Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Operasi Damai Cartenz

Operasi Damai Cartenz
Bagian dari Konflik Papua
Tanggal5 Januari 2018 – sekarang
(7 tahun, 7 bulan dan 4 minggu)
LokasiDataran tinggi Papua
Status

Sedang berlangsung

Pihak terlibat
Indonesia Indonesia Organisasi Papua Merdeka
Tokoh dan pemimpin
Indonesia Joko Widodo (20182024)
Indonesia Prabowo Subianto
Indonesia Ryamizard Ryacudu
Indonesia Tito Karnavian
Indonesia Idham Azis
Indonesia Listyo Sigit Prabowo
Indonesia Hadi Tjahjanto
Indonesia Andika Perkasa
Indonesia Yudo Margono
Indonesia Agus Subiyanto
Indonesia Paulus Waterpauw
Indonesia Mathius D. Fakhiri
Indonesia Petrus Patrige Rudolf Renwarin
Indonesia Tornagogo Sihombing
Indonesia Daniel Tahi Monang Silitonga
Indonesia Jhonny Edison Isir
Benny Wenda (di pengasingan)
Goliath Tabuni (dianggap pensiun dari perintah aktif)[5]
Lekagak Telenggen
Joni Botak   (dibunuh oleh Lewis Kogoya dari faksi Intan Jaya)[6]
Egianus Kogoya
Sabinus Waker (membelot ke WPA)[7]
Undius Kogoya 
Militer Murib and Penny Murib 
Lamek Taplo 
Bumiwalo Enumbi 
Pasukan

TPNPB-OPM

  • Faksi Ilaga (sebelumnya Yambi) di bawah Lekagak Telenggen[8]
  • Faksi Sinak (sebelumnya Gome) di bawah Militer Murib, terpecah dari kelompok di bawah Lekagak Telenggen[9][8]
  • Faksi Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogoya[10]
  • Faksi Intan Jaya (sebelumnya Tembagapura), sebelumnya berada di bawah pimpinan Sabinus Waker[11][8] tetapi membelot ke WPA. Saat ini dipimpin oleh Undius Kogoya.[7]
  • Fraksi Kalikopi di bawah Joni Botak Beanal [12]
  • Faksi Kalikopi di bawah pimpinan Joni Botak Beanal[13]
  • Faksi Ngalum Kupel di bawah pimpinan Lamek Alipky Taplo[13]

Operasi Damai Cartenz (sebelumnya Operasi Nemangkawi) adalah operasi gabungan yang diluncurkan oleh Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua. Berdasarkan pernyataan resmi Polri, operasi ini dimulai pada 17 Januari 2022 dan berlangsung hingga akhir Desember 2022, menggantikan Satgas Nemangkawi yang masa tugasnya berakhir pada 25 Januari 2022.[14] Kegiatan ini dijalankan di bawah koordinasi Polda Papua, dengan dukungan 1.824 personel Polri (termasuk 524 dari Polda Papua dan 1.296 dari Mabes Polri) serta 101 personel TNI, dengan tujuan utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat lewat pendekatan preventif dan preemtif, serta penguatan intelijen dan hubungan masyarakat lewat Binmas Noken.[15]

Fokus utama operasi adalah penerapan strategi yang menekankan pendekatan humanis. Menurut Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri, tindakan aparat lebih banyak bersifat defensif, bukan ofensif, untuk meminimalkan bentrokan langsung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).[16] Operasi ini juga mendukung pembinaan sosial, di mana personel dilibatkan dalam kegiatan masyarakat seperti penyuluhan, pelatihan sektor pertanian, peternakan, dan pendidikan, serta melibatkan tokoh agama, adat, dan masyarakat dalam upaya mendeteksi dini dan menjaga hubungan yang kondusif.[14]

Sepanjang tahun 2024, Operasi Damai Cartenz berlanjut dengan penambahan wilayah operasi dan penegakan hukum terhadap jaringan pemasok senjata. Data Satgas Damai Cartenz mengklaim bahwa dalam periode tersebut, setidaknya 27 anggota KKB tewas dan 18 anggota TNI/Polri serta warga sipil menjadi korban dalam konflik bersenjata.[17][18] Satgas juga berhasil menggagalkan berbagai penyelundupan senjata dan amunisi ke kelompok bersenjata, termasuk pengungkapan terhadap pemasok dari oknum aparat.[19]

Latar belakang

Konflik Papua

Pemberontakan Papua berakar dari proses dekolonisasi yang tidak mulus: pada masa Belanda, zona Nugini Belanda (Papua) sempat dijanjikan kemerdekaan, bahkan pada 1 Desember 1961 bendera Bintang Kejora dan lagu “Hai Tanahku Papua” dikibarkan, tetapi kemudian alih status menuju Indonesia via Perjanjian New York 15 Agustus 1962 dan pelaksanaan Pepera pada 1969, yang hasilnya dipahami kontroversial oleh kelompok Papua pro-kemerdekaan.[20] Rasa ketidakpuasan atas proses ini memicu lahirnya perlawanan. Pada Desember 1963 muncul kelompok spiritual anti-pembangunan dan pro-kemerdekaan, dipelopori Aser Demotekay di Demta, lalu difragmentasi oleh faksi Manokwari pimpinan Terianus Aronggear pada 1964 yang secara resmi menamakan diri “Organisasi Perjuangan Menuju Kemerdekaan Negara Papua Barat” yang kemudian dikenal sebagai OPM.[21]

Dalam perkembangannya, OPM mengalami transformasi dari gerakan spiritual (kargokultus) menuju perjuangan bersenjata. Faksi Aser Demotekay awalnya menolak kekerasan, tetapi Jacob Prai yang merupakan anggota Aser melakukan pendekatan lebih radikal termasuk jalur perlawanan bersenjata.[20] Sementara itu, faksi Terianus di Manokwari fokus pada tindakan militer dan politik: mereka sempat mengirimkan dokumen ke PBB menolak status integrasi melalui Perjanjian New York dan merancang kabinet Papua Barat.[22] Konflik langsung pun meletus: insiden penyerangan barak militer di Manokwari pada Juli 1965 tercatat sebagai aksi bersenjata pertama OPM, diikuti operasi militer besar dari pemerintah Indonesia, seperti Operasi Bharatayudha (1966–67) dan Operasi Wibawa (1969).[23][24]

OPM kemudian berkembang menjadi jaringan militan tersebar (TPNPB-OPM), melakukan aksi gerilya sporadis, pembakaran, dan ancaman terhadap infrastruktur seperti tambang dan fasilitas publik.[25]

Pendahuluan langsung

Pada awal 2010-an, situasi keamanan di Papua kembali memanas setelah sempat relatif tenang pada akhir dekade 1990‑an. Terjadi beberapa insiden penyerangan terhadap personel TNI/Polri dan pekerja proyek, terutama di kawasan pertambangan dan konstruksi. Misalnya, pada Januari dan Juli 2010 terjadi serangkaian penembakan di sekitar tambang Grasberg yang menyebabkan beberapa korban pada pekerja Freeport,[26] meski OPM membantah bertanggung jawab, diikuti oleh bentrokan, pembakaran rumah, dan dugaan pelanggaran HAM oleh aparat militer yang menggelar operasi balasan di desa-desa sekitar Mulia dan Goliath Tabuni.[27]

OPM dan sayap militernya TPNPB mempertahankan pola gerilya jangka panjang melalui struktur komando yang terfragmentasi, yang memungkinkan adanya beberapa pemimpin lokal seperti Goliath Tabuni dan Egianus Kogoya.[28] Hingga 2015, konflik diliputi oleh motif ideologis sekaligus menolak berbagai proyek infrastruktur dan tambang, termasuk demonstrasi terhadap jalan Trans-Papua dan pembatasan akses media asing, seiring dengan kebijakan pemerintah era Jokowi sejak 2014 yang mendorong kebijakan membangun konektivitas Papua tapi memicu resistensi bersenjata.[29]

Pada 2 Desember 2018, menyusul tragedi Pembantaian Nduga terhadap para pekerja PT Istaka Karya di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Presiden Joko Widodo menerbitkan instruksi langsung kepada Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian untuk membentuk dan menindaklanjuti operasi yang kelak dikenal sebagai Satgas Nemangkawi.[30]

Patch resmi sebelumnya sebagai Operasi Nemangkawi

Referensi

  1. ^ Okezone (2020-08-18). "Sepak Terjang Pimpinan KKSB OPM Hengky Wamang yang Ditembak Mati : Okezone News". news.okezone.com/. Diakses tanggal 2021-03-23.
  2. ^ "Konflik Senjata di Intan Jaya, Korban Jiwa Berguguran hingga Seruan Damai Halaman all". Kompas.com. 2021-02-17.
  3. ^ Said, SM (2021-09-17). "Komandan Operasi KKB di Distrik Kiwirok Papua Ditembak Mati Pasukan TNI-Polri". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2022-01-07.
  4. ^ Aco, Hasanudin (2021-11-29). "Sosok Demius Magayang, Gembong KKB Yahukimo Papua yang Ditangkap Kemarin". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-01-07.
  5. ^ Suwandi, Dhias (2021-08-20). "Daftar KKB di Papua, dari yang Masih Aktif hingga yang Sudah Berkebun Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-01-07.
  6. ^ "Kapolda Papua: Pimpinan KKB Joni Botak Tewas Ditembak Kelompok Lain". CNN. 2023-04-29. Diakses tanggal 2023-04-30.
  7. ^ a b Group, Gatra Media (2022-08-10). "Sidang Istimewa, Undius Kogoya Gusur Sabinus Waker, TPNPB OPM Pecah? – Regional". GATRAcom. Diakses tanggal 2023-04-30.
  8. ^ a b c "Tujuh Kelompok Bersenjata di Pegunungan Tengah". Indonesia.go.id. 2021-04-16. Diakses tanggal 2022-01-07.
  9. ^ "KKB di Intan Jaya Diyakini Kelompok Pimpinan Militer Murib Halaman all". Kompas.com. 2020-06-06.
  10. ^ "Egianus Kogoya : We were buying weapons and ammunition from the TNI and Polri – Suara Papua". Suara Papua. 2020-07-26. Diakses tanggal 2022-01-07.
  11. ^ "Papua rebels raise hell near Indonesia's richest mine". Asia Times. 2021-04-27. Diakses tanggal 2022-01-07.
  12. ^ "Polisi Tangkap 4 Orang KKB Papua Pimpinan Joni Botak". kumparan.com. 2021-03-17.
  13. ^ a b Kurniati, Pythag (2021-09-13). "Sosok Lamek Taplon, Panglima Komando TPNPB yang Tembak TNI dan Bakar Puskesmas Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-01-07.
  14. ^ a b antaranews.com (2022-01-18). "Polri: Operasi Damai Cartenz Papua dimulai 17 Januari 2022". Antara News. Diakses tanggal 2025-06-23.
  15. ^ Briantika, Adi. "Ubah Strategi, Operasi Damai Cartenz Gantikan Satgas Nemangkawi". tirto.id. Diakses tanggal 2025-06-23.
  16. ^ "Operasi Damai Cartenz strategi Polri tangani KKB Papua". Antara News Papua. Diakses tanggal 2025-06-23.
  17. ^ "Kronologi Lengkap Satgas Ops Damai Cartenz Bongkar Jaringan Penyuplai Senpi & Ribuan Amunisi ke KKB". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-23.
  18. ^ "Data Satgas Damai Cartenz: 27 KKB dan 18 TNI-Polri Tewas dalam Konflik Bersenjata Selama 2024". Kompastv. 2 Januari 2025. Diakses tanggal 23 Juni 2025.
  19. ^ Papua, Dok Polda. "Satgas Ops Damai Cartenz Gagalkan Penyelundupan Senpi ke KKB Papua". detiknews. Diakses tanggal 2025-06-23.
  20. ^ a b "Sejarah OPM, Juang Merdeka di Tanah Papua - PinterPolitik.com". https://www.pinterpolitik.com/. 2020-02-04. Diakses tanggal 2025-06-23.
  21. ^ "Latar Belakang OPM, Gerakan Separatisme Papua". kumparan. Diakses tanggal 2025-06-23.
  22. ^ Damarjati, Danu. "Kelahiran OPM: Gerakan Spiritual Rahasia hingga Angkat Senjata". detiknews. Diakses tanggal 2025-06-23.
  23. ^ Papua, Suara (2019-12-12). "15 Operasi Militer Indonesia di Papua antara 1963 – 2004". Suara Papua. Diakses tanggal 2025-06-23.
  24. ^ Djopari, Johannes Rudolf Gerzon (1993). Pemberontakan Organisasi Papua Merdeka. Gramedia Widiasarana Indonesia. ISBN 978-979-553-227-9.
  25. ^ "Latar Belakang OPM, Gerakan Separatisme Papua". kumparan. Diakses tanggal 2025-06-23.
  26. ^ "AWPA Calls Rudd To Raise West Papua With Indonesia" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-23.
  27. ^ "West Papua Report June 2010". www.etan.org. Diakses tanggal 2025-06-23.
  28. ^ Damarjati, Danu. "OPM Pecah Sejak Dini, Siapa Pimpinan Tertingginya Kini?". detiknews. Diakses tanggal 2025-06-23.
  29. ^ Liputan6.com (2018-12-06). "TPNPB Akui Serang dan Bunuh Pekerja Jembatan Trans Papua". liputan6.com. Diakses tanggal 2025-06-23. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  30. ^ Papua, Suara (2020-07-23). "Inpres Jokowi Berhasil Lahirkan Pelanggaran HAM dan Pengungsi di Papua". Suara Papua. Diakses tanggal 2025-06-23.
Kembali kehalaman sebelumnya