Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Homo erectus

Homo erectus
Rentang fosil: 1,9–0,5
Pleistosen awalPleistosen akhir[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
H. erectus
Nama binomial
Homo erectus
(Mayr 1950)
Sinonim

Homo erectus (bahasa Latin, berarti "manusia yang berdiri tegak") adalah jenis manusia yang telah punah dari genus Homo. Pakar anatomi asal Belanda, Eugene Dubois, pada tahun 1890-an menggambarkannya sebagai Pithecanthropus erectus atau "Manusia Jawa" berdasarkan fosil tempurung kepala dan tulang paha yang ditemukan timnya di Trinil, Kedunggalar Ngawi.

Sepanjang abad ke-20, antropolog berdebat tentang peranan H. erectus dalam rantai evolusi manusia. Pada awal abad tersebut, setelah ditemukannya fosil di Jawa dan Zhoukoudian, Tiongkok, para ilmuwan mempercayai bahwa manusia modern berevolusi di Asia. Hal ini bertentangan dengan teori Charles Darwin yang mengatakan bahwa manusia modern berasal dari Afrika. Namun demikian, pada tahun 1950-an dan 1970-an, beberapa fosil yang ditemukan di Kenya, Afrika Timur, ternyata menunjukkan bahwa hominin (Hominidae yang berjalan dengan kaki, atau manusia minus kera besar lainnya) memang berasal dari benua Afrika. Sampai saat ini para ilmuwan mempercayai bahwa H. erectus adalah keturunan dari makhluk mirip manusia era awal seperti Australopithecus dan keturunan spesies Homo awal seperti Homo habilis.

H. erectus dipercaya berasal dari Afrika dan bermigrasi selama masa Pleistocene awal sekitar 2,0 juta tahun yang lalu, dan terus menyebar ke seluruh Dunia Lama hingga mencapai Asia Tenggara.

Tulang-tulang yang diperkirakan berumur 1,8 dan 1,0 juta tahun telah ditemukan di Afrika (Danau Turkana dan Lembah Olduvai), Eropa (Georgia), Indonesia (hanya Jawa dan, mungkin, Flores), dan Tiongkok (Shaanxi). H. erectus menjadi hominin terpenting mengingat bahwa spesies inilah yang pertama kali meninggalkan benua Afrika.

Penemuan di Jawa bertapak di Sangiran (perbatasan Karanganyar dan Sragen), Trinil (Kedunggalar), Sambungmacan (Sragen), dan Ngandong, Kradenan, Blora; semuanya di tepi Bengawan Solo. Sisa tempurung kepala H. erectus ditemukan di Situs Patiayam, Kabupaten Kudus pada tahun 1978 oleh tim Sartono.[2] Penemuan atap tempurung kepala pada tahun 2011 di Semedo, Kabupaten Tegal, juga ditafsirkan sebagai bagian H. erectus.[3]

Pendapat Prof. T. Jacob

Jacob sebelumnya menyebutkan bahwa paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia purba. Secara umum, ilmu ini melibatkan penelitian tidak hanya tentang manusia, tetapi juga tentang karya dan lingkungannya. Secara khusus, paleoantropologi fokus pada evolusi dan variasi biologis manusia purba, yang dikenal juga sebagai early men. Bidang ini juga sering mencakup kajian tentang manusia kuno, yang mencakup periode dari akhir Pleistosen hingga beberapa ratus tahun yang lalu.[4]

Pada intinya, paleoantropologi berkonsentrasi pada rentang waktu yang meliputi akhir paleoprimatologi hingga awal antropologi historis. Biasanya, penelitian ini dilakukan terhadap sisa-sisa temuan yang kebetulan ditemukan, yang kemudian direkonstruksi untuk memahami aspek biologis, serta jika memungkinkan, aspek biokultural dan ekologisnya. Temuan-temuan tersebut umumnya semakin tua, semakin langka jumlahnya, dan keadaannya menjadi lebih fragmentaris.[4]

Tujuan dari paleoantropologi adalah untuk memahami kehidupan manusia secara biokultural sejak munculnya manusia di Bumi, serta evolusinya melalui berbagai masa dan wilayah distribusinya sebanyak mungkin. Indonesia, sebagai tempat tinggal manusia purba dan kuno selama sekitar 1,9 juta tahun yang lalu, dapat dianggap sebagai miniatur yang penting untuk mempelajari evolusi manusia dan ekosistem manusia.[4]

Indonesia memiliki keberuntungan karena merupakan salah satu negara yang memiliki banyak situs manusia purba yang penting. Keberuntungan ini terkait dengan kekayaan alamnya, termasuk keberadaan banyak gunung berapi yang aktif di setiap pulau, karena Indonesia terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik. Material vulkanik yang dihasilkan oleh gunung berapi ini telah mengubah material organik menjadi material anorganik dan mengawetkannya di berbagai area, seperti fosil-fosil dan situs-situs paleontologi/paleoantropologi. Situs-situs ini tersebar dari Aceh hingga Papua.[4]

Situs-situs dengan tingkat kekunoan tertua dan penting untuk penelitian Homo erectus terletak di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selanjutnya, dalam penyebaran Homo sapiens dari periode Mesolitik hingga Neolitik, situs-situs juga dapat ditemukan di Sumatra, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan kemungkinan masih ada di pulau-pulau lain di Indonesia.[4]

Indonesia menjadi negara penting

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat penting untuk mempelajari evolusi manusia dan sejarah persebaran manusia di Bumi. Di negara ini, telah ditemukan fosil Meganthropus sp., Homo erectus, dan Homo sapiens. Meganthropus sp. yang ditemukan di Sangiran memiliki usia sekitar 1,66 ± 0,04 juta tahun. Homo erectus tertua yang dikenal sebagai Homo erectus robustus atau Mojokerto child ditemukan di Perning, Mojokerto (sekarang berada di wilayah Kepuh Klagen, Wringinanom, Gresik, Jawa Timur) dan memiliki usia sekitar 1,81 ± 0,04 juta tahun. Beberapa sampel petrologis dari Homo erectus juga menunjukkan usia sekitar 1,9 ± 0,4 juta tahun menggunakan metode potassium-argon. Meskipun ada beberapa pendapat yang mempertanyakan usia purba mereka dan menyebutkan bahwa usianya tidak melebihi 1,49 juta tahun, dan bahkan mencakup Pleistosen Tengah berdasarkan biostratigrafi, terutama fauna Hippopotamus namadicus dan Sus brachygnathus. Jacob telah melakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan matriks geologis endokranial, dan mengonfirmasi kembali bahwa usia mereka tidak berbeda dengan hasil penanggalan sebelumnya.[4]

Sekitar sepertiga dari temuan Homo erectus di seluruh dunia telah ditemukan di Indonesia. Kemudian, penemuan Homo floresiensis di Flores juga menambah variasi temuan spesies Homo di Indonesia. Homo sapiens yang ditemukan di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur, memiliki usia antara 6.560 hingga 10.560 tahun sebelum sekarang, meskipun usia ini masih diperdebatkan. Penelitian terbaru menunjukkan usia minimal sekitar 28,5 hingga 37,4 ribu tahun yang lalu. Populasi Homo sapiens Neolitik di Indonesia terdiri dari dua subspesies, yaitu Australomelanesoid dan Mongoloid. Temuan ini sangat penting untuk mempelajari sejarah migrasi dan persebaran manusia, terutama di Asia Tenggara, Asia Timur, Australia, dan Kepulauan Pasifik.[4]

Menurut katalog temuan hominid di Indonesia hingga tahun 2003, terdapat 129 fosil hominid yang berasal dari berbagai lokasi seperti Wajak, Kedungbrubus, Trinil, Perning, Ngandong, Sangiran, Sambungmacan, Patiayam, dan Ngawi. Sejak tahun 1975, jumlah temuan ini telah bertambah sebanyak 65 fosil hominid hingga tahun 2003. Setelah itu, masih ada penemuan-penemuan baru, meskipun jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.[4]

Indonesia memiliki posisi yang terhormat dan sangat penting dalam penelitian manusia purba dan evolusi manusia, serta lingkungan abiotik, biotik, dan kulturalnya. Di Indonesia terdapat banyak situs paleoantropologi yang menghasilkan temuan fosil hominid, fauna, flora, dan artefak prasejarah dengan tingkat kepurbaan yang tinggi. Temuan ini meliputi fosil manusia purba tertua dari sekitar 1,9 juta tahun yang lalu di Kepuh Klagen, Wringinanom, Gresik, hingga fosil manusia purba terakhir dari sekitar 117.000 hingga 108.000 tahun yang lalu di Ngandong, Blora, yang merupakan penanda akhir keberadaan Homo erectus di Bumi. Indonesia memiliki jumlah temuan Homo erectus yang sebanding dengan Tiongkok di Asia, namun hingga saat ini fosil Homo erectus tertua masih ditemukan di Indonesia dan disimpan di Laboratorium Bioantropologi dan Paleoantropologi, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada.[4]

Temuan-temuan ini berperan penting dalam memahami evolusi manusia di Indonesia, Asia Tenggara, dan juga memberikan kontribusi dalam pemahaman temuan-temuan manusia purba dari Afrika, temuan hominid di Eropa, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Selain itu, temuan-temuan ini juga memberikan informasi yang relevan dalam sejarah migrasi dan penyebaran manusia di wilayah Pasifik, termasuk Papua Nugini, Australia, Selandia Baru, serta kepulauan di wilayah Mikronesia, Melanesia, dan Polinesia.[4]

Penelitian dalam bidang paleoantropologi dan evolusi manusia telah mengalami kemajuan yang signifikan berkat temuan fosil hominid dan sisa-sisa manusia kuno hingga manusia modern, serta situs dan asosiasi yang terkait. Para ahli terus berupaya mengembangkan berbagai teknik penentuan umur absolut untuk mengidentifikasi tingkat kepurbaan dengan menggunakan metode seperti Ar/Ar, K/Ar, spektrometri sinar gamma, dan isotop karbon-oksigen. Bagi Jacob, hasil penanggalan temuan Homo erectus di Jawa, Indonesia, yang mencapai usia 1,9 juta tahun yang lalu tidaklah mengejutkan meskipun banyak ahli paleontologi, paleoantropologi, dan arkeologi prasejarah dari Barat meragukannya. Mereka berargumen bahwa tidak mungkin hominid muncul dan hidup dalam daerah terpencil dan terisolasi di benua dengan usia kepurbaan sejauh itu. Namun, Jacob menegaskan bahwa evolusi hominid tidak terbatas pada daratan benua saja, tetapi dapat terjadi di daratan manapun, baik itu benua maupun kepulauan, selama ada dukungan dalam bentuk energi, keberlanjutan, dan luas wilayah (energy, sustainable & area).

Banyak ilmuwan paleontologi, paleoantropologi, dan arkeologi prasejarah dari Barat meragukan asal-usul kemampuan berbicara dan praktik kanibalisme pada Homo erectus Jawa. Namun, Jacob dapat memberikan penjelasan yang jelas terkait keraguan ini. Petunjuk mengenai kemampuan berbicara Homo erectus hanya dapat dilihat melalui bukti fosil tengkorak yang relatif fragmentaris dan tidak lengkap. Banyak fosil tengkorak Homo erectus Jawa yang hilang bagian dasarnya karena proses taphonomi. Namun, kemampuan berbicara dapat dilihat dari adanya jejak-jejak goresan dan sinus di dalam tengkorak. Saat ini, fosil tengkorak ini dapat diamati dan dianalisis dengan lebih mudah melalui pemindaian CT 3D, baik dengan atau tanpa matriks, dan dapat direkonstruksi menjadi model 3D untuk analisis morfologis otak yang lebih lanjut.

Kemampuan berbicara Homo erectus juga ditunjukkan melalui bentuk dan posisi foramen magnum (lubang pada dasar tengkorak yang terkait dengan leher). Foramen magnum pada Homo erectus belum berbentuk bulat dan masih berada dalam posisi relatif posterior (seperti pada fosil tengkorak Homo erectus Ngandong). Karena itu, posisi tenggorokan mereka terhadap mulut dan hidung belum tegak lurus seperti "huruf L terbalik", tetapi masih melengkung seperti tenggorokan anak-anak yang baru bisa berbicara. Pada individu yang hidup, tenggorokan ini berada di belakang mulut di bawah lubang hidung dan berbentuk seperti tabung berotot yang berfungsi sebagai saluran distribusi makanan dan udara. Organ ini terdiri dari otot dan bercabang menjadi dua saluran yang lebih kecil, yaitu esofagus (kerongkongan) dan laring (pangkal tenggorokan). Organ ini merupakan bagian dari sistem pernapasan dan pencernaan. Bagian atasnya adalah nasofaring, diikuti oleh orofaring, dan bagian bawahnya adalah hipofaring atau laringofaring. Nasofaring dan laringofaring merupakan bagian dari sistem pernapasan, sedangkan orofaring berperan dalam sistem pencernaan dan pernapasan.[4]

Dengan kondisi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kemampuan berbicara Homo erectus masih sangat terbatas. Komunikasi mereka menggunakan bahasa lisan dengan banyak bantuan isyarat. Jacob menyebut Homo erectus Jawa masih dalam tahap protobahasa. Dalam lelucon, dapat dikatakan bahwa Homo erectus lebih banyak bekerja daripada bicara, sementara Homo sapiens seperti kita saat ini lebih banyak bicara daripada bekerja.

Benar, argumen Jacob didasarkan pada paradigma osteologis-anatomis dan biologi populasi terkait dugaan kanibalisme pada Homo erectus Jawa. Banyak ilmuwan paleontologi, paleoantropologi, dan arkeologi prasejarah dari Barat telah mengajukan dugaan kanibalisme berdasarkan banyaknya fosil tengkorak Homo erectus yang kehilangan basis kranialnya. Selain itu, tradisi kanibalisme yang masih berlangsung di beberapa etnis di Indonesia pada masa itu juga menjadi faktor yang dikaitkan.

Jacob berpendapat bahwa fosil tengkorak yang fragmentaris dan hilangnya basis kranial tidak dapat dijadikan bukti yang kuat untuk mendukung dugaan kanibalisme. Paradigma osteologis-anatomis dan biologi populasi yang dia terapkan memungkinkan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan hilangnya basis kranial, seperti proses taphonomi dan kerusakan pasca-mortem.

Selain itu, Jacob juga mencatat bahwa tradisi kanibalisme yang masih ada pada beberapa etnis di Indonesia pada masa itu tidak dapat secara langsung dikaitkan dengan Homo erectus Jawa. Ada perbedaan antara spesies manusia purba dan manusia modern, termasuk dalam hal perilaku dan budaya. Oleh karena itu, keberadaan tradisi kanibalisme pada manusia modern tidak dapat digunakan sebagai bukti langsung untuk mendukung dugaan kanibalisme pada Homo erectus Jawa.

Perdebatan mengenai kanibalisme pada Homo erectus Jawa masih terus berlanjut di kalangan ilmuwan. Pendekatan multidisiplin dan penelitian yang lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek ini dalam sejarah manusia purba.[4]

Rujukan

  1. ^ Homo erectus soloensis, found in Java, is considered the latest known survival of H. erectus. Formerly dated to as late as 50,000 to 40,000 years ago, a 2011 study pushed back the date of its extinction of H. e. soloensis to 143,000 years ago at the latest, more likely before 550,000 years ago. Indriati E, Swisher CC III, Lepre C, Quinn RL, Suriyanto RA, et al. 2011 The Age of the 20 Meter Solo River Terrace, Java, Indonesia and the Survival of Homo erectus in Asia.PLoS ONE 6(6): e21562. DOI:10.1371/journal.pone.0021562.
  2. ^ Sofwan Noerwidi dan Siswanto. Sangiran - Patiayam. Perbandingan Karakter Dua Situs Plestosen di Jawa. Balar Yogyakarta
  3. ^ Fosil Homo Erectus Ditemukan di Semedo. Kompas daring. Edisi Jumat, 20 April 2012. Diakses 6 Desember 2016.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l "Prof. T. Jacob dan Asal-Usul Homo Erectus". Laboratorium Bio- & Paleoantropologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat & Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Diakses tanggal 2023-05-31. 
Baca informasi lainnya:

Emile Saint-LotPresident of Haiti's SenateIn office1957–1959Preceded byCharles FombrunSucceeded byAntoine MartholdHaitian Minister of Labour,Education, and Public HealthIn office10 April – 8 December 1947PresidentDumarsais EstiméPreceded byJean Price Mars (Education)Georges Honorat (Public Health)Philippe Charlier (Labour)Succeeded byMaurice Laraque (Education and Public Health)Jean P. David (Labour)Haitian Minister of Labour and JusticeIn office12 May – 19 August 1950Pr…

تعتمد هذه المقالة اعتماداً كاملاً أو شبه كامل على مصدر وحيد. فضلاً، ساهم في تحسين هذه المقالة بإضافة مصادر إضافية لضمان وجهة النظر المحايدة. (ديسمبر 2018) الفرقةالمدرعة التاسعة شعار الفرقة التاسعة الدولة  العراق الإنشاء آب 2005 الولاء الجيش العراقي النوع مدرعة الحجم فرقة الم

Ký ức Điện Biên Áp phích phimĐạo diễnĐỗ Minh TuấnTác giảNguyễn Thị Hồng NgátĐỗ Minh TuấnDiễn viênPhạm Quang ÁnhKiều AnhLê NuôiIsaack LêQuay phimNguyễn Đức ViệtHãng sản xuấtHãng phim truyện Việt Nam Công chiếu6 tháng 5 năm 2004Độ dài120 phútQuốc gia Việt NamNgôn ngữTiếng ViệtKinh phí13 tỷ VND Ký ức Điện Biên là một bộ phim truyện Việt Nam sản xuất năm 2004, bộ phim truyện nhựa thứ s

Hrubý vrch Der Hrubý vrch vom Kôprovský štít aus gesehen Höhe 2428 m n.m. Lage Slowakei Gebirge Hohe Tatra Koordinaten 49° 10′ 15″ N, 20° 1′ 37″ O49.17072220.0269772428Koordinaten: 49° 10′ 15″ N, 20° 1′ 37″ O Hrubý vrch (Hohe Tatra) (Slowakei) Der Hrubý vrch (auch Hrubý oder älter Triumetal; deutsch Triumetal, auch Breites Eck oder älter Triumetalspitze, ungarisch Triumetal, polnisch Hruby Wierc…

Студія мальованих фільмівпол. Studio Filmów Rysunkowych Тип бізнес і анімаційна студіяФорма власності Sp. z o.o.dГалузь анімаціяЗасновано 1 вересня 1947Засновник(и) Zdzisław Lachurd, Владислав Негребецький, Alfred Ledwigd і Mieczyslaw PoznanskidШтаб-квартира Бельсько-БялаПродукція мультфільмsfr.com.pl …

American judge Lesley Brooks WellsSenior Judge of the United States District Court for the Northern District of OhioIn officeFebruary 14, 2006 – October 2, 2015Judge of the United States District Court for the Northern District of OhioIn officeFebruary 10, 1994 – February 14, 2006Appointed byBill ClintonPreceded byJohn Michael ManosSucceeded bySara Elizabeth Lioi Personal detailsBorn (1937-10-06) October 6, 1937 (age 86)Muskegon, MichiganEducationChatham College (BA)Cl…

يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (نوفمبر 2019) الدوري الجورجي الممتاز 1994–95 تفاصيل الموسم الدوري الجورجي الممتاز  النسخة 6  البلد جورجيا  التاريخ …

Capital TheatreBackground informationGenresRock, AlternativeYears active2020-presentLabelsReslau RecordsMembersPaul Reid, Adam Stevenson, Roy OliverWebsitehttp://capital-theatre.com Capital Theatre (kAp-uh-tl thEE-uh-tuhr) is a Rock band based in New Zealand made up of vocalist, pianist, and guitarist, Adam Stevenson, vocalist and guitarist, Roy Oliver, and vocalist and drummer, Paul Reid.[1] Career Beginnings and Formation Stevenson, Oliver, and Reid met at a band jam night called Sing …

{{Desa |peta = |nama =Bawahan Seberang |provinsi =Kalimantan Selatan |dati2 =Kabupaten |nama dati2 =Banjar |kecamatan =Mataraman |kode pos =70672 |luas =5,00 km² |penduduk =568 jiwa |kepadatan =... jiwa/km² Laki-laki. =277 jiwa Perempuan. =291 jiwa Jumlah kk. =194 kk Jumlah rtm. =83 KK JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA ~usia 0-9 tahun =69 jiwa ~usia 10-19 tahun =107 jiwa ~usia 20-29 tahun =112 jiwa ~usia 30-39 tahun =81 jiwa ~usia 40-49 tahun =91 jiwa ~usia 50-59 tahun =60 jiwa ~usia 60-..…

Deutschland 1812, zum Zeitpunkt der größten Macht Napoleons. Zwischen Frankreich und Preußen die drei Modellstaaten in Blautönen. Als Modellstaat bezeichnet man drei westdeutsche Staaten, die auf Initiative des französischen Kaisers Napoleon Bonaparte gegründet wurden. Gemeint sind das Großherzogtum Berg mit der Hauptstadt Düsseldorf (1806–1813), das Königreich Westphalen mit der Hauptstadt Kassel (1807–1813) sowie teilweise das Großherzogtum Frankfurt mit der Hauptstadt Aschaffenb…

Sargassum Klasifikasi ilmiah Domain: Eukaryota Kerajaan: Chromalveolata Filum: Heterokontophyta Kelas: Phaeophyceae Ordo: Fucales Famili: Sargassaceae Genus: Sargassum Species Sargassum bacciferum, aka. Sargassum natans or Fucus natans et al Sargassum adalah genus makroalga planktonik pada ordo Fucales. Spesies ini dinamai dari Laut Sargasso di Samudra Atlantik, yang memiliki kandungan spesies Sargassum yang besar. Spesies genus ini dapat memanjang hingga beberapa meter. Pranala luar http://www.…

2013 television film by James Hawes This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: The Challenger Disaster – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (February 2020) (Learn how and when to remove this template message) The Challenger DisasterAlso known asThe ChallengerBased on What Do You Care What Other Pe…

American garage rock band This article is about the 1960s San Francisco band. For the 1970s band, see Brotherman. The Final SolutionBackground informationAlso known asEarth Mother and the Final SolutionOriginSan Francisco, California, United StatesGenres Garage rock psychedelic rock folk rock Years active1965 (1965)-1967 (1967)LabelsCream Puff WarPast members Ernie Fosselius Bob Knickerbocker John Yager John Chance Jerry Slick Jane Dornacker The Final Solution (also known as Earth Moth…

Constituency of the Kerala legislative assembly in India IrinjalakudaConstituency for theIrinjalakuda Municipal Office in Irinjalakuda ConstituencyConstituency detailsCountryIndiaDistrictThrissurEstablished1957 - presentTotal electors1,91,930 (2021)ReservationNoneMember of Legislative AssemblyIncumbent R. Bindu PartyCPI(M)Alliance  LDFElected year2021 Irinjalakuda State assembly constituency is one of the 140 state legislative assembly constituencies in Kerala. It is also one of the 7 …

Current logo Canal Capital is a Colombian local public television channel, launched 3 November 1997,[1] operated as an industrial and commercial company, property of the government of Bogotá.[1][2] Its programming is general, though focused on political, cultural, and educational programmes. References ^ a b Canal (in Spanish). Bogotá: Canal Capital. Archived from the original on October 27, 2010. Retrieved July 9, 2019. ^ Las imágenes de la otra Colombia. La televisi…

Trần Tử Ngang陳子昂Tên chữBá NgọcThông tin cá nhânSinhNgày sinh661Nơi sinhXạ Hồng MấtNgày mất702Nơi mấtXạ Hồng Giới tínhnamNghề nghiệpnhà thơ, nhà văn, nghệ sĩ biểu diễn, chính kháchQuốc tịchnhà ĐườngQuốc giaĐườngxts Trần Tử Ngang (chữ Hán: 陳子昂, 661-702), tự: Bá Ngọc (伯玉); là một viên quan dưới thời Võ Tắc Thiên và là nhà thơ Trung Quốc thời Sơ Đường. Tiểu sử Trần Tử Ngang…

For other uses, see POD (disambiguation). 1991 studio album by WeenThe PodStudio album by WeenReleasedSeptember 20, 1991[1]RecordedJanuary–October 1990StudioThe Pod (Solebury Township, Pennsylvania)Genre Alternative rock lo-fi noise rock outsider music acid rock[2] Length76:40LabelShimmy-DiscProducerAndrew WeissWeen chronology GodWeenSatan: The Oneness(1990) The Pod(1991) Pure Guava(1992) The Pod is the second studio album by American rock band Ween.[3][4 …

2011 American documentary film For other uses, see samsara (disambiguation). SamsaraFilm posterDirected byRon FrickeWritten by Ron Fricke Mark Magidson Produced byMark MagidsonCinematographyRon FrickeEdited by Ron Fricke Mark Magidson Music by Michael Stearns Lisa Gerrard Marcello de Francisci ProductioncompanyMagidson FilmsDistributed byOscilloscope LaboratoriesRelease dates September 11, 2011 (2011-09-11) (TIFF) August 24, 2012 (2012-08-24) Running time102 min…

This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Astro Xiao Tai Yang – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2018) (Learn how and when to remove this template message) Television channel Astro Xiao Tai YangAstro 小太阳Country MalaysiaBroadcast areaMalaysiaHeadquartersKuala Lumpur, MalaysiaPro…

Arvind V. ShahShah in 2018Born (1940-12-04) December 4, 1940 (age 83)Bombay, IndiaOccupation(s)Electronics Engineer, Educator, ScientistYears active1969-present Arvind Victor Shah (born 1940) is a Swiss electronics engineer, educator and scientist.[1] He founded the Centre For Electronics Design And Technology (CEDT) at the Indian Institute of Science, Bangalore, in 1974, where he was co-director during its first four years.[2] Thereafter, he became full professor for e…

Kembali kehalaman sebelumnya

Lokasi Pengunjung: 18.116.69.83