Fast-a-ThonFast-A-Thon adalah acara yang diadakan pada bulan Ramadan di kampus-kampus universitas yang ada di Amerika Utara untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kelaparan, dan juga tentang cara hidup Islam dan umat Muslim. Organisasi mahasiswa Muslim, biasanya Muslim Students' Association (MSA) mengajak mahasiswa dari semua agama untuk mendaftar berpuasa selama satu hari sesuai syariat Islam, dan untuk setiap orang yang berpuasa, dibuatlah pengaturan mengenai jumlah tertentu yang akan disumbangkan ke badan amal atas nama orang yang berpuasa tersebut. Mereka biasanya juga diundang untuk berbuka puasa bersama umat Muslim lainnya di akhir hari puasa (di waktu berbuka).[1] Asosiasi Mahasiswa Muslim Universitas Tennessee menyelenggarakan Fast-a-Thon pertama pada tahun 2001 setelah tragedi serangan 11 September 2001 dan mendirikan acara nasional yang menyertakan mahasiswa di lebih dari 230 perguruan tinggi dan universitas pada tahun 2006. Acara ini juga diadakan untuk membantu menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim. Suatu acara di Universitas Michigan telah diadakan setiap tahun selama lebih dari satu dekade.[2] Universitas lain yang mendukung acara ini adalah Universitas Florida,[3] Universitas Washington,[4] dan Universitas Waterloo.[5] Fast-a-Thon sekarang menjadi acara tahunan yang diadakan selama bulan Ramadan. Jika bulan Ramadan jatuh di luar kalender akademik universitas, Muslim Students' Association dapat memilih waktu lain untuk menyelenggarakan Fast-A-Thon. Inisiatif ini didukung oleh organisasi kemanusiaan global Action Against Hunger,[6] dan telah dilaksanakan setiap tahun sebagai bagian dari upaya penggalangan dana untuk berbagai badan amal.[7] SejarahFast-a-thon pertama kali diselenggarakan Asosiasi Pelajar Muslim University of Tennessee tahun 2001 setelah peristiwa 11 September. Kegiatan sosial ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai rasanya lapar, sekaligus Islam. Asosiasi Pelajar Muslim di berbagai universitas mengajak mahasiswa non-Muslim berpuasa sehari penuh, seperti halnya yang dilakukan para warga Muslim. Untuk setiap mahasiswa yang berpuasa, berbagai perusahaan lokal kemudian menyumbang sejumlah uang untuk disumbangkan lagi ke berbagai organisasi nirlaba atas nama mahasiswa. Hidangan sahur dan berbuka disiapkan keluarga-keluarga Muslim bagi para warga non-Muslim yang ikut berpuasa. Di berbagai kampus, banyak mahasiswa non-Muslim ikut berpuasa sehari karena ingin tahu tentang Islam. Banyak yang juga tertarik karena aspek sosial kegiatan tersebut, seperti Sasha Botos, mahasiswa University of Washington di Seattle.[8] Pada 4 Maret 2022, Setelah hampir satu dekade, Muslim Students Association di The University of Texas di Austin menyelenggarakan Fast-a-thon untuk amal. Acara ini akan diadakan di universitas di mana mahasiswa, staf fakultas, dan orang-orang di luar komunitas UT bertekat untuk berpuasa, tidak makan dan minum selama satu hari untuk mengumpulkan uang, dilanjutkan dengan makan malam di mana masuk waktu berbuka puasa bersama.[9] Referensi
|