Azyumardi Azra

Azyumardi Azra
Azyumardi Azra pada tahun 2016.
Ketua Dewan Pers
Masa jabatan
19 Mei 2022 – 18 September 2022
Sebelum
Pendahulu
Muhammad Nuh
Pengganti
Ninik Rahayu
Sebelum
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-10
Masa jabatan
1998–2006
Informasi pribadi
Lahir(1955-03-04)4 Maret 1955
Padang Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia
Meninggal18 September 2022(2022-09-18) (umur 67)
Sepang, Selangor, Malaysia
Suami/istriIpah Farihah
Anak4
Situs webhttps://azraazyumardi.com/
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. H. Azyumardi Azra, M.A., M.Phil., Ph.D., CBE. (4 Maret 1955 – 18 September 2022)[1][2] adalah akademisi dan cendekiawan muslim Indonesia.[3] Ia menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta antara 1998 hingga 2006.[3] Pada 2010, ia memperoleh gelar kehormatan Commander of the Order of British Empire, dari Kerajaan Inggris.[4][5] Pada 2022, ia terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.[6][7]

Kehidupan

Karier

Azyumardi Azra dan Dadan Wildan dalam Konferensi Nasional Sejarah X, 2016

Azyumardi dikenal cerdas dalam jurnalisme sejak Mahasiswa, Aktivismenya yang tinggi mengantarkannya menjadi Ketua Umum HMI Cabang Ciputat era 1980-an. Ia memulai karier pendidikan tingginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1982, kemudian atas bantuan beasiswa Fulbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Universitas Columbia tahun 1988.[1] Ia memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada 1989.[8]

Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Universitas Columbia tahun 1990, dan Doctor of Philosophy dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries.[8] Tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).[1]

Kembali ke Jakarta, pada tahun 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.[8] Pada tahun 1994–1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Universitas Oxford, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.[8]

Azyumardi pernah pula menjadi profesor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia keduanya pada tahun 1997.[9] Selain itu, dia adalah anggota dari Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997–1999.[1]

Azyamardi Azra pada tahun 1998 hingga akhir 2006 Azyumardi Azra adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.[1]. Azyumardi Azra berperan dalam mendorong transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di masa kepemimpinannya sebagai Rektor, IAIN Jakarta berhasil beralih status menjadi UIN Jakarta dengan terbitnya Keputusan Presiden RI No. 031 Tanggal 20 Mei 2002 sekaligus menempatkan UIN Jakarta sebagai PTKIN berstatus UIN pertama.[10] Sejak Desember 2006 menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.[1]

Ia pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979–1985),[9] Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992–sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).[8] Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang di angkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004–2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) Universitas Islam Internasional Islamabad Pakistan (2004–2009).[8] Ia juga masih menjadi salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.[11]

Atas perhatiannya terhadap bidang jurnalistik di usia senjanya Azyumardi Azra, yang lebih akrab dipanggil Prof Azra, terpilih sebagai anggota Dewan Pers 2022 – 2025 dari unsur tokoh masyarakat. Ia kemudian didapuk menjadi Ketua Dewan Pers pada periode ini.

Kehidupan pribadi

Azyumardi menikah dengan Ipah Farihah dan dikaruniai 4 anak, yakni Raushanfikri Usada, Firman El-Amny Azra, Muhammad Subhan Azra, dan Emily Sakina Azra.[3]

Azyumardi Azra dikenal sebagai Profesor yang ahli sejarah, sosial, dan intelektual Islam.[1] Ketika menjadi Rektor pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, ia melakukan terobosan besar terhadap institusi pendidikan tersebut.[1] Pada Mei 2002, IAIN tersebut berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.[1] Hal ini merupakan kelanjutan ide Rektor terdahulu Prof.Dr. Harun Nasution, yang menginginkan lulusan IAIN haruslah orang yang berpikiran rasional, modern, demokratis, dan toleran.[1]

Pada awalnya, sesungguhnya Azyumardi tidak berobsesi atau bercita-cita menggeluti studi keislaman.[8] Sebab, ia lebih berniat memasuki bidang pendidikan umum di IKIP.[8] Akan tetapi, karena desakan ayahnya, Azyumardi masuk ke IAIN sehingga ia kini dikenal sebagai tokoh intelektual Islam Indonesia.[butuh rujukan] Dia lahir dari ayah Azikar dan Ibu Ramlah.[8]

Pada 2006, posisinya sebagai Rektor resmi digantikan oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.[12] Dalam rapat senat yang ia pimpin sendiri, Komarudin Hidayat terpilih menggantikannya dengan mengalahkan dua kandidat lainnya.[12]

Kematian

Azyumardi Azra meninggal dunia di Malaysia pada hari Minggu, 18 September 2022.[13] Pada awalnya, ia akan berangkat ke Malaysia untuk menjadi narasumber. Namun, ketika ia sampai di Malaysia, ia terkena serangan jantung. Makalah yang akan dia paparkan dalam acara itu dimuat lengkap oleh harian Kompas.[14]

Karya tulis

Buku-buku yang ia terbitkan:

  • The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries (1992) [15].
  • Jaringan Ulama, terbit tahun 1994 [16]
  • Pergolakan Poitik Islam, terbit tahun 1996
  • Islam Reformis, terbit tahun 1999
  • Konteks Berteologi di Indonesia, terbit tahun 1999
  • Menuju Masyarakat Madani, terbit tahun 1999
  • Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, terbit tahun 1999
  • Esei-esei Pendidikan Islam dan Cendekiawan Muslim,1999
  • Renaisans Islam di Asia Tenggara – buku ini berhasil memenangkan penghargaan nasional sebagai buku terbaik untuk kategori ilmu-ilmu sosial dan humaniora pada tahun 1999, terbit tahun 1999
  • Islam Substantif, terbit tahun 2000
  • Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas dan Aktor Sejarah (2002)
  • Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi (2002)
  • Reposisi Hubungan Agama dan Negara (2002)
  • Menggapai Solidaritas: Tensi antara Demokrasi, Fundamentalisme, dan Humanisme (2002)
  • Konflik Baru Antar-Peradaban: Globalisasi, Radikalisme, dan Pluralitas
  • Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal (2002)
  • Surau: Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi (2003)
  • The Origins of Islamic Reformism in Southeast Asia (2004)[17]
  • Indonesia Bertahan (DARI MENDIRIKAN NEGARA HINGGA MERAYAKAN DEMOKRASI) (2020)
  • Relevansi Islam Wasathiyah Dari Melindungi Kampus Hingga Mengaktualisasi Kesalehan (2020)
  • Gerakan Pembebasan Islam (2020)
  • Membebaskan Pendidikan Islam (2020)
  • Moderasi Islam Di Indonesia Dari Ajaran, Ibadah, Hingga Perilaku (2020)

Penghargaan

Pita Penghargaan Negara Tanggal Referensi
Bintang Mahaputera Utama  Indonesia 9 Agustus 2005 [18][19]
Commander of The Most Excellent Order of the British Empire (CBE)  Britania Raya 2010 [20][21]
ribbon bar Order of the Rising Sun: Gold and Silver Star  Jepang 2017 [22][23]

Penghargaan lainnya

Azyumardi menerima penghargaan LIPI Sarwono Award 2017 dari Plt. Kepala LIPI Bambang Subiyanto
  • Penulis Paling Produktif, dari Penerbit Mizan, Bandung, tahun 2002.[butuh rujukan]
  • Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tahun 2017.[22]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j Website Azyumardi Azra. Tentang Azyumardi Azra Diarsipkan 2010-07-05 di Wayback Machine.. (diakses 4 Mei 2010)
  2. ^ Shakti, Abdi Ryanda. Haryadi, Malvyandie, ed. "BREAKING NEWS: Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Tutup Usia di Malaysia". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-09-18. 
  3. ^ a b c Kompas, 22 November 2009."Al-Asma' al-Husna" di Kediaman Azra Diarsipkan 2009-11-24 di Wayback Machine.. (diakses 4 Mei 2010)
  4. ^ Kompas.com, 19 September 2022. Mengenal CBE, Gelar Kehormatan Azyumardi Azra dari Kerajaan Inggris Diarsipkan 2023-09-22 di Wayback Machine.
  5. ^ Dahlan Iskan (23 September 2022) "Mak Edi" Radar Bekasi
  6. ^ "Dewan Pers". dewanpers.or.id. Diakses tanggal 2022-05-24. 
  7. ^ Azzahra, Tiara Aliya. "Azyumardi Azra Jadi Ketua, Ini Susunan Anggota Dewan Pers 2022-2025". detikcom. Diakses tanggal 2022-05-24. 
  8. ^ a b c d e f g h i http://www.tokohindonesia.com. Permata Hijau Pemikir Islam Diarsipkan 2010-06-09 di Wayback Machine.
  9. ^ a b http://www.ipb.ac.id Diarsipkan 2011-08-18 di Wayback Machine.. Anggota Dewan Audit IPB Periode 2007-2012 Diarsipkan 2022-02-26 di Wayback Machine.
  10. ^ "Prof Azyumardi Azra Sosok Pendorong Transformasi IAIN Menjadi UIN". Republika Online. 2022-09-18. Diakses tanggal 2024-09-02. 
  11. ^ http://www.kemitraan.or.id/main_ind/content3/21/25/26 Diarsipkan 2012-05-20 di Wayback Machine. Para Pendiri
  12. ^ a b http://www.tokohindonesia.com. Prof Dr Komaruddin Hidayat: Rektor UIN Jakarta 2006-2010 Diarsipkan 2010-05-05 di Wayback Machine.
  13. ^ "Prof Azyumardi Azra Meninggal Dunia di Malaysia, Sempat Terkena Serangan Jantung". KOMPAS.tv. Diakses tanggal 2023-01-02. 
  14. ^ Azra, Azyumardi (2022-09-18). "Kebangkitan Peradaban, Memperkuat Optimisme Muslim Asia Tenggara". kompas.id. Diakses tanggal 2023-01-02. 
  15. ^ "The transmission of Islamic reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian 'Ulama' in the seventeenth and eighteenth centuries - ProQuest". www.proquest.com (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2023-08-15. 
  16. ^ Azra, Azyumardi (2004). Jaringan ulama: Timur Tengah dan kepulauan Nusantara abad XVII & XVIII (edisi ke-Ed. rev). Jakarta: Kencana. ISBN 978-979-3465-46-3. 
  17. ^ Azra, Azyumardi (2004). The origins of islamic reformism in Southeast Asia: networks of Malay-Indonesian and middle eastern "ulamāǐ" in the seventeenth and eighteenth centuries. ASAA Southeast Asia Publications series. Leiden: KITLV Press. ISBN 978-90-6718-228-7. 
  18. ^ "Almarhum Prof Azyumardi Azra akan Dimakamkan di TMP Kalibata". 18 September 2022. 
  19. ^ "Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diakses tanggal 2022-09-26. 
  20. ^ "Azyumardi Azra". 28 May 2019. 
  21. ^ Ridhoi, M. Ahsan. "Azyumardi Azra: Sejarawan Islam dan 'Sir' Pertama dari Indonesia". Tirto.id. Diakses tanggal 2020-02-19. 
  22. ^ a b Ariefana, Pebriansyah (2017-11-08). "Berjasa, Azyumardi Azra Dapat Penghargaan dari Kaisar Jepang". Suara.com. Diakses tanggal 2020-02-19. 
  23. ^ Japanese Ministry of Foreign Affairs, "2017 Autumn Conferment of Decorations on Foreign Nationals," p. 6.
Didahului oleh:
Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, SH, MA
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1998 - 2006
Diteruskan oleh:
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat