Mas Mansoer

Mas Mansoer
Potret, tanggal tidak diketahui
Ketua Umum Muhammadiyah ke-4
Masa jabatan
25 Juni 1937 – 25 April 1942
Informasi pribadi
Lahir(1896-06-25)25 Juni 1896
Soerabaja, Hindia Belanda
Meninggal25 April 1946(1946-04-25) (umur 49)
Surabaya, Indonesia
Suami/istri
Siti Zakijah
(m. 1937; meninggal 1939)
Anak6
Orang tuaK.H. Mas Achmad Marzoeqi (bapak)
Raudhah (ibu)
KerabatSyafrudin Budiman (cicit)
AlmamaterUniversitas Al-Azhar
Penghargaan sipilPahlawan Nasional Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

K.H. Mas Mansoer (ER, EYD: Mas Mansur; 25 Juni 1896 – 25 April 1946) adalah seorang tokoh agama Indonesia yang menjabat sebagai ketua Muhammadiyah ke-4 dari tahun 1937 hingga 1942. Ia dinyatakan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Soekarno pada tahun 1964.

Keluarga

Ibunya bernama Raudhah, seorang wanita kaya yang berasal dari keluarga Hasan Gipo. Ayahnya bernama K.H. Mas Achmad Marzoeqi berasal dari Keluarga Pesantren Sidoresmo, Wonokromo, Surabaya yang merupakan seorang pionir Islam, ahli agama yang terkenal di Jawa Timur pada masanya. Dia berasal dari keturunan bangsawan Asta Tinggi Sumenep, Madura. Dia dikenal sebagai imam tetap dan khatib di Masjid Ampel, suatu jabatan terhormat pada saat itu.

Pendidikan

Nyantri pada Kyai Kholil Bangkalan

Masa kecilnya dilalui dengan belajar agama pada ayahnya sendiri. Di samping itu, dia juga belajar di Pesantren Sidoresmo, dengan Kiai Muhammad Thaha sebagai gurunya. Pada tahun 1906, ketika Mas Mansur berusia sepuluh tahun, dia dikirim oleh ayahnya ke Pondok Pesantren Demangan, Bangkalan, Madura. Di sana, dia mengkaji Al-Qur'an dan mendalami kitab Alfiyah Ibnu Malik kepada Kiai Khalil. Belum lama dia belajar di sana kurang lebih dua tahun, Kiai Khalil meninggal dunia, sehingga Mas Mansur meninggalkan pesantren itu Raka

Belajar di Mekkah dan Mesir

Sepulang dari Pondok Pesantren Demangan pada tahun 1908, oleh orang tuanya disarankan untuk menunaikan ibadah haji dan belajar di Makkah pada Kiai Mahfudz yang berasal dari Pondok Pesantren Termas Pacitan Jawa Timur. Setelah kurang lebih empat tahun belajar di sana, situasi politik di Saudi memaksanya pindah ke Mesir. Penguasa Arab Saudi, Syarif Hussein, mengeluarkan instruksi bahwa orang asing harus meninggalkan Makkah supaya tidak terlibat sengketa itu. Pada mulanya ayah Mas Mansoer tidak mengizinkannya ke Mesir, karena citra Mesir (Kairo) saat itu kurang baik di mata ayahnya, yaitu sebagai tempat bersenang-senang dan maksiat. Meskipun demikian, Mas Mansoer tetap melaksanakan keinginannya tanpa izin orang tuanya. Kepahitan dan kesulitan hidup karena tidak mendapatkan kiriman uang dari orang tuanya untuk biaya sekolah dan biaya hidup harus dijalaninya. Oleh karena itu, dia sering berpuasa Senin dan Kamis dan mendapatkan uang dan makanan dari masjid-masjid. Keadaan ini berlangsung kurang lebih satu tahun, dan setelah itu orang tuanya kembali mengiriminya dana untuk belajar di Mesir.

Di Mesir, dia belajar di Universitas Al-Azhar pada Syaikh Ahmad Maskawih. Suasana Mesir pada saat itu sedang gencar-gencarnya membangun dan menumbuhkan semangat kebangkitan nasionalisme dan pembaharuan. Banyak tokoh memupuk semangat rakyat Mesir, baik melalui media massa maupun pidato. Mas Mansoer juga memanfaatkan kondisi ini dengan membaca tulisan-tulisan yang tersebar di media massa dan mendengarkan pidato-pidatonya. Ia berada di Mesir selama kurang lebih dua tahun. Sebelum pulang ke tanah air, terlebih dulu dia singgah dulu di Makkah selama satu tahun dan pada tahun 1915 dia pulang ke Indonesia.

Menikah

Sepulang dari belajar di Mesir dan Makkah, ia menikah dengan puteri Haji Arif yaitu Siti Zakijah yang tinggalnya tidak jauh dari rumahnya. Dari hasil pernikahannya itu, mereka dikaruniai enam orang anak, yaitu Nafiah, Ainoerrafiq, Aminah, Mohammad Noeh, Ibrahim dan Loek-loek. Di samping menikah dengan Siti Zakijah, dia juga menikah dengan Halimah. Dia menjalani hidup dengan istri kedua ini tidak berlangsung lama, hanya dua tahun, karena pada tahun 1939 Halimah meninggal dunia.

Bergabung dengan Sarekat Islam

Langkah awal Mas Mansoer sepulang dari belajar di luar negeri ialah bergabung dalam Sarekat Islam. Peristiwa yang dia saksikan dan alami baik di Makkah, yaitu terjadinya pergolakan politik, maupun di Mesir, yaitu munculnya gerakan nasionalisme dan pembaharuan merupakan modal baginya untuk mengembangkan sayapnya dalam suatu organisasi. Pada saat itu, SI dipimpin oleh Oemar Said Tjokroaminoto, dan terkenal sebagai organisasi yang radikal dan revolusioner. Ia dipercaya sebagai Penasihat Pengurus Besar SI.

Taswir Al-Afkar

Di samping itu, Mas Mansoer juga membentuk majelis diskusi bersama Abdul Wahab Chasbullah yang diberi nama Taswir al-Afkar (Cakrawala Pemikiran). Terbentuknya majelis ini diilhami oleh Masyarakat Surabaya yang diselimuti kabut kekolotan. Masyarakat sulit diajak maju, bahkan mereka sulit menerima pemikiran baru yang berbeda dengan tradisi yang mereka pegang. Taswir al-Afkar merupakan tempat berkumpulnya para ulama Surabaya yang sebelumnya mereka mengadakan kegiatan pengajian di rumah atau di surau masing-masing. Masalah-masalah yang dibahas berkaitan dengan masalah-masalah yang bersifat keagamaan murni sampai masalah politik perjuangan melawan penjajah.

Aktivitas Taswir al-Afkar itu mengilhami lahirnya berbagai aktivitas lain di berbagai kota, seperti Nahdhah al-Wathan (Kebangkitan Tanah Air) yang menitikberatkan pada pendidikan. Sebagai kelanjutan Nahdhah al-Wathan, Mas Mansur dan Abdul Wahab Hasbullah mendirikan madrasah yang bernama Khitab al-Wathan (Mimbar Tanah Air), kemudian madrasah Ahl al-Wathan (Keluarga Tanah Air) di Wonokromo, Far'u al-Wathan (Cabang Tanah Air) di Gresik dan Hidayah al-Wathan (Petunjuk Tanah Air) di Jombang. Kalau diamati dari nama yang mereka munculkan, yaitu wathan yang berarti tanah air, maka dapat diketahui bahwa kecintaan mereka terhadap tanah air sangat besar. Mereka berusaha mencerdaskan bangsa Indonesia dan berusaha mengajak mereka untuk membebaskan tanah air dari belenggu penjajah. Pemerintahan sendiri tanpa campur tangan bangsa lain itulah yang mereka harapkan.

Taswir al-Afkar merupakan wadah yang diskusinya mau tidak mau permasalahan yang mereka diskusikan merembet pada masalah khilafiyah, ijtihad, dan madzhab. Terjadinya perbedaan pendapat antara Mas Mansoer dengan Abdul Wahab Chasbullah mengenai masalah-masalah tersebut yang menyebabkan Mas Mansoer keluar dari Taswir al-Afkar.

Kepenulisan

Mas Mansoer juga banyak menghasilkan tulisan-tulisan yang berbobot. Pikiran-pikiran pembaharuannya dituangkannya dalam media massa. Majalah yang pertama kali diterbitkan bernama Soeara Santri. Kata santri digunakan sebagai nama majalah, karena pada saat itu kata santri sangat digemari oleh masyarakat. Oleh karena itu, Soeara Santri mendapat sukses yang gemilang. Djinem merupakan majalah kedua yang pernah diterbitkan oleh Mas Mansoer. Majalah ini terbit dua kali sebulan dengan menggunakan bahasa Jawa dengan huruf Arab. Kedua majalah tersebut merupakan sarana untuk menuangkan pikiran-pikirannya dan mengajak para pemuda melatih mengekspresikan pikirannya dalam bentuk tulisan. Melalui majalah itu Mas Mansoer mengajak kaum muslimin untuk meninggalkan kemusyrikan dan kekolotan. Di samping itu, Mas Mansoer juga pernah menjadi redaktur Kawan Kita di Surabaya.

Tulisan-tulisan Mas Mansur pernah dimuat di Siaran dan Kentoengan di Surabaya; Pengandjoer dan Islam Bergerak di Jogjakarta; Pandji Islam dan Pedoman Masyarakat di Medan dan Adil di Solo. Di samping melalui majalah-majalah, Mas Mansoer juga menuliskan ide dan gagasannya dalam bentuk buku, antara lain yaitu Hadits Nabawijah; Sjarat Sjahnja Nikah; Risalah Tauhid dan Sjirik; dan Adab al-Bahts wa al-Munadlarah. Beberapa dari tulisan-tulisan K. H. Mas Mansoer yang tersebar di banyak media tersebut kemudian dihimpun oleh Amir Hamzah Wirjosukarto dalam sebuah Buku Rangkaian Mutu Manikam Kyai Hadji Mas Mansur yang diterbitkan oleh Penjebar Ilmu dan Al-Ichsan pada tahun 1968.

Kegiatan di Muhammadiyah

Mulai aktif di Muhammadiyah

Di samping aktif dalam bidang tulis-menulis, dia juga aktif dalam organisasi, meskipun aktivitasnya dalam organisasi menyita waktunya dalam dunia jurnalistik. Pada tahun 1921, Mas Mansoer masuk organisasi Muhammadiyah. Aktivitas Mas Mansoer dalam Muhammadiyah membawa angin segar dan memperkukuh keberadaan Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharuan. Tangga-tangga yang dilalui Mas Mansur selalu dinaiki dengan mantap. Hal ini terlihat dari jenjang yang dilewatinya, yakni setelah Ketua Cabang Muhammadiyah Surabaya, kemudian menjadi Konsul Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur. Puncak dari tangga tersebut adalah ketika Mas Mansur menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah

Terpilih menjadi Ketua PB Muhammadiyah

Mas Mansoer dikukuhkan sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di Jogjakarta pada bulan Oktober 1937. Banyak hal pantas dicatat sebelum Mas Mansoer terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah. Suasana yang berkembang saat itu ialah ketidakpuasan angkatan muda Muhammadiyah terhadap kebijakan Pengurus Besar Muhammadiyah yang terlalu mengutamakan pendidikan, yaitu hanya mengurusi persoalan sekolah-sekolah Muhammadiyah, tetapi melupakan bidang tabligh (penyiaran agama Islam). Angkatan Muda Muhammadiyah saat itu berpendapat bahwa Pengurus Besar Muhammadiyah hanya dikuasai oleh tiga tokoh tua, yaitu K. H. Hisjam (Ketua Pengurus Besar), K. H. Moechtar (Wakil Ketua), dan K. H. Sjuja' sebagai Ketua Majelis PKO (Pertolongan Kesedjahteraan Oemoem).

Situasi bertambah kritis ketika dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di Jogjakarta pada tahun 1937, ranting-ranting Muhammadiyah lebih banyak memberikan suara kepada tiga tokoh tua tersebut. Kelompok muda di lingkungan Muhammadiyah semakin kecewa. Namun setelah terjadi dialog, ketiga tokoh tersebut ikhlas mengundurkan diri.

Setelah mereka mundur lewat musyawarah, Bagoes Hadikoesoemo diusulkan untuk menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, namun ia yang menolak. Kiai Hadjid juga menolak ketika ia dihubungi untuk menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah. Perhatian pun diarahkan kepada Mas Mansoer (Konsul Muhammadiyah Daerah Surabaya). Pada mulanya Mas Mansoer menolak, tetapi setelah melalui dialog panjang ia bersedia menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah.

Pergeseran kepemimpinan dari kelompok tua kepada kelompok muda dalam Pengurus Besar Muhammadiyah tersebut menunjukkan bahwa Muhammadiyah saat itu sangat akomodatif dan demokratis terhadap aspirasi kalangan muda yang progresif demi kemajuan Muhammadiyah, bukan demi kepentingan perseorangan. Bahkan Pengurus Besar Muhammadiyah pada periode Mas Mansoer juga banyak didominasi oleh angkatan muda Muhammadiyah yang cerdas, tangkas, dan progresif.

Gaya kepemimpinan

Terpilihnya Mas Mansoer sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah meniscayakannya untuk pindah ke Jogjkarta bersama keluarganya. Untuk menopang kehidupannya, Muhammadiyah tidak memberikan gaji, melainkan ia diberi tugas sebagai guru di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, sehingga ia mendapatkan penghasilan dari sekolah tersebut. Sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, Mas Mansoer juga bertindak disiplin dalam berorganisasi. Sidang-sidang Pengurus Besar Muhammadiyah selalu diadakan tepat pada waktunya. Demikian juga dengan para tamu Muhammadiyah dari daerah-daerah. Berbeda dari Pengurus Besar Muhammadiyah sebelumnya yang sering kali menyelesaikan persoalan Muhammadiyah di rumahnya masing-masing, Mas Mansoer selalu menekankan bahwa kebiasaan seperti itu tidak baik bagi disiplin organisasi, karena Pengurus Besar Muhammadiyah telah memiliki kantor sendiri beserta segenap karyawan dan perlengkapannya. Namun ia tetap bersedia untuk menerima silaturrahmi para tamu Muhammadiyah dari daerah-daerah itu di rumahnya untuk urusan yang tidak berkaitan dengan Muhammadiyah.

Kepemimpinannya ditandai dengan kebijaksanaan baru yang disebut Langkah Muhammadiyah 1938-1949. Ada duabelas langkah yang dicanangkannya. Selain itu, Mas Mansoer juga banyak membuat gebrakan dalam hukum Islam dan politik ummat Islam saat itu. Yang perlu untuk pula dicatat, Mas Mansoer tidak ragu mengambil kesimpulan tentang hukum bank, yakni haram, tetapi diperkenankan, dimudahkan, dan dimaafkan, selama keadaan memaksa untuk itu. Ia berpendapat bahwa secara hukum bunga bank adalah haram, tetapi ia melihat bahwa perekonomian ummat Islam dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, sedangkan ekonomi perbankan saat itu sudah menjadi suatu sistem yang kuat di masyarakat. Oleh karena itu, jika ummat Islam tidak memanfaatkan dunia perbankan untuk sementara waktu, maka kondisi perekonomian ummat Islam akan semakin turun secara drastis. Dengan demikian, dalam kondisi keterpaksaan tersebut dibolehkan untuk memanfaatkan perbankan guna memperbaiki kondisi perekonomian ummat Islam.

Kegiatan politik

Dalam perpolitikan ummat Islam saat itu, Mas Mansoer juga banyak melakukan gebrakan. Sebelum menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, Mas Mansoer sebenarnya sudah banyak terlibat dalam berbagai aktivitas politik ummat Islam. Setelah menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, ia pun mulai melakukan gebrakan politik yang cukup berhasil bagi ummat Islam dengan memprakarsai berdirinya Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) bersama Hasyim Asy'ari dan Wahab Hasboellah yang keduanya dari Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga memprakarsai berdirinya Partai Islam Indonesia (PII) bersama Dr. Sukiman Wiryasanjaya sebagai perimbangan atas sikap non-kooperatif dari Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Demikian juga ketika Jepang berkuasa di Indonesia, Mas Mansoer termasuk dalam empat orang tokoh nasional yang sangat diperhitungkan, yang terkenal dengan empat serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan Mas Mansur.

Keterlibatannya dalam empat serangkai mengharuskannya pindah ke Jakarta, sehingga Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah diserahkan kepada Ki Bagoes Hadikoesoemo. Namun kekejaman pemerintah Jepang yang luar biasa terhadap rakyat Indonesia menyebabkannya tidak tahan dalam empat serangkai tersebut, sehingga ia memutuskan untuk kembali ke Surabaya, dan kedudukannya dalam empat serangkai digantikan oleh Ki Bagoes Hadikoesoemo.

Meninggal dunia

Ketika pecah perang kemerdekaan, Mas Mansoer belum sembuh benar dari sakitnya. Namun ia tetap ikut berjuang memberikan semangat kepada barisan pemuda untuk melawan kedatangan tentara Belanda (NICA). Akhirnya ia ditangkap oleh tentara NICA dan dipenjarakan di Kalisosok. Di tengah pecahnya perang kemerdekaan yang berkecamuk itulah, Mas Mansur meninggal di tahanan pada tanggal 25 April 1946. Jenazahnya dimakamkan di Langgar Gipo Surabaya.

Pahlawan nasional

Atas jasa-jasanya, oleh Pemerintah Republik Indonesia ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia bersama rekan seperjuangannya, yaitu K.H. Fakhruddin.

Pranala luar

Didahului oleh:
Hisjam bin Hoesni
Ketua Umum Muhammadiyah
1936—1942
Diteruskan oleh:
Bagoes Hadikoesoemo

Read other articles:

Questa voce sull'argomento storia dell'arte è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. James Turrell's The Light Inside. The Museum of Fine Arts, Houston. 1999 La Light art è una forma di arte visiva in cui il mezzo di espressione e il fine dell'opera è la luce. La Light Art vede i suoi esordi all'incirca attorno alla metà del XX secolo. Si afferma come forma d'arte mediante le opere di Dan Flavin e James Turrell. Negli anni molte installazion...

 

Peta menunjukkan lokasi Clarin Clarin adalah munisipalitas yang terletak di provinsi Misamis Occidental, Filipina. Pada tahun 2010, munisipalitas ini memiliki populasi sebesar 34.655 jiwa dan 6.552 rumah tangga. Pembagian wilayah Secara administratif Clarin terbagi menjadi 29 barangay, yaitu: Bernad Bito-on Cabunga-an Canibungan Daku Canibungan Putol Canipacan Dalingap Dela Paz Dolores Gata Daku Gata Diot Guba (Ozamis) Kinangay Norte Kinangay Sur Lapasan Lupagan Malibangcao Masabud Mialen Pan...

 

2007 film by Steven E. Gordon This article uses bare URLs, which are uninformative and vulnerable to link rot. Please consider converting them to full citations to ensure the article remains verifiable and maintains a consistent citation style. Several templates and tools are available to assist in formatting, such as reFill (documentation) and Citation bot (documentation). (September 2022) (Learn how and when to remove this template message) This article needs additional citations for verifi...

منتخب الولايات المتحدة لكرة القدم (بالإنجليزية: United States men's national soccer team)‏  معلومات عامة بلد الرياضة  الولايات المتحدة الفئة كرة القدم للرجال  رمز الفيفا USA  الاتحاد اتحاد الولايات المتحدة لكرة القدم كونفدرالية كونكاكاف (أمريكا الشمالية) الموقع الرسمي الموقع الرس...

 

Chemical compound Huprine XIdentifiers IUPAC name (1S)-7-chloro-15-ethyl-10-azatetracyclo[11.3.1.02,11.04,9]heptadeca-2,4(9),5,7,10,14-hexaen-3-amine PubChem CID3632DrugBankDB04114ChemSpider3506ChEMBLChEMBL143812Chemical and physical dataFormulaC18H19ClN2Molar mass298.81 g·mol−13D model (JSmol)Interactive image SMILES CCC1=CC2CC(C1)C3=C(C4=C(C=C(C=C4)Cl)N=C3C2)N InChI InChI=1S/C18H19ClN2/c1-2-10-5-11-7-12(6-10)17-16(8-11)21-15-9-13(19)3-4-14(15)18(17)20/h3-5,9,11-12H,2,6-8H2,1H3,(H2,2...

 

Polish mathematician (1585–1652) Jan BrożekBornJan Brożek[citation needed]Kurzelów, PolandDied21 November 1652(1652-11-21) (aged 67)Bronowice Małe, PolandEducationKraków AcademyKnown forResearch on perfect numbers and geometryhoneycomb conjectureScientific careerFieldsMathematicsastronomymedicinepoetrymusicInstitutionsKraków Academy Jan Brożek or Johannes Broscius[a] (November 1585 – 21 November 1652) was the most prominent Polish mathematician of his era ...

Invasi Koloni TanjungBagian dari the Perang Revolusi PrancisDaerah Semenanjung CapeTanggal10 June–15 September 1795LokasiKoloni Tanjung Belanda, Afrika SelatanHasil Britania Raya menangPihak terlibat  Republik Batavia  Britania RayaTokoh dan pemimpin Abraham Josias Sluysken George Elphinstone James CraigKekuatan 3.600 1.8005 SOL2 kapal sloop Invasi Koloni Tanjung adalah ekspedisi militer Inggris yang diluncurkan pada 1795 guna melawan Koloni Tanjung Belanda di Tanjung Harapan, uju...

 

American football player and coach (born 1974) For other people named Pat Fitzgerald, see Pat Fitzgerald (disambiguation). American football player Pat FitzgeraldFitzgerald at Welsh-Ryan Arena in 2013Personal informationBorn: (1974-12-02) December 2, 1974 (age 49)Midlothian, Illinois, U.S.Height:6 ft 2 in (1.88 m)Weight:243 lb (110 kg)Career informationHigh school:Carl Sandburg(Orland Park, Illinois)College:Northwestern (1993–1996)Undrafted:1997Career history A...

 

Act of the United States Congress President Calvin Coolidge signed the income tax bill on February 26, 1926. Andrew Mellon is the third figure from the right, and Director of the Budget, General Herbert Mayhew Lord, is to Mellon's left. The United States Revenue Act of 1926, 44 Stat. 9, reduced inheritance and personal income taxes, cancelled many excise imposts, eliminated the gift tax and ended public access to federal income tax returns. Passed by the 69th Congress, it was signed...

Nicholas Lea Nicholas Lea, nome d'arte di Nicholas Christopher Schroeder (New Westminster, 22 giugno 1962), è un attore canadese. Indice 1 Biografia 2 Filmografia 2.1 Cinema 2.2 Televisione 3 Doppiatori italiani 4 Altri progetti 5 Collegamenti esterni Biografia Lea è nato a New Westminster, in Columbia Britannica. Noto anche con il nome di Nicholas Christopher Herbert, per via del divorzio dei due genitori, dopo aver completato gli studi con laurea nel 1980 alla Prince of Wales Secondary Sc...

 

Moscow Metro station NovoyasenevskayaНовоясеневскаяMoscow Metro stationGeneral informationLocationYasenevo DistrictSouth-Western Administrative OkrugMoscowRussiaCoordinates55°36′04″N 37°33′15″E / 55.6010°N 37.5541°E / 55.6010; 37.5541Owned byMoskovsky MetropolitenLine(s) Kaluzhsko-Rizhskaya linePlatforms1 island platformTracks2ConnectionsBus: 262, 648, 651Trolleybus: 81ConstructionStructure typeShallow column tri-spanDepth7 metres (23...

 

هارفرد     الإحداثيات 40°37′13″N 98°05′48″W / 40.6203°N 98.0967°W / 40.6203; -98.0967   [1] تقسيم إداري  البلد الولايات المتحدة[2][3]  التقسيم الأعلى مقاطعة كلاي  خصائص جغرافية  المساحة 1.669426 كيلومتر مربع1.669427 كيلومتر مربع (1 أبريل 2010)  ارتفاع 549 متر  عدد...

American politician This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Archibald Atkinson – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (October 2020) (Learn how and when to remove this message) Archibald AtkinsonMember of the U.S. House of Representativesfrom Virginia's 1st districtIn officeMarch 4...

 

This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: List of amateur mathematicians – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (December 2013) This is a list of amateur mathematicians—people whose primary vocation did not involve mathematics (or any similar discipline) yet made notable, and someti...

 

Minimum age for an elected governmental official Youth rights Activities Bailey v. Drexel Furniture Co. Child Labor Deterrence Act Children's Online Privacy Protection Act Kids Online Safety Act Convention on the Rights of the Child Fair Labor Standards Act Hammer v. Dagenhart History of youth rights in the United States Morse v. Frederick Newsboys' strike of 1899 Prez Quebec Charter of Human Rights and Freedoms Wild in the Streets Theory/concepts Adultcentrism Adultism Ageism Criminalization...

Quechuan language of Ecuador and Colombia KichwaKichwa Shimi, Runa ShimiNative toEcuador, Colombia, PeruEthnicityQuechuaNative speakers450,000 (2008–2012)[1]Language familyQuechuan Quechua IINorthernKichwaOfficial statusRecognised minoritylanguage inEcuadorLanguage codesISO 639-3Variously:inb – Ingainj – Jungle Ingaqvo – Napo Lowlandqup – Southern Pastazaqud – Calderón Highlandqxr – Cañar Highla...

 

Brand of flashlight This article includes a list of general references, but it lacks sufficient corresponding inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (April 2013) (Learn how and when to remove this message) Maglite 2 D cell flashlight Maglite (also spelled Mag-Lite, stylized as MAG-LITE) is a brand of flashlight manufactured in the United States by Mag Instrument, Inc. located in Ontario, California, and founded by Anthony Maglica. It was i...

 

Voce principale: Italia. Logo di Italia.it Il turismo è uno dei settori economici dell′Italia. L′Italia, nel 2019, fu il quinto Paese più visitato al mondo con 65 milioni di arrivi stranieri secondo l'ISTAT, ed il terzo per numero di pernottamenti (221 milioni) dopo gli Stati Uniti (345) e la Spagna (299), e davanti a Cina (192) Regno Unito (161) e Francia (137). Le presenze totali sono 432,6 milioni. Secondo stime della Banca d'Italia del 2018, il settore turistico genera direttamente...

Election for the governor of North Dakota For related races, see 1906 United States gubernatorial elections. 1906 North Dakota gubernatorial election ← 1904 November 6, 1906 1908 →   Nominee John Burke Elmore Y. Sarles Party Democratic Republican Popular vote 34,424 29,309 Percentage 53.2% 45.3% County Results Burke:      40-50%      50-60%      60-70%      70-80...

 

69th season of the ARCA Menards Series West 2022 ARCA Menards Series West Previous 2021 Next 2023 Champions | Seasons Jake Drew, the 2022 ARCA Menards Series West champion. Tanner Reif finished second in the championship. Cole Moore finished third in the championship. The 2022 ARCA Menards Series West was the 69th season of the ARCA Menards Series West, a regional stock car racing series sanctioned by NASCAR in the United States. The season began on March 11 at Phoenix Raceway with ...