Bir pletok

Bir pletok
Empat botol bir pletok
SajianMinuman
Tempat asalIndonesia Indonesia
DaerahJakarta[1]
Suhu penyajianPanas atau dingin
Bahan utamaair, cengkeh, daun pandan, jahe, kapulaga, kayu manis, garam, gula, pala, secang, serai[2]
Bahan yang umum digunakanadas, bunga lawang, cabai jawa, daun jeruk purut, jintan hitam, kayu angin, kayu mesoyi, kencur, lada hitam, temu kunci, temu lawak
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bir pletok adalah sejenis minuman penghangat khas masyarakat Betawi. Bahan baku minuman ini utamanya adalah jahe dan secang, serta berbagai macam rempah-rempah lainnya. Pengolahan bir pletok dilakukan dengan cara memilih serta mempersiapkan bahan baku untuk kemudian direbus dan disaring. Sebelum disajikan, bir pletok juga dapat dikocok terlebih dahulu hingga mengeluarkan buih. Warna, aroma, dan rasa bir pletok dapat bervariasi tergantung bahan baku dan cara pengolahannya. Kandungan rempahnya menjadikan bir pletok sebagai minuman yang kaya akan senyawa antioksidatif.

Asal-usul bir pletok sendiri tidak tercatat secara pasti, walaupun minuman ini umumnya dianggap bermula dari keinginan masyarakat Betawi untuk membuat minuman perayaan sebagai tiruan serta tandingan bagi anggur dan bir orang-orang Eropa. Namun, meski menggunakan nama "bir", minuman ini tidak mengandung alkohol dan dapat disertifikasi halal. Bir pletok lazim disuguhkan dalam upacara siklus hidup orang Betawi seperti sunat dan pernikahan, serta di tempat-tempat berorientasi wisata budaya. Minuman ini telah diakui sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, serta menjadi salah satu ikon kebudayaan Betawi yang didukung pelestariannya oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Penamaan

Terdapat beberapa pendapat mengenai asal-usul nama bir pletok. Istilah bir sendiri tampaknya diserap dari bahasa Belanda bier 'bir',[3] walaupun minuman ini tidak mengandung alkohol[4] dan menggunakan bahan-bahan yang berbeda dari bir pada umumnya.[3] Meski begitu, ada pula anggapan etimologi rakyat bahwa bir yang dimaksud sebenarnya berasal dari kata bahasa Arab biʼrun yang bermakna 'sumber air'.[5] Sementara, sebutan pletok kemungkinan merupakan tiruan bunyi, entah dari tumbukan rempah segar sebelum digodok,[6] dari campuran bahan baku saat proses pengocokan dengan ruas bambu[7][8] maupun kaleng untuk menghasilkan busa,[9] dari tekanan udara ketika sumbat botol minuman tersebut dibuka,[8][10] atau dari beradunya es batu di dalam teko yang digunakan untuk penyajian.[7]

Berdasarkan aturan penamaan produk pangan yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), nama sebuah produk pangan yang ingin disertifikasi halal tidak dapat mengandung hal-hal yang berkonotasi haram atau dilarang bagi pemeluk agama Islam, termasuk kata bir yang aslinya merujuk pada sejenis minuman beralkohol.[11] Akan tetapi, bir pletok dikecualikan dari aturan ini karena telah dianggap sebagai bagian dari ʻurf atau adat-istiadat setempat, dan sudah dikenal secara turun-temurun sebagai minuman penghangat tanpa unsur yang diharamkan dari segi zat.[12][13]

Sejarah

Suasana sebuah acara makan malam di Batavia pada masa Hindia Belanda

Tidak ada catatan pasti yang menyebut kapan bir pletok pertama kali muncul,[6] walaupun tampaknya minuman ini sudah ada setidaknya sejak masa kolonial.[7] Sejarawan JJ Rizal menyebut bahwa bir pletok mulanya diciptakan oleh masyarakat Betawi sebagai tiruan sekaligus tandingan bagi bir khas Barat.[14] Pada masa kolonial, masyarakat Betawi mengamati bahwa orang-orang Belanda seringkali menyesap bir untuk menghangatkan badan.[8] Ditambah lagi, kemeriahan pesta yang diadakan oleh orang Belanda sering kali diukur dari seberapa banyak minuman beralkohol yang terhidang.[14][15] Paparan terhadap budaya Belanda ini membuat orang Betawi tidak mau kalah. Mereka ingin pula memiliki minuman serupa yang dapat disajikan untuk memeriahkan perayaan. Hanya saja, bagi masyarakat Betawi yang sebagian besarnya beragama Islam, minuman memabukkan adalah hal yang terlarang. Maka terciptalah bir pletok, sebuah minuman penghangat badan yang berwarna merah kecokelatan serupa campuran bir dan anggur, tetapi tidak mengandung alkohol sama sekali.[14][16] Dapat dikatakan bahwa minuman ini merupakan hasil perkawinan dari budaya minum bangsa Eropa dengan penggunaan bahan baku rempah khas Nusantara.[17]

Bir pletok mulai lazim dijual oleh pedagang pikulan keliling pada tahun 1900-an.[18] Dalam perkembangannya, pamor bir pletok mulai memudar akibat masuknya minuman-minuman ala Barat yang tersedia di toko ataupun restoran, terutama sejak dibukanya keran penanaman modal asing pada tahun 1970-an. Untuk mempertahankan hidangan Betawi yang semakin terpinggirkan, pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun menyokong kehadiran kuliner khas Betawi dalam berbagai festival, terutama Pekan Raya Jakarta sebagai perhelatan tahunan paling akbar. Bir pletok pun mengalami banyak pengembangan lanjutan, dengan berbagai produk turunan hasil olahannya. Namun, usaha-usaha pengembangan ini relatif masih belum terlalu berdampak luas. Pengrajin bir pletok pada umumnya hanya menyelenggarakan usaha dengan skala kecil, sehingga tidak memiliki kapasitas untuk produksi massal tanpa dukungan yang cukup. Hal ini diperparah dengan pupusnya ketenaran hidangan Betawi di Jakarta, karena mayoritas orang Betawi telah tergusur ke pinggiran kota.[19]

Minuman ini diakui sebagai warisan budaya takbenda di tingkat nasional pada tahun 2014.[1] Melalui Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2015 serta Peraturan Gubernur Nomor 11 tahun 2017, pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menetapkan bir pletok sebagai salah satu dari delapan ikon kebudayaan Betawi yang wajib didukung pelestariannya.[20] Merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia pada tahun 2020 membuat penjualan bir pletok meningkat, sebab masyarakat percaya bahwa minuman ini berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh.[21] Pada tahun 2022, resep bir pletok menduduki peringkat ketiga dari sepuluh resep paling banyak dicari melalui Google Search oleh warganet Indonesia.[22]

Bahan baku

Bahan baku bir pletok dapat berbeda-beda tergantung daerah dan pengrajin, tetapi jahe dan secang umumnya selalu ada.[23][24] Jahe sebagai komponen dengan porsi paling besar menyumbang rasa pedas dan hangat yang dominan.[25] Sementara, penggunaan secang sebagai pewarna menjadi pembeda utama antara bir pletok Betawi dan bir kocok khas Bogor.[26] Beberapa di antara rempah segar yang lazim digunakan dalam pembuatan bir pletok adalah daun pandan wangi, daun jeruk purut, dan serai dapur,[27][28] sementara rempah keringnya mencakup adas, bunga lawang, cabai jawa, cengkeh, jintan hitam, kapulaga, kayu angin, kayu manis, kayu mesoyi, lada hitam, hingga pala.[2][21][27] Ragam jahe yang digunakan mencakup jahe emprit, jahe gajah, jahe merah, atau kombinasi di antaranya.[25][27] Rimpang selain jahe seperti kencur, temu lawak, dan temu kunci juga dapat digunakan sebagai campuran untuk menambah sentuhan pada rasa minuman.[29]

Biarpun minuman ini dianggap khas Betawi, tidak semua orang Betawi menyukai rasa dan wangi rempahnya yang pekat.[30][31] Oleh karena itu, penggunaan bahan-bahan rempah dapat divariasikan agar mendapatkan rasa dan aroma yang diinginkan, begitu pula penambahan garam dan pemanis.[2] Misalnya, ada pengrajin yang sengaja tidak menggunakan serai, atau bahkan menambahkan kental manis ke dalam campuran.[31] Ada pula pengrajin yang membuatkan varian rasa yang lebih ringan bagi anak kecil dan orang yang kurang suka herbal.[21] Rasa manis pada bir pletok pada umumnya didapat dari gula pasir, gula merah, campuran keduanya,[32] atau bisa juga dari pengganti gula, tentunya dengan kadar yang berbeda-beda tergantung pengrajin dan permintaan konsumen.[33][34]

Bahan baku yang digunakan untuk membuat bir pletok ditampilkan di Museum Betawi.[35]

Perbedaan dalam bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bir pletok tidak hanya menyumbang keragaman rasa dan aroma, tetapi juga warna; mulai dari yang merah jingga, merah kecoklatan, hingga merah keunguan.[36] Bahan utama pewarna alami digunakan dalam bir pletok mencakup kayu secang dan daun pandan.[32] Secara khusus, penggunaan kayu secang dapat menghasilkan warna berbeda tergantung tingkat keasaman larutan. Jika asam maka warnanya akan kekuningan, jika netral maka warnanya merah terang, dan jika basa maka warnanya akan merah keunguan.[37]

Ragam bahan baku bir pletok mencerminkan persinggungan kemajemukan budaya yang mempengaruhi masyarakat Betawi.[38] Minuman serupa yang berbahan rebusan herbal dapat ditemui dalam berbagai kebudayaan Nusantara, seperti misalnya jamu khas Jawa serta loloh khas Bali. Sementara, unsur rempah seperti kapulaga dan kayu manis lazim digunakan dalam hidangan Arab dan hidangan India, yang turut menyumbang pengaruh dalam hidangan Betawi.[39] Bersama dengan kerak telor, JJ Rizal menyebut bir pletok sebagai "mahakarya paling orisinal" masyarakat Betawi.[40] Sebagaimana kerak telor menunjukkan kentalnya budaya agraris Betawi melalui penggunaan bahan baku hasil tani dan ternak, bir pletok mencerminkan peran ranah Betawi sebagai pusat perdagangan melalui penggunaan beragam rempah hasil niaga.[40][41]

Pengolahan

Proses pembuatan bir pletok dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu persiapan bahan baku, perebusan, dan penyaringan.[28] Sebagai persiapan, bahan baku yang tersedia disortir terlebih dahulu. Rempah segar yang dipilih adalah yang tidak busuk dan tidak kering, sementara rempah kering yang dipilih adalah yang utuh dan bersih tanpa jamur.[42][43] Ruas jahe juga dapat dibakar terlebih dahulu sebelum diolah.[44] Setelah semua bahan tersedia, rempah segar dan rempah kering dibersihkan. Khusus jahe, ada yang membersihkannya cukup dengan mencuci tanpa mengupas kulitnya, agar rasa dan aroma yang dihasilkan dari proses perebusan lebih kuat. Untuk memperoleh hasil ekstraksi yang maksimal selama proses perebusan, bahan baku yang ada dapat diiris, diparut, atau dimemarkan.[42] Jahe dan sereh dapat dipotong dan ditumbuk, sedangkan rempah seperti pala cukup diiris-iris saja.[45] Semakin kecil ukuran potongan bahan-bahan, akan semakin bagus pula hasil ekstraksinya.[42]

Langkah-langkah dalam tahap perebusan bervariasi tergantung pengrajin. Ada yang mencampurkan semua bahan rempah ke dalam air dan direbus selama 15 menit, kemudian disaring. Hasil saringan pertama ini ditambahkan daun pandan dan pemanis, direbus sekali lagi hingga mendidih, lalu disaring untuk kedua kalinya.[44] Perebusan dalam dua tahap juga ditemui dalam pengolahan produk turunan bir pletok seperti sirop dan serbuk siap seduh. Hanya saja, tahapan perebusan kedua dilakukan hingga air rebusan mengental atau memadat menjadi kristal.[46] Sementara, dalam resep lain, perebusan dilakukan sekali dengan melarutkan gula terlebih dahulu bersama rebusan jahe, sebelum kemudian ditambahkan secang, rempah-rempah, dan serai untuk dipanaskan dengan api kecil selama 1 jam.[47] Ada pula yang hanya mencampurkan secang selama 5 menit terakhir perebusan, setelah bahan-bahan lain ditiriskan, agar warna merah dari secang dapat diserap sepenuhnya oleh air rebusan.[42]

Proses penyaringan yang dilakukan di akhir merupakan tahapan penting untuk menapis unsur-unsur halus yang tak larut dan membuat minuman terlihat keruh. Jenis saringan yang dapat digunakan antara lain adalah kain saring berbahan nilon serupa yang digunakan dalam industri sablon.[42] Setelah disaring, bir pletok siap saji dapat dikemas dengan botol-botol kaca berjenama.[4][44] Pengolahan lebih lanjut juga dapat dilakukan untuk menghasilkan berbagai produk turunan. Selain dari sirop dan serbuk siap seduh yang telah disebutkan, bir pletok juga dapat dijadikan konsentrat, minuman bersoda, hingga gula-gula.[24][44][48] Bahan-bahan baku bir pletok pun dapat dikemas dalam bentuk kering untuk diramu secara mandiri.[21]

Penyajian

Segelas bir pletok disajikan dingin dengan es batu

Pada awalnya, bir pletok lebih lazim disajikan sebagai penghangat badan di malam hari, terutama pada saat musim penghujan.[49] Dominasi rasa jahe yang menyegarkan membuat minuman ini cocok disajikan dengan suhu hangat atau panas.[28] Namun, sejak es batu mulai marak digunakan di Jakarta pada pertengahan abad ke-20, minuman ini juga seringkali disajikan dingin sebagai penyejuk di kala gerah.[4][50] Sebelum dihidangkan, bir pletok dapat dikocok terlebih dahulu hingga berbuih. Pengocokan ini dilakukan dengan wadah tabung yang terbuat dari bambu[7][8] atau kaleng.[9]

JJ Rizal menyebut bahwa bir pletok pada mulanya lebih umum disajikan saat acara-acara besar masyarakat Betawi, tidak seperti teh dan kopi yang rutin diminum di kala pagi dan sore hari.[51] Hajatan Betawi seperti sunatan, pernikahan, dan upacara yang berkaitan dengan kematian lazim menyuguhkan bir pletok sebagai minuman.[41] Di antara ketiga jenis hajatan ini, yang paling wajib menyajikan bir pletok adalah pernikahan, sebagai perhelatan dengan gengsi paling tinggi. Melimpahnya suguhan bir pletok menjadi tolok ukur kemegahan sebuah acara pernikahan Betawi, layaknya peran anggur dalam pesta-pesta Eropa.[51] Dalam adat perkawinan Betawi, bir pletok juga amat dianjurkan untuk diminum oleh kedua pengantin,[52] khususnya bagi mempelai wanita setelah prosesi tangas atau kum (mandi uap) sebagai perawatan kecantikan sebelum acara inti.[53][54]

Selain dalam perayaan-perayaan budaya, bir pletok kini juga lazim dijajakan di tempat-tempat yang berorientasi wisata, misalnya kawasan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.[55] Dalam industri ramah-tamah di Indonesia, minuman ini juga disajikan sebagai suguhan penyambut di beberapa hotel dan sanggraloka, terutama yang mengedepankan warisan budaya sebagai nilai lebihnya.[56]

Kandungan gizi dan khasiat

Sebagai minuman berbahan rempah, bir pletok kaya akan kandungan senyawa fenol antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Dalam sebuah kajian terhadap bahan rempah bir pletok yang dilakukan oleh Wibawa dkk. (2019), kadar total fenol tertinggi ditemui pada hasil ekstraksi cengkih, diikuti oleh kayu manis dan pala.[57] Sementara, Ishartani, Kawiji & Khasanah (2012) menemukan bahwa penambahan rempah tertentu seperti kapulaga dapat meningkatkan kadar fenol pada bir pletok. Penggunaan jenis gula yang berbeda juga berpengaruh pada kadar fenol minuman. Dengan takaran rempah yang sama, bir pletok berpemanis gula merah memiliki kadar fenol yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bir pletok berpemanis gula pasir. Ditambah lagi, penggunaan gula merah dan secang secara bersamaan menghasilkan "efek sinergisme" antara senyawa antioksidan dari kedua unsur tersebut, sehingga meningkatkan aktivitas penangkapan radikal bebas pada bir pletok.[58] Permanasari, Sari & Aslam (2021) menemukan bahwa penambahan gula pasir dengan konsentrasi 4% menghasilkan kapasitas antioksidan tertinggi bila dibandingkan dengan bir pletok tanpa gula ataupun yang menggunakan gula dengan konsentrasi lebih tinggi.[59]

Mutu, asal, dan rentang waktu perebusan rempah dapat berpengaruh terhadap sifat antioksidan dari bir pletok.[60] Bir pletok dalam bentuk cair memiliki kadar fenol yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bir pletok dalam bentuk serbuk instan, sebab proses pemanasan yang terlalu lama dapat menyebabkan rusaknya komponen senyawa tersebut.[58] Wibawa dkk. (2019) berpendapat bahwa durasi ekstraksi terbaik untuk mengoptimalkan khasiat rempah bir pletok adalah selama 30 menit, dengan bahan rempah yang segar dan minim oksidasi.[60]

Rujukan

Sitiran

  1. ^ a b "Bir pletok". Warisan Budaya Takbenda. 2014-01-01. Diakses tanggal 2024-06-26. 
  2. ^ a b c Giyatmi (2018), hlm. 275–276.
  3. ^ a b Reijst & Pereira (2022), hlm. 86.
  4. ^ a b c Teviningrum dkk. (2016), hlm. 57.
  5. ^ Attas (2021), hlm. 589–590.
  6. ^ a b Christiyaningsih; Rezkisari, Indira (2017-07-11). "Berbagai versi sejarah lahirnya bir pletok". Republika Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-06-27. Diakses tanggal 2024-06-27. 
  7. ^ a b c d Attas (2021), hlm. 589.
  8. ^ a b c d Yuniar, Nanien (2020-06-23). "Apa arti "pletok" dalam bir pletok?". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-06-27. Diakses tanggal 2024-06-27. 
  9. ^ a b Habsari (2007), hlm. 47.
  10. ^ Silalahi, Wahyuningtyas & Kalima (2023), hlm. 335.
  11. ^ Pangastuti dkk. 2021, hlm. 20.
  12. ^ Pangastuti dkk. 2021, hlm. 21.
  13. ^ Ramadani, Adysha Citra; Rostanti, Qommarria (2024-05-21). "Meski pakai kata 'bir', bir pletok bisa disertifikasi halal, ini beberapa produknya". Republika Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-06-27. Diakses tanggal 2024-07-01. 
  14. ^ a b c Afrisia, Rizky Sekar (2015-06-22). "Sejarah bir pletok Betawi, tiruan anggur Barat tanpa alkohol". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-06-27. Diakses tanggal 2024-06-27. 
  15. ^ Attas (2021), hlm. 590.
  16. ^ Sultani, Anastasia & Yuliswara (2020), hlm. 144–146.
  17. ^ Attas (2021), hlm. 591.
  18. ^ Gardjito, Putri & Dewi (2017), hlm. 113–114.
  19. ^ Sultani, Anastasia & Yuliswara (2020), hlm. 151–154.
  20. ^ Wiguna, Dewa Ketut Sudiarta (2022-06-25). "Para perawat ikon Betawi". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-06-27. Diakses tanggal 2024-06-27. 
  21. ^ a b c d Pirlo, Reza Antares (2020-03-16). "Disebut anti corona, bir pletok Tangsel tembus luar negeri". Tagar.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-07-03. Diakses tanggal 2024-07-03. 
  22. ^ Aisyah, Yuharrani (2023-01-01). "10 Resep paling viral di Indonesia pada 2022, kamu pernah bikin?". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-07. Diakses tanggal 2024-09-13. 
  23. ^ Ishartani, Kawiji & Khasanah (2012), hlm. 35.
  24. ^ a b Kholishoh dkk. (2019), hlm. 160.
  25. ^ a b Muliani (2017), hlm. 228.
  26. ^ Sudarsono, Ratih P. (2019-02-15). "Sihir rasa dari Suryakancana". Kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-06-27. Diakses tanggal 2024-06-27. 
  27. ^ a b c Dewantara & Levyta 2022, hlm. 75.
  28. ^ a b c Putra dkk. (2023), hlm. 84.
  29. ^ Kholishoh dkk. (2019), hlm. 159.
  30. ^ Chaer (2015), hlm. 119.
  31. ^ a b Sultani, Anastasia & Yuliswara (2020), hlm. 148.
  32. ^ a b Ishartani, Kawiji & Khasanah (2012), hlm. 32.
  33. ^ Muliani (2017), hlm. 231, 233.
  34. ^ Putra dkk. (2023), hlm. 85.
  35. ^ Sukaesih, Nurislaminingsih & Winoto (2022), hlm. 373–374.
  36. ^ Muliani (2017), hlm. 227.
  37. ^ Hisyam (2023), hlm. 129.
  38. ^ Sultani, Anastasia & Yuliswara (2020), hlm. 147, 157.
  39. ^ Sultani, Anastasia & Yuliswara (2020), hlm. 147–148, 152–153.
  40. ^ a b Birra, Fadhil Al (2017-07-08). "Ketika sejarawan bicara soal kerak telor dan bir pletok, orisinal!". Jawa Pos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-06-29. Diakses tanggal 2024-06-29. 
  41. ^ a b Adiakurnia, Muhammad Irzal (2017-07-09). "Bir pletok, simbol kemegahan perayaan orang Betawi". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2024-06-28. 
  42. ^ a b c d e Muliani (2017), hlm. 229.
  43. ^ Silalahi, Wahyuningtyas & Kalima (2023), hlm. 337.
  44. ^ a b c d Giyatmi (2018), hlm. 276.
  45. ^ Silalahi, Wahyuningtyas & Kalima (2023), hlm. 338.
  46. ^ Ishartani, Kawiji & Khasanah (2012), hlm. 34.
  47. ^ Sultani, Anastasia & Yuliswara (2020), hlm. 146.
  48. ^ Muliani (2017), hlm. 217, 222.
  49. ^ Muliani (2017), hlm. 224.
  50. ^ Sultani, Anastasia & Yuliswara (2020), hlm. 150–151.
  51. ^ a b Attas (2021), hlm. 593.
  52. ^ Hisyam (2023), hlm. 128.
  53. ^ Hisyam (2023), hlm. 112.
  54. ^ Putri, Citra Narada (2021-08-15). "Dilakukan oleh calon pengantin perempuan, ini perawatan kecantikan tradisional khas Betawi". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-27. Diakses tanggal 2024-06-29. 
  55. ^ Sultani, Anastasia & Yuliswara (2020), hlm. 151.
  56. ^ Muliani (2017), hlm. 221.
  57. ^ Wibawa dkk. (2019), hlm. 202–203.
  58. ^ a b Ishartani, Kawiji & Khasanah (2012), hlm. 35–36.
  59. ^ Permanasari, Sari & Aslam (2021).
  60. ^ a b Wibawa dkk. (2019), hlm. 205.

Daftar pustaka

Lihat pula

Buku resep Wikibooks memiliki artikel mengenai

Read other articles:

Jiang WenwenJiang Tingting dan Jiang Wenwen pada2013Informasi pribadiLahir25 September 1986Chengdu, Sichuan, Tiongkok OlahragaNegara TiongkokOlahragaRenang indah Dalam nama Tionghoa ini, nama keluarganya adalah Jiang. Jiang Wenwen (Hanzi sederhana: 蒋文文; Hanzi tradisional: 蔣文文; Pinyin: Jiǎng Wénwén; lahir 25 September 1986 di Chengdu, Sichuan) adalah seorang perenang indah asal Tiongkok. Ia berkompetisi pada Olimpiade 2008 dalam lomba duet dengan saudari kembarn...

 

 

Rue Bonaparte Rue Bonaparte adalah sebuah jalan di arondisemen ke-6 Paris. Ini mencakup Quai Voltaire / Quai Malaquais ke Jardin du Luxembourg, melintasi Place Saint-Germain-des-Prés dan tempat Saint-Sulpice dan telah menampung banyak nama dan institusi Prancis yang paling terkenal serta tokoh terkenal lainnya dari luar negeri.[1] Catatan ^ Rue Bonaparte Pranala luar Cari tahu mengenai Rue Bonaparte pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: Definisi dan terjemahan dari Wiktionary Gambar ...

 

 

Peta wilayah Komune Porto Empedocle (merah) di Provinsi Agrigento (emas), Sisilia, Italia. Porto Empedocle commune di Italia Porto Empedocle (it) Tempat Negara berdaulatItaliaRegion otonom dengan status khususSiciliaProvinsi di ItaliaProvinsi Agrigento NegaraItalia Ibu kotaPorto Empedocle PendudukTotal15.600  (2023 )GeografiLuas wilayah25,23 km² [convert: unit tak dikenal]Ketinggian2 m Berbatasan denganAgrigento Realmonte SejarahSanto pelindungGerland of Agrigento (en) Informasi ta...

Aksara Sinhala (Sinhala:සිංහල අක්ෂර මාලාව, Sinhala Akṣara Malava) adalah abugida yang digunakan oleh orang Sinhala di Sri Lanka dan di tempat lain untuk menulis bahasa Sinhala serta liturgi bahasa Pali dan bahasa Sanskerta.[1] Aksara Sinhala, yang merupakan salah satu keturunan dari aksara Aksara Brahmi masih berkaitan erat dengan aksara Kadamba dari India Selatan .[2] Aksara Sinhala sering dianggap sebagai dua huruf yang berbeda, atau aksara da...

 

 

Voivodeship of Poland Voivodeship in PolandSubcarpathian Voivodeship Województwo podkarpackieVoivodeship FlagCoat of armsBrandmarkLocation within PolandAdministrative mapCoordinates (Rzeszów): 50°2′1″N 22°0′17″E / 50.03361°N 22.00472°E / 50.03361; 22.00472Country PolandCapitalRzeszówCounties 4 cities, 21 land counties * KrosnoPrzemyślRzeszówTarnobrzegBieszczady CountyBrzozów CountyDębica CountyJarosław CountyJasło CountyKolbuszowa CountyKr...

 

 

Affandi Bupati Jombang 15Masa jabatan1998–2003PresidenSoehartoBJ HabibieAbdurrahman WahidMegawati SoekarnoputriGubernurBasofi SudirmanImam Utomo PendahuluSoewoto AdiwibowoPenggantiSuyanto Informasi pribadiLahirPlandaan, JombangKarier militerDinas/cabang TNI Angkatan DaratPangkat KolonelSatuanArtileriSunting kotak info • L • B Kolonel Art (Purn.) Drs. H. Affandi, M.Si (19 Desember 1949 – 22 Mei 2017) adalah mantan Bupati Jombang yang menjabat pada periode 19...

Map all coordinates using OpenStreetMap Download coordinates as: KML GPX (all coordinates) GPX (primary coordinates) GPX (secondary coordinates) The List of Overseas Places of Historic Significance to Australia (LOPHSA) is a list of sites outside Australian jurisdiction deemed to be of outstanding historic significance to Australia. Once on the list the provisions of the Environment Protection and Biodiversity Conservation Act 1999 apply.[1] In 2007 the first three sites on the List ...

 

 

NefertariPermaisuri MesirIstri Kerajaan AgungNyonya Dua TanahNyonya Mesir Atas dan Bawah, dllDinding makam yang menggambarkan Ratu Nefertari, istri kerajaan Firaun Ramses IIKematianskt. 1255 SMPemakamanmakam QV66, Lembah Ratu, ThebesNama lengkapNefertari MeritmutPasanganRamses IIAnakAmun-her-khepeshefPareherwenemefMeryatumMeryreMeritamenHenuttawyBaketmut (mungkin)Nefertari (mungkin)Nebettawy (mungkin)AgamaAgama Mesir Kuno Nefertari Meritmut Era: Kerajaan Baru(1550–1069 BC) Hieroglif Me...

 

 

1982 studio album by Reba McEntireUnlimitedStudio album by Reba McEntireReleasedJune 14, 1982StudioWoodland Sound Studios and Sound Stage Studios (Nashville, TN).GenreCountryLength28:03LabelMercuryProducerJerry KennedyReba McEntire chronology Heart to Heart(1981) Unlimited(1982) Behind the Scene(1983) Singles from Unlimited I'm Not That Lonely YetReleased: April 1982 Can't Even Get the BluesReleased: October 1982 You're the First Time I've Thought About LeavingReleased: January 1983 P...

Cruel Side of the Suez WarAlbum studio karya AKADirilis1974GenrePsychedelic rockDurasi33:12LabelIndraKronologi AKA Sky Rider(1973)'Sky Rider'1973 Cruel Side of the Suez War(1974) Qasidah Modern(1974)'Qasidah Modern'1974 Cruel Side of the Suez War adalah album kelima dari grup musik AKA yang dirilis pada tahun 1974 di bawah label Indra. Daftar lagu Sisi ANo.JudulPenciptaVokal utamaDurasi1.Setahun Telah BerlaluUcok HarahapUcok Harahap2:582.Tiada Noda Pada CintaUcok HarahapUcok Harahap3:103....

 

 

Smile PreCure!Glitter Forceスマイルプリキュア!(Sumairu Purikyua!)GenreMahou shoujo Seri animeSutradaraTakashi OtsukaProduserAtsutoshi UmezawaSkenarioShōji YonemuraMusikYasuharu TakanashiStudioToei AnimationSaluranasliTV AsahiSaluran bahasa InggrisUS NetflixTayang 5 Februari 2012 – 27 Januari 2013Episode48 (40 sudah sulih suara) (Daftar episode) MangaPengarangIzumi TodoIlustratorFutago KamikitaPenerbitKodanshaMajalahNakayoshiDemografiShōjoTerbitMaret 2012 – Februari 2013 Permain...

 

 

2004 single by David Guetta featuring Chris Willis and MonéMoneySingle by David Guetta featuring Chris Willis and Monéfrom the album Guetta Blaster Released9 April 2004 (2004-04-09)Recorded2004GenreHouse, dance-rockLength3:05 (radio edit)LabelPerfectoGumSongwriter(s)David GuettaJoachim GarraudToufik TraikiaRichard DeschampsMohamed Claude Njoya MefiraProducer(s)David GuettaJoachim GarraudDavid Guetta singles chronology Just for One Day (Heroes) (2003) Money (2004) Stay (20...

2016年美國總統選舉 ← 2012 2016年11月8日 2020 → 538個選舉人團席位獲勝需270票民意調查投票率55.7%[1][2] ▲ 0.8 %   获提名人 唐納·川普 希拉莉·克林頓 政党 共和黨 民主党 家鄉州 紐約州 紐約州 竞选搭档 迈克·彭斯 蒂姆·凱恩 选举人票 304[3][4][註 1] 227[5] 胜出州/省 30 + 緬-2 20 + DC 民選得票 62,984,828[6] 65,853,514[6]...

 

 

American video game developer Blizzard AlbanyFormerlyVicarious Visions, Inc. (1991–2022)Company typeSubsidiaryIndustryVideo gamesFounded1991; 33 years ago (1991)FoundersKarthik BalaGuha BalaHeadquartersAlbany, New York, USKey peopleSimon Ebejer (studio head)Aaron Ondek (CTO)Number of employees200+ (2021)ParentActivision (2005–2021)Blizzard Entertainment (2021–present)Websitevvisions.com at the Wayback Machine (archived March 20, 2022) (now redirects to blizzar...

 

 

Anouk GrinbergGrinberg pada 2014Lahir20 Maret 1963 (umur 61)Uccle, BelgiaPekerjaanPemeranTahun aktif1976–kini Anouk Grinberg (lahir 20 Maret 1963) adalah seorang pemeran asal Prancis.[1] Ia adalah putri dari Michel Vinaver, bernama lahir Michel Grinberg, seorang penulis dan pengarang drama asal Prancis, dan cicit dari politikus Rusia pra-1917 Maxim Vinaver. Ia tampil dalam lebih dari 40 film dan acara televisi sejak 1976. Pada 1996, ia memenangkan Silver Bear untuk Aktris...

Lyubov PopovaLyubov Popova, pra-1920Lahir(1889-04-24)24 April 1889IvanovskoeMeninggal25 Mei 1924(1924-05-25) (umur 35)KebangsaanRusianDikenal atasLukisanGerakan politikCubo-Futurisme Supremativisme Konstruktivisme (seni) Lyubov Sergeyevna Popova (bahasa Rusia: Любо́вь Серге́евна Попо́ва; 24 April 1889 – 25 Mei 1924) adalah seorang avant-garde Rusia pelukis dan desainer serta seniman beraliran (Kubisme, Suprematisme dan Konstruktivisme).[1&...

 

 

Чижевський Микола Павлович  Поручик Підполковник Загальна інформаціяНародження 1 жовтня 1891(1891-10-01)Ціпки, Полтавська губерніяСмерть 1 грудня 1954(1954-12-01) (63 роки)КраківПоховання Раковицький цвинтарГромадянство Російська імперія → УНР →  ПольщаНаціональність ук�...

 

 

Disambiguazione – Se stai cercando altri significati, vedi Immacolata Concezione (disambigua). Disambiguazione – Immacolata rimanda qui. Se stai cercando il nome proprio di persona, vedi Immacolata (nome). Immacolata Concezione della Beata Vergine MariaL'Immacolata concezione, di Guido Reni, 1627Tiporeligiosa Data8 dicembre (Chiesa latina) ReligioneCristiana cattolica Oggetto della ricorrenzaConcepimento di Maria Data d'istituzione8 dicembre 1854 L'Immacolata Concezi...

Disambiguazione – Se stai cercando altri significati, vedi Basilica di Santa Croce (disambigua). Basilica di Santa CroceFacciataStato Italia RegioneToscana LocalitàFirenze IndirizzoPiazza Santa Croce Coordinate43°46′06.42″N 11°15′45.86″E43°46′06.42″N, 11°15′45.86″E Religionecattolica di rito romano TitolareSanta Croce Arcidiocesi Firenze Consacrazione1443 ArchitettoArnolfo di Cambio Stile architettonicogotico, rinascimentale, neogotico Inizio costruzione1294 Compl...

 

 

La Grande Palestine[1] (arabe: فلسطين الكبرى) est une notion irrédentiste utilisée par certains nationalistes palestiniens cherchant à établir un État-nation palestinien sur l'ensemble de l'ancienne Palestine sous mandat (l'actuel État d'Israël, la Cisjordanie et la bande de Gaza) voire de l'Émirat de Transjordanie. Certains responsables de l'Organisation de libération de la Palestine ont étendu les revendications des années 1970 et 1980 à la Jordanie. Le terme est con...