Sangkuriang (legenda)

Ilustrasi cerita sangkuriang

Sayangkuriang (bahasa Sunda: ᮞᮀᮊᮥᮛᮤᮃᮀ, translit. Sang Kuriang) adalah cerita rakyat serta legenda masyarakat Sunda. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, dan Gunung Bukit Tunggul.

Legenda ini didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran tinggi tersebut sejak beribu tahun sebelum Masehi.

Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik yang ditulis pada daun lontar yang berasal dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15.

Setelah melakukan perjalanan panjang, Bujangga Manik tiba di tempat yang sekarang menjadi Kota Bandung. Dia menjadi sastrawan yang pertama kali menuliskan nama tempat legendanya. Laporannya adalah sebagai berikut:

Leumpang aing ka baratkeun (Aku berjalan ke arah barat)
Datang ka Bukit Patenggeng (tiba ke Gunung Patenggeng)
Sakakala Sang Kuriang (tempat legenda Sang Kuriang)
Masa dék nyitu Ci tarum (semasa akan membendung Citarum)
Burung tembey kasiangan (tetapi gagal karena tersiangi)

Ringkasan cerita

Awalnya diceritakan di kahyangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Sang Hyang Tunggal mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Sang dewi berubah menjadi babi hutan (celeng) bernama Celeng Wayung Hyang (atau Wayungyang), sedangkan sang dewa berubah menjadi anjing bernama si Tumang. Mereka harus turun ke bumi menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.

Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan betina bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan, ia kemudian tanpasengaja meminum air seni sang raja tadi. Wayung Hyang secara ajaib hamil dan melahirkan seorang bayi yang cantik, karena pada dasarnya ia adalah seorang dewi. Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan oleh sang raja yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya. Bayi perempuan itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran yang ingin meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.

Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit karena terkena penyakit kelamin. Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah balai-balai. Karena merasa malas, terlontar ucapan Dayang Sumbi tanpa dipikir dulu, dia berjanji bahwa siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh, bila laki-laki akan dijadikan suaminya, dan jika perempuan akan dijadikan saudarinya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Akibat perkataannya itu Dayang Sumbi harus memegang teguh sumpah dan janjinya, maka ia pun mengawini si Tumang. Karena malu, kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan untuk hidup hanya ditemani si Tumang. Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat kembali ke wujud aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia bermimpi bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli si Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang kuat dan tampan.

Suatu ketika Dayang Sumbi tengah mengidamkan makan hati menjangan (rusa), maka ia memerintahkan Sangkuriang ditemani si Tumang untuk berburu ke hutan. Setelah sekian lama Sangkuriang berburu, tetapi tidak tampak hewan buruan seekorpun. Hingga akhirnya Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk melarikan diri. Sangkuriang menyuruh si Tumang untuk mengejar babi hutan yang ternyata adalah Celeng Wayung Hyang. Karena si Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang, yang adalah nenek dari Sangkuriang sendiri, maka si Tumang tidak mau menuruti perintah itu. Saking kesalnya Sangkuriang kemudian menakut-nakuti si Tumang dengan panah, akan tetapi secara tak sengaja anak panahnya terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk oleh anak panah. Sangkuriang menjadi bingung; dan lalu karena tidak memperoleh hewan buruan maka Sangkuriang pun menyembelih tubuh si Tumang dan mengambil hatinya. Oleh Sangkuriang, hati si Tumang itu diberikannya kepada Dayang Sumbi, yang kemudian dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, suaminya sendiri, maka kemarahannya pun meledak; dengan serta-merta kepala Sangkuriang dipukul dengan centong (sendok nasi) yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.

Kesakitan dan ketakutan, Sangkuriang lari meninggalkan rumah. Dayang Sumbi, yang menyesali perbuatannya telah mengusir anaknya, mencari Sangkuriang ke hutan dan memanggil-manggil serta memohonnya untuk segera pulang; akan tetapi Sangkuriang telah pergi jauh. Dayang Sumbi sangat sedih dan memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Untuk itu Dayang Sumbi menjalankan tapa dan laku hanya memakan tumbuh-tumbuhan dan sayuran mentah (lalapan). Sangkuriang sendiri pergi mengembara mengelilingi dunia. Sangkuriang pergi berguru kepada banyak pertapa sakti, sehingga Sangkuriang setelah beberapa tahun telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat, sakti, dan gagah perkasa. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah Sangkuriang di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi berada. Namun Sangkuriang tidak mengenali bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Karena Dayang Sumbi melakukan tapa dan laku hanya memakan tanaman mentah, maka Dayang Sumbi menjadi tetap cantik dan awet muda. Dayang Sumbi pun mulanya tidak menyadari bahwa sang ksatria tampan itu adalah putranya sendiri. Lalu kedua insan itu berkasih mesra. Saat Sangkuriang tengah bersandar mesra dan Dayang Sumbi menyisir rambut Sangkuriang, tanpa sengaja Dayang Sumbi melihat tanda luka di kepala Sangkuriang, bekas pukulan sendok Dayang Sumbi; dengan demikian ia mengetahui bahwa Sangkuriang adalah putranya. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak. Maka ia pun bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung aliran Sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.

Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon besar yang tumbuh di sebelah timur; kelak, tunggul atau pangkal pohon itu berubah menjadi gunung yang bernama Bukit Tunggul. Rantingnya (Sd.: rangrang) ditumpukkan di sebelah barat dan kelak menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang (makhluk halus), lewat tengah malam bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi lalu membentangkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya) di atas bukit di timur, sehingga kain putih itu tampak bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur. Sementara itu ia pun berulang-ulang memukulkan alu ke lesung, seolah-olah sedang menumbuk padi. Para guriang makhluk halus anak buah Sangkuriang pun ketakutan karena mengira hari mulai pagi, mereka lalu lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. Dengan demikian pembuatan bendungan pun tidak terselesaikan. Karena gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang menjadi gusar dan mengamuk. Perahu yang telah dikerjakannya dengan bersusah payah lalu ditendangnya ke arah utara dan jatuh menangkup menjadi Gunung Tangkuban Perahu. Di puncak kemarahannya, dinding bendungan yang berada di sebelah barat dijebolnya; kelak lubang tembusan air Citarum ini dikenal sebagai Sanghyang Tikoro (Sd.: tikoro, tenggorokan atau kerongkongan). Sumbat aliran Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali; bekas danau ini kelak menjadi lokasi Kota Bandung.

Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang berlari menghindari kejaran anaknya yang telah kehilangan akal sehatnya itu. Dayang Sumbi hampir tertangkap oleh Sangkuriang di Gunung Putri dan ia pun memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar menyelamatkannya, maka Dayang Sumbi pun berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung Berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).

Kesesuaian dengan fakta geologi

Legenda Sangkuriang sesuai dengan fakta geologi terciptanya Danau Bandung dan Gunung Tangkuban Parahu.

Penelitian geologis mutakhir menunjukkan bahwa sisa-sisa danau purba sudah berumur 125 ribu tahun. Danau tersebut mengering lk. 16.000 tahun yang lalu.

Telah terjadi dua letusan Gunung Sunda purba dengan tipe letusan Plinian masing-masing sekitar 105.000 dan 55.000-50.000 tahun yang lalu. Letusan plinian kedua telah meruntuhkan kaldera Gunung Sunda purba sehingga menciptakan Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang (disebut juga Gunung Sunda), dan Gunung Bukit Tunggul.

Adalah sangat mungkin bahwa orang Sunda purba telah menempati dataran tinggi Bandung dan menyaksikan letusan Plinian kedua yang menyapu pemukiman sebelah barat Ci Tarum (utara dan barat laut Bandung) selama periode letusan pada 55.000-50.000 tahun yang lalu saat Gunung Tangkuban Parahu tercipta dari sisa-sisa Gunung Sunda purba. Masa ini adalah masanya Homo sapiens; mereka telah teridentifikasi hidup di Australia selatan pada 62.000 tahun yang lalu, semasa dengan Manusia Wajak (Homo wajakensis) sekitar 50.000 tahun yang lalu.

Sangkuriang dan Falsafah Sunda

Menurut Hidayat Suryalaga, legenda atau sasakala Sangkuriang dimaksudkan sebagai cahaya pencerahan (Sungging Perbangkara) bagi siapa pun manusianya (tumbuhan cariang) yang masih bimbang akan keberadaan dirinya dan berkeinginan menemukan jatidiri kemanusiaannya (Wayungyang). Hasil yang diperoleh dari pencariannya ini akan melahirkan kata hati (nurani) sebagai kebenaran sejati (Dayang Sumbi, Rarasati). Tetapi bila tidak disertai dengan kehati-hatian dan kesadaran penuh/eling (torompong), maka dirinya akan dikuasai dan digagahi oleh rasa kebimbangan yang terus menerus (digagahi si Tumang) yang akan melahirkan ego-ego yang egoistis, yaitu jiwa yang belum tercerahkan (Sangkuriang). Ketika Sang Nurani termakan lagi oleh kewaswasan (Dayang Sumbi memakan hati si Tumang) maka hilanglah kesadaran yang hakiki. Rasa menyesal yang dialami Sang Nurani dilampiaskan dengan dipukulnya kesombongan rasio Sang Ego (kepala Sangkuriang dipukul). Kesombongannya pula yang memengaruhi “Sang Ego Rasio” untuk menjauhi dan meninggalkan Sang Nurani. Ternyata keangkuhan Sang Ego Rasio yang berlelah-lelah mencari ilmu (kecerdasan intelektual) selama pengembaraannya di dunia (menuju ke arah Timur). Pada akhirnya kembali ke barat yang secara sadar maupun tidak sadar selalu dicari dan dirindukannya yaitu Sang Nurani (Pertemuan Sangkuriang dengan Dayang Sumbi).

Walau demikian ternyata penyatuan antara Sang Ego Rasio (Sangkuriang) dengan Sang Nurani yang tercerahkan (Dayang Sumbi), tidak semudah yang diperkirakan. Berbekal ilmu pengetahuan yang telah dikuasainya Sang Ego Rasio (Sangkuriang) harus mampu membuat suatu kehidupan sosial yang dilandasi kasih sayang, interdependensi (kebergantungan sosial)—silih asah silih asih dan silih asuh yang humanis harmonis, yaitu satu telaga kehidupan sosial (membuat Talaga Bandung) yang dihuni berbagai kumpulan manusia dengan bermacam ragam perangainya (Citarum). Sementara itu keutuhan jatidirinya pun harus dibentuk pula oleh Sang Ego Rasio sendiri (pembuatan perahu). Keberadaan Sang Ego Rasio itu pun tidak terlepas dari sejarah dirinya, ada pokok yang menjadi asal muasalnya (Bukit Tunggul, pohon sajaratun) sejak dari awal keberada-annya (timur, tempat awal terbit kehidupan). Sang Ego Rasio pun harus pula menunjukkan keberadaan dirinya (tutunggul, penada diri) dan pada akhirnya dia pun akan mempunyai keturunan yang terwujud dalam masyarakat yang akan datangd dan suatu waktu semuanya berakhir ditelan masa menjadi setumpuk tulang-belulang (gunung Burangrang).

Betapa mengenaskan, bila ternyata harapan untuk bersatunya Sang Ego Rasio dengan Sang Nurani yang tercerahkan (hampir terjadi perkawinan Sangkuriang dengan Dayang Sumbi), gagal karena keburu hadir sang titik akhir, akhir hayat dikandung badan (boeh rarang atau kain kafan). Akhirnya suratan takdir yang menimpa Sang Ego Rasio hanyalah rasa menyesal yang teramat sangat dan marah kepada “dirinya”. Maka ditendangnya keegoisan rasio dirinya, jadilah seonggok manusia transendental tertelungkup meratapi kemalangan yang menimpa dirinya (Gunung Tangkubanparahu).

Walau demikian lantaran sang Ego Rasio masih merasa penasaran, dikejarnya terus Sang Nurani yang tercerahkan dambaan dirinya (Dayang Sumbi) dengan harapan dapat luluh bersatu antara Sang Ego Rasio dengan Sang Nurani. Tetapi ternyata Sang Nurani yang tercerahkan hanya menampakkan diri menjadi saksi atas perilaku yang pernah terjadi dan dialami Sang Ego Rasio (bunga Jaksi).

Akhir kisah yaitu ketika datangnya kesadaran berakhirnya kepongahan rasionya (Ujungberung). Dengan kesadarannya pula, dicabut dan dilemparkannya sumbat dominasi keangkuhan rasio (gunung Manglayang). Maka kini terbukalah saluran proses berkomunikasi yang santun dengan siapa pun (Sanghyang Tikoro atau tenggorokan; Sd: Hade ku omong goreng ku omong, Id: Baik Karena Ucapan Buruk juga Karena Ucapan). Dan dengan cermat dijaga benar makanan yang masuk ke dalam mulutnya agar selalu yang halal bersih dan bermanfaat.

Referensi

  1. Koesoemadinata, R. P., "Asal Usul dan Prasejarah Ki Sunda", Sub theme" "Bidang Kajian Sejarah, Arkeologi dan filologi", in Ajip Rosidi et.al (editor: Edi S.Ekadjati and A.Chaedar Alwasilah)
  2. Hidayat Suryalaga, Kajian Hermeneutika terhadap Legenda dan Mitos Gunung Tangkubanparahu dengan segala aspeknya, Hidayat Suryalaga, Orasi Ilmiah ketika Hari Wisuda Mahasiswa ITENAS, Bandung, 28 Mei 2005.

Pranala luar

Read other articles:

Milan ŠteindlerLahir12 April 1957 (umur 66)Praha, Cekoslowakia (sekarang Republik Ceko)PekerjaanSutradara, pemeranTahun aktif1977–sekarang Milan Šteindler (lahir 12 April 1957) adalah seorang sutradara dan pemeran asal Ceko.[1] Film tahun 1994 buatannya Thanks for Every New Morning masuk ke Festival Film Internasional Moskwa ke-19 dimana ia memenangkan Silver St. George untuk Penyutradaraan.[2] Filmografi terpilih A Hoof Here, a Hoof There (1989) Vrať se do hro...

 

 

Welsh sculptor John GibsonJohn Gibson by Margaret Sarah CarpenterBorn(1790-06-19)19 June 1790Conwy, WalesDied27 January 1866(1866-01-27) (aged 75)Rome, ItalyNationalityWelshKnown forSculptureNotable workQueen Victoria Supported by Justice and Clemency (1855); Hunter and dog (1838) Paris by John Gibson RSA 1824 John Gibson RA (19 June 1790 – 27 January 1866) was a Welsh Neoclassical sculptor who studied in Rome under Canova. He excelled chiefly in bas-relief, notably the two li...

 

 

British aerospace and engineering company (1915–1977) Fairey Aviation Company LimitedIndustryAerospaceFounded1915FounderCharles Richard FaireyDefunct1960 (aircraft manufacturing)FateDefunctSuccessorWestland Aircraft, WFEL Limited, SpectrisHeadquartersHayes, Heaton Chapel, Ringway, UKKey peopleRobert L. LickleyMarcel LobelleProductsSwordfishDelta 2Medium Girder BridgeSubsidiariesAvions FaireyFairey Aviation of CanadaFairey Aviation Company of AustralasiaFairey Air Surveys The Fairey Aviation...

Benedictine monastery in Creve Coeur, Missouri Saint Louis AbbeyAbbey ChurchMonastery informationFull nameThe Abbey of St. Mary and St. LouisOther namesL’Abbaye Sainte Marie et Saint LouisOrderBenedictineEstablished1955Mother houseAmpleforth AbbeyDedicated toVirgin Mary St. Louis, King of FranceDioceseSt. LouisControlled churchesSt. Anselm'sPeopleFounder(s)Rt. Rev. Columba Cary-Elwes Rt. Rev. Luke Rigby Rev. Timothy HornerAbbotRt. Rev. Gregory MohrmanSiteLocationCreve Coeur, MissouriCoordin...

 

 

Questa voce sugli argomenti allenatori di calcio turchi e calciatori turchi è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Segui i suggerimenti dei progetti di riferimento 1, 2. Aykut Kocaman Kocaman al Konyaspor nel 2016 Nazionalità  Turchia Altezza 174 cm Peso 70 kg Calcio Ruolo Allenatore (ex attaccante) Termine carriera 2000 - giocatore Carriera Squadre di club1 1984-1988 Sakaryaspor51 (23)1988-1996 Fenerbahçe212 (140)1996-2000&#...

 

 

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Desember 2022. Sir John Gardiner Sumner Hobson OBE, TD, QC, PC, PM (1912 – 4 December 1967) adalah politikus dari Partai Konservatif Inggris. Karier Hobson belajar di Harrow dan Brasenose College, Oxford, lulus sengan peringkat kedua dalan Sejarah pada tahun 1934....

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan [[ dan ]] pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut...

 

 

King of Assyria Shalmaneser IIIKing of AssyriaGlorious King of the LandsKing of the Four Corners of the WorldKing of All PeoplesShalmaneser III, on the Throne Dais of Shalmaneser III at the Iraq Museum.King of the Neo-Assyrian EmpireReign859–824 BCPredecessorAshurnasirpal IISuccessorShamshi-Adad VBorn893-891 BCDiedc. 824 BCFatherAshurnasirpal IIMotherMullissu-mukannishat-Ninua (?) Shalmaneser III (Šulmānu-ašarēdu, the god Shulmanu is pre-eminent) was king of the Neo-Assyrian Empir...

 

 

Maria Sibylla MerianLahir(1647-04-02)2 April 1647Frankfurt, Kekaisaran Romawi SuciMeninggal13 Januari 1717(1717-01-13) (umur 69)Amsterdam, BelandaPekerjaanNaturalis, seniman alam, ilustrator ilmiah, entomologisDikenal atasMendokumentasikan metamorfosis kupu-kupu, ilustrasi ilmiahSuami/istriJohann Andreas Graff Maria Sibylla Merian (2 April 1647 – 13 Januari 1717) adalah seorang naturalis, seniman alam, dan ilustrator ilmiah Jerman yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan...

土库曼斯坦总统土库曼斯坦国徽土库曼斯坦总统旗現任谢尔达尔·别尔德穆哈梅多夫自2022年3月19日官邸阿什哈巴德总统府(Oguzkhan Presidential Palace)機關所在地阿什哈巴德任命者直接选举任期7年,可连选连任首任萨帕尔穆拉特·尼亚佐夫设立1991年10月27日 土库曼斯坦土库曼斯坦政府与政治 国家政府 土库曼斯坦宪法 国旗 国徽 国歌 立法機關(英语:National Council of Turkmenistan) ...

 

 

American businessman (1929–2017) Mike IlitchIlitch in 2011BornMichael Ilitch(1929-07-20)July 20, 1929Detroit, Michigan, U.S.DiedFebruary 10, 2017(2017-02-10) (aged 87)Detroit, Michigan, U.S.Occupation(s)Entrepreneur, restaurateurSpouseMarian IlitchChildren7, including Christopher and Denise Michael Ilitch Sr. (July 20, 1929 – February 10, 2017), also known as Mr. I, was an American entrepreneur and restaurateur who served as the founder and owner of the international fast food franch...

 

 

  لمعانٍ أخرى، طالع خالد بن الوليد (توضيح). خالد بن الوليدمعلومات عامةالصنف الفني تاريخيتاريخ الصدور 1958مدة العرض 142 دقيقةاللغة الأصلية العربيةالبلد  مصرالطاقمالمخرج حسين صدقيالكاتب حسين صدقيحسين حلمي المهندسعبد العزيز سلامأحمد الشرباصيالبطولة حسين صدقيمديحة يس�...

State electoral district in New South Wales, Australia For the former Queensland state electorate, see Electoral district of Manly (Queensland). Australian electorate ManlyNew South Wales—Legislative AssemblyInteractive map of district boundaries from the 2023 state electionStateNew South WalesCreated1927MPJames GriffinPartyLiberalNamesakeManlyElectors55,672 (2019)Area26 km2 (10.0 sq mi)DemographicUrbanCoordinates33°47′31″S 151°15′40″E / 33.7919...

 

 

Questa voce o sezione sull'argomento biografie è ritenuta da controllare. Motivo: Informazioni contraddittorie sul luogo di nascita del biografato Partecipa alla discussione e/o correggi la voce. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Gaetano FilangieriRitratto di Gaetano Filangieri con l'Ordine Costantiniano di San Giorgio e la Croce di Malta, Museo Filangieri, NapoliDei principi di ArianelloStemma NascitaSan Sebastiano al Vesuvio, 22 agosto 1753[1] MorteVico ...

 

 

سان-بول-دو-فاراكس   الاسم الرسمي (بالفرنسية: Saint-Paul-de-Varax)‏(بالفرنسية: Bataillard-sur-Vieux-Jonc)‏(بالفرنسية: Commune-sur-Vieux-Jonc)‏(بالفرنسية: Vieux-Jonc)‏  الإحداثيات 46°05′56″N 5°07′42″E / 46.098888888889°N 5.1283333333333°E / 46.098888888889; 5.1283333333333 [1]  [2] تقسيم إداري  البلد فرنسا[3]  ا...

Periodic comet with 5 year orbit 46P/WirtanenWirtanen at perihelion on 12 December 2018DiscoveryDiscovered byCarl A. WirtanenDiscovery dateJanuary 17, 1948DesignationsAlternative designations1961 IV; 1960m;1967 XIV; 1967k;1974 XI; 1974i;1986 VI; 1985q;1991 XVI; 1991s;46P/1948 A1;1947 XIII; 1948b;46P/1954 R2;1954 XI;1954jOrbital characteristics[1]Epoch2023-02-25(JDT 2460000.5)Aphelion5.127 AUPerihelion1.055 AUSemi-major axis3.091 AUEccentricity0.65867Orbital period5.43 yrIncl...

 

 

British pay television channel Television channel Sky CrimeLogo used since 2020ProgrammingPicture format1080i HDTV(downscaled to 16:9 576i for the SDTV feed.)Timeshift serviceSky Crime +1OwnershipOwnerSky Group (Comcast)Sister channelsList of Sky UK channelsHistoryLaunched1 October 2019; 4 years ago (2019-10-01)ReplacedReal LivesLinksWebsitewww.sky.com/watch/channel/sky-crimeAvailabilityTerrestrialBTChannel 349Channel 364 (HD)Streaming mediaSky GoWatch live (UK and Ireland o...

 

 

Raw Tea is a line of alcoholic malt beverages under Diageo's Smirnoff brand, available since 2006 and sold mostly on the US market.[1] It contains tea, and originally came in Lemon, Peach and Raspberry flavors. Green Tea was also recently added,[when?] in concert with a new promotion of an East vs. West competition, along with a new rap video.[2] Tea Partay The release of Raw Tea line was backed up by a viral advertising campaign, based around an online music video ti...

Juna FurniturePoster rilis teatrikalNama lain मराठीजुनं फर्निचर SutradaraMahesh ManjrekarProduserYatin JadhavDitulis olehMahesh ManjrekarPemeran Mahesh Manjrekar Medha Manjrekar Anusha Dandekar Bhushan Pradhan Sameer Dharmadhikari Sachin Khedekar Upendra Limaye Penata musikHitesh ModakSinematograferAjit ReddyPerusahaanproduksi Skylink Entertainment Satya Saiee Films DistributorAA FilmsTanggal rilis 26 April 2024 (2024-04-26) Durasi144 menitNega...

 

 

Christian traditions originating from Greek- and Syriac-speaking populations This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Eastern Christianity – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (December 2023) (Learn how and when to remove this message) Part of a series onEastern Christianity Mainstream commun...