Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Nasaruddin Umar

Nasaruddin Umar
Potret resmi, 2024
Menteri Agama Indonesia ke-25
Mulai menjabat
21 Oktober 2024
PresidenPrabowo Subianto
WakilMuhammad Syafi'i
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Imam Besar Masjid Istiqlal ke-5
Mulai menjabat
22 Januari 2016
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Wakil Menteri Agama Indonesia ke-1
Masa jabatan
19 Oktober 2011 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
MenteriSuryadharma Ali (2009–2014)
Lukman Hakim Saifuddin (2014)
Sebelum
Pendahulu
Jabatan baru
Sebelum
Pembantu Rektor III IAIN Syarif Hidayatullah
Masa jabatan
1998–2002
RektorAzyumardi Azra
Sebelum
Pendahulu
Tidak diketahui
Pengganti
Armai Arief
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir23 Juni 1959 (umur 66)
Bone, Sulawesi Selatan, Indonesia
Partai politikIndependen
Almamater
ProfesiAkademisi, Aktivis, Ulama
Penghargaan sipil Bintang Mahaputera Utama (2014)[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Nasaruddin Umar (lahir 23 Juni 1959)[2] adalah Menteri Agama RI ke-25 sejak 21 Oktober 2024 pada Kabinet Merah Putih serta Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia [3] dari tahun 2011 sampai 2014.

Ia juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama dan pernah menjabat sebagai Dirjen pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam di Departemen Agama/ Kementerian Agama Republik Indonesia. Ia juga adalah anggota dari Tim Penasehat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.[4] Ia juga menjabat sebagai salah satu Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027. Lalu pada tanggal 3 November 2019, dalam Musyawarah Nasional (Munas) BP4 XVI di Jakarta, AG.Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. terpilih sebagai Ketua Umum BP4 periode 2019-2024.[5] Dan terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah pada Muktamar As'adiyah ke XV di Sengkang tahun 2022. Pada tahun 2024, Nasaruddin Umar menandatangani dokumen Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 bersama pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus yang sedang mengadakan kunjungan historisnya ke Indonesia.

Kehidupan awal dan pendidikan

Nasaruddin Umar dilahirkan di Ujung, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 23 Juni 1959. Setelah menamatkan pendidikan di SD Negeri Ujung, Bone pada 1970, ia menamatkan pendidikan di Pesantren As'adiyah Sengkang pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah pada 1971, Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 Tahun pada 1974, dan PGA 6 Tahun pada 1976. Ia meraih gelar Sarjana Muda pada 1980 dan Sarjana Lengkap pada 1984, kedua-duanya dari IAIN/UIN Alauddin Makassar.[6]

Nasaruddin Umar melakukan studi pascasarjana di IAIN/ UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan mendapatkan gelar Magister (1992) serta doktoral (PhD) (1998). Selama studi kedoktorannya, dia sempat menjadi salah satu mahasiswa yang menjalani Program PhD di Universitas McGill, Montreal, Kanada (1993–1994), dan juga sebagai salah satu mahasiswa yang menjalani Program Ph.D di Universitas Leiden, Belanda (1994–1995). Setelah mendapatkan gelar doktoral, ia pernah menjadi sarjana tamu di Sophia University, Tokyo (2001), sarjana tamu di SOAS University of London (2001–2002), dan sarjana tamu di Georgetown University, Washington DC (2003–2004). Dia adalah penulis dari 12 buku yang diantaranya Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran (Paramadina, 1999). Isinya yang menjabarkan hasil penelitian mengenai bias gender dalam Quran.[7]

Kontroversi

Ketika Paus Fransiskus berkunjung di Indonesia pada April 2024, ia menyatakan bahwa, Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi umat Islam. Nasaruddin juga menerima dan mencium kening Paus Fransiskus.[8][9]

Pada Juli 2024, Nasaruddin Umar mengunjungi Amerika Serikat untuk mengikuti program belajar agama Yahudi yang diperkirakan selama 6 minggu. Hal ini disoroti karena statusnya sebagai pemuka agama serta imam besar.[10]

Penghargaan

Rujukan

  1. ^ Penerima Tanda Kehormatan RI dalam Rangka Purna Tugas KIB Jilid II (PDF). Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
  2. ^ "Nasaruddin Umar: Perbedaan itu Bukanlah Pembedaan | Republika Online". Diakses tanggal 3 Jul 2025.
  3. ^ ""Ciptakan Suasana Harmonis, Nasaruddin Diangkat Jadi Wakil Menteri "". Diarsipkan dari asli tanggal 2013-11-12. Diakses tanggal 2013-10-06.
  4. ^ "Situs Web Kedutaan Besar RI di Inggris". Diarsipkan dari asli tanggal 2007-03-07. Diakses tanggal 2013-10-06.
  5. ^ https://diy.kemenag.go.id/3191-prof.-dr.-h.-nasaruddin-umar-terpilih-menjadi-ketua-umum-bp4-2019-2024.html Diarsipkan 2019-11-07 di Wayback Machine. diakses 7 November 2019
  6. ^ "MENTERI AGAMA". Diakses tanggal 3 Jul 2025.
  7. ^ "Artikel pada situs web islamlib.com". Diarsipkan dari asli tanggal 2010-01-03. Diakses tanggal 2013-10-06.
  8. ^ Endra (2024-09-07). "Umar Hasibuan Ingatkan Nasaruddin Umar: Masjid Milik Allah, Bukan Untuk Kepentingan Lain". FAJAR. Diakses tanggal 2025-04-22.
  9. ^ Umar, Musni (2024-09-06). "Imam Masjid Istiqlal Buat Blunder, Sesatkan Umat Islam?". satuindonesia.co. Diakses tanggal 2025-04-22.
  10. ^ "Imam Besar Masjid Istiqlal Jadi Sorotan karena Pernah Belajar Agama Yahudi di AS, Diduga Penyelenggaranya Pro Israel". www.tvonenews.com. 2024-07-25. Diakses tanggal 2025-04-22.
  11. ^ Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang (PDF). Diakses tanggal 25 Agustus 2021.

Pranala luar

Jabatan politik
Posisi baru Wakil Menteri Agama Indonesia
2011–2014
Jabatan lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Zainut Tauhid Sa'adi
Didahului oleh:
Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama Indonesia
2024–sekarang
Petahana
Kembali kehalaman sebelumnya