Threads adalah media sosial daring dan layanan jejaring sosial Amerika Serikat yang dimiliki dan dioperasikan oleh Meta Platforms. Aplikasi ini menawarkan kemampuan kepada pengguna untuk memposting dan berbagi teks, gambar, dan video, serta berinteraksi dengan postingan pengguna lain melalui balasan, posting ulang (repost), dan tombol suka. Terhubung erat dengan platform Meta Instagram dan juga mengharuskan pengguna untuk memiliki akun Instagram dan menggunakan Threads di bawah pegangan Instagram yang sama, fungsionalitas Threads mirip dengan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Aplikasi ini tersedia di perangkat iOS dan Android; versi web menawarkan fungsionalitas terbatas dan memerlukan instalasi aplikasi seluler terlebih dahulu.
Setelah pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk pada tahun 2022, karyawan Meta mengeksplorasi konsep untuk memperkenalkan fungsionalitas berbasis teks ke Instagram. Fitur ini, yang dikenal sebagai Instagram Notes, diluncurkan pada bulan Desember 2022.[2] Perusahaan kemudian mulai mengembangkan aplikasi terpisah yang berfokus pada postingan berbasis teks. Pengembangan pada Threads—secara internal dikenal sebagai "Project 92"—dimulai pada Januari 2023, dengan platform secara resmi diluncurkan pada 5 Juli 2023. Threads mulai tersedia di 100 negara (dari 193 negara anggota PBB), tetapi peluncurannya di Uni Eropa tertunda hingga 14 Desember 2023[3] karena menunggu kejelasan peraturan dari Komisi Eropa mengenai kebijakan pengumpulan data pada layanan tersebut.[4][5]
Aplikasi ini merupakan aplikasi perangkat lunak konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah, mendapatkan lebih dari 100 juta pengguna hanya dalam lima hari pertama, melampaui rekor yang sebelumnya dibuat oleh ChatGPT.[6][7][8] Namun, kesuksesan awalnya tidak bertahan lama dan basis pengguna aplikasi ini anjlok lebih dari 80% menjadi 8 juta pengguna aktif harian pada akhir Juli 2023.[9][10][11]
Sejarah
Pendahulu
Pada bulan Oktober 2019, Threads diperkenalkan melalui Instagram sebagai aplikasi terpisah yang tersedia untuk Android dan iOS. Fungsionalitas aplikasi ini menyerupai Snapchat, yang memungkinkan pengguna berkomunikasi melalui pesan dan obrolan video.[12] Threads diintegrasikan dengan fitur "Teman Dekat" (Close friends) di Instagram, sehingga pengguna dapat mengirim gambar, foto, dan teks secara privat kepada orang lain, dan disematkan dengan sistem pengeditan foto Instagram.[13][14] Instagram menghentikan versi Threads ini pada bulan Desember 2021,[15] terutama karena sebagian besar fiturnya diluncurkan di Instagram, serta rendahnya tingkat penggunaan dibandingkan dengan aplikasi media sosial lainnya.[16] Sekitar 220.000 pengguna di seluruh dunia mengunduh aplikasi Threads versi sebelumnya, dimana jumlah tersebut kurang dari 0,1% pengguna aktif bulanan Instagram.[17]
Pengembangan dan pengumuman
Pada tanggal 14 April 2022, tokoh bisnis Elon Musk mencoba mengambil alih platform media sosial Twitter.[18] Pada tanggal 27 Oktober, Elon Musk mengakuisisi perusahaan tersebut dengan nilai US$44 miliar (setara Rp683 triliun[19]).[20] Sebagai pemilik dan CEO Twitter, Musk menerapkan beberapa perubahan pada platform, termasuk memonetisasi platform antarmuka pemrograman aplikasi (API); pandangan dan perubahan kebijakannya membuat banyak para pengiklan khawatir, beberapa di antaranya meninggalkan platform.[21] Demikian pula, para pengguna yang merasa tidak puas berpindah ke platform alternatif, termasuk Mastodon, Hive Social, dan Tumblr.[butuh rujukan] Pada bulan November 2022, karyawan Meta mulai mendiskusikan kemungkinan untuk membuat aplikasi terpisah untuk Instagram Notes, sebuah fitur berbasis teks yang akan datang dan dirancang untuk Instagram.[22] Pada bulan itu, CEO Meta Platforms, Mark Zuckerberg—mencoba memanfaatkan situasi tersebut—mendiskusikan fitur-fitur mirip Twitter yang dapat ditambahkan oleh perusahaan ke dalam Instagram bersama kepala layanan tersebut, Adam Mosseri. Di akhir diskusi, Mosseri setuju untuk membangun sebuah aplikasi terpisah dengan tanggal rilis yang direncanakan pada Januari 2023.[23]
Di tengah beberapa pemutusan hubungan kerja di Meta Platforms, Mosseri dan pemimpin produk Connor Hayes membentuk sebuah tim yang terdiri dari dua manajer produk, dua desainer, dan lusinan insinyur dari Messenger, Facebook, dan Instagram, yang kemudian meningkat menjadi lima puluh enam orang saat aplikasi ini diluncurkan. Tim ini mengutamakan kelincahan, memilih untuk membangun fitur-fitur, seperti mencari konten, nantinya.[23] Pengembangan untuk aplikasi terpisah ini dimulai pada Januari 2023 dengan nama kode "P92". Moneycontrol [en] memperoleh informasi tentang aplikasi tersebut pada bulan Maret, dan terungkap ke publik pada bulan Juni 2023 ketika The Verge memuat rincian dari pertemuan internal perusahaan di bulan Juni. Proyek yang disebut sebagai "Project 92", digambarkan oleh kepala bagian produksi Chris Cox sebagai tanggapan mereka terhadap Twitter. Meta Platforms dilaporkan telah menggaet komitmen dari beberapa selebritas dan sedang dalam pembicaraan dengan Oprah Winfrey dan Dalai Lama.[24]
Pada bulan Juli, seorang pengembang bernama Alessandro Paluzzi memposting tweet tentang perilisan Project 92 di Google Play Store dengan nama Threads dan membagikan beberapa tangkapan layar fitur-fiturnya; aplikasi ini dihapus tidak lama setelahnya.[25] Pada tanggal 3 Juli, Threads muncul di Apple App Store dengan tanggal rilis yang ditetapkan pada tanggal 6 Juli.[26] Sebagai tambahan, situs web untuk aplikasi ini menampilkan jam hitung mundur menjelang peluncuran layanan ini. Adam Mosseri bermaksud untuk merilis aplikasi sepekan kemudian, namun dimajukan tanggal peluncurannya setelah Elon Musk menerapkan batas jumlah tweet yang dapat dibaca oleh pengguna. Hitung mundur berakhir pada tanggal 5 Juli pukul 19:00 malam EDT (atau tanggal 6 pukul 06:00 pagi WIB[27]) setelah memajukan tanggal peluncuran beberapa jam untuk mempertimbangkan app store internasional,[28][23] dan Threads secara resmi diluncurkan di seratus negara.[29] Di Uni Eropa, Meta Platforms harus menunggu klarifikasi peraturan dari Komisi Eropa karena kekhawatiran dan ketidakpastian mengenai kebijakan pengumpulan data layanan.[29][4] Menurut Adam Mosseri, nama aslinya Threads pada awalnya bernama Textagram, dengan nama kedua adalah Epigram.[30][butuh sumber nonprimer][31]
Peluncuran
Dalam satu hari setelah peluncurannya, Threads mengumpulkan tiga puluh juta pengguna, melampaui rekor sebelumnya yang dibuat oleh ChatGPT dan menjadikannya platform dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.[8] Pada hari yang sama, pengacara yang mewakili Twitter mengancam akan mengambil langkah hukum terhadap Meta Platforms, dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan rahasia dagang untuk mengembangkan aplikasi Threads.[8] Sejak peluncurannya, Threads telah dijuluki sebagai "Pembunuh Twitter".[32] Setelah peluncuran jejaring sosial tersebut, Mark Zuckerberg menyudahi keheningannya 11 tahun di Twitter, dengan memposting meme Spiderman untuk menandakan kesamaan antara Twitter dan Threads.[33]
Pada tanggal 22 Agustus 2023, Meta meluncurkan aplikasi Threads versi web.[34]
Pada tanggal 14 Desember 2023, setelah penundaan selama 5 bulan karena masalah privasi yang diutarakan oleh badan regulator, Threads resmi diluncurkan di Uni Eropa.[3]
Pada tanggal 15 April 2024, Meta mengumumkan bahwa layanan Threads akan ditutup sementara di Turki mulai tanggal 29 April.[35] Hal ini disebabkan oleh peraturan pemerintah setempat terkait pembagian data dengan Instagram.[36]
Tampilan dan fitur
Dirancang sebagai platform untuk percakapan dan berbagi secara nyata, Threads bertujuan untuk memberikan pengalaman yang mirip dengan X kepada para pengguna. Threads memprioritaskan dialog publik daripada komunikasi pribadi, umumnya dikenal sebagai mikroblog, dan terikat erat dengan Instagram, layanan jejaring sosial kembarannya.[26] Disertai dengan peluncuran Threads, Meta mengumumkan visi mereka untuk aplikasi ini sebagai "ruang yang positif dan kreatif untuk mengekspresikan ide-ide Anda".[37] Pengguna dapat membuat postingan yang terdiri dari hingga 500 karakter teks atau 5 menit konten video (dibandingkan dengan Twitter yang terdiri dari 280 karakter teks dan 2 menit 20 detik konten video untuk pengguna yang tidak berbayar).[29][38] Namun, Threads tidak memiliki fitur-fitur media sosial pada umumnya, seperti tagar, trend cerita (trending stories), maupun pesan langsung (DM).[38]
Menanggapi umpan balik dari para pengguna,[39] Threads memperkenalkan umpan beranda baru untuk postingan bersama dengan beberapa pembaruan pada aplikasi media sosial.[40] Perubahan ini meliputi kemampuan untuk mengedit postingan,[41] terjemahan ke dalam berbagai bahasa,[42] dan antarmuka pengguna yang lebih baik untuk berpindah di antara akun Threads yang berbeda.[43]
Threads memiliki pedoman komunitas yang sama dengan Instagram,[44] dengan aturan yang mencakup pelarangan konten seperti ketelanjangan, hubungan seksual, dan obat-obatan terlarang.[45]
Potensi interoperabilitas terbuka
Pada peluncurannya di bulan Juli 2023, Meta mengklaim bahwa Threads nantinya akan mendukung protokol ActivityPub [en; ms].[46] Standar terbuka ini akan mengintegrasikan Threads ke dalam media sosial "fediverse [en]", sehingga memungkinkan portabilitas data, portabilitas pengikut, interoperabilitas dengan semua platform media sosial yang memiliki dukungan yang sama, termasuk Mastodon dan WordPress.
Mulai awal tahun 2024, Meta mengimplementasikan beberapa aspek dari ActivityPub di Threads, dimulai dengan membuat postingan dari akun-akun tertentu di Threads yang dapat diakses oleh para pengguna platform ActivityPub. Anggota tim Meta mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan proses ini dan mendukung lebih banyak integrasi ActivityPub (mungkin hanya sebagai fitur 'opt in'; bersifat opsional), dengan memakan waktu "lebih dari satu tahun."[47] Pada tanggal 21 Maret 2024, Threads memperkenalkan fitur "beta" sehingga pengguna Threads yang akunnya bersifat publik non-privat dapat membuat akunnya terlihat di Fediverse, dan dapat memberikan "like, repost, dan berbagi postingan", namun memiliki keterbatasan yang dimana pengguna tidak akan dapat melihat di Threads siapa yang membalas, berbagi postingan jajak pendapat maupun menyukai kiriman melalui server diluar Threads. Fitur beta tersebut hanya tersedia di Amerika Serikat, Jepang, dan Kanada.[48]
Komunitas pengguna Mastodon bergabung dengan nama "Fedipact", yang menyatakan penolakannya terhadap federasi berbasis ActivityPub dengan Threads, karena khawatir Meta akan mengadopsi kebijakan "embrace, extend, and extinguish",[49] atau moderasi Threads akan gagal mencegah konten yang bersifat penyalahgunaan untuk komunitas yang terpinggirkan.[50][51]
Integrasi akun dengan Instagram
Akun Threads terintegrasi erat dengan akun Instagram.[52] Secara bawaan, akun Threads dan Instagram berbagi nama pengguna, gambar profil, dan nama tampilan yang sama, meskipun gambar profil dan nama tampilan dapat disesuaikan. Pengguna juga dapat memilih akun pengikut di Instagram yang mana yang akan dibawa ke Threads, baik dengan akun Threads orang lain yang telah dibuat atau diatur untuk secara otomatis mengikuti mereka setelah akun dibuat.[53] Sebelum peluncurannya di Uni Eropa, jika pengguna memutuskan untuk menutup akun Threads mereka, mereka juga harus menghapus akun Instagram yang terhubung dengan akun tersebut.[54]Adam Mosseri, CEO Instagram, telah mengakui keterbatasan ini dan menyatakan bahwa mereka sedang mencari cara agar pengguna dapat menghapus akun Threads mereka secara terpisah.[55] Pada November 2023, pengguna dapat menghapus atau menonaktifkan akun Threads mereka untuk sementara waktu tanpa menghapus akun Instagram mereka.[56][57][58]
Pengguna diharuskan memiliki akun Instagram untuk menggunakan Threads. Threads adalah aplikasi pendamping Instagram, dan menggunakan Instagram untuk mengotentikasi identitas pengguna dan terhubung dengan jaringan mereka.[38]
Kompatibilitas perangkat
Threads tersedia melalui klien perangkat seluler untuk platform Apple iOS dan Google Android.[59] Thread juga tersedia di peramban web.[60]
Upaya penyensoran
Di Iran, pemerintah telah memblokir Threads, menambahkannya ke dalam daftar ekstensif platform media sosial yang disensor di negara tersebut.[61] Meskipun tunduk pada penyensoran oleh Tembok Api Besar di Tiongkok, Threads mencapai empat besar aplikasi sosial gratis di App Store iOS Tiongkok.[62] Sehari setelah peluncurannya, Rusia memblokir Threads.[63]
Periklanan
Threads saat ini tidak menampilkan iklan. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menegaskan bahwa monetisasi tidak akan dilakukan sampai aplikasi ini memiliki "ratusan juta" pengguna.[64]
Respons
Sengketa kekayaan intelektual
Pada hari peluncuran Threads, Twitter telah mengeluarkan ancaman gugatan hukum terhadap aplikasi Threads milik Meta, dengan mengklaim bahwa aplikasi tersebut melanggar hak kekayaan intelektual Twitter. Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada CEO Meta, pengacara Twitter menuduh bahwa Meta telah merekrut sejumlah mantan karyawan Twitter yang memiliki akses ke rahasia dagang dan informasi rahasia Twitter.[65] Meta membantah tuduhan ini, dan menyatakan bahwa tidak ada mantan karyawan Twitter yang terlibat dalam tim teknis Threads.[66] Twitter juga meminta Meta untuk menghormati berkas robots.txt dan tidak merayapi atau mengikis datanya.[67][68]
Kebijakan pengumpulan data Threads telah menuai kritik, dengan para ahli menyuarakan keprihatinan atas jumlah informasi pribadi yang dikumpulkan oleh aplikasi ini, serta kontroversi sebelumnya mengenai penggunaan data pengguna oleh Meta.[69]
Sejak diluncurkan, Threads telah berkembang pesat, mencapai 100 juta pengguna setelah 5 hari,[71][72] namun jumlah pengguna aktif harian telah turun 20% sejak 5 hari pertama,[73] dan juga terjadi penurunan keterlibatan pengguna sebesar 50%.[74] Selain itu, rata-rata waktu yang dihabiskan di aplikasi ini dikatakan telah menurun dari puncaknya pada tanggal 6 Juli yang mencapai sekitar dua puluh menit per pengguna menjadi delapan menit pada tanggal 10 Juli, empat menit pada tanggal 21 Juli, dan kurang dari tiga menit pada tanggal 1 Agustus.[73][75][76]
Ketika Threads mencapai sekitar 105 juta pengguna pada 11 Juli 2023, Meta berhenti mengungkapkan jumlah penggunanya; jumlah selanjutnya telah diperkirakan melalui pengambilan sampel jumlah pengikut.[81] Terlepas dari pertumbuhan awal di saat pendaftaran, jumlah pengguna aktif harian di platform tersebut turun sebesar 70% pada 17 Juli, turun dari puncaknya pada 7 Juli.[82] Perkembangan terbaru[per kapan?][butuh pemutakhiran] menunjukkan bahwa Threads menghadapi tantangan dalam mempertahankan pengguna dan sedang mempertimbangkan penambahan "retention-driving hooks" (strategi meningkatkan retensi pengguna).[83] Pada pertengahan Agustus, jumlah pengguna harian di Threads telah turun lebih dari 80%. Jumlah pengguna Android harian juga turun 79% dari 49,3 juta menjadi 10,3 juta.[84][85] CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengklaim bahwa penurunan jumlah pengguna yang terjadi pada akhirnya adalah hal yang 'normal', dan mengatakan bahwa ia mengantisipasi retensi akan membaik seiring dengan penambahan fitur-fitur baru ke dalam platform tersebut.[86] Thread pada awalnya menarik para pengguna untuk bermigrasi dari Twitter, tetapi mempertahankan para pengguna awal ini patut dipertanyakan. Meskipun beberapa hambatan migrasi awal mungkin hanya berlangsung sebentar, daya tarik abadi dari platform yang sudah mapan seperti Twitter menimbulkan tantangan yang signifikan.[87]
Pada November 2023, Similarweb [en] memperkirakan bahwa Threads menerima 49,4 juta kunjungan desktop secara global untuk bulan tersebut, sekitar 100 kali lebih sedikit dari 5,9 miliar kunjungan X. Dibandingkan dengan Oktober 2023, lalu lintas desktop global dan penggunaan aplikasi seluler Android untuk X masing-masing turun 4% dan 2%. Trafik desktop global Threads tetap datar, tetapi penggunaan aplikasi seluler Android-nya naik 12,8% untuk bulan tersebut. Di Amerika Serikat, aplikasi seluler Platform X memiliki lebih dari 11 kali lipat pengguna aktif bulanan pada November 2023 dibandingkan dengan Threads.[88]
^ abIsaac, Mike (4 Juli 2023). "Meta's 'Twitter Killer' App Is Coming" [Aplikasi 'Pembunuh Twitter' dari Meta Akan Hadir]. The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Juli 2023. Diakses tanggal 6 Juli 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jeong, Ujun; Nirmal, Ayushi; Jha, Kritshekhar; Tang, Xu; Bernard, H. Russell; Liu, Huan (22 September 2023). "User Migration across Multiple Social Media Platforms". arΧiv:2309.12613 [cs.SI].