"Terimalah Roh Kudus" untuk melengkapi para murid untuk karya misionaris mereka (yang bergantung pada misi Putera seperti yang disebutkan dalam ayat 21).[4] Ini mewakili janji simbolik untuk buah Roh Kudus pada lima puluh hari berikutnya pada saat Pentakosta (Kisah Para Rasul 2).[5]Yohanes Calvin (2. 205) menyatakan bahwa para murid disini ditaburi dengan rahmat Roh Kudus, namun belum dipenuhi dengan dorongan kekuatan penuh sampai Kisah Para Rasul 2.[6] Pemberian Roh Kudus pada masa itu berhubungan dengan pengampunan atas dosa-dosa (ayat 23).[7]
^Köstenberger, Andreas J. (2004). John. Baker Exegetical Commentary on the New Testament. Volume 4 (edisi ke-illustrated). Baker Academic. hlm. 572. ISBN9780801026447.