Sejak 1 Januari 2025 Kementerian Perhubungan menarik subsidi program BTS dan melimpahkan pengelolaan ke Pemerintah Kota Bogor. Setelah sempat berhenti beroperasi, layanan ini kembali dijalankan di 2 koridor saja sejak 8 April 2025.[3][4]
Sejarah
Kegiatan Soft Launching Layanan BisKita Trans Pakuan di Kota Bogor.
Layanan BisKita Trans Pakuan yang mulai resmi beroperasi pada tanggal 2 November2021 yang ditandai dengan diadakannya soft launching uji coba layanan BisKita Trans Pakuan yang berlangsung di Kantor Wali Kota Bogor. Layanan ini merupakan salah satu program dengan mekanisme mekanisme subsidi BTS (Buy The Service) oleh pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek.
Berbeda dengan mekanisme subsidi konvensional, subsidi pada mekanisme BTS bersifat membeli keseluruhan pelayanan yang dilakukan oleh operator yang menyelenggarakan layanan berdasar standar pelayanan yang telah ditetapkan pemerintah.[5] Dengan berakhirnya subsidi dari Kementerian Perhubungan, pengelolaan BisKita Trans Pakuan direncanakan akan diserahterimakan ke Pemerintah Kota Bogor pada 2025.[6] 2 koridor yang belum dijalankan, yaitu Koridor 3 dan 4, tak lagi mendapatkan pendanaan dari mekanisme Buy The ServiceKementerian Perhubungan.[7]
Kementerian Perhubungan menarik subsidi pada 1 Januari 2025 meskipun Pemerintah Kota Bogor belum selesai merampungkan skema pengganti. Selama masa transisi, bus abu-abu BisKita tidak dijalankan dan sebagian armada bus wisata digunakan sebagai bus sekolah di rute BisKita.[8] Pemerintah Kota Bogor berencana melakukan penjenamaan semula layanan ini sebagai Trans Metro Pakuan.[9]
Katulampa → Jl. Parung Banteng → Jl. Kol. Ahmad Syam → Jl. Ahmad Adnawijaya → Jl. Pemuda (arah barat) → Jl. Ahmad Yani (arah timur) → Taman Air Mancur
Sejak 8 April 2025, koridor yang dicetak miring tidak dioperasikan.
Armada
BisKita Trans Pakuan mengoperasikan 49 unit bus ukuran sedang berbodi Nucleus 5 yang diproduksi oleh karoseriLaksana. Masing-masing bus dapat mengangkut hingga 35 penumpang, terdiri dari 20 penumpang duduk dan 15 penumpang berdiri. Bus juga sudah dilengkapi pengondisi udara, kamera pengawas, alat pemadam api ringan, dan pintu darurat.[10] Unit bus BisKita Trans Pakuan juga dilengkapi dengan peralatan Internet of Things (IoT) seperti passanger counting, GPS tracking, dan camera surveillance. Hal ini akan memudahkan masyarakat dalam mengetahui headway kedatangan atau keberangkatan antar unit bus.[11]