Ameba (bahasa Yunani: ἀμοιβήamoibe, artinya "berubah") terkadang disebut sebagai ameboid, adalah sebuah jenis sel atau organisme uniseluler dengan kemampuan untuk mengubah bentuk tubuhnya, biasanya dengan memanjangkan dan menarik kembali pseudopodia mereka.[1] Ameba bukanlah sebuah satu kelompok taksonomis, namun merupakan jenis organisme yang dapat ditemukan di semua garis keturunan utama pada Eukaryota, Sel amuboid bukan hanya dapat ditemukan pada protozoa, namun juga dapat ditemukan pada fungi, alga, dan hewan.[2][3][4][5][6]
Biasanya mikrobiolog menggunakan istilah "ameboid" dan "ameba" secara bergantian untuk merujuk semua organisme yang memiliki pergerakan ameboid.[7][8]
Pada sistem-sistem klasifikasi yang lebih tua, kebanyakan ameba ditempatkan pada kelas atau subfilum Sarcodina, yang merupakan sebuah pengelompokan organisme bersel satu yang memiliki pseudopodium atau bergerak dengan aliran protoplasmik. Namun, studi filogenetika molekuler menunjukkan bahwa pengelompokan ini bukan sebuah kelompok monofiletik. Sejak saat itu, organisme-organisme ameba tidak lagi dikelompokkan dalam satu kelompok.[9]
"Ameba" berasal dari bahasa Yunaniamoibe, yang artinya "berubah". Genus Amiba dicetuskan pertama kali oleh ahli ilmu alam PrancisBory de Saint-Vincent pada tahun 1822.[12][13] Ilmuwan lain pada masa itu, C. G. Ehrenberg, mengadopsi genus tersebut untuk klasifikasinya tentang makhluk mikroskopis, tetapi mengganti ejaannya menjadi Amoeba.[14] Dalam bahasa Inggris, ejaan amoeba dibaca /əˈmiːbə/.
Pola makan
Ameba mengambil makanan dengan menggunakan kaki semu. Ketika mengambil makanan, ameba akan mengeluarkan beberapa zat pencernaan yang membuat nutrisi pada makanan terserap pada tubuhnya. Sisa makanan akan dikeluarkan dari tubuh ameba untuk dibuang.[15]
Kelimpahan
Keberadaan amoeba tidak dapat diamati oleh mata manusia secara langsung. Ameba hanya dapat teramati oleh mata manusia dengan bantuan mikroskop. Keberadaab ameba dapat ditemukan di rawa, danau atau pada bebatuan di dasar laut.[15]
Perkembangbiakan
Ameba akan membelah diri menjadi dua ketika telah mencapai usia dewasa. Tiap bagian yang terbelah dari tubuhnya berubah menjadi makhluk hidup yang baru.[16]
^Friedl, P.; Borgmann, S.; Bröcker, E. B. (2001-10-01). "Amoeboid leukocyte crawling through extracellular matrix: lessons from the Dictyostelium paradigm of cell movement". Journal of Leukocyte Biology. 70 (4): 491–509. doi:10.1189/jlb.70.4.491. ISSN0741-5400. PMID11590185. S2CID28731650.
^Mackerras, M. J.; Ercole, Q. N. (1947). "Observations on the action of paludrine on malarial parasites". Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene. 41 (3): 365–376. doi:10.1016/s0035-9203(47)90133-8. PMID18898714.
^Jan Pawlowski: The twilight of Sarcodina: a molecular perspective on the polyphyletic origin of amoeboid protists. Protistology, Band 5, 2008, S. 281–302. (pdf, 570 kB)Diarsipkan 14 June 2013 di Wayback Machine.
^"Relationship with Humans". Amoeba proteus (dalam bahasa American English). 2013-04-12. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 29 September 2017. Diakses tanggal 2017-09-28.
^Bory de Saint-Vincent, J. B. G. M. "Essai d'une classification des animaux microscopiques." Agasse, Paris (1826).p. 28
^Ehrenberg, Christian Gottfried. Organisation, systematik und geographisches verhältniss der infusionsthierchen: Zwei vorträge, in der Akademie der wissenschaften zu Berlin gehalten in den jahren 1828 und 1830. Druckerei der Königlichen akademie der wissenschaften, 1832. p. 59
Ahmad, Yusuf Al-Hajj (April 2018). Pramudya, Firman (ed.). Mukjizat Ilmiah di Lautan dan Dunia Binatang [Al-I'jaz al-Ilmi fi al-Bihar wa al-Hayawan]. Diterjemahkan oleh Miranda, Putri Aria. Solo: Aqwam. ISBN978-979-039-364-6. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)