GarangaoGarangao adalah sebuah festival yang diselenggarakan pada pertengahan bulan Ramadan di Qatar. Tradisi ini mengikutsertakan anak-anak berkeliling dari rumah ke rumah di lingkungannya dengan mengenakan pakaian tradisional, sambil bernyanyi. Anak-anak yang baru belajar menunaikan ibadah puasa, akan mengumpulkan permen dan cokelat dengan ditemani oleh orang tuanya. Momentum festival ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi bagi keluarga, kerabat dan masyarakat di lingkungan sekitar. Etimologi dan muasal![]() Kata "gara" dari Garangao berasal dari Bahasa Arab Teluk yang mendeskripsikan bunyi dua benda yang saling beradu. Kata tersebut menggambarkan bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari dalam tas anak-anak yang dibawa saat berkeliling ke rumah-rumah tetangganya.[1] Terdapat beberapa interpretasi terkait kata Garangao tersebut. Salah satu teori menyatakan bahwa kata tersebut berasal dari istilah bahasa Arab: قُرَّةَ اَعْيُنٍ, translit. Buah hati yang diyakini berasal dari Nabi Muhammad, ditujukan bagi cucunya Hasan bin Ali yang lahir pada bulan Ramadan. Istilah ini juga tercantum dalam Surah Al-Furqan ayat 74.[2] Asal mula festival ini diyakini berasal dari tradisi di wilayah Semenanjung Arab. Meskipun tidak terdapat dokumentasi sejarah mengenai hal ini, perayaan dalam bulan Ramadan ini muncul di wilayah negara teluk dan Irak. Pada masa lampau, perayaan Garangao dirayakan di lingkungan para pedagang dan nelayan.[2] Tradisi festival Garangao ini, dirayakan pada malam ke-14 bulan Ramadan setelah berbuka puasa, tidak hanya dirayakan di Qatar, tetapi di Timur Tengah, khususnya di negara-negara teluk, seperti di Bahrain dan sebagian Arab Saudi.[1] Di Uni Emirat Arab, festival ini dirayakan pada hari ke-15 bulan Syakban.[2] TradisiTradisi ini merupakan perayaan atas keberhasilan anak-anak menjalankan ibadah puasa selama separuh bulan Ramadan,[1] yang diselenggarakan pada hari ke-14, 15 atau 16 Ramadan.[3] Festival ini sekaligus menjadi simbol kegembiraan dan solidaritas komunitas selama bulan suci.[4] Selama berlangsungnya acara, dengan mengenakan pakaian tradisional, anak-anak berkeliling untuk mengumpulkan penganan berupa permen, kurma dan cokelat sambil bernyanyi. Pada masa kini, perayaan festival Garangao tidak hanya diadakan di lingkungan perumahan, tetapi di pusat-pusat keramaian yang menampilkan permainan-permainan dan aktivitas kreatif dan edukatif lainnya.[5] Referensi
Pranala luar
|