Trichoplax
Trichoplax adhaerens adalah satu-satunya anggota filum Placozoa. Placozoa sendiri merupakan kelompok hewan multisel paling sederhana (Metazoa). Trichoplax adalah makhluk yang sangat rata dengan lebar sekitar satu milimeter, tidak memiliki organ maupun struktur internal. Trichoplax terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan atas dan bawah, di antara kedua lapisan terdapat benang sinsitium. Trichoplax memiliki silia untuk bergerak. Trichoplax makan dengan menyerap partikel makanan-terutama mikrob-dengan bagian bawah mereka. Ketika Trichoplax makan bentuk tubuhnya berubah-ubah secara periodik. Trichoplax umumnya bereproduksi secara aseksual, dengan membelah diri atau dengan tunas, tetapi Trichoplax juga dapat bereproduksi secara seksual. Trichoplax mampu menumbuhkan kembali bagian tubuhnya walau sebagian besar tubuhnya diambil. PenemuanTrichoplax ditemukan pada tahun 1883 oleh ahli zoologi Jerman Franz Eilhard Schulze, di sebuah akuarium air laut di Institut Zoologi Graz, Austria. Nama genusnya diambil dari bahasa yunani θρίξ (thrix),, "rambut", dan πλάξ (plax), "piringan". Nama speciesnya "adhaerens" diambil dari bahasa latin yang berarti "mudah menempel". Dari awal penemuannya, para ilmuwan yang telah mempelajari Trichoplax sadar bahwa hewan ini tidak punya hubungan kekerabatan yang dekat dengan hewan lain, tetapi seorang ahli zoologi Thilo Krumbach mempublikasi hipotesis bahwa Trichoplax merupakan larva dari hewan mirip anemon Eleutheria krohni pada tahun 1917. Dan pendapat ini menjadi terkenal dan ditulis di berbagai buku pegangan standar sampai tahun 1960an. Tahun 1960an dan 1970an ilmuwan mulai tertarik mempelajari hewan ini kembali dan Placozoa akhirnya diangkat menjadi filum hewan baru. Penemuan lainnya adalah tentang fase awal perkembangan embrio dan bukti bahwa Trichoplax yang dipelajari oleh para ilmuwan adalah hewan dewasa, bukan larva. Pada tahun ini pula Trichoplax mulai dipelajari di alamnya bukan di akuarium.[2] MorfologiTubuh Trichoplax umumnya berbentuk piringan yang rata dan tipis, berukuran satu milimeter, beberapa ada yang sampai dua dan tiga milimeter. Tubuhnya hanya selebar 25 mikrometer. Hewan ini berwarna abu-abu tetapi karena sangat tipis mereka transparan jika disinari, dan dalam beberapa kasus bahkan tidak terlihat dengan mata telanjang. Hewan ini mirip makhluk bersel satu Ameba, di mana mereka dapan berubah bentuk. Trichoplax tidak punya jaringan dan organ. Trichoplax juga tidak punya kesimetrisan sehingga hampir tidak ada cara membedakan bagian bawah dengan atas, atau kanan dengan kiri. Trichoplax terdiri dari ribuan sel dalam dua lapis: lapisan epitel atas terdiri dari "sel penutup", dan lapisan epitel bawah terdiri dari sel tabung yang memiliki silia untuk bergerak dan sel kelenjar yang tidak mempunyai silia. Jika lapisan bawah yang mempunyai silia terkena substrat, hewan ini tampak bergerak gerak. Trichoplax tidak punya sel saraf dan sel otot, tetapi Trichoplax bisa bergerak dengan silia.[3] Benang SinsitiumDi antara kedua lapisan sel terdapat rongga berisi cairan, didalamnya juga terdapat benang sinsitium berbentuk bintang, benang sinsitium sendiri adalah sambungan benang-benang yang terdiri dari sel tunggal tetapi memiliki inti yang banyak, inti ini dipisahkan oleh dinding internal (septa), tetapi tidak ada membran sel. Struktur ini dapat ditemukan pada Spons dan beberapa Fungi (Jamur). Benang Sinsitium berperan sebagai pengganti sel otot dan sel saraf, selain itu beberapa proses pencernaan juga terjadi disini. HabitatSaat pertama kali ditemukan, hewan ini hanya dapat ditemukan di dinding akuarium. Sekarang Trichoplax dapat ditemukan di lautan (terutama di terumbu karang) dan di dekat pantai pada lingkungan beriklim tropis dan subtropis, menempel pada akar pohon bakau, bangunan, atau batu. Trichoplax sensitif akan penurunan kadar garam, jadi diduga mereka tidak dapat ditemukan di sungai atau musiman di daerah yang terkena hujan muson berat.[4] ReproduksiTrichoplax dapat bereproduksi dengan pembelahan diri menjadi dua atau tiga, hewan ini juga dapat menyebarkan tunas yang dapat berkembang menjadi Trichoplax muda yang dapat berenang bebas dengan flagelum, dan nantinya menjadi hewan dewasa. Daur di atas masih belum lengkap, karena ilmuwan menemukan adanya bukti akan adanya reproduksi seksual walaupun belum diamati secara langsung, seperti adanya pembentukan oosit. Analisis genetik dalam populasi mendemonstrasikan variasi alel dan bukti adanya rekombinasi genetik pada Trichoplax di alam liar yang konsisten dengan reproduksi seksual.[5] GenetikGenom Trichoplax terdiri dari 98 juta pasangan basa, genom ini merupakan yang terkecil di antara kelompok hewan Metazoa, serta 11.514 gen pengkoda protein. Dari 11.514 gen tersebut yang teridentifikasi di enam kromosom Trichoplax, 87% diantaranya sama dengan gen pada kelompok hewan cnidaria dan bilateria. Referensi
Bacaan lebih lanjut
Literatur ilmiah
Deskripsi pertama
Pranala luar![]() Wikispecies mempunyai informasi mengenai Placozoa. ![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Placozoa.
|