Didin Hafidhuddin
Didin Hafidhuddin (lahir 21 Oktober 1951) adalah ulama Islam dan cendikiawan asal Bogor yang pernah memimpin Partai Keadilan secara perdana pada 1998. Namanya pernah diusulkan menjadi calon Presiden Republik Indonesia dari partainya pada pemilihan presiden 1999.[1] Ia berhasil unggul dari sembilan kompetitor lainnya melalui pemilihan internal raya yang digelar pada bulan Desember 1998. Namun, pencalonan Didin dibatalkan setelah Partai Keadilan yang berada di bawah naungan Fraksi Reformasi mendukung Abdurrahman Wahid sebagai Presiden ke-4 Indonesia menggantikan Bacharuddin Jusuf Habibie. Setelahnya, Didin pensiun dari dunia politik dan diamanahkan untuk memimpin Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sejak 2004 hingga 2015.[2] Ia menjabat selama dua periode sebelum akhirnya digantikan oleh Bambang Sudibyo.[3][4] Sebagai seorang pendakwah, Didin termasuk dalam daftar ulama yang dianjurkan menurut Kementerian Agama Republik Indonesia. Selain menjadi ulama, ia aktif dalam menyebarkan ilmu pengetahuan sebagai akademisi. Didin menjadi guru besar di almamaternya, Institut Pertanian Bogor (IPB), kemudian menjadi dosen pascasarjana di IPB, Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di mana ia pernah menempuh pendidikan tinggi di universitas tersebut sewaktu bernama Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak hanya itu, UIKA memberi mandat kepada Didin untuk menjabat sebagai dekan pascasarjana.[5] PendidikanDidin menempuh studi untuk program diploma di Universitas Islam Madinah pada jurusan bahasa Arab. Setelahnya, ia menempuh jenjang perguruan tingginya di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Tangerang, Jawa Barat dan lulus pada tahun 1980. Lalu, Didin mengikuti program pascasarjana pada jurusan penyuluhan pembangunan di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Ia kembali menempuh studi di UIN Jakarta dengan mengambil program doktor. Penganugerahan
Referensi
Pranala luar
|