Tyler Gregory Okonma (lahir 6 Maret 1991), dikenal secara profesional sebagai Tyler, the Creator, adalah rapper, penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman Amerika Serikat.[2] Ia telah disebut sebagai tokoh berpengaruh dalam hip-hop alternatif selama tahun 2010-an.[3] Okonma menjadi terkenal pada akhir tahun 2000-an, ketika ia muncul di internet sebagai pemimpin dan salah satu pendiri kolektif musik Odd Future. Di dalam grup ini, Okonma berpartisipasi sebagai rapper, produser, sutradara dan pemeran, meriliskan album studio yang ia memproduksi untuk masing-masing anggotanya. Okonma juga tampil di acara komedi sketsa grup ini Loiter Squad (2012–2014).
Bersama kolaborasinya dengan grup ini, Okonma mengembangkan karier solonya dimulai dengan album studio debutnya yang dirilis sendiri, Bastard (2009). Bastard membuatnya dikenal di media musik daring sebagai artis pendatang baru di kanca musik indie. Album studio keduanya, Goblin (2011), membuatnya dikenal di media arus utama, dibantu oleh single popularitas "Yonkers" dan video musik yang menyertainya. Selama periode ini, Okonma menghadapi kontroversi di media karena suaranya dipengaruh horrorcore dan konten liriknya yang keras dan transgresif.
Setelah meriliskan album studio ketiganya, Wolf (2013), Okonma memulai memisahkan diri dari produksi horrorcorenya, beralih ke suara yang lebih muda diakses yang menggabungkan perpaduan jazz, soul dan R&B. Pada tahun 2015, Tyler meriliskan album studio keempatnya, Cherry Bomb, yang menampilkan penampilan tamu dari artis seperti Lil Wayne dan Kanye West. Pada tahun 2017, Okonma meriliskan Flower Boy, yang membuatnya mendapatkan pujian kritikus dan sukses komersial. Album studio selanjutnya Igor (2019) dan Call Me If You Get Lost (2021) memulai debut pada nomor satu di Billboard 200 dan memenangkan Album Rap Terbaik di Penghargaan Grammy 2020 dan 2022, masing-masing.[4] Album studio kedelapannya, Chromakopia (2024), memulai debut pada nomor satu dengan penjualan minggu pertama tertinggi sepanjang kariernya. 9 bulan kemudian, pada 21 Juli 2025. Ia kembali merilis Album studionya yang kesembilan, DON'T TAP THE GLASS (2025)
Selain produksi musiknya, Okonma menjadi tokoh penting dalam mode dengan usaha pakaiannya Golf Wang dan Le Fleur, dan untuk kolaborasinya dengan merek-merek besar seperti Lacoste, Converse dan Louis Vuitton. Okonma juga merupakan pendiri festival musik Camp Flog Gnaw Carnival, yang telah diadakan setiap tahun sejak tahun 2012, dan menampilkan penampilan Kanye West, Drake, Kendrick Lamar, Lana Del Rey, dan Billie Eilish, antara lain. Ia juga telah menyutradarai semua musik dan video promosi sepanjang kariernya, dengan nama samaran Wolf Haley. Okonma telah memenangkan dua Penghargaan Grammy,[5] tiga BET Hip Hop Awards, BRIT Award, dan Penghargaan Video Musik MTV. Pada tahun 2019, ia dinobatkan sebagai "Music Innovator of the Year" oleh The Wall Street Journal.[6] Pada tahun 2024, Los Angeles Times menampilkan Okonma dalam serial "L.A. Influential" sebagai "kreator yang meninggalkan jejak" di Los Angeles.[7]
Kehidupan awal dan pendidikan
Tyler Gregory Okonma[8] lahir pada 6 Maret 1991, di Hawthorne, California,[9] anak dari ayah Nigeria dengan keturunan Igbo,[10] dan seorang ibu Amerika Birasial Afrika-Amerika dan Kanada kulit putih.[11][12] Ia menghabiskan masa kecilnya tinggal di hawthrone sebelum pindah ke Ladera Heights pada usia 17 tahun.[9][13][14] Pada usia tujuh tahun, ia akan mengambil sampul dari kotak CD dan membuat sampul untuk album khayalannya sendiri — termasuk daftar lagu dengan durasi lagu — sebelum ia bahkan dapat membuat musik.[15] Pada usia 14 tahun, ia belajar sendiri bermain piano.[10]
Selama 12 tahun sekolahnya, ia menempuh di 12 sekolah yang berbeda di area Los Angeles dan Sacramento.[16] Di kelas delapan, Okonma bergabung dengan kelas drama dan dikeluarkan karena terlalu hiperaktif; lebih lanjut, di kelas sembilan, ia tidak diperbolehkan untuk bergabung kelas kelompok musik karena ia tidak bisa membaca musik.[17]
Ia berkerja di FedEx selama kurang dari dua minggu, dan di Starbucks selama lebih dari dua tahun.[18] Okonma mengambil nama panggungnya dari halaman Myspace yang ia gunakan untuk mengunggah karya kreatifnya.[19]
Ketika Okonma berusia 15 tahun, ia memiliki saluran YouTube bernama "Bloxhead".[20] Video YouTube pertamanya dirilis pada 28 Februari 2008. Ia mengunggah video hingga Oktober 2009, ketika ia berhenti mengunggah untuk fokus pada album debutnya, Bastard.
Keartisan
Pharrell Williams telah menjadi salah satu inspirasi dan referensi terbaik untuk Okonma.
Musik Okonma telah digambarkan sebagai hip-hop alternatif,[21][22]hip hop,[23]neo soul,[21] West Coast hip hop,[24]jazz rap,[21] dan hardcore hip hop, sementara musik awalnya telah digambarkan sebagai horrorcore.[23][25] Ketika Okonma muncul di kancah musik sebagai "sosok internet" di Internet dan salah satu pemimpin kolektif Odd Future, produksi musiknya secara naluriah menjadi terkenal karena menyerupai karya Pharrell Williams dan karya nya di N.E.R.D. dan The Neptunes selama tahun 2000-an,[26][27] yang telah dirujuk Okonma sebagai inspirasi dan referensi terbaiknya.[28] Estetika bebrasis horrorcore dan konten lirik transgresif dari album debut dan kedua Bastard dan Goblin dipengaruhi oleh Eminem, terutama albumnya Relapse (2009), yang menurut Okonma, merupakan salah satu favoritnya.[29][30] Ketika dibicarakan tentang alasan konten ofensif dalam liriknya, Okonma menjawab bahwa "lirik tersebut tidak ofensif" dan bahwa "Saya hanya ingin membuat marah orang kulit putih tua."[31] Estetika "nihilistik" dan gelap dari karya awalnya dikritik habis-habisan di komunitas musik daring karena menyertakan lirik yang membahas tentang pemerkosaan dan pembunuhan. Video musik untuk "Yonkers", yang menampilkan Okonma memakan kecoa dan bunuh diri di bagian akhir, mengundang kontroversi di media, serta diunggah oleh Kanye West pada akun Twitternya, menyebutnya sebagai "video tahun 2011".[32]
Sebagai pemimpin de facto Odd Future selama awal tahun 2010-an, grup ini dengan cepat memperoleh perhatian penting dari media dan Internet, membandingkan mereka dengan Wu-Tang Clan karena sikap pemberontak mereka dan penolakan untuk mengikuti standar industri.[33] Namun, Okonma dengan cepat membantah perbandingan ini: "kita berada dalam hal yang sama sekali berbeda".[34] Pendekatan "DIY" grup ini memberikan dampak yang kuat pada hip-hop, meriliskan musik dan konten kapan pun mereka inginkan melalui platform yang tidak konvensional seperti YouTube, Tumblr atau Myspace, memengaruhi artis untuk mengambil jalur alternatif dalam membangun karier mereka.[35][36] Grup dan Okonma juga memengaruhi mode, memulai untuk mempopulerkan pakaian perkotaan di bawah merek pakaian jalanan Supreme dan Converse, selain merek mereka sendiri "Golf Wang" dengan estetika warna-warni yang terang-terangan.[37] Okonma juga membawa gelombang perhatian baru pada olahraga papan seluncur dan bersepeda karena ia terus-menerus terlihat mengendarai BMX atau papan seluncur di sekitar Los Angeles.[38][39] Beberapa anggota grup, seperti Frank Ocean dan Earl Sweatshirt, akan terus memiliki karier musik yang sukses, sementara grup alternatif seperti The Internet, yang dipimpin oleh Syd dan Steve Lacy, akan muncul.
Okonma pada September 2012
Sejak perilisan album studio ketiganya Wolf, kritikus melihat adanya perubahan musikal dalam produksi Okonma, yang merambah ke suara yang lebih mudah diakses dan melodis melalui perpaduan jazz, R&B dan soul, termasuk kolaborasi dengan artis dari genre tersebut seperti Erykah Badu, Charlie Wilson atau Frank Ocean.[40] Ia juga mengambil pendekatan yang lebih intim dalam liriknya, berbicara tentang pengabian ayahnya dalam lagu "Answer". Namun, perilisan berikutnya, Cherry Bomb, mendapat penerimaan beragam dari penggemar dan kritikus karena produksi eksperimentalnya, yang di mana Okonma memutuskan untuk "hanya membuatlagu" tanpa hubungan apa pun di antara mereka, dengan estetika yang lebih "agresif" dan "berisik".[41]The Medium akan menulis dalam analisis bahwa "(Cherry Bomb) adalah album yang menandai perubahan ini dan akan membuka jalan bagi album berikutnya Flower Boy dan IGOR untuk dikembangkan, dalam hal gaya produksi dan lirik Tyler." Sekitar waktu ini, Okonma akan meninggalkan tanggung jawabnya dengan Odd Future, menanda tangani dengan label rekaman Columbia Records.
Album kelima Okonma, Flower Boy, "menandai dimulainya era baru — perubahan total dari lirik yang sangat menyinggung dan tema-tema gelap yang menjadi ciri karya-karyanya sebelumnya".[42]Igor, album pertama Okonma yang memenangkan Grammy, adalah album konsep yang sangat pribadi tentang "perjalanan emosional menjadi orang aneh dalam cinta segitiga",[43] sementara Call Me If You Get Lost, album keduanya yang memenangkan Grammy, adalah album konsep tentang "persona "Tyler Baudelaire", seorang pria yang ramah tamah dan sering berpergian dengan selera seni tinggi yang canggih". Trilogi terbarunya ini menjadikan Okonma sebagai salah satu artis yang paling diakui dan berperingkat tertinggi di generasinya dan dekade ini.[44] Selama penerimaan Pengahragaan Pengaruh Budaya di BET Awards, Okonma berterima kasih kepada Q-Tip, André 3000, Chad Hugo, Kanye West, Missy Elliott, Busta Rhymes, dan Hype Williams sebagai pengaruhnya.[44] Selain bermusik, Okonma juga memantapkan dirinya di industri mode dengan Golf Le Fleur, lini busana mewah kelas atas yang digambarkan "mewujudkan mise en scène keliling dunia dari albumnya tahun 2021 Call Me If You Get Lost".[45]
Kehidupan pribadi
Okonma telah menjadi pemain papan seluncur yang rajin sejak tahun 2002 dan mengoleksi sepeda BMX.[46][47] Ia mengindentifikasi dirinya sebagai atheis.[48][49][50][51] Okonma menderita asma,[52] dan terlihat menggunakan inhaler saat di atas panggung.[53] Karena alasan ini, ia mengikuti gaya hidup straight edge.[54]
Seksualitas
Okonma telah menjadi subjek spekulasi mengenai seksualitasnya dan telah membuat banyak referensi langsung dalam lirik dan wawancara tentang hubungan sesama jenis atau mengalami ketertartikan sesama jenis.[55][56][57] Ia menggambarkan dirinya dalam wawancara Rolling Stone tahun 2015 sebagai "gay as fuck" dan berkata "Teman-teman saya sudah terbiasa dengan saya menjadi gay. Mereka bahkan tidak peduli."[58] Pada tahun 2017, selama wawancara dengan Noisey, Okonma mengatakan bahwa pada usia 15 tahun ia sudah punya pacar.[59] Dalam wawancara tahun 2018 dengan Fantastic Man, saat membahas lirik lagu Flower Boy "Saya sudah mencium cowok kulit putih sejak tahun 2004" dan tanggapan publik terhadapnya, Okonma berkata "Orang-orang masih ragu-ragu, dan itu tidak masalah bagi saya. Meskipun saya dianggap berisik dan terbuka, saya tertutup, yang merupakan dikotomi yang aneh."[58]Igor mengiktui apa yang banyak ditafsirkan sebagai hubungan romantis antara Okonma dan seorang pria biseksual yang tertutup,[60][61][62] sementara lagu "Wilshire" di album Call Me If You Get Lost memiliki lirik "Saya bisa meniduri triliunan perempuan di setiap negara yang pernah saya masuki/Pria atau wanita, tidak masalah, jika saya melihat mereka, maka saya memilikinya". Lagu "Sorry Not Sorry" dari versi deluxe album ini memuat lirik "Maaf untuk para pria yang harus saya sembunyikan/Maaf untuk para perempuan yang harus saya bohongi", merujuk pada kekasih prianya yang disembunyikan dari publik.[63]
Okonma telah dikritik karena penggunaan kata-kata homofobik, terutama seringnya ia menggunakan julukan "faggot" dalam liriknya dan di Twitter.[64][65] Ia membantah tuduhan homofobia, dengan menyatakan, "Saya tidak homofobia. Saya hanya mengatakan faggot dan menggunakan kata gay sebagai kata sifat untuk menggambarkan hal-hal bodoh,"[66][67] dan, "Saya tidak homofobia. Saya hanya berpikir faggot memukul dan menyakiti orang."[68] Namun, ia kemudian berkata dalam wawancara dengan MTV, "Yah, saya punya penggemar gay dan mereka tidak benar-benar tersinggung, jadi saya tidak tahu. Jika itu menyinggung anda, itu menyinggung anda. Jika anda memanggil saya nigger, saya benar-benar tidak peduli, tetapi itu hanya saya, secara pribadi. beberapa orang mungkin menganggapnya sebaliknya; saya pribadi tidak peduli."[69][70] Okonma mendukung sesama anggota Odd Future Frank Ocean setelah Ocean secara terbuka mengungkapkan hubungan masa lalunya dengan pria lain.[71] Lirik di album Flower Boy menyebabkan spekulasi bahwa Okonma akan melela sebagai gay; lagu yang dimaksud adalah "Foreword", "Garden Shed", dan "I Ain't Got Time!"[72][73]
Masalah hukum
Pada 22 Desember 2011, Okonma ditangkap atas dugaan vandalisme setelah diduga merusak peralatan selama penampilan di The Roxy Theatre di West Hollywood. Video yang direkam penggemar memperlihatkan Okonma melempar mikrofon ke teknisi suara.[74] Okonma kemudian membayar ganti rugi sebesar $8,000 kepada The Roxy.[75]
Pada 15 Maret 2014, Okonma ditangkap di Austin, Texas, karena memicu kerusuhan setelah meminta penggemar untuk mendorong melewati petugas keamanan saat tampil di South by Southwest. Okonma terancam hukuman penjara hingga satu tahun dan denda $4,000.[76] Pengacara Okonma, Perry Minton, berpendapat bahwa tuduhan kerusuhan tersebut berlebihan dan memperparah kesalahpahaman terhadap kliennya, yang tidak memiliki catatan kriminal. Dakwaan tersebut kemudian dibatalkan.[77]
Pada 26 Agustus 2015, Okonma mengungkapkan bahwa ia telah dilarang mengunjungi Britania Raya selama tiga hingga lima tahun, yang memaksanya untuk membatalkan jadwal tur promosi album Cherry Bomb, termasuk Festival Reading dan Leeds. Manajernya Christian Clancy mengatakan bahwa mereka diberitahu tentang larangan tersebut melalui surat dari Menteri Dalam NegeriTheresa May saat itu.[78] May mengutip lirik dari album Bastard tahun 2009 sebagai alasan larangan tersebut, meskipun Okonma telah melakukan tur beberapa kali di Inggris sejak dirilis.[79][80] Okonma kemudian mengatakan bahwa ia merasa diperlakukan seperti teroris dan menyiratkan bahwa larangan tersebut bermotif raisal, dengan menyatakan bahwa "mereka tidak menyukai kenyataan bahwa anak-anak mereka mengidolakan seorang pria kulit hitam."[81] Menurut BBC, diyakini larangan tersebut dicabut pada Februari 2019,[82] bersamaan dengan penampilan yang dijadwalkan di London untuk mempromosikan Igor. Namun, penampilan tahun 2019 dibatalkan secara paksa oleh polisi karena masalah keamanan bahwa tempat tersebut "terlalu ramai" dan "terlalu gaduh."[82] Setelah memenangkan International Male Solo Artist di Brit Awards 2020, Okonma merujuk pada larangan tersebut. "Saya ingin memberikan teriakan khusus kepada seseorang yang saya sayangi, yang berhasil sampai di tempat yang tidak dapat saya datangi ke negara ini lima tahun lalu," ia berkata. "Saya tahu ia di rumah dan marah. Terima kasih Theresa May."[83]
Kontroversi
Dari tahun 2010 hingga 2011, ia membuat serangkaian komentar eksplisit seksual yang ditujukan kepada Selena Gomez melalui Twitter.[84][85] Dalam wawancara pada tahun 2013, ia menyatakan bahwa ia dan Selena tidak berhubungan baik, menjelaskan, "Kami tidak benar-benar akur. Ia tidak menyukai saya. kami tidak menyukai satu sama lain. Karena saya berhubungan dengan Justin — seperti ia teman saya. Ia selalu jahat dan mengganggu saya. Seperti mengapa saya membenci saya?"[86] Pada tahun 2021, ia membuat permintaan maaf publik dalam lagunya "Manifesto" di album studionya Call Me If You Get Lost.[87][88] Tyler Aquilina dari Entertainment Weekly menulis tentang kontroversi tersebut, "Tyler dikenal sebagai seorang provokator pada saat itu dalam kariernya, dan sering di kritik karena apa yang disebut banyak pengamat sebagai homofobik dan misoginis, termasuk penggambaran kekerasan terhadap perempuan".[89]
Perseteruan
Eminem
Eminem, dalam singlenya yang dirilis pada tahun 2018 "Fall", menyebut Okonma sebagai "faggot" dan menyiratkan bahwa ia mengeksplorasi seksualitas dalam musiknya untuk mendapatkan perhatian.[90] Eminem juga menyerang Okonma karena mengkritik singlenya yang berjudul "Walk On Water" dan Shady XV (2014).[91] Setelah menerima kritik atas liriknya,[92] Eminem menanggapi dalam sebuah wawancara dengan Sway, dengan mengatakan, "Saya pikir kata yang saya panggil ia adalah salah satu hal yang membuat saya merasa ini mungkin terlalu jauh. Dalam upaya saya untuk menyakitinya, Saya menyadari bahwa Saya menyakiti banyak orang lain. Itu adalah salah satu hal yang terus saya lakukan. Saya merasa tidak nyaman dengan ini". Dalam wawancara dengan The Guardian, Okonma menanggapi, dengan mengakatan, "[Kalimat "Fall"] tidak apa-apa. Pernakah anda mendengar saya mengatakan sesuatu tentang itu di depan umum? Saya tahu apa maksudnya. Ia merasakan tertekan karena orang-orang tersinggung karena saya. Kami sedang bermain Grand Theft Auto ketika kami mendengarnya. Kami memutar ulang lagu itu dan [mengangjat bahu]. Lalu terus bermain".[93]
DJ Khaled
Pada Juni 2019, setelah Igor memulai debut di nomor 1 Billboard 200 berkat album Father of Asahd milik DJ Khaled, DJ Khaled mengunggah video di Instagram, yang mengkritik musik Okonma. Ia berkata, "Saya membuat album agar orang-orang bisa memutarnya dan Anda benar-benar mendengarnya. [Jika] Anda sedang menyetir, anda mendengar mobil lain, pergi ke barbershop, anda mendengar mereka memutarnya [dan] menyalakan radio, dan anda mendengar mereka memutarnya. Itu disebut musik yang hebat. Itu disebut album yang [dimana] anda benar-benar mendengar lagunya. Bukan hal misterius, anda tidak pernah mendengar lagunya".[94] Ia kemudian menghapus video tersebut.
Pada 6 Agustus 2021, Okonma berbicara tentang kontroversi DJ Khaled di Hot 97, menyatakan bahwa ia menikmati "hanya menonton seorang pria mati di dalam karena orang aneh itu menang". Ia mengklaim bahwa DJ Khaled "harus menghadapi hal itu karena seluruh identitasnya adalah menjadi nomor satu dan ketika ia tidak mendapatkannya, hal itu membekas dalam ingatannya lebih lama di kehidupan nyata daripada saat itu. Saya mendapatkannya."[95] Okonma beberapa kali merujuk pada "musik misterius" di Twitter, menulis "MUSIK MISTERIUS! HA!" setelah memenangkan Album Rap Terbaik di Penghargaan Grammy 2022 untuk Call Me If You Get Lost.[96]
Rolling Stone melaporkan dalam artikel fitur pada 7 November 2023 tentang DJ Khaled bahwa ia telah menyatakan minatnya untuk berkolaborasi dengan Tyler, the Creator, dan bahwa ia menegaskan bahwa mereka sekarang memiliki hubungan yang baik.[97]
^Weiss, Jeff (10 April 2011). "Howling Wolves". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 9 Oktober 2018. Diakses tanggal 19 Februari 2012.