Batik Besurek![]() Batik Besurek adalah batik khas Bengkulu yang bermotif kaligrafi Arab. Pada umumnya, batik ini berciri khas motif kaligrafi dengan perpaduan bunga Rafflesia yang merupakan simbol khas Bengkulu. EtimologiBatik ini dinamakan "Besurek" karena menggunakan motif-motif bertuliskan kaligrafi Arab. Besurek merupakan bahasa Melayu dialek Bengkulu yang artinya bersurat atau tulisan. Sejarah![]() Batik Besurek diperkenalkan pedagang Arab dan pekerja asal India pada abad ke-17 kepada masyarakat di Bengkulu. Seiring dengan perkembangannya, seni dalam membuat motif pada kain tersebut dipadukan dengan tradisi Indonesia yang berciri khas Bengkulu. MotifBerikut ini beberapa motif yang biasa digunakan dalam Batik Besurek:
PengembanganMotif Besurek telah berkembang dan dilestarikan keberadaannya. Selain sebagai seragam wajib untuk pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, Batik Besurek juga dijadikan pakaian wajib bagi Pegawai Negeri Sipil di wilayah provinsi Bengkulu sejak tahun 1990. Peraturan yang ditetapkan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu dalam pengembangan dan pelestarian Batik Besurek. Kegagalan menjadi warisan budaya IndonesiaBatik Besurek gagal masuk warisan budaya Indonesia sebab pemerintah provinsi Bengkulu tidak mengirimkan utusan pada saat sidang warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2014 di Jakarta. Dalam sidang penetapan warisan budaya Indonesia tersebut, Bengkulu mengusulkan tiga jenis kain batik untuk dinominasikan, yakni Batik Besurek, Kain Lantung, dan Kain Umeak Jang dari Kabupaten Rejang Lebong.[1] Ketiganya gagal disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia karena dalam pembahasan tersebut tidak dihadiri oleh wakil Pemprov Bengkulu, sehingga usulan tersebut tidak dibahas sama sekali. ReferensiPranala luar
|