JenderalTNI (Purn.) Djoko Santoso, M.Si. (8 September 1952 – 10 Mei 2020) adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010 dan seorang pejuang politik Indonesia. Sebelumnya Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007. Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Ketika telah menjadi perwira tinggi ia memulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2/Kostrad (2001).
Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002—2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai PanglimaKodam Jaya Maret 2003 — Oktober 2003.
Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (Kasad) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007—2010.[2][3]
Pendidikan
Djoko Santoso menyelesaikan sekolah menengah atasnya di SMA Negeri 1 Surakarta. Ia kemudian masuk Akabri dan lulus pada tahun 1975.[4] Ia juga mengikuti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada tahun 1976, Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) tahun 1987, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1990 dan Lemhannas tahun 2005. Selain itu ia juga melanjutkan S1 (Sarjana Ilmu Politik) dan S2 (Manajemen Politik) di Universitas Terbuka, Jakarta.
Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso (67), meninggal dunia sekitar pukul 6.30 WIB, Minggu pagi, 10 Mei 2020 akibat sakit di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Jenazahnya Dimakamkan di Sandiego Hills, Karawang, Jawa Barat.[22]