Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[2]
ja
jpn
nucl1643
japa1256
45-CAA-a
Bahasa Jepang diklasifikasikan sebagai bahasa aman ataupun tidak terancam (NE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
すべて
Subete
の
no
人間
ningen
は、
wa,
生まれながら
umarenagara
に
ni
して
shite
自由
jiyū
で
de
あり、
ari,
かつ、
katsu,
尊厳
songen
と
to
権利
kenri
ついて
tsuite
平等
byōdō
ある。
aru.
Ningen
理性
risei
良心
ryōshin
を
o
授けられて
sazukerarete
おり、
ori,
互い
tagai
同胞
dōhō
精神
seishin
もって
motte
行動
kōdō
しなければ
shinakereba
ならない。
naranai.
すべて の 人間 は、 生まれながら に して 自由 で あり、 かつ、 尊厳 と 権利 と に ついて 平等 で ある。 人間 は、 理性 と 良心 と を 授けられて おり、 互い に 同胞 の 精神 を もって 行動 しなければ ならない。
Subete no ningen wa, umarenagara ni shite jiyū de ari, katsu, songen to kenri to ni tsuite byōdō de aru. Ningen wa, risei to ryōshin to o sazukerarete ori, tagai ni dōhō no seishin o motte kōdō shinakereba naranai.
Bahasa Jepang (日本語 (Nihon-gocode: ja is deprecated )) adalah bahasa resmi di Jepang dengan jumlah penutur 128 juta jiwa di seluruh dunia.
Bahasa Jepang juga dipertuturkan di sejumlah negara yang pernah menjadi jajahannya, seperti Korea Selatan dan Tiongkok. Bahasa ini juga dituturkan di Amerika Serikat (di California dan Hawaii) dan Brasil akibat imigrasi orang Jepang ke sana. Namun, keturunan mereka yang disebut nisei (二世), tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.
Bahasa Jepang terbagi menjadi dua bentuk yaitu Hyoujungo (標準語), "pelafalan standar", dan Kyoutsugo (共通語), "pelafalan umum". Hyoujungo adalah bentuk kata/pelafalan yang diajarkan di sekolah dan digunakan di televisi dan tempat formal lainnya.
Proto-Japonik, leluhur dari bahasa Jepang dan Ryukyu diperkirakan telah dibawa ke Kepulauan Jepang dan Ryukyu oleh para pendatang dari Semenanjung Korea sekitar awal hingga pertengahan abad ke-4 SM (Zaman Yayoi), menggantika bahasa-bahasa orang Jōmon (termasuk kerabat dan leluhur dari Ainu).[10] Karena tulisan belum diperkenalkan dari Tiongkok, tidak ada bukti langsung, dan segala sesuatu yang dapat diketahui tentang zaman tersebut harus didasarkan pada rekonstruksi internal dari bahasa Jepang Kuno, atau rekonstruksi perbandingan dengan bahasa Ryukyu dan dialek Jepang.[11]
Aksara Tionghoa dibawa ke Jepang dari Baekje sekitar awal abad kelima, bersamaan dengan penyebaran Buddhisme.[12] Naskah paling awal ditulis dengan kaidah Tionghoa Klasik, meskipun beberapa di antaranya kemungkinan dimaksudkan untuk dibaca sebagai bahasa Jepang menggunakan metode kanbun, dan menunjukkan pengaruh tata bahasa Jepang seperti urutan kata bahasa Jepang.[13] Naskah terawal yang diketahui, Kojiki, berasal dari awal abad kedelapan Masehi, dan seluruhnya ditulis dalam aksara Tionghoa, yang digunakan untuk mewakili Tionghoa, kanbun, dan Jepang Kuno.[14] Seperti naskah lain dari periode tersebut, bagian bahasa Jepang Kuno ditulis dalam Man'yōgana, yang menggunakan Kanji dalam hal fonetik dan semantiknya.
Berdasarkan sistem Man'yōgana, bahasa Jepang Kuno dapat direkonstruksi menjadi 88 suku kata yang berbeda. Naskah yang ditulis dengan Man'yōgana menggunakan dua kaidah kanji yang berbeda untuk setiap suku kata yang kini dilafalkan き (ki), ひ (hi), み (mi), け (ke), へ (he), め (me), こ (ko), そ (so), と (to), の (no), も (mo), よ (yo), dan ろ (ro).[15] (The Kojiki memiliki 88, tetapi semua naskah setelahnya memiliki 87. Pembeda antara mo1 dan mo2 diduga tidak digunakan lagi segera setelah perpaduannya). Kumpulan penggunaan kana suku kata ini menyusut menjadi 67 dalam bahasa Jepang Pertengahan Awal, meskipun beberapa ditambahkan melalui pengaruh Tionghoa. Man'yōgana juga memiliki simbol untuk /je/, yang menyatu dengan /e/ sebelum akhir periode ini.
Beberapa fosilisasi dasar tata bahasa Jepang Kuno yang masih dipertahankan dalam bahasa Jepang Modern yaitu partikel genitivus tsu (digantikan oleh no modern) diawetkan dalam kata-kata seperti matsuge (terj. har. 'alis mata'); modern mieru ("untuk dilihat"), dan kikoeru ("untuk didengar") mempertahankan akhiran diatesis mediopasif -yu(ru) (kikoyu → kikoyuru (bentuk kata sifat atributif, yang perlahan-lahan menggantikan bentuk polos mulai akhir Zaman Heian) → kikoeru (semua kata kerja dengan pola konjugasi shimo-nidan mengalami pergeseran yang sama dalam bahasa Jepang Modern Awal)); dan partikel genitivus ga tetap dalam ucapan arkais yang disengaja.
Bahasa Jepang Pertengahan Awal adalah bahasa Jepang pada Zaman Heian (tahun 794 hingga 1185). Bahasa ini membentuk kaidah baku tertulis Jepang Klasik, yang tetap umum digunakan hingga awal abad ke-20.
Selama masa tersebut, bahasa Jepang mengalami banyak perkembangan fonologis, dalam banyak kasus dipicu oleh masuknya kata-kata serapan dari Tionghoa. Fitur tersebut termasuk perbedaan panjang fonemik untuk pemanjangan konsonan dan vokal, konsonan palatal (contohnya kya) dan gugusan konsonan bibir (contoh: kwa).[16][17] Hal ini menyebabkan perubahan bahasa Jepang menjadi bahasa yang diatur moranya.[16]
Masa Jepang Pertengahan Akhir mencakup tahun-tahun dari 1185 hingga 1600, dan biasanya dibagi menjadi dua bagian, kira-kira sama dengan Zaman Kamakura dam Zaman Muromachi. Bentuk-bentuk selanjutnya dari bahasa Jepang Pertengahan Akhir adalah yang pertama dijelaskan oleh sumber-sumber non-Jepang, dalam hal ini para misionaris Yesuit dan Fransiskana; dan dengan demikian ada catatan fonologi Jepang Pertengahan Akhir yang lebih baik daripada bentuk-bentuk sebelumnya (contoh: Arte da Lingoa de Iapam). Di antara perubahan bunyi lainnya, urutan /au/ bergabung menjadi /ɔː/, berlawanan dengan /oː/; /p/ diperkenalkan kembali melalui kata serapan dari bahasa Tionghoa; dan /we/ bergabung dengan /je/. Beberapa bentuk yang agak lebih akrab bagi penutur bahasa Jepang Modern mulai muncul – akhiran kesinambungan -te mulai berkurang menjadi kata kerja (contoh: yonde yang diturunkan dari yomite), sisipan -k- pada suku akhir kata sifat menghilang (contoh: shiroi yang diturunkan dari shiroki); dan beberapa bentuk ada di mana bahasa Jepang baku modern mempertahankan bentuk sebelumnya (contoh: hayaku > hayau > hayɔɔ, di mana bahasa Jepang baku modern hanya memiliki hayaku, meskipun bentuk alternatif dipertahankan dalam sapaan umum o-hayō gozaimasu berarti "selamat pagi"; akhiran ini adalah juga terlihat pada o-medetō berarti "selamat", diturunkan dari medetaku).
Bahasa Jepang Pertengahan Akhir memiliki kata serapan awal dari bahasa-bahasa Eropa – kata-kata umum yang sekarang dipinjam ke dalam bahasa Jepang pada periode ini termasuk pan ("roti") dan tabako ("tembakau", kini "rokok"), semuanya dari bahasa Portugis.
Bahasa Jepang Modern dianggap dimulai dengan Zaman Edo (yang berlangsung dari tahun 1603 hingga 1867). Sejak bahasa Jepang Kuno, bentuk baku de facto bahasa Jepang berdasarkan dialek Kansai, terutama Kyoto. Namun, selama Zaman Edo, Edo (kini Tokyo) berkembang menjadi kota terbesar di Jepang, dan dialek daerah Edo menjadi bahasa Jepang baku. Sejak berakhirnya kebijakan "pembatasan" paksa oleh Jepang pada tahun 1853, aliran kata serapan dari bahasa-bahasa Eropa telah meningkat secara besar-besaran. Masa sejak 1945 telah melihat banyak kata yang dipinjam dari bahasa lain seperti Jerman, Prancis, dan Inggris.[18] Banyak kata serapan bahasa Inggris khususnya terkait dengan teknologi, contohnya pasokon (singkatan dari personal computer), intānetto ("internet"), dan ]]kamera]]. Karena banyaknya kata pinjaman bahasa Inggris, bahasa Jepang modern dapat membedakan bunyi [tɕi] dan [ti], serta [dʑi] dan [di].[19]
Bahasa Jepang baku mempunyai 5 huruf vokal yaitu /a/, /i/, /ɯ/, /e/, dan /o/.
Lafal vokal bahasa Jepang baku mirip seperti bahasa Indonesia. Contohnya:
Sistem penulisan bahasa Jepang berasal dari aksara Tionghoa (漢字/kanji) yang diperkenalkan pada abad ke-4 Masehi. Sebelumnya, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.
Sistem penulisan bahasa Jepang terbagi menjadi tiga:
Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruh fonetik Bahasa Sanskerta. Hal ini bisa dilihat dari urutan aksara Kana. Selain itu, ada juga sistem alih aksara yang disebut romaji.
Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, maupun kata sifat). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikan dengan peraturan tata bahasa Jepang.
Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti dibawah ini, memiliki 46 set huruf masing-masing. Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak memiliki arti apapun, seperti abjad dalam Bahasa Indonesia, hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam bahasa Jepang yang terdiri dari satu 'suku kata', seperti me (mata), ki (pohon), ni (dua), dsb. Abjad ini diajarkan pada tingkat pra-sekolah (TK) di Jepang.
Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji Jiten adalah kamus kanji terbesar yang pernah dibuat, dan berisi 30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus, dan sangat terbatas pemakaiannya, seperti pada penulisan suatu nama orang.
Oleh karena itu, Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyō Kanji atau kanji sehari-hari yang dibatasi penggunaannya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan suatu arti tertentu. Suatu Kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onyōmi (adaptasi dari cara baca China) dan Kunyōmi (cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki beberapa bacaan Onyomi dan Kunyomi.[20]
Dalam kalimat bahasa Jepang tidak ada spasi yang memisahkan antara kata dan tidak ada spasi yang memisahkan antara kalimat. Walaupun bukan merupakan tanda baca yang baku, kadang-kadang juga dijumpai penggunaan tanda tanya dan tanda seru di akhir kalimat.
Tanda baca yang dikenal dalam bahasa Jepang:
Bangsa Jepang pada zaman dahulu (dan dalam jumlah yang cukup terbatas pada zaman sekarang) menggunakan angka-angka Tionghoa, yang lalu dibawa ke Korea dan sampai ke Jepang. Berikut ini adalah daftar angka-angka Jepang.
Setelah Kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi oleh Eropa, angka-angka Arab mulai digunakan secara besar-besaran, dan hampir mengganti sepenuhnya kegunaan angka Tionghoa ini.
Dalam penggunaannya di Bahasa Jepang, angka-angka ini tidak bisa digunakan sendiri untuk menyatakan sebuah jumlah dari suatu barang, waktu dan sebagainya. Pertama-tama, jenis barangnya harus dipertimbangkan, lalu ukurannya, dan akhirnya jumlahnya. Cara berhitung untuk waktu dan tanggal pun berbeda-beda, maka satu hal yang harus dilakukan adalah menghafalkan cara angka-angka ini bergabung dengan satuannya.
Selain sistem angka Tionghoa, Bahasa Jepang juga memiliki sistem satuan sendiri untuk menghitung apapun, kecuali untuk orang dan makhluk hidup lainnya. Satuan ini hanya berlaku untuk 1 sampai 10 kemudian digunakan lagi angka biasanya. Berikut ini adalah satuannya.
Untuk mengucapkan barang panjang, hanya perlu angka biasa ditambahkan dengan satuan ほん (hon) sebagai akhiran, Misal: 1 batang いっぽん (ippon), 2 batang にほん (nihon), 3 batang さんぼん (sanbon), 4 batang よんほん (yonhon), 5 batang ごほん (gohon), dst. Bisa digunakan untuk menghitung jumlah pensil, pulpen, dan benda panjang lainya.
Untuk menghitung barang tipis, hanya perlu angka biasa ditambahkan dengan satuan まい (mai) sebagai akhiran, Misal: 1 lembar いちまい (ichimai), 2 lembar にまい (nimai), 3 lembar さんまい (sanmai), 4 lembar よんまい (yonmai), 5 lembar ごまい (gomai), dst.. Bisa digunakan untuk menghitung jumlah kertas, baju, prangko, dan benda tipis lainnya.
Untuk menghitung barang besar, hanya perlu angka biasa ditambahkan dengan satuan だい (dai) sebagai akhiran, Misal: 1 buah いちだい (ichidai), 2 buah にだい (nidai), 3 buah さんだい (sandai), 4 buah よんだい (yondai), 5 buah ごだい (godai), dst.. Bisa digunakan untuk menghitung jumlah barang elektronik yang besar, atau barang besar pada umumnya, seperti televisi, kulkas, rumah, mobil dan sebagainya.
Untuk mengucapkan seorang dan seterusnya menggunakan angka biasa ditambahkan dengan satuan にん (nin), misal: 3 orang さんにん (sannin), 7 orang しちにん (shichinin), untuk satu orang dan dua orang, terjadi pengecualian yaitu: 1 orang ひとり (hitori) dan 2 orang ふたり (futari).
Tata kalimat dalam Bahasa Jepang memakai aturan subjek-objek-verba. Subjek, objek dan relasi gramatika lainnya biasa ditandai dengan partikel, yang menyisip di kalimat dan disebut posisi akhir (postposition). Struktur dasar kalimat memakai cabang topik. Contohnya dalam kalimat 私はりんごを食べます (Watashi-wa ringo-wo tabemasu), di sini watashi bertindak sebagai topik karena diikuti oleh partikel topik wa, sedangkan kalimat ringo-wo tabemasu bertindak sebagai pelengkap/informasi tentang topik tersebut.
Dalam bahasa Jepang, kata benda tidak memiliki bentuk numeral, jenis kelamin, atau aspek lainnya. Contohnya pada kata benda hon (本) yang mungkin berarti buku atau berarti buku-buku. Juga pada kata hito (人) yang mungkin berarti orang atau sekumpulan orang. Kata untuk menyebut orang biasanya dalam bentuk tunggal, contohnya Harada-san. Jika kata panggil jamak, biasanya ditambahkan akhiran -tachi. Misalnya tomodachi (teman) ditambahkan tachi menjadi tomodachitachi yang berarti teman-teman.
Pertanyaan mempunyai bentuk yang sama dengan kalimat afirmatif. Intonasi akan meninggi setiap akhir dari kalimat pertanyaan. Dalam situasi resmi, biasanya kalimat pertanyaan disertai partikel -ka. Contohnya, kalimat ii desu (いいです) yang berarti "Baiklah" menjadi bentuk ii desu ka (いいですか?) yang berarti "Boleh kan?". Biasanya pada situasi tidak resmi, partikel -no (の) untuk menunjukkan penekanan, contohnya pada kalimat Doshite konai-no? yang berarti "Kenapa (kamu) tidak datang?".
Kalimat negatif dibentuk dengan mengubah bentuk kata kerja. Contohnya pada kalimat Pan-(w)o tabemasu (パンを食べます) yang artinya "Saya makan roti" menjadi Pan-(w)o tabemasen (パンを食べません) yang artinya "Saya tidak makan roti".
Ada tiga bentuk kata sifat dalam bahasa Jepang:
Bahasa Jepang juga memiliki beberapa partikel yaitu:
Biasanya untuk menghormati orang yang lebih tinggi, seperti kepada menteri atau direktur, dipakai bahasa Jepang sopan yang disebut (丁寧語) teineigo. Untuk menyebut nama menteri, diakhiri dengan partikel -sama atau -sangi. Contoh: Katsumoto-sangi (勝本ー参議). Untuk berkenalan, kita harus menggunakan bentuk bahasa sopan. Namun, kalau sudah akrab, kita boleh memakai bahasa umum.
Bahasa Asli Jepang yaitu berasal dari bahasa asli pemukim Jepang zaman dahulu disebut yamato kotoba (大和言葉) yang berarti kosakata Yamato. Kosakata Jepang sebagian besar berakar atau berasal dari bahasa Tionghoa disebut kango (漢語) yang masuk pada abad ke-5 lewat Semenanjung Korea. Jepang banyak mengadopsi kosakata dari bahasa Inggris, kata-kata adopsi ini umumnya ditulis menggunakan huruf katakana. Contoh: マイカー (maikaa - sama dengan pelafalan "my car") yang berarti "mobil saya"
Beberapa universitas internasional di dunia mengajarkan bahasa Jepang. Mulainya ketertarikan belajar bahasa Jepang sewaktu abad ke-18 Masehi, lalu melonjak ketika Jepang mulai memimpin ekonomi dunia pada tahun 1980. Bahasa Jepang semakin diminati karena mendominasi dunia kartun (anime dan manga) di seluruh penjuru dunia. Kebanyakan dari otaku (penggemar anime) bisa berbicara bahasa Jepang walaupun hanya dasarnya. Pemerintah Jepang sebagai pihak yang mengatur bahasa Jepang menyediakan tes profisiensi sejenis TOEFL yaitu JLPT (Japanese Language Proficiency Test).
Para pakar bahasa tidak mengetahui secara pasti kekerabatan bahasa Jepang dengan bahasa lain. Ada yang menghubungkannya dengan bahasa Altai, tetapi ada pula yang menghubungkannya dengan bahasa Austronesia.[21] Selain itu ada pula kemiripan secara tata bahasa dan dalam susunan kalimat serta secara fonetik dengan bahasa Korea meski secara kosakata tidaklah begitu mirip.
|url-status=
María Nsué Angüe Información personalNacimiento 1945 Ebibeyin (Guinea Española, España) Fallecimiento 18 de enero de 2017 Malabo (Guinea Ecuatorial) Nacionalidad EcuatoguineanaLengua materna Español Información profesionalOcupación Novelista, poeta y política Miembro de Real Academia Española (desde 2015) [editar datos en Wikidata] María Nsué Angüe (Ebebiyín, Río Muni, Guinea Española, 1945-Malabo, 18 de enero de 2017) fue una escritora y periodista ecuatoguineana…
HabibJindan bin Novel bin SalimJindanNama asalجندانLahirJindan21 Desember 1977 (umur 45)SukabumiKebangsaanIndonesiaPekerjaanUlama, guru, da'iOrang tuaNovel bin Salim Jindan (ayah)KerabatAhmad bin Novel bin Jindan (adik laki-laki) Salim bin Salahuddin bin Jindan (sepupu laki-laki) Amiroh (adik perempuan) Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan (lahir 21 Desember 1977 atau bertepatan dengan 10 Muharram 1398 Hijriah) adalah da'i, ulama, dan pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangeran…
Чемпіонат світу з футболу 2012 (дівчата до 17 років) Команд 85(у фінальній частині: 16) Місце проведення Азербайджан Час проведення 22 вересня — 13 жовтня 2012 (фінальна частина)10 жовтня 2010 — 29 червня 2012 (кваліфікація) Чемпіон Франція Фіналіст КНДР 3-є місце Гана 4-е місце Нім…
Isla Steventon Ubicación geográficaContinente AntártidaCoordenadas 77°15′S 148°15′O / -77.25, -148.25Ubicación administrativaPaís Tratado Antártico Terra nullius (no reclamada por ningún país)División Región del Tratado AntárticoCaracterísticas generalesSuperficie 780 km²Longitud 45 kmAnchura máxima 27 kmPunto más alto (395 metros)PoblaciónPoblación 0 hab.Otros datosAdministrado bajo el Tratado AntárticoMapa de localización Isla Steven…
Cereus albicaulis Estado de conservaciónPreocupación menor (UICN)[1]TaxonomíaReino: PlantaeSubreino: TracheobiontaDivisión: MagnoliophytaClase: MagnoliopsidaSubclase: CaryophyllidaeOrden: CaryophyllalesFamilia: CactaceaeSubfamilia: CactoideaeTribu: CereeaeGénero: CereusEspecie: C. albicaulis(Britton & Rose) Luetzelb.[editar datos en Wikidata] Cereus albicaulis es una especie de la familia Cactaceae, endémica de Brasil en Bahia donde se encuentra en el Cerrado y …
Ми всі з Гамірногошвед. Alla vi barn i Bullerbyn Жанр дитяча літератураАвтор Астрід ЛіндґренМова шведськаОпубліковано 1947Країна Швеція «Ми всі з Гамірного», в іншому перекладі - «Всі ми - діти з Бюллербю» (швед. Alla vi barn i Bullerbyn) - книга шведської письменниці Астрід Ліндґрен із серії «
Organization in Carbondale, Pennsylvania, USAThis article includes a list of general references, but it lacks sufficient corresponding inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (February 2011) (Learn how and when to remove this template message) Entrance of the Carbondale Historical Society and Museum. The Carbondale Historical Society is a local historical society in Carbondale, Pennsylvania, United States. It operates a local history museum on…
For the list of National Historic Landmarks in New York City alone, see List of National Historic Landmarks in New York City. The New York State Capitol was declared a National Historic Landmark in 1979 This is a list of National Historic Landmarks and comparable other historic sites designated by the U.S. government in the U.S. state of New York. The United States National Historic Landmark (NHL) program operates under the auspices of the National Park Service, and recognizes buildings, structu…
Chinese family name For other Chinese surnames also romanized as Li, see Li (surname 李). Li (黎)Li in Chinese characterLanguage(s)ChineseOriginLanguage(s)Old ChineseOther namesVariant form(s)Lai, LeiDerivative(s)Lê (Vietnamese) Lí (Chinese: 黎) is a Chinese surname.[1][2] It mostly appears in Central and South China (including Hong Kong and Macao) where it is transliterated as Lai or Lei (from Cantonese). It is around the 81st most common in Mainland China. In Vietnam, …
Juan José Catalán Ministro de Educación de la Nación Argentina 25 de junio de 1977-26 de agosto de 1978Presidente Jorge Rafael Videla (de facto).Predecesor Ricardo P. BrueraSucesor Juan Rafael Llerena Amadeo Información personalNacimiento 15 de agosto de 1932[1]San Miguel de Tucumán (Argentina) Fallecimiento 15 de enero de 2013 Causa de muerte Herida por arma de fuego Nacionalidad ArgentinaInformación profesionalOcupación abogado y político[editar datos en Wikidata] Jua…
American politician Robyn GabelMajority Leader of the Illinois House of RepresentativesIncumbentAssumed office January 11, 2023Preceded byGreg HarrisMember of the Illinois House of Representativesfrom the 18th districtIncumbentAssumed office April 19, 2010Preceded byJulie Hamos Personal detailsBorn (1953-02-07) February 7, 1953 (age 70)Chicago, Illinois, U.S.Political partyDemocraticChildren1EducationBeloit College (BA)University of Illinois, Chicago (MPH)Loyola Universi…
План кільцевих доріг 1, 2, 3 і 4 Лондонські кільцеві дороги були серією з чотирьох кільцевих доріг, запланованих у 1960-х роках, щоб огинати Лондон на різних відстанях від центру міста. Вони були частиною комплексної схеми, розробленої Радою Великого Лондона (GLC) для зменшення тр…
1998 Republika Srpska general election 12–13 September 1998 Presidential election← 19962000 → Candidate Nikola Poplašen Biljana Plavšić Party SRS RS SNS Popular vote 322,684 286,606 Percentage 43.86% 38.96% President before election Biljana Plavšić SNS Elected President Nikola Poplašen SRS RS Parliamentary election← 19972000 → Party Leader % Seats +/– SDS Dragan Kalinić 21.65 19 −5 SDA Alija Izetbegović 16.93 15 −1 SRS RS Ni…
Coordenadas: 45° 23' 46 N 0° 27' 08 O Saint-Simon-de-Bordes Comuna francesa Localização Saint-Simon-de-BordesLocalização de Saint-Simon-de-Bordes na França Coordenadas 45° 23' 46 N 0° 27' 08 O País França Região Nova Aquitânia Departamento Carântono-Marítimo Características geográficas Área total 14,08 km² População total (2018) [1] 754 hab. Densidade 53,6 hab./km² Código Postal 17500 Código INS…
Highway in Florida This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Florida State Road 886 – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (December 2009) (Learn how and when to remove this template message) State Road 886Port BoulevardRoute informationMaintained by FDOTLength0.826 mi[1] (1,329…
Tanacetum parthenium Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Asterales Famili: Asteraceae Genus: Tanacetum Spesies: T. parthenium Nama binomial Tanacetum parthenium(L.) Sch. Bip. Tanacetum parthenium (Inggris: Feverfew, Jerman: Mutterkraut) adalah tumbuhan semak dari keluarga Asteraceae. Tumbuhan ini tingginya 30–80 cm dan mempunyai bau yang mirip bau jeruk nipis. Daun tanaman ini berwarna hijau muda, tidak memiliki bulu, berbentuk lonjon…
Kunwara BaapSutradara Mehmood Ali Produser Amarlal Chabria Ditulis olehPemeranMehmood Vinod MehraLalita PawarNazir HussainPenata musikRajesh RoshanSinematograferPrabhakar N NiklankarPenyuntingBhagwant DeshpandeTanggal rilis1974Negara India Bahasa Hindi Kunwara Baap adalah sebuah film Hindi 1974 yang diproduksi oleh Amarlal Chabria dan disutradarai dan dibintangi oleh Mehmood. Film tersebut juga dibintangi oleh Bharathi (aktris), dan Vinod Mehra. Film tersebut mengisahkan tentang pesan seri…
Traditional Filipino oral literature This article possibly contains original research. Please improve it by verifying the claims made and adding inline citations. Statements consisting only of original research should be removed. (January 2016) (Learn how and when to remove this template message) Juan Tamad (Lazy John), a best example of Philippine folklore published in 1919. It illustrates the main character's laziness to climb a guava tree and pick a bearing fruit. Philippine mythology Mythica…
Plant that produces swainsonine For other uses, see Locoweed (disambiguation). Locoweed (also crazyweed and loco) is a common name in North America for any plant that produces swainsonine, an alkaloid harmful to livestock. Worldwide, swainsonine is produced by a small number of species, most of them in three genera of the flowering plant family Fabaceae: Oxytropis and Astragalus in North America,[1] and Swainsona in Australia. The term locoweed usually refers only to the North American s…
يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (يناير 2022) هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (م…
Lokasi Pengunjung: 44.220.247.152