Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: infosekolah/leftmenudasboard.php
Line Number: 33
Line Number: 34
Radius Prawiro (29 Juni 1928 – 26 Mei 2005) adalah seorang ekonom dan politikus Indonesia. Ia lahir dari pasangan beragama kristen bernama Suradi Prawiro yang merupakan seorang guru, dan istrinya Suketri.[1]
Radius menyelesaikan pendidikan dasar sampai menengah atas di Yogyakarta. Saat masih berada di tingkat SMP pada tahun 1942, dia sempat menjadi penjual rokok. Dia kemudian melanjutkan pendidikan di Nederlandsche Economische Hogeschool, Rotterdam, Belanda. Setelah lulus, dia masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Jakarta.
Kariernya dimulai sebagai Sekretaris Badan Keamanan Rakyat di Yogyakarta pada tahun 1945 dan dilanjutkan sebagai Perwira Markas Tertinggi Perhubungan TRI, Yogyakarta pada tahun 1947-1948, Staf Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945-1951) dan Pegawai Teknis Direktorat Akuntan Negara (1960-1965). Setelah itu, Radius menjabat sebagai Deputi Menteri Pemeriksa Keuangan Negara/BPK (1965), Deputi Menteri Urusan Bank Sentral (1965), Gubernur Bank Negara Indonesia (1966), Gubernur Bank Indonesia (1966-1973), Gubernur Dana Moneter Internasional (IMF) dan merangkap wakil Gubernur Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia pada tahun 1967-1971.
Radius pernah menjadi anggota Tim Ahli Ekonomi Presiden, Ketua Dewan Gubernur Bank Dunia (IBRD, 1971-1973). Kemudian ia berturut-turut dilantik sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Pembangunan II dan III (1973-1983), Menteri Keuangan dalam Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri dan Pengawasan Pembangunan hingga tahun 1993.
Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Pembangunan IV, Radius mengeluarkan berbagai kebijakan seperti merehabilitasi dan menstabilkan moneter, memoneterisasi pedesaan, membuat reformasi perdagangan, mengembangkan koperasi dengan melakukan reorientasi keluar, mereformasi pajak, menghapus Sisa Anggaran Pembangunan (SIAP). ia juga menggalakkan beberapa program baru seperti Kredit Usaha Pedesaan dan Simpanan Pedesaan.[1]
Radius adalah penggemar fotografi dan sepeda motor. Kegemaran terhadap sepeda motor berawal saat bersekolah di Belanda dan hanya dihentikan saat menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia dengan alasan keamanan. Selain itu, dia juga senang berkebun dan banyak meluangkan waktu untuk merawat tanaman bersama istrinya, Leonie Supit.
Penikahannya dengan Leonie membuahkan empat anak: Baktinendra, Loka Manya, Triputra Yusni Prawiro, dan Pingkan Riani Putri Prawiro. Radius meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya.
Selama menjabat sebagai pegawai pemerintah, Radius banyak mendapatkan penghargaan dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;[2][3]
Dr. Radius Prawiro meninggal dunia di Rumah Sakit Deutsches Herzzentrum, München, Jerman pada hari Kamis, 26 Mei 2005 pukul 11.35 waktu setempat atau pukul 16.35 WIB dalam usia 76 tahun. Jenazah tiba di Tanah Air pada hari Selasa 31 Mei 2005 untuk kemudian disemayamkan di rumah duka di Jl. Taman Dharmawangsa no. 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.