.[butuh rujukan]

La Galigo dalam seni pentas

La Galigo sudah diadaptasi ke dalam seni pentas oleh sutradara Robert Wilson setelah diadaptasi oleh Rhoda Grauer. Pertunjukan ini telah dipertunjukkan sejak tahun 2004 di Asia, Eropa, Australia dan Amerika Serikat.

Dalam bagian-bagian dari cerita yang dikisahkan, para aktor tidak saling berbicara tetapi mengekspresikan diri mereka melalui tari dan gerak tubuh. Bagian cerita dinarasi oleh seorang narator dalam versi bahasa Bugis aslinya. Pertunjukan sepanjang tiga jam ini disertai dengan penggunaan ekstensif efek cahaya untuk karakteristik pekerjaan Wilson dan disertai pula oleh musik oleh ansambel panggung.[2] Pertunjukan ini menggunakan musik tradisional Sulawesi, namun sebenarnya telah disusun dan diproduksi oleh komponis Jawa Rahayu Supanggah setelah riset yang intensif di Sulawesi Selatan.[3][7]

Untuk menciptakan ekspresi dramatis yang lebih baik, instrumen Jawa dan Bali lainnya ditambahkan ke dalam lima instrumen Sulawesi tradisional aslinya, dan instrumen lain yang baru juga dibuat, sehingga akhirnya terdapat 70 instrumen yang dimainkan oleh 12 musisi.[7] Para pelaku produksi pentas ini terdiri dari 53 pemusik dan penari yang semuanya datang secara ekslusif dari Indonesia dan sebagian besar dari Sulawesi, serta salah satu dari sedikit pendeta tradisional bissu (pendeta non gender) Bugis, yang tersisa dari komunitas non gender Bugis, Puang Matoa Saidi yang menceritakan sebagian dari cerita.[1][3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e Wayne Arnold (2004-04-07). "Robert Wilson Illuminates Indonesian Creation Myth". The New York Times. Diakses tanggal 2008-09-04. 
  2. ^ a b Helen Shaw (2005-07-15). "Micromanaging Indonesia". The New York Sun. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-11. Diakses tanggal 2008-08-19. 
  3. ^ a b c d Edward Rothstein (2005-07-15). "A Sacred Epic and Its Gods, All Struggling to Survive". The New York Times. Diakses tanggal 2008-08-19. 
  4. ^ a b c Liebner, Horst H. (2003). "Berlayar ke tompoq tikkaq: sebuah episode La Galigo". La Galigo: Menelusuri jejak warisan sastra dunia. 
  5. ^ ""I La Galigo" South Sulawesi's Mythological Epic Poem". NOW JAKARTA | “I La Galigo” South Sulawesi’s Mythological Epic Poem (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-04. 
  6. ^ "La Galigo di Sulawesi Tengah". Diakses tanggal 2022-05-25. 
  7. ^ a b Carla Bianpoen (2004-04-04). "Supanggah sets the tone in 'I La Galigo'". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2008-09-26. [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

Pustaka

Read other articles:

Wakil Bupati SelumaPetahanaDrs. Gustiantosejak 26 Februari 2021Masa jabatan5 tahunDibentuk3 Agustus 2005Pejabat pertamaDrs. H. Bustami T.H.Situs webselumakab.go.id Berikut ini adalah daftar Wakil Bupati Seluma dari masa ke masa. No Wakil Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Bupati 1 Drs. H.Bustami T.H. 3 Agustus 2005 3 Agustus 2010 1   Murman EffendiS.H., M.H. 2 H.Bundra JayaS.H., M.H. 16 Agustus 2010 26 September 2011 2 [Ket. 1] Jabatan kosong 27 September 2011 7 Fe...

 

 

Pour les articles homonymes, voir Obono. Danièle Obono Danièle Obono en 2017. Fonctions Secrétaire de l’Assemblée nationale En fonction depuis le 29 juin 2022(1 an, 9 mois et 4 jours) Président Yaël Braun-Pivet Législature XVIe (Cinquième République) Députée française En fonction depuis le 21 juin 2017(6 ans, 9 mois et 12 jours) Élection 18 juin 2017 Réélection 12 juin 2022 Circonscription 17e de Paris Législature XVe et XVIe (Cinquième Répub...

 

 

American psychologist Judith Saretsky WallersteinBornJudith Hannah SaretskyDecember 27, 1921New York City, USDiedJune 18, 2012(2012-06-18) (aged 90)Piedmont, California, USAwardsDistinguished Teaching Award from the University of CaliforniaKoshland Award in Social WelfareCommendation from the State of California Senate Rules SubcommitteeRene Spitz Lectureship from the Denver Psychoanalytic societyElection to Who’s Who in American ScienceDale Richmond Award of the American Academy of Pe...

В Википедии есть статьи о других людях с именем Стефан. Стефан Первовенчанный Король Сербии 1217 — 1228 Преемник Стефан Радослав Рождение 1166неизвестно Смерть 24 сентября 1228неизвестно Место погребения Монастырь Студеница Род Неманичи Отец Стефан Неманя[1] Мать Анаста�...

 

 

Gereja Setan Pertamabahasa Inggris: First Satanic ChurchSingkatanFSCJenisGerakan religius baru (Setanisme)PenggolonganSetanisme Ateistik, Organisasi religius, Orde magisKitab suciAlkitab SetanikTeologiSetanisme LaVeyanPendeta wanita tinggiKarla LaVeyKantor pusatSan Francisco, CaliforniaPendiriKarla LaVeyDidirikanOktober 31, 1999 San Francisco, CaliforniaTerpisah dariChurch of Satan (1999)Situs web resmiwww.satanicchurch.com Gereja Setan Pertama (bahasa Inggris: First Satanic Church) adalah se...

 

 

Egyptian pharaoh See Amenemhat, for other individuals with this name. Amenemhat IIIAmmenemes III, Ameres, Lamares, MoerisStatue of Amenemhat III in the Pushkin Museum, MoscowPharaohReign40 + x according to the Turin Canon but at least 45 years, in the 19th and 18th centuries BC.[1][a]PredecessorSenusret IIISuccessorAmenemhat IVRoyal titulary Horus name ꜥꜣ-bꜣw Aa-bau Great of might[11][12] Nebty name ỉṯ-ỉwꜥt-tꜣwy Ity-iwat-tawy The one who has se...

Produzione del caccia Bell P-39Q-30-BE Airacobra a Wheatfield, durante la Seconda guerra mondiale. La produzione di massa (detta anche: a flusso, ripetitiva, in serie o seriale, continua) è la realizzazione di grandi quantità di prodotti standardizzati, spesso compiuta con catene di montaggio o linee a trasferimento. Basata sui principi formulati da Frederick Taylor, sull'utilizzo di parti intercambiabili prodotte con macchine utensili rispettando tolleranze di lavorazione, fu grandemente d...

 

 

American film company Cosmopolitan Productions, also often referred to as Cosmopolitan Pictures, was an American film company based in New York City from 1918 to 1923 and Hollywood until 1938. History Marion Davies in Yolanda (1924) Newspaper tycoon William Randolph Hearst formed Cosmopolitan in conjunction with Adolph Zukor of Paramount after Hearst's bid for entry into the motion picture business was rebuffed by United Artists.[1] The advantage of Paramount having a production deal ...

 

 

Pour les articles homonymes, voir Assiniboine. Assiniboines Tribu Assiniboine dans le Montana, 1890-91. Populations importantes par région États-Unis 3 372 (2015)[1] Population totale 7 000[réf. nécessaire] Autres Langues assiniboine modifier Les Assiniboines ou Assiniboins sont une tribu amérindienne d'Amérique du Nord, qui s'auto-désignent comme Nakotas (ou Nakodas ou Nakonas) et dont la langue appartient à la branche dakota du groupe linguistique siouan. Ava...

ХристианствоБиблия Ветхий Завет Новый Завет Евангелие Десять заповедей Нагорная проповедь Апокрифы Бог, Троица Бог Отец Иисус Христос Святой Дух История христианства Апостолы Хронология христианства Раннее христианство Гностическое христианство Вселенские соборы Н...

 

 

Este artículo o sección tiene referencias, pero necesita más para complementar su verificabilidad. Busca fuentes: «District 9» – noticias · libros · académico · imágenesEste aviso fue puesto el 9 de mayo de 2019. District 9 Título Distrito 9 (España)Sector 9 (Hispanoamérica)Ficha técnicaDirección Neill BlomkampProducción Peter JacksonCarolynne CunninghamGuion Neill BlomkampTerri TatchellBasada en Alive in JoburgMúsica Clinton ShorterFotografía Trent Opa...

 

 

أتلانتيك سيتي    علم شعار   الإحداثيات 39°21′45″N 74°25′30″W / 39.3625°N 74.425°W / 39.3625; -74.425   [1] تاريخ التأسيس 1 مايو 1854  تقسيم إداري  البلد الولايات المتحدة[2][3]  التقسيم الأعلى مقاطعة أتلانتك  خصائص جغرافية  المساحة 44.585372 كيلومتر مربع44...

Peninsula on the island of Newfoundland Avalon PeninsulaSatellite view of the Avalon Peninsula in the winterAvalon Peninsula (Newfoundland)Location of the Avalon Peninsula in NewfoundlandGeographyLocationNorth AmericaAdjacent toAtlantic OceanArea9,220.61 km2 (3,560.10 sq mi)AdministrationCanadaDemographicsPopulation270,348 (2016) The Avalon Peninsula (French: Péninsule d'Avalon) is a large peninsula that makes up the southeast portion of the island of Newfoundland. It is 9,220...

 

 

Para otros usos de este término, véase Lágrima (desambiguación). Detalle de un sepulcro en la iglesia de Arc-en-Barrois (Haute-Marne, Francia). Las lágrimas son un líquido producido por el proceso corporal de la lagrimación para limpiar y lubricar el ojo. Intervienen fundamentalmente en la óptica ocular y en el funcionamiento del globo ocular y de sus estructuras. Cualquier alteración de la lágrima influye en la agudeza visual. La glándula lagrimal es el principal secretor de la l...

 

 

Giacomo Fauser riceve la laurea honoris causa dall'Università di Milano (1957) Giacomo Fauser (Novara, 11 gennaio 1892 – Novara, 7 dicembre 1971) è stato un ingegnere e chimico italiano. Indice 1 Biografia 2 Ingegnere, chimico e inventore 2.1 Gli esordi 2.2 Fauser e la Montecatini 3 Brevetti 4 Scritti 5 Onorificenze e riconoscimenti 6 Note 7 Bibliografia 8 Altri progetti 9 Collegamenti esterni Biografia Giacomo Fauser nacque a Novara l'11 gennaio 1892 da Felice (originario del Canton Tici...

العلاقات التركية الغينية تركيا غينيا   تركيا   غينيا تعديل مصدري - تعديل   العلاقات التركية الغينية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين تركيا وغينيا.[1][2][3][4][5] مقارنة بين البلدين هذه مقارنة عامة ومرجعية للدولتين: وجه المقارنة تركيا غينيا ال�...

 

 

جزء من سلسلة مقالات حولالتفاضل والتكامل* المبرهنة الأساسية نهايات الدوال استمرارية مبرهنة القيمة المتوسطة مبرهنة رول تفاضل وتكامل كسري حساب التفاضل مشتق مشتق ثاني حساب المتغيرات تفاضل ضمني مبرهنة تايلور معدلات مرتبطة متطابِقات قواعد قاعدة القوة قاعدة الضرب قاعدة ناتج ا...

 

 

Media coverage of North Korea (officially known as the Democratic People's Republic of Korea) is hampered by an extreme lack of reliable information, coupled with an abundant number of sensationalist falsehoods.[1] There are a number of reasons for this lack of information and incorrect stories. Access to North Korea by foreign news media is severely restricted by the North Korean government. There are very few full-time correspondents in the country. In the absence of on-the-spot re...

哈皮·钱德勒第44和49任肯塔基州州长任期1955年12月13日—1959年12月8日 副州长哈里·李·沃特菲尔德(Harry Lee Waterfield)前任劳伦斯·韦瑟比继任伯特·T·康布斯 任期1935年12月10日—1939年10月9日 副州长基恩·约翰逊前任鲁比·拉冯继任基恩·约翰逊 肯塔基州联邦参议员任期1939年10月10日—1945年11月1日 前任M·M·洛根(M. M. Logan)继任威廉·斯坦菲尔(William A. Stanfill) 第2任大联盟执...

 

 

Peabo BrysonPeabo BrysonInformasi latar belakangNama lahirRobert Peabo BrysonLahir13 April 1951 (umur 73)AsalGreenville, SC, Amerika SerikatGenreSoft Rock, Quiet Storm, Adult Contemporary, UrbanPekerjaanVokalis/Pemain keyboardTahun aktif1976–sekarangLabelVariasi Peabo Bryson (atau Robert Peabo Bryson lahir 13 April 1951) adalah pemenang 2 kali Grammy Award dan penyanyi R&B and musik soul dari Amerika Serikat. Dia dikenal karena kemampuannya dalam menyanyikan lagu balada soft-rock, ...